Anda di halaman 1dari 35

PEMANFAATAN KULIT PISANG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN

BIOPLASTIK
(Upaya Meminimalisasi Penggunaan Plastik Konvensional)

KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Praktik Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
Kelas XI IPA Tahun Pelajaran 2018—2019

DISUSUN OLEH:
GIGA ADIARIDZQIA FADILAH (171810048)
M.ADAM.PRYONO (171810085)
M.THUFEIL.RAFI (171810068)
RIFKY RADITYA WIDIANTO (171810113)
TRI CAHYO (171810055)

PROGRAM ILMU PENGETAHUAN ALAM


SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM AL-AZHAR 4
Jalan Kemang Pratama Raya, Kemang Pratama, Rawalumbu,Bekasi 17116
Telp.(021) 8228580,82425287,Fax. (021) 822887463
Website: smaia4.muhajirien.sch.id Email: info.alzhar4@gmail.com

0
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berembuk masalah sampah pasti sudah tidak asing dengan kata plastik
didalamnya, seakan tidak habis-habis permasalahannya. Berbagai argumen
dikeluarkan dan solusi pemecahan sering kali kita dengar atau baca berita dari
media massa, Plastik mempunyai material dengan sifat unggul seperti ketahanan
kimia yang tinggi sehingga sulit terdegradasi secara alami dan harganya dapat
terjangkau kalangan masyarakat. Penggunaan plastik mengakibatkan sampah yang
mencemari lingkungan. Setiap tahun sekitar 100 juta ton plastik diproduksi dunia
untuk digunakan di berbagai sektor industri dan faktanya, Indonesia adalah
penyumbang sampah plastik di lautan terbesar kedua di dunia. Dari sekian banyak
sampah, plastik memiliki presentasi tinggi, lantaran hampir setiap produk memakai
plastik sebagai kemasannya.

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan
sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya
beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun
1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material
plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika
Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.
Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk
dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit.
Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon
ditebang. Konsumsi berlebih terhadap plastik mengakibatkan jumlah sampah
plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki
sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Fakta tentang bahan pembuat plastik,
(umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang
mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh
tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun, sehingga jika
2

tercecer di tanah, bahan ini akan merusak lingkungan, menghambat peresapan air,
menyebabkan banjir, dan merusak kesuburan tanah. Setiap tahun satu triliun tas
kresek digunakan di dunia. Rata-rata setahun setiap orang di dunia ini
menggunakan sekitar 170 tas kresek. Faktanya hanya 1 persen tas kresek yang
didaur ulang. Berarti setiap satu menit, ada 2 juta tas kresek yang dibuang. Jika
dibentangkan, tas kresek itu mungkin bisa membungkus permukaan bumi 10 kali.

Sebanyak 80 persen sampah di lautan berasal dari darat dan 90 persen di


antaranya adalah plastik. Data PBB menyebutkan setiap mil persegi ada 46.000
sampah plastik mengambang di lautan. Menurut laporan Greenpeace, sampah
plastik yang masuk ke laut menyebabkan sedikitnya 267 jenis biota laut menderita
karena sampah plastik. Bahkan, setiap tahun lebih dari satu juta biota laut seperti
burung laut, ikan paus, dan penyu mati karena mencerna atau terjerat sampah
plastik. Membakar tas kresek, selain mencemari udara, juga akan menghasilkan gas
dioksin yang jika terhirup akan membahayakan kesehatan manusia.

Untunglah saat ini muncul teknologi baru kemasan plastik biodegradable.


Plastik jenis ini dapat dibuat dari polimer alami. Plastik ini dikenal dengan Poly
Lactic Acid (PLA). Ini adalah polimer dari sumber yang terbarukan dan berasal dari
proses esterifikasi asam laktat yang diperoleh dengan cara fermentasi oleh bakteri
menggunakan substrat pati atau gula sederhana. Poly Lactic Acid juga memiliki
sifat tahan panas, kuat, dan merupakan polimer yang elastis. Pisang adalah salah
satu buah yang memiliki banyak manfaat salah satunya daun pisang, banyak orang
menggunakan daun pisang untuk membungkus makanan bahkan zaman dahulu
orang orang menggunakan daun pisang untuk atap mereka agar terlindung dari
panas matahari dan hujan. Tumbuhan ini menyukai iklim tropis panas dan lembap,
terutama di dataran rendah. Di daerah dengan hujan merata sepanjang tahun,
produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal musim. Indonesia, Kepulauan
Pasifik, negara-negara Amerika Tengah, dan Brasil dikenal sebagai negara utama
pengekspor pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika dan Amerika Latin dikenal
sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap tahunnya.
3

Banyak sekali orang Indonesia yang mengkonsumsi pisang dan mengolahnya


menjadi berbagai macam cemilan ataupun berbagai olahan lainnya, namun
seringkali sebagian orang hanya mengolah dan mengkonsumsi buahnya saja dan
membuang kulitnya sehingga hanya akan menjadi sampah. Padahal kulit pisang
mengandung vitamin C, vitamin B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup
(Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang banyak
mengandung air yaitu 68,90 persen dan karbohidrat (zat pati) sebesar 18,50 persen.
Karena kulit pisang mengandung zat pati maka kulit pisang dapat diolah menjadi
sebuah plastik polimer alami yang dapat dipakai oleh seluruh umat manusia
didunia, sehingga yang awalnya sebuah sampah yang tidak ada manfaatnya bagi
masyarakat menjadi suatu produk yang bernilai tinggi ekonominya dan menambah
devisa negara Indonesia serta membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.

Memang tak bisa dipungkiri bahwa produk-produk plastik membuat hidup


menjadi lebih mudah. Bisa dibilang kalau plastik itu adalah bagian dari hidup kita.
Di era modern ini, manusia menjadi ketergantungan akan plastik yang sangat
diandalkan dan dipergunakan untuk hampir segala kegiatan dan keperluan sehari-
hari manusia. Seperti halnya, memudahkan membawa barang-barang,
membungkus makanan, sebagai botol minuman plastik, alat-alat rumah tangga, dan
berbagai produk lainnya yang. Namun, kemudahan-kemudahan inilah yang
membuat kita tidak menyadari dan mengabaikan konsekuensi dari penggunaan
plastik, terutama plastik sekali pakai yang terlalu sering digunakan . Dengan
mempertimbangkan hal ini, sangat diperlukan bahan alternatif yang dapat
menggantikan bahan dasar plastik. Pada umumnya plastik berbahan dasar minyak
bumi yang berasal dari berbagai fosil yang telah lama tertimbun didalam bumi.
Sampah plastik yang menggunung menyimpan karbon dan hidrogen kemudian zat
tersebut akan berkumpul dengan klorida yang ditemukan dari sisa makanan, dan
ketika dibakar akan melepaskan gas yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Dengan keresahan ini munculah sebuah ide, yaitu plastik yang secara alamiah dapat
dengan mudah terdegradasi baik melalui serangan mikroorganisme maupun oleh
4

cuaca disebut Bioplastik. Keuntungan dari penggunaan bioplastik ini ketika


dibuang kealam akan mengurangi pencemaran tanah dikarenakan cepat terurai nya
plastik menjadi zat hara yang dibutuhkan tanah. Akhirnya penulis tertarik untuk
menjadikan karya ilmiah dengan judul “Pemanfaatan Kulit Pisang Sebagai
Bahan Pembuatan Bioplastik”.

Rumusan Masalah
Karya tulis ilmiah ini disusun dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara Membuat Bioplastik dengan menggunakan kulit pisang?
2. Apa kandungan dalam kulit pisang yang dapat membuat bioplastik?
3. Apa keuntungan pemanfaatan kulit pisang dalam pembuatan bioplastik?
4. Bagaimana dampak bioplastik terhadap lingkungan?

1.2 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah, karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui cara pembuatan bioplastik dengan menggunakan kulit pisang
2. Mengetahui apa kandungan dalam kulit pisang yang dapat membuat
bioplastik?
3. Mengetahui keuntungan pemanfaatan kulit pisang dalam pembuatan
bioplastik
4. Mengetahui dampak bioplastik terhadap lingkungan

1.3 Sistematika penulisan

Pada dasarnya sistematika dalah gambaran-gambaran umum dari keseluruhan


isi penulisan ini, sehingga mudah dicari hubungan antara satu pembahasan dengan
oembahasan yang lain.
Karya tulis ini terdiri atas lima bab, yang masih terdiri darinsub-bab yang
disesuaikan dengan kebutuhan jangkauan penulisan dan pembahasan bab yang
dimaksudkan.
Berikut merupakan gambaran umum sistematika dari penulisan ini, yaitu:

BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan segala hal yang umum dalam sebuah karya ilmiah
yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika
penulisan.
5

BAB II : LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR


Pada bab ini penulis menguraikan landasan teori dan kerangka berpikir
dalam pembuatan karya ilmiah ini.
BAB III : METODOLOGI PENULISAN
Pada bab ini diuraikan segala hal yang berhubungan dengan metode
penulisan karya ilmiah yang berisikan tujuan penulisan, waktu, dan tempat
penulisan, metode penulisan, langkah-langkah penulisan.
BAB IV : HASIL DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis
yang berkaitan dengan masalah yang dikaji.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data
yang dilakukan dan saran-saran yang diberikan oleh penulis sebagai bahan
pertimbangan atau masukan.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1. Landasan Teori


2.1.1 Hakikat Bioplastik
2.1.1.1 Bioplastik/Plastik Biodegredable
Bioplastik berbahan pati merupakan sekitar 50 persen dari pasar bioplastik,
termoplastik pati, saat ini merupakan bioplastik yang paling banyak digunakan. Pati
murni memiliki karakteristik mampu menyerap kelembaban, dan dengan demikian
digunakan untuk produksi kapsul obat di sektor farmasi. Flexibiliser dan peliat
seperti sorbitol dan gliserin ditambahkan sehingga pati juga dapat diproses thermo-
plastis. Dengan memvariasikan jumlah zat aditif, karakteristik material dapat
disesuaikan dengan kebutuhan khusus (juga disebut "thermo-pati dari plastik").
Plastik pati sederhana dapat dibuat di rumah.

Biodegradable dapat diartikan dari tiga kata yaitu bio yang berarti makhluk
hidup, degra yang berarti terurai dan able berarti dapat. Jadi, film plastik
biodegradable adalah film plastik yang dapat terurai oleh mikroorganisme. Film
plastik ini, biasanya digunakan untuk pengemasan. Kelebihan film plastik antara
lain tidak mudah ditembus uap air sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pengemas. plastik biodegradable adalah suatu bahan dalam kondisi tertentu, waktu
tertentu mengalamai perubahan dalam struktur kimianya, yang memeperngaruhi
sifat-sifat yang dimilikinya karena pengaruh mikroorganisme. 1Menurut seal
(1994), kemasan plastik biodegradable adalah suatu material polimer yang merubah
pada senyawa yang berat molekul rendah dimana paling sedikit satu tahap proses
degradasinya melalui metabolisme organisme secara alami.

Menurut Pranamuda (2001), plastik biodegradable adalah plastik yang


dapat digunakan layaknya seperti plastik konvensional, namun akan hancur terurai
oleh aktivitas mikroorganisme menjadi hasil akhir air dan gas karbondioksida

1
http://eprints.polsri.ac.id/1855/3/BAB%20II.pdf diakses pada tanggal 24 maret 2019

6
7

setelah habis terpakai dan dibuang ke lingkungan. Bioplastik akan terurai oleh
aktivitas pengurai melalui proses biodegradasi, polimer-polimer yang mampu
terdegradasi harus memenuhi beberapa criteria yaitu mengandung salah satu dari
jenis ikatan asetal, amida atau ester memiliki berat moleku dan kristalinitas rendah,
serta memiliki sifat hidrofilitas yang tinggi. Secara umum biodegradasi atau
penguraian bahn organic oleh mikroorganisme dapat terjadi bila transformasi
struktur sehingga terjadi perubahan integritas molekuler. Proses ini berupa
rangkaian reaksi kimia enzimatik atau biokimia yang mutlak memerlukan kondisi
lingkungan yang sesuai denagn pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroorganisme.

2.1.1.2 Bioplastik/Plastik Biodegeredable sebagai pengganti minyak


bumi
Ada beberapa alasan kenapa bioplastik dijadikan plastic yang cocok untuk
menggantikan plastic konvensional. Dengan kemampuannya yang mudah diurai
oleh alam, Bioplastik dapat lebih diminati oleh masyarakat yang sudah paham akan
itu. Diakibatkan dengan bahan dasarnya dari alam, bioplastik mengungguli plastic
konvensional. Plastik konvensional terbuat dari minyak bumi secara umumnya.
Sebagaimana kita tahu, minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui atau bisa dibilang terbatas. Hal ini tentu akan mempengaruhi
benda lain yang membutuhkan minyak bumi sebagai bahan dasar pembuatannya.
Jika masyarakat sadar akan ini, tidak akan ada masalah tentang kenaikan harga
bbm, setidaknya tidak untuk jangka waktu lama. Bukankah kita sering melihat
tanda yang memberitahukan untuk membawa tas belanja ataupun kantong plastic
sendiri ketika ingin membayar di toko swalayan? Hal ini secara tidak langsung
menyarankan kita untuk menghemat dan mengurangi pemakaian plastic
konvensional.

Seiring berjalannya waktu, banyak inovasi yang dicetuskan untuk


menggantikan plastik konvensional. Banyak orang yang melalukakan percobaan
dari bahan alam untuk membuat bioplastik yang sifatnya lebih baik dari plastik
8

konvensional dan tidak memerlukan minyak bumi dalam proses pembuatannya dan
juga plastik berbahan alami lebih ramah lingkungan

2.1.1.3 Bioplastik/Plastic Biodegeredable sebagai penyelamat


lingkungan dan ekosistem laut.
Biota laut merupakan semua makhluk hidup yang ada di laut, baik hewan
maupun tumbuhan atau karang2. Seluruh wilayah laut di muka Bumi kini sedang
dalam kondisi kritis. Pasalnya, umat manusia sampai saat ini telah menghasilkan
jutaan bahkan miliaran ton sampah plastik.3 World Economic Forum pada 2016
menyatakan ada lebih dari 150 juta ton plastic di samudra plastic ini. Tiap tahun, 8
juta ton plastik mengalir ke laut. Padahal plastik bisa berumur ratusan tahun di
lautan dan terurai menjadi partikel kecil dalam waktu yang lebih lama lagi. Plastik
bakal terakumulasi terus dan terus bertambah nantinya di laut. Tanpa adanya
penanggulangan terhadap hal ini, diperkirakan nantinya jumlah plastic yang
terkandung di dalam laut akan lebih banyak dibanding hewan – hewan laut yang
hidup didalamnya.4

Sampai saat ini, telah banyak sekali makhluk hidup laut yang telah terbunuh
oleh kejamnya sampah plastic. Dimulai dari hewan-hewan laut hingga terumbu
karang yang menjadi habitat tempat tinggal bagi sebagian biota laut. Kebanyakan
hewan laut, terbunuh karena mereka mengira bahwa sampah plastic adalah
makanannya. Sehingga, sampah plastic masuk kedalam saluran pencernaan dan
tidak biasa diurai oleh organ pencernaan. Akibatnya, terjadilah penumpukan
sampah plastic yang membuat saluran pencernaan hewan tersebut tersumbat. Dan
lama kelamaan, terjadilah pembusukan yang terjadi akibat zat makanan organic
yang dapat dicerna tersumbat dan tidak bisa keluar. Akiabatnya, semakin banyak
dan lama penyumbatan dan pembusukan itu, maka menghasilkan gas beracun yang

2
/id.wikipedia.org/wiki/Biota_laut diakses pada tanggal 24 maret 2019
3
www.vice.com/id_id/article/mbp89a/lebih-dari-11-miliar-sampah-plastik-membunuh-
terumbu-karang-sedunia diakses pada tanggal 24 maret 2019
4
news.detik.com/berita/d-4315147/data-mengerikan-soal-sampah-plastik-di-lautan
diakses pada tanggal 24 maret 2019
9

berbahaya bagi hewan tersebut yang membuat perut dari hewan tersebut kembung.
Bahkan, akibat yang berkepanjangan dari masalah ini, adalah kematian dari hewan
itu.

Selain itu, sampah plastik membunuh terumbu karang dengan cara


mengganggu siklus hidupnya. Sampah plastic akan tersangkut dan menutupui
terumbu karang, sehingga proses fotosintesis hewan laut ini akan terganggu.
Akibatnya, terumbu karang tidak dapat memproduksi makanan untuk dirinya
sendiri. Karena fotosintesis adalah salah satu cara bagi terumbu karang untuk
bertahan hidup dari makanan yang diolah dan diproses untuknya sendiri. Dan
semakin lama hal itu terjadi, lama kelamaan terumbu karang akan mati secara
perlahan karena tidak ada energi yang dia cerna.5

2.1.1.4 Bioplastik/Plastik Biodegeredable sebagai penyelamat lingkungan dan


ekosistem darat.
Biota darat mempunyai kompleksitas yang lebih tinggi dibandingkan
ekosistem laut, karena kemungkinan organisme untuk hidup dan berkembangbiak
pada ekosistem darat lebih lebar. Sebab, distribusi oksigen dan sinar matahari lebih
banyak.
Pada biota darat terdapat beberapa jenis dari bentuk tumbuhnya tumbuh-tumbuhan,
yaitu, pohon, liana, epifit, shrubs, herba, dan tumbuhan taliod.

Timbulan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu


atau mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estika. Timbulan sampah juga
menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Selain itu,
timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat
mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan
terhadap bioorganisme tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur
tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak pada
permukaan tanah menjadi racun.

5
www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/11/22/pildnu335-sampah-plastik-
rusak-ekosistem-terumbu-karang-bali diakses pada tanggal 24 maret 2019
10

Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan


tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga
peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah
mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit
tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.

Dalam hal ini plastik yang mengandung logam berat seperti dioksin akan
sangat berbahaya bagi kesehatan, lingkungan termasuk tanah. Penurunan kesuburan
tanah akan meningkat setiap tahunya jika pembuatan plastik dalam beberapa tahun
kedepan terus meningkat. Tanah akan mudah tererosi karena penumpukan sampah
plastik di permukaan tanah. Selain itu juga, akan terjadi degradasi lahan yang
mengakibatkan lapisan permukaan tanah tertutupi oleh sampah plastik tersebut.
Apalgi untuk pertanian semakin besar tanah tersebut tercemar oleh sampah plastik
maka akan terjadi penurunan produksi pertanian dalam suatu wilayah, hal ini
disebabkan oleh sulitnya ssampah plastik tersebut diolah dalam tanah dan akan
terjadi defisiensi hara dalam tanah. Pasokan logam berat yang terkandung dalam
tanah akan diserap oleh tanaman dan mengakibatkan banyak masalah bagi
kelangsungan hidup baik organism tanah, manusia, hewan, tanaman serta ekosistem
akan terganggu.6

2.1.2 Hakikat Kulit Pisang


2.1.2.1 Tanaman Pisang
Pisang adalah tumbuhan yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara,
termasuk Indonesia. Tumbuhan pisang kemudian menyebar ke Afrika
(Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Iklim tropis yang sesuai
serta kondisi tanah yang banyak mengandung humus membuat tumbuhan
pisang sangat cocok dan tersebar luas di Indonesia. Kata pisang sendiri berasal
dari bahasa arab yaitu maus. Carl Linnaeus kemudian memasukkan pisang
kedalam keluarga Musaceae, sekaligus melakukan penghormatan kepada

6
http://carolinaeva.blogspot.com/2012/10/pengaruh-sampah-plastik-pada-
kesuburan.html diakses pada tanggal 24 maret 2019
11

Antonius Musa, seorang doktor pribadi kaisar romawi, Octaviani Agustinus.


Antonius Musa dianggap berjasa karena menganjurkan untuk makan buah
pisang. Sebab itu, nama ilmiah pisang dalam sistem penamaan binomial
nomenklatur adalah Musa paradisiaca. Kedudukan tanaman pisang dalam
taksonomi tumbuhan adalah sebagai berikut :
Tumbuhan pisang merupakan tumbuhan terna monokotil dapat tumbuh
bervariasi dari dua hingga sembilan meter. Tanaman ini memiliki percabangan
bertipe simpodial dengan meristem ujung memanjang membentuk bunga lalu
buah. Bagian bawah dari batang pisang menggembung dan merupakan ubi
yang disebut bonggol. Pucuk lateral muncul dari kuncup pada bonggol yang
selanjutnya tumbuh menjadi tanaman pisang. Buah pisang pada umumnya
tidak berbiji atau partenokarpi. Sistem perakaran pisang adalah radix
adventicia atau perakaran serabut dimana perkembangan akar utama dihasilkan
rambut akar yang berguna untuk mengoptimalkan penyerapan air dan mineral
dari dalam tanah.

Gambar 2.1 Sistem Perakaran Pada Pisang Gambar 2.2 Batang Pisang Sesungguhnya

Batang pisang yang biasa kita lihat merupakan batang semu. Batang yang
sesungguhnya adalah batang yang berada pada bagian dalam berbentuk bulat
( teres ). Pisang memiliki bunga majemuk. Setiap kuncup bunga dibungkus
oleh seludang berwarna merah kecokelatan. Seludang tersebut akan lepas dan
jatuh jika bunga telah membuka. Bunga betina berkembang secara normal,
sedangkan bunga jantan berada di ujung tanduk tidak berkembang dan tertutup
12

oleh seludang. Bunga jantan inilah yang disebut jantung pisang. Jantung pisang
ini harus dipotong setelah pembuahan selesai. Setiap kelompok bungan, yang
disebut sisir tersusun dalam tandan sehingga satu tandan pisang tersusun atas
beberapa sisir yang dapat terdiri dari 6-22 buah pisang bergantung pada jenis
tanaman pisangnya.

Gambar 2.3 Bunga Tanaman Pisang Gambar 2.4 Tandan Pisang Gambar 2.5 Sisir Pisang
Buah pisang pada umumnya tanpa biji dan disebut triploid ( 3n ), kecuali
pada pisang batu atau klutuk yang memiliki sifat diploid ( 2n ). Proses
pembuahan tanpa biji disebut partenokarpi.

Buah pisang memang termasuk buah buni, bulat memanjang dan


membengkok, tersusun seperti sisir dua baris dengan kulit berwarna hijau,
kuning, coklat atau bahkan ungu. Tiap kelompok buah atau sisir terdiri atas
beberapa pisang. Buah pisang yang memiliki biji biasanya memiliki biji
berkarakteristik hitam, kecil dan bulat. Buah pisang sendiri juga merupakan
buah klimaterik yang artinya memiliki fase perkembangan, dengan
meningkatnya ukuran buah dan meningkatnya kadar karbohidrat yang
terakumulasi dalam bentuk pati. Pertumbuhan terhenti saat buah telah benar-
benar ranum dan fase pematangan buah terhambat. Selama fase pematangan,
kekerasan buah menurun, pati berubah menjadi gula, warna kulit berubah dari
hijau menjadi kuning dan kekelatan pada buah hilang, berkembang menjadi
rasa dengan karakteristik yang khas. Buah pisang biasanya baru bisa dipanen
80-90 hari setelah keluarnya jantung pisang.

Gambar 2.6 Buah Pisang


13

Pisang merupakan buah yang sangat bergizi dan merupakan sumber


vitamin, mineral disamping karbohidrat. Pisang dapat dijadikan sebagai buah
meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang.
Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses
fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai sebagai pembungkus
berbagai macam makanan trandisional Indonesia. Batang pisang abaca diolah
menjadi serat untuk pakaian, kertas dan sebagainya. Batang pisang yang telah
dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia
(domba dan kambing) pada saat musim kemarau karena tidak/kurang
tersedianya rumput.
Buah pisang sangat prospektif sebagai bahan baku industri. Hal tersebut
karena kemudahan dalam mendapatkan bahan baku, serta berbagai produk
dapat diolah dari buah pisang sehingga dapat meningkatkan nilai tambah. Salah
satu alternatif dari pemanfaatan pisang yaitu dapat diolah menjadi pati. Sifat
fisika dan kimia tepung pisang dari beberapa varietas dengan komposisi kimia
rata-rata tepung pisang, yaitu kadar air 6,24% - 8,39% dan kadar karbohidrat
70,10% - 78,88%.

2.1.2.2 Jenis-Jenis Tanaman Pisang


Lebih dari 200 jenis pisang terdapat di Indonesia, tingginya
keanekaragaman ini memberikan peluang untuk memanfaatkan tanaman
pisang untuk diolah sebagai pemenuhan kebutuhan manusia.
Berdasarkan pemanfaatannya bagi kehidupan manusia tanaman pisang
dibagi menjadi tiga macam, antara lain :
2.1.2.2.1 Pisang Serat ( Musa textilis )
Pisang serat merupakan varietas tanaman pisang yang batangnya
dimanfaatkan secara khusus dalam proses pembuatan tekstil, tali
tambang kapal, kertas dan juga campuran dalam pencetakan uang
kertas. Batang pisang tersusun dari lapisan pelepah yang mengandung
serat yang tinggi ( selulosa ). Pada umumnya pohon-pohon pisang serat
memiliki ciri-ciri antara lain :
14

- Tinggi pohon dapat mencapai 7 meter;


- Daunnya berwarna hijau dan cenderung berbentuk lanset;
- Ditemui di daerah dengan kelembapan relatif tinggi dengan
intensitas sinar matahari yang tinggi;
Pisang jenis ini dipanen ketika kuncup bunga telah terlihat.

Gambar 2.7 Tanaman Musa textilis Gambar 2.8 Serat Musa textilis yang
Telah Diolah

2.1.2.2.2 Pisang Hias ( Heliconia sp dan Ravenala sp )


Pisang hias atau lebih dikenal dengan nama latin Heliconia dapat
dibagi kembali menjadi dua jenis, yaitu :
- Pisang Kipas ( Ravenala Madagascariensis );
Memiliki bentuk tanaman menyerupai kipas.

Gambar 2.9 Tanaman Ravenala madagascariensis

- Pisang-Pisangan ( Heliconia sp);


15

Memiliki batang semu dengan ukuran diameter relatif kecil dan


bunga yang indah. Sangat populer untuk dijadikan hiasan
taman.

Gambar 2.10 Tanaman Heliconia Gambar 2.11 Tanaman Heliconia stricta


indica

2.1.2.2.3 Pisang Buah ( Musa paradisiaca )


Pisang buah ditanam dengan tujuan untuk dimanfaatkan buahnya.
Pisang buah terdiri dari beberapa kelompok, yaitu :
- Kelompok pertama adalah pisang yang dapat dimakan secara
langsung setelah matang atau biasa disebut juga ‘pisang meja’.
Contoh : pisang mas, pisang ambon, pisang barangan dan pisang
cavendish.

Gambar 2.12 Pisang Gambar 2.13 Pisang Ambon


Mas

Gambar 14. Pisang Barangan Gambar 2.15 Pisang Cavendish


16

- Kelompok kedua adalah pisang yang diolah terlebih dahulu baru


bisa dimakan.
Contoh : pisang tanduk, pisang nangka, pisang uli, pisang kapas
dan pisang agung.

Gambar 2.16 Pisang Tanduk Gambar 2.17 Pisang Nangka

Gambar 2.18 Pisang Agung Gambar 2.19 Pisang Uli


- Kelompok ketiga adalah pisang yang dapat dimakan langsung
setelah masak maupun diolah terlebih dahulu.
Contoh : pisang kepok dan pisang raja.

Gambar 2.20 Pisang Raja Gambar 2.21 Pisang


Kepok

- Kelompok keempat adalah pisang yang dimakan sewaktu masih


mentah.
Contoh : pisang batu atau pisang klutuk.

Gambar 2.22 Pisang Batu Atau Klutuk


17

Namun secara garis besar pisang buah dibagi dalam dua kelompok
utama, yaitu :
- Kelompok pisang meja ( dessert banana );
- Kelompok pisang olahan ( cooking banana ).

2.1.2.3 Tanaman Pisang Kepok


Pisang kepok merupakan jenis pisang berkulit tebal dengan nilai
komersial yang sangati tinggi sebagai pisang olahan. Pada umumnya terdapat
dua buah jenis pisang kepok berdasarkan warna dagingnya yaitu : pisang kepok
kuning dan pisang kepok putih.

Gambar 2.23 Pisang Kepok Kuning Gambar 2.24 Pisang Kepok Putih
Pisang kepok kuning pada umumnya lebih disukai oleh konsumen
dikarenakan kulit buah dan dagingnya yang tebal dan daging buahnya yang
akan berwarna kuning bila matang.
Deskripsi morfologi pisang kepok adalah sebagai berikut :

Tinggi 3 meter
Panjang tandan buah 30-60 cm
Jumlah sisir per tandan 9-17 sisir
Jumlah rata-rata buah per sisir 10-20 buah
Berat per tandan 14-22 kg
Bentuk buah Berpenampang segitiga,
segiempat ataupun bulat
Daging buah Bewarna putih kekuningan
atau kuning
Tabel 2.1 Morfologi Pisang Kepok
18

Dalam 100 gram daging buah pisang kepok terdapat kandungan zat gizi,
antara lain :

Kalori 79 kkal
Karbohidrat 21,2 gram
Protein 1,1 gram
Lemak 0,2 gram
Air 75,5 gram
Vitamin A 0,022 gram
Vitamin C 0,0094 gram
Tiamin 0,001 gram
Riboflavin 0,002 gram
Tabel 2.2 Kandungan Gizi Dalam 100 gr Daging Pisang Kepok

Pisang kepok pada umumnya memiliki jumlah sisir per tandan hingga 17
sisir dengan jumlah buah per sisir antara 13-18 buah dan jumlah buah per
tandan anatara 150-250 buah. Cita rasa daging buah pisang ini manis dan
merupakan pisang olahan varietas utama. Daya simpannya pada suhu kamar
mencapai 15-21 hari. Produktivitas pisang ini mencapai 20-30 ton per
hektarare.
Menurut Herbarium Medanense (2011), klasifikasi pisang kepok, adalah
sebagai berikut:

Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Class Liliopsida
Ordo Musales
Famili Musaceae
Genus Musa
Spesies Musa paradisiaca. L.
Nama Lokal Pisang Kepok
Tabel 2.3 Klasifikasi Pisang Kepok
19

Kulit pisang kepok sangat berbeda dengan dagingnya yang banyak


dimanfaatkan. Kulit pisang kepok biasanya menjadi limbah yang tidak ada
harga jualnya. Oleh karena itu penulis melihat peluang dalam pemanfaatan
kulit pisang kepok untuk diolah sebagai bahan bioplastik karena mengandung
zat Amilopektin. Dimana zat Amilopektin tersebut diurai bersama dengan
molekul air pada kulit pisang terlebih dahulu melalui proses hidrolisis. Berikut
merupakan komposisi zat yang terkandung pada kulit pisang :

Unsur Komposisi
Berdasarkan tabel diatas,
komposisi Air 69,80 % karbohidrat
menempati Karbohidrat 18,50% tempat
terbanyak kedua pada kulit
Lemak 2,11%
pisang. Zat amilopektin
sendiri Protein 0,32% merupakan
jenis karbohidrat
Kalsium 715mg/100gr
yang dapat
dimanfaatkan Pospor 117mg/100gr dalam
pembuatan Besi 0,6mg/100gr bioplastik

Vitamin B 0,12mg/100gr
Vitamin C 17,5mg/100gr
Tabel 2.4 Kandungan Unsur Kulit Pisang Kepok

2.1.2.4 Pati (Amilum)


Salah satu biomassa yang dapat digunakan dalam pembuatan plastik
adalah pati, yang didapatkan dari tanaman penghasil pati seperti singkong. Pati
( amilum ) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa dalam jangka
panjang.
Pati dapat dihasilkan dari beberapa macam sumber, antara lain dari biji-
bijian dan umbi-umbian. Pati yang berasal dari biji-bijian dapat berasal dari
serealia seperti jagung, gandum, beras, sorghum dan kacang-kacangan.
20

Adapun dari umbi-umbian, pati dapat dihasilkan dari singkong, kentang, dan
sebagainya. Selain itu, pati juga dapat dihasilkan dari batang tanaman, seperti
pati sagu dan dari daging buah muda seperti pisang. Contohnya adalah
akar Manihot esculenta (pati tapioka), batang Metroxylon sagu ( pati sagu ),
dan rizom umbi tumbuhan Bersitaminodia sp yang meliputi Canna
edulis, Maranta arundinacea, dan Curcuma angustifolia ( pati umbi larut ).
Tanaman dengan kandungan amilum yang digunakan di bidang farmasi
adalah Zea mays ( jagung ), Oryza sativa ( beras ), Solanum
tuberosum ( kentang ), Triticum aesticum ( gandum ), Maranta
arundinacea ( garut ), Ipomoea batatas ( ketela rambat ), Manihot
utilissima ( ketela pohon ).
Amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau yang mempunyai rumus molekul
(C6H10O5)n, dan densitas sebesar 1.5 g/cm3. Dalam air dingin amilum tidak
akan larut tetapi apabila suspensi dalam air dipanaskan akan terjadi suatu
larutan koloid yang kental, memberikan warna ungu pekat pada tes iodin dan
dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa.
Hal ini disebabkan karena molekulnya berantai lurus atau bercabang tidak
berpasangan sehingga membentuk jaringan yang mempersatukan granula pati.
Sifat pati lainnya adalah butuh waktu yang lama dalam proses pemasakan dan
sering terjadi proses retrogradasi dan sineresis pada pati alami. Retrogradasi
adalah proses kristalisasi kembali dan pembentukan matriks pati yang telah
mengalami gelatinisasi akibat pengaruh suhu.
Penyusun amilum yang utama adalah amilosa dan amilopektin. Amilosa
memberikan sifat keras ( pera ) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat
lengket.

2.1.3 Polimer Kulit Pisang


Polimer disebut juga dengan makromolekul yang dibangun dari repetisi
molekul-molekul sederhana yang disebut monomer. Polimer ( polymer )
berasal dari dua kata, yaitu poli ( banyak ) dan meros ( bagian – bagian ).
21

Klasifikasi polimer salah satunya adalah berdasarkan ketahanan terhadap


panas ( termal ). Klasifikasi polimer ini dibedakan menjadi dua, yaitu :
2.1.3.1 Polimer termoplastik
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak
tahan terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan
menjadi lunak dan ketika didinginkan akan mengeras. Proses tersebut
dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang dalam
berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan
produk polimer yang baru.
Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer
plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai
polimernya, melainkan dengan struktur molekul linear atau bercabang.
Bentuk struktur termoplastik sebagai berikut :

Gambar 2.25 Polimer Termoplastik Bercabang

Bentuk struktur bercabang termoplastik adalah sebagai berikut :

Gambar 2.26 Polimer Termoplastik Bercabang Dengan Sifat Khusus

Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut :


22

No Sifat Polimer Termoplastik

1 Berat molekul kecil

2 Tidak tahan terhadap panas

3 Jika dipanaskan akan lunak

4 Jika didinginkan akan keras

5 Mudah untuk direnggangkan

6 Fleksibel

7 Titik leleh relatif rendah

8 Dapat dibentuk ulang ( daur ulang )

9 Mudah larut dalam pelarut yang sesuai

10 Memiliki struktur molekul linear atau


bercabang

Tabel 2.5 Sifat Polimer Termoplastik

Contoh plastik termoplastik sebagai berikut :

- Polietilena (PE) :

Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa


saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas
hujan;

- Polivinilklorida (PVC) :
23

Pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis, ubin
plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung
tangan dan botol detergen;

- Polipropena (PP) :

Karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi


plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci,
pembungkus tekstil, dan permadan;

- Polistirena :

Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.

2.1.3.1.1 Polimer termoseting

Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan


terhadap panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh.
Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini
bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali (pada saat
pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung
atau diperbaiki lagi.

Polimer termoseting memiliki ikatan – ikatan silang yang mudah


dibentuk pada waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi
kaku dan keras. Semakin banyak ikatan silang pada polimer ini, maka
semakin kaku dan mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk
kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan
silang antar rantai polimer.

Bentuk struktur ikatan silang sebagai berikut :


24

Gambar 2.27 Struktur Ikatan Silang Pada Termoseting

Sifat-sifat polimerseting antara lain :

No Sifat polimerseting
1 Keras dan kaku ( tidak fleksibel );
2 Jika dipanaskan akan mengeras;
3 Tidak dapat dibentuk ulang ( sukar
didaur ulang )
4 Tidak dapat larut dalam pelarut apapun
5 Jika dipanaskan akan meleleh
6 Tahan terhadap asam basa
7 Mempunyai ikatan silang antar rantai
molukel
Tabel 2.6 Struktur ikatan silang pada termoseting

Contoh plastik termoseting :

- Bakelit :

Asbak, fitting lampu listrik, steker listrik, peralatan fotografi,


radio, perekat polywood.
25

2.2 Kerangka Berpikir

PEMANFAATAN KULIT PISANG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN


BIOPLASTIK

Hipotesis: Pencemaran lingkungan dapat diatasi dengan plastik yang dapat terdegradasi yaitu
bioplastik yang terbuat dari bahan orgnaik

Rumusan Masalah : Tujuan Penelitian :


1. Bagaimana cara Membuat Bioplastik 1. Mengetahui cara pembuatan
dengan menggunakan kulit pisang? bioplastik dengan menggunakan
2. Apa kandungan dalam kulit pisang kulit pisang
yang dapat membuat bioplastik? 2. Mengetahui apa kandungan dalam
3. Apa keuntungan pemanfaatan kulit kulit pisang yang dapat membuat
pisang dalam pembuatan bioplastik? bioplastik?
4. Bagaimana dampak bioplastik terhadap 3. 3.Mengetahui keuntungan
lingkungan? pemanfaatan kulit pisang dalam
pembuatan bioplastik

Metode Penelitian :

Melakukan Eksperimen pembuatan Bioplastik


Berbahan kulit pisang.

Kemungkinan Hasil :

Bioplastik adalah plastik yang terbuat dari Bahan


alami yang mudah diurai oleh mikroorganisme
laut maupun darat, dengan menciptakan plastik
tersebut kita dapa mengurangi pencemaran
akibat plastik konvesional
BAB III
METODOLOGI PENILITIAN
Pada bab ini Penulis akan menjelaskan mengenai tujuan penulisan, tempat
dan waktu penulisan, metode penelitian, langkah-langkah penulisan. Objek dan
fokus penelitian.

3.1 Tempat dan waktu penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di rumah Adam tepatnya di Jalan Aralia 3 Blok
H8.10. Pada hari Sabtu tanggal 23 maret 2019.

3.2 Metode Penelitian


3.2.1 Studi Pustaka
Dalam mengerjakan karya tulis ini penulis menggunakan metode Studi
Pustaka yaitu penulis mencari informasi dengan carabrowsing google untuk
mencari tahu bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat plastik biodegradable
dan kita menemukan bahan utama yaitu kulit pisang, gliserin, dan asam cuka
(CH3COOH).

3.2.2 Metode Observasi


Metode kedua yang penulis gunakan adalah metode observasi yaitu penulis
mengamati video cara pembuatan dan mewawancarai ke beberapa murid sebagai
narasumber.

3.3 Objek dan fokus penelitian


Objek dalam penulisan ini adalah plastik alami berbahan kulit pisang
sedangkan penelitian ini difokuskan kepada pembuatan bioplastik dan
penguraiannya.

Gambar 3.1 Kulit pisang yang direndam air garam

26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Dalam kehidupan sehari-hari kulit pisang hanya dimanfaatkan masyarakat
sebagai makaanan untuk dikonsumsi dan berbagai olahan lainnnya, tetapi tidak di
manfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat. Sehingga kita mencoba memanfaatkan
kulit pisang tersebut menjadi Bioplastik.

Pada proses pembuatan plastik polimer alami menggunakan bahan dasar


kulit pisang dengan penambahan asam cuka yang berfungsi untuk memecah rantai
Pati menjadi gugus Lactat Acid (polimer plastik) , kemudian di tambahkan gliserin
yang berfungsi sebagai zat pembuatan plastik dan dipanaskan dengan tujuan untuk
membantu proses pemecahan pati menjadi lactid acid, setelah itu ditambahkan
maizena yang berfungsi untuk mengentalkan bahan baku plastik dan dipanaskan
selama 30 menit.

Metode pelaksanaan pembuatan plastik polimer ini memeliki beberapa


langkah-langkah yang akan diuraikan satu persatu dibawah ini. Berikut adalah
uraian kagiatan yang dilakukan dala pembuatan plastik polimer.

Cuci bersih beberapa kulit pisang yang sudah dilepas dari buah dagingnya,
kemudian rendam dengan air garam kurang lebih 12 jam lalu dihaluskan dengan
penambahan air secukupnya menggunakan blender. Setelah itu, kulit pisang yang
telah halus disaring untuk diambil airnya, yakni untuk mendapatkan sari pati kulit
pisang. Dan menghasilkan 100 mL sari pati kulit pisang, yang kemudian dicampur
2 sdt asam cuka dan 2 sdt gliserin,. Lalu, campuran pati kulit pisang, asam cuka
dan gliserin dipanaskan di atas api dan setelah kurang lebih 2 menit ditambahkan 2
sdt tepung maizena dan dipanaskan kembali selama 15 menit sambil terus diaduk.
Hasilnya akan seperti gel berwarna putih. Dan dituangkan kedalam tampan
alumunium hingga merata untuk dicetak , kemudian dimasukkan kedalam oven
selama beberapa menit untuk dikeringkan dan dipanaskan. Dan terbentuklah plastik

27
28

lembaran. Pada percobaan kali ini kami ragu untuk melakukan percobaan ini karena
takut akan kegagalan.

Dalam pembuatan sistesis ini dilakukan beberapa percobaan:

1. Pati kulit pisang ditambah asam cuka, gliserin, dan tepung maizena
kemudian air dan dilakukan pemanasan sampai kental tanpa dibatas waktu.
Dan dicetak kedalam tampan kemudian dilakukan pengeringan.
2. Pati kulit pisang ditambah asam cuka, gliserin, dan tepung maizena
kemudian air dan dilakukan pemanasan kurang lebih 15 menit. Dan
dicetak kedalam tampan kemudian dilakukan pengeringan.
3. Asam cuka, gliserin, dan tepung maizena kemudian air dan dipanaskan
sampai terbentuk seperti amylum. Dan dicetak kedalam tampan kemudian
dipanaskan dengan menggunakan oven.
4. Pati kulit pisang, asam cuka, gliserin kemudian diaduk hingga merata
kurang lebih 2 menit dan ditambah tepung maizena dan dipanaskan selama
15 menit sampai campuran tersebut mengental kemudian dicetak dan
dipanaskan dengan menggunakan oven.
5. Sebelum dilakukan penghalusan, kulit pisang tersebut direndam dengan
menggunakan air garam selama 12 jam dengan fungsi untuk
menghilangkan kandungan tanin dalam kulit pisang tersebut. Kemudian
dihaluskan, sari kulit pisang tadi ditambah asam cuka, gliserin dan
dipanaskan selama 2 menit. Setelah itu ditambah tepung maizena dan
dipanaskan kembali selama 15 menit, dicetak dan dikeringkan dengan
sinar matahari.

4.2 Hasil Percobaan

Praktik yang kami lakukan menghabiskan waktu sekitar 1 jam. Dengan


jangka waktu 1 jam kami berhasil membuat plastiknya akan tetapi plastik alami
biodegradable ini belum sempurna dan kurang rapih.
29

Gambar 4.1 Hasil Percobaan

4.3 Proses Terurai Bioplastik Berbahan Kulit Pisang


Sebagaimana yang kita tau kita membuat plastik ini menggunakan bahan
kulit pisang yang sudah tidak terpakai. Kulit pisang lebih cepat terurai karena
mikroorganisme memiliki enzim yang dapat memotong rantai polimer pisang yang
dimana lebih mudah dibandingkan dengan plastik biasa. Sama seperti makhluk
hidup lainnya, mikroorganisme juga membutuhkan makanan karena itulah kenapa
kulit pisang lebih cepat terurai karena ia memakan sisa bahan organik. kulit pisang
memilik unsur alami yang tidak dimiliki plastik biasa.

Gambar 4.2 Rantai Polimer


4.4 Keuntungan Bioplastik Berbahan Kulit Pisang
30

Pisang adalah salah satu makanan populer di dunia dengan konsumsi sekitar
ratusan juta ton pertahun. Pisang menghasilkan cukup banyak limbah yaitu kulit
pisang tersebut. Bayangkan saja jika seluruh dunia mengonsumsi pisang setiap
harinya pasti limbahnya akan sangat banyak. Untuk mengurangi hal itu, alangkah
baiknya kulit pisang diolah kembali. Dengan bantuan asam cuka dan gliserin,
plastik biodegradable dapat terbentuk.

4.5 Dampak Bioplastik terhadap lingkungan


Jika masyarakat menyadari betapa pentingnya penggunaan bioplastik akan
memicu banyak konflik terhadap pabrik plastik konvensional. Memang harga
bioplastik terbilang tidak murah karena jumlah nya tidak banyak tetapi jika suatu
negara membuat terobosan untuk memproduksi bioplastik lebih banyak harga nya
akan terjangkau akan menjadi pilihan utama para konsumen ramah lingkungan.
Disisi lain, pabrik yang memproduksi plastik konvensional akan rugi.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
 Bioplastik dapat dibuat dengan pemanfaatan kulit pisang yang dicampur
dengan gliserin dan cuka.
 Kulit pisang mengandung pati dan polimer yang dimana dapat membuat
plastik mudah terurai.
 Dengan terolahnya kullit pisang kembali dapat mengurangi limbah kulit
pisang.
 Dengan adanya bioplastik penggunaan plastik konvensional akan
berkurang.
 Dengan adanya penggunaan bioplastik dan pengurangan plastik
konvensional akan mengurangi pencemaraan lingkungan.

5.2 Saran.
 Bioplastik akan sangat berguna untuk kita, terutama di lingkungan
masyarakat. Penggunaan plastik konvensional yang limbahnya dapat
mencemari lingkungan akan berkurang.
 Indonesia memiliki masalah yang cukup serius tantang limbah plastik.
Pemerintah sebaiknya mengurusi masalah ini, dengan cara membuat
terobosan atau inovasi untuk mewajibkan penggunaan bioplastic dan
pengurangan penggunaan plastik konvensional dan perlu adanya hokum dan
tindak pidana yang jelas dan tegas bagi siapa saja. Dengan adanya terobosan
ini, diharapkan akan mengatasi masalah limbah plastik
 Perlunya ada sosialisasi dan penyuluhan, sebagai wawasan dan ilmu bagi
masyarakat maupun perusahaan yang memproduksi plastik konvensional
terkait penggunaan plastik konvensional dan dampaknya terhadap
lingkungan sekitar yang perlu ditekankan dan diperhatikan. Dan diharapkan
tumbuhnya kesadaran masyarakat terkait masalah ini yang tidak bisa
disepelekan dan untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan.

31
32

Riwayat Penulis

Nama : Giga Adiaridzqia Fadilah


Tempat, tanggal lahir : Bekasi, 8 Desember 2001
Alamat : Taman Bougenville Estate Jl.Flamboyan
Raya 3 No.10 (F3/10)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Riwayat Pendidikan : 1. PG Star Kids
2. TK Star Kids
3. SD/MI Yahya
4. SMP Islam Darussalam Cikunir
5. SMAI Al-Azhar 4 Kemang Pratama

Nama : Muhammad Adam Priyono


Tempat, tanggal lahir : Bekasi, 8 Mei 2002
Alamat : Kemang Pratama 3, Jalan Aralia 3 Blok H8/10
Jenis kelamin : Laki-laki
Riwayat pendidikan : 1. PAUD Jannatul Firdaus
2. TK Jannatul Firdaus
3. SDIT Al-Ikhlas 86
4. SMPI Al-Azhar 9 Kemang Pratama
5. SMAI Al-Azhar 4 Kemang Prtama

Nama : Muhammad Thufeil Rafi


Tempat, tanggal lahir : Bekasi, 4 Juli 2002
Alamat : Gg. H. Radian 2 Rt. 05 Rw 03 No. 56
Kalibaru Bekasi
Jenis kelamin : Laki-laki
33

Riwayat pendidikan : 1. TK Uswatun Hasanah


2. SDI Al-Azhar 6 Jakapermai
3. SMPI Al-Azhar 6 Jakapermai
4. SMAI Al-Azhar 4 Kemang Pratama

Nama : Rifky Raditya Widianto


Tempat, tanggal lahir : Bekasi, 23 Maret 2002
Alamat : Villa Mahkota Pesona Blok F-4, No. 14 Bojong
Kulur, Gunung Putri, Bogor

Jenis Kelamin : Laki-laki


Riwayat Pendidikan : 1. TK Al-Fajar
2. SD Al-Fajar
3. SMP Al-Binaa Islamic boarding school
4. SMAI Al-Azhar 4 Kemang pratama

Nama : Tri Cahyo Fathoni Hakim


Tempat, tanggal lahir : Bekasi, 3 Juni 2002
Alamat : Jalan blue safir raya no 22 Rawalumbu, Bekasi

Jenis Kelamin : Laki-laki


Riwayat Pendidikan : 1. TK Bani Saleh 2
2. SD Al Hanief
3. SMPI Al-Azhar 9 Kemang Pratama
4. SMAI Al-Ahar 4 Kemang Pratama
34

Anda mungkin juga menyukai