BIOPLASTIK
(Upaya Meminimalisasi Penggunaan Plastik Konvensional)
KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Praktik Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
Kelas XI IPA Tahun Pelajaran 2018—2019
DISUSUN OLEH:
GIGA ADIARIDZQIA FADILAH (171810048)
M.ADAM.PRYONO (171810085)
M.THUFEIL.RAFI (171810068)
RIFKY RADITYA WIDIANTO (171810113)
TRI CAHYO (171810055)
0
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Berembuk masalah sampah pasti sudah tidak asing dengan kata plastik
didalamnya, seakan tidak habis-habis permasalahannya. Berbagai argumen
dikeluarkan dan solusi pemecahan sering kali kita dengar atau baca berita dari
media massa, Plastik mempunyai material dengan sifat unggul seperti ketahanan
kimia yang tinggi sehingga sulit terdegradasi secara alami dan harganya dapat
terjangkau kalangan masyarakat. Penggunaan plastik mengakibatkan sampah yang
mencemari lingkungan. Setiap tahun sekitar 100 juta ton plastik diproduksi dunia
untuk digunakan di berbagai sektor industri dan faktanya, Indonesia adalah
penyumbang sampah plastik di lautan terbesar kedua di dunia. Dari sekian banyak
sampah, plastik memiliki presentasi tinggi, lantaran hampir setiap produk memakai
plastik sebagai kemasannya.
Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan
sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya
beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun
1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material
plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika
Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.
Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk
dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit.
Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon
ditebang. Konsumsi berlebih terhadap plastik mengakibatkan jumlah sampah
plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki
sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Fakta tentang bahan pembuat plastik,
(umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang
mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh
tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun, sehingga jika
2
tercecer di tanah, bahan ini akan merusak lingkungan, menghambat peresapan air,
menyebabkan banjir, dan merusak kesuburan tanah. Setiap tahun satu triliun tas
kresek digunakan di dunia. Rata-rata setahun setiap orang di dunia ini
menggunakan sekitar 170 tas kresek. Faktanya hanya 1 persen tas kresek yang
didaur ulang. Berarti setiap satu menit, ada 2 juta tas kresek yang dibuang. Jika
dibentangkan, tas kresek itu mungkin bisa membungkus permukaan bumi 10 kali.
Rumusan Masalah
Karya tulis ilmiah ini disusun dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara Membuat Bioplastik dengan menggunakan kulit pisang?
2. Apa kandungan dalam kulit pisang yang dapat membuat bioplastik?
3. Apa keuntungan pemanfaatan kulit pisang dalam pembuatan bioplastik?
4. Bagaimana dampak bioplastik terhadap lingkungan?
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan segala hal yang umum dalam sebuah karya ilmiah
yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika
penulisan.
5
Biodegradable dapat diartikan dari tiga kata yaitu bio yang berarti makhluk
hidup, degra yang berarti terurai dan able berarti dapat. Jadi, film plastik
biodegradable adalah film plastik yang dapat terurai oleh mikroorganisme. Film
plastik ini, biasanya digunakan untuk pengemasan. Kelebihan film plastik antara
lain tidak mudah ditembus uap air sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pengemas. plastik biodegradable adalah suatu bahan dalam kondisi tertentu, waktu
tertentu mengalamai perubahan dalam struktur kimianya, yang memeperngaruhi
sifat-sifat yang dimilikinya karena pengaruh mikroorganisme. 1Menurut seal
(1994), kemasan plastik biodegradable adalah suatu material polimer yang merubah
pada senyawa yang berat molekul rendah dimana paling sedikit satu tahap proses
degradasinya melalui metabolisme organisme secara alami.
1
http://eprints.polsri.ac.id/1855/3/BAB%20II.pdf diakses pada tanggal 24 maret 2019
6
7
setelah habis terpakai dan dibuang ke lingkungan. Bioplastik akan terurai oleh
aktivitas pengurai melalui proses biodegradasi, polimer-polimer yang mampu
terdegradasi harus memenuhi beberapa criteria yaitu mengandung salah satu dari
jenis ikatan asetal, amida atau ester memiliki berat moleku dan kristalinitas rendah,
serta memiliki sifat hidrofilitas yang tinggi. Secara umum biodegradasi atau
penguraian bahn organic oleh mikroorganisme dapat terjadi bila transformasi
struktur sehingga terjadi perubahan integritas molekuler. Proses ini berupa
rangkaian reaksi kimia enzimatik atau biokimia yang mutlak memerlukan kondisi
lingkungan yang sesuai denagn pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroorganisme.
konvensional dan tidak memerlukan minyak bumi dalam proses pembuatannya dan
juga plastik berbahan alami lebih ramah lingkungan
Sampai saat ini, telah banyak sekali makhluk hidup laut yang telah terbunuh
oleh kejamnya sampah plastic. Dimulai dari hewan-hewan laut hingga terumbu
karang yang menjadi habitat tempat tinggal bagi sebagian biota laut. Kebanyakan
hewan laut, terbunuh karena mereka mengira bahwa sampah plastic adalah
makanannya. Sehingga, sampah plastic masuk kedalam saluran pencernaan dan
tidak biasa diurai oleh organ pencernaan. Akibatnya, terjadilah penumpukan
sampah plastic yang membuat saluran pencernaan hewan tersebut tersumbat. Dan
lama kelamaan, terjadilah pembusukan yang terjadi akibat zat makanan organic
yang dapat dicerna tersumbat dan tidak bisa keluar. Akiabatnya, semakin banyak
dan lama penyumbatan dan pembusukan itu, maka menghasilkan gas beracun yang
2
/id.wikipedia.org/wiki/Biota_laut diakses pada tanggal 24 maret 2019
3
www.vice.com/id_id/article/mbp89a/lebih-dari-11-miliar-sampah-plastik-membunuh-
terumbu-karang-sedunia diakses pada tanggal 24 maret 2019
4
news.detik.com/berita/d-4315147/data-mengerikan-soal-sampah-plastik-di-lautan
diakses pada tanggal 24 maret 2019
9
berbahaya bagi hewan tersebut yang membuat perut dari hewan tersebut kembung.
Bahkan, akibat yang berkepanjangan dari masalah ini, adalah kematian dari hewan
itu.
5
www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/11/22/pildnu335-sampah-plastik-
rusak-ekosistem-terumbu-karang-bali diakses pada tanggal 24 maret 2019
10
Dalam hal ini plastik yang mengandung logam berat seperti dioksin akan
sangat berbahaya bagi kesehatan, lingkungan termasuk tanah. Penurunan kesuburan
tanah akan meningkat setiap tahunya jika pembuatan plastik dalam beberapa tahun
kedepan terus meningkat. Tanah akan mudah tererosi karena penumpukan sampah
plastik di permukaan tanah. Selain itu juga, akan terjadi degradasi lahan yang
mengakibatkan lapisan permukaan tanah tertutupi oleh sampah plastik tersebut.
Apalgi untuk pertanian semakin besar tanah tersebut tercemar oleh sampah plastik
maka akan terjadi penurunan produksi pertanian dalam suatu wilayah, hal ini
disebabkan oleh sulitnya ssampah plastik tersebut diolah dalam tanah dan akan
terjadi defisiensi hara dalam tanah. Pasokan logam berat yang terkandung dalam
tanah akan diserap oleh tanaman dan mengakibatkan banyak masalah bagi
kelangsungan hidup baik organism tanah, manusia, hewan, tanaman serta ekosistem
akan terganggu.6
6
http://carolinaeva.blogspot.com/2012/10/pengaruh-sampah-plastik-pada-
kesuburan.html diakses pada tanggal 24 maret 2019
11
Gambar 2.1 Sistem Perakaran Pada Pisang Gambar 2.2 Batang Pisang Sesungguhnya
Batang pisang yang biasa kita lihat merupakan batang semu. Batang yang
sesungguhnya adalah batang yang berada pada bagian dalam berbentuk bulat
( teres ). Pisang memiliki bunga majemuk. Setiap kuncup bunga dibungkus
oleh seludang berwarna merah kecokelatan. Seludang tersebut akan lepas dan
jatuh jika bunga telah membuka. Bunga betina berkembang secara normal,
sedangkan bunga jantan berada di ujung tanduk tidak berkembang dan tertutup
12
oleh seludang. Bunga jantan inilah yang disebut jantung pisang. Jantung pisang
ini harus dipotong setelah pembuahan selesai. Setiap kelompok bungan, yang
disebut sisir tersusun dalam tandan sehingga satu tandan pisang tersusun atas
beberapa sisir yang dapat terdiri dari 6-22 buah pisang bergantung pada jenis
tanaman pisangnya.
Gambar 2.3 Bunga Tanaman Pisang Gambar 2.4 Tandan Pisang Gambar 2.5 Sisir Pisang
Buah pisang pada umumnya tanpa biji dan disebut triploid ( 3n ), kecuali
pada pisang batu atau klutuk yang memiliki sifat diploid ( 2n ). Proses
pembuahan tanpa biji disebut partenokarpi.
Gambar 2.7 Tanaman Musa textilis Gambar 2.8 Serat Musa textilis yang
Telah Diolah
Namun secara garis besar pisang buah dibagi dalam dua kelompok
utama, yaitu :
- Kelompok pisang meja ( dessert banana );
- Kelompok pisang olahan ( cooking banana ).
Gambar 2.23 Pisang Kepok Kuning Gambar 2.24 Pisang Kepok Putih
Pisang kepok kuning pada umumnya lebih disukai oleh konsumen
dikarenakan kulit buah dan dagingnya yang tebal dan daging buahnya yang
akan berwarna kuning bila matang.
Deskripsi morfologi pisang kepok adalah sebagai berikut :
Tinggi 3 meter
Panjang tandan buah 30-60 cm
Jumlah sisir per tandan 9-17 sisir
Jumlah rata-rata buah per sisir 10-20 buah
Berat per tandan 14-22 kg
Bentuk buah Berpenampang segitiga,
segiempat ataupun bulat
Daging buah Bewarna putih kekuningan
atau kuning
Tabel 2.1 Morfologi Pisang Kepok
18
Dalam 100 gram daging buah pisang kepok terdapat kandungan zat gizi,
antara lain :
Kalori 79 kkal
Karbohidrat 21,2 gram
Protein 1,1 gram
Lemak 0,2 gram
Air 75,5 gram
Vitamin A 0,022 gram
Vitamin C 0,0094 gram
Tiamin 0,001 gram
Riboflavin 0,002 gram
Tabel 2.2 Kandungan Gizi Dalam 100 gr Daging Pisang Kepok
Pisang kepok pada umumnya memiliki jumlah sisir per tandan hingga 17
sisir dengan jumlah buah per sisir antara 13-18 buah dan jumlah buah per
tandan anatara 150-250 buah. Cita rasa daging buah pisang ini manis dan
merupakan pisang olahan varietas utama. Daya simpannya pada suhu kamar
mencapai 15-21 hari. Produktivitas pisang ini mencapai 20-30 ton per
hektarare.
Menurut Herbarium Medanense (2011), klasifikasi pisang kepok, adalah
sebagai berikut:
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Class Liliopsida
Ordo Musales
Famili Musaceae
Genus Musa
Spesies Musa paradisiaca. L.
Nama Lokal Pisang Kepok
Tabel 2.3 Klasifikasi Pisang Kepok
19
Unsur Komposisi
Berdasarkan tabel diatas,
komposisi Air 69,80 % karbohidrat
menempati Karbohidrat 18,50% tempat
terbanyak kedua pada kulit
Lemak 2,11%
pisang. Zat amilopektin
sendiri Protein 0,32% merupakan
jenis karbohidrat
Kalsium 715mg/100gr
yang dapat
dimanfaatkan Pospor 117mg/100gr dalam
pembuatan Besi 0,6mg/100gr bioplastik
Vitamin B 0,12mg/100gr
Vitamin C 17,5mg/100gr
Tabel 2.4 Kandungan Unsur Kulit Pisang Kepok
Adapun dari umbi-umbian, pati dapat dihasilkan dari singkong, kentang, dan
sebagainya. Selain itu, pati juga dapat dihasilkan dari batang tanaman, seperti
pati sagu dan dari daging buah muda seperti pisang. Contohnya adalah
akar Manihot esculenta (pati tapioka), batang Metroxylon sagu ( pati sagu ),
dan rizom umbi tumbuhan Bersitaminodia sp yang meliputi Canna
edulis, Maranta arundinacea, dan Curcuma angustifolia ( pati umbi larut ).
Tanaman dengan kandungan amilum yang digunakan di bidang farmasi
adalah Zea mays ( jagung ), Oryza sativa ( beras ), Solanum
tuberosum ( kentang ), Triticum aesticum ( gandum ), Maranta
arundinacea ( garut ), Ipomoea batatas ( ketela rambat ), Manihot
utilissima ( ketela pohon ).
Amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau yang mempunyai rumus molekul
(C6H10O5)n, dan densitas sebesar 1.5 g/cm3. Dalam air dingin amilum tidak
akan larut tetapi apabila suspensi dalam air dipanaskan akan terjadi suatu
larutan koloid yang kental, memberikan warna ungu pekat pada tes iodin dan
dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa.
Hal ini disebabkan karena molekulnya berantai lurus atau bercabang tidak
berpasangan sehingga membentuk jaringan yang mempersatukan granula pati.
Sifat pati lainnya adalah butuh waktu yang lama dalam proses pemasakan dan
sering terjadi proses retrogradasi dan sineresis pada pati alami. Retrogradasi
adalah proses kristalisasi kembali dan pembentukan matriks pati yang telah
mengalami gelatinisasi akibat pengaruh suhu.
Penyusun amilum yang utama adalah amilosa dan amilopektin. Amilosa
memberikan sifat keras ( pera ) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat
lengket.
6 Fleksibel
- Polietilena (PE) :
- Polivinilklorida (PVC) :
23
Pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis, ubin
plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung
tangan dan botol detergen;
- Polipropena (PP) :
- Polistirena :
No Sifat polimerseting
1 Keras dan kaku ( tidak fleksibel );
2 Jika dipanaskan akan mengeras;
3 Tidak dapat dibentuk ulang ( sukar
didaur ulang )
4 Tidak dapat larut dalam pelarut apapun
5 Jika dipanaskan akan meleleh
6 Tahan terhadap asam basa
7 Mempunyai ikatan silang antar rantai
molukel
Tabel 2.6 Struktur ikatan silang pada termoseting
- Bakelit :
Hipotesis: Pencemaran lingkungan dapat diatasi dengan plastik yang dapat terdegradasi yaitu
bioplastik yang terbuat dari bahan orgnaik
Metode Penelitian :
Kemungkinan Hasil :
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Dalam kehidupan sehari-hari kulit pisang hanya dimanfaatkan masyarakat
sebagai makaanan untuk dikonsumsi dan berbagai olahan lainnnya, tetapi tidak di
manfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat. Sehingga kita mencoba memanfaatkan
kulit pisang tersebut menjadi Bioplastik.
Cuci bersih beberapa kulit pisang yang sudah dilepas dari buah dagingnya,
kemudian rendam dengan air garam kurang lebih 12 jam lalu dihaluskan dengan
penambahan air secukupnya menggunakan blender. Setelah itu, kulit pisang yang
telah halus disaring untuk diambil airnya, yakni untuk mendapatkan sari pati kulit
pisang. Dan menghasilkan 100 mL sari pati kulit pisang, yang kemudian dicampur
2 sdt asam cuka dan 2 sdt gliserin,. Lalu, campuran pati kulit pisang, asam cuka
dan gliserin dipanaskan di atas api dan setelah kurang lebih 2 menit ditambahkan 2
sdt tepung maizena dan dipanaskan kembali selama 15 menit sambil terus diaduk.
Hasilnya akan seperti gel berwarna putih. Dan dituangkan kedalam tampan
alumunium hingga merata untuk dicetak , kemudian dimasukkan kedalam oven
selama beberapa menit untuk dikeringkan dan dipanaskan. Dan terbentuklah plastik
27
28
lembaran. Pada percobaan kali ini kami ragu untuk melakukan percobaan ini karena
takut akan kegagalan.
1. Pati kulit pisang ditambah asam cuka, gliserin, dan tepung maizena
kemudian air dan dilakukan pemanasan sampai kental tanpa dibatas waktu.
Dan dicetak kedalam tampan kemudian dilakukan pengeringan.
2. Pati kulit pisang ditambah asam cuka, gliserin, dan tepung maizena
kemudian air dan dilakukan pemanasan kurang lebih 15 menit. Dan
dicetak kedalam tampan kemudian dilakukan pengeringan.
3. Asam cuka, gliserin, dan tepung maizena kemudian air dan dipanaskan
sampai terbentuk seperti amylum. Dan dicetak kedalam tampan kemudian
dipanaskan dengan menggunakan oven.
4. Pati kulit pisang, asam cuka, gliserin kemudian diaduk hingga merata
kurang lebih 2 menit dan ditambah tepung maizena dan dipanaskan selama
15 menit sampai campuran tersebut mengental kemudian dicetak dan
dipanaskan dengan menggunakan oven.
5. Sebelum dilakukan penghalusan, kulit pisang tersebut direndam dengan
menggunakan air garam selama 12 jam dengan fungsi untuk
menghilangkan kandungan tanin dalam kulit pisang tersebut. Kemudian
dihaluskan, sari kulit pisang tadi ditambah asam cuka, gliserin dan
dipanaskan selama 2 menit. Setelah itu ditambah tepung maizena dan
dipanaskan kembali selama 15 menit, dicetak dan dikeringkan dengan
sinar matahari.
Pisang adalah salah satu makanan populer di dunia dengan konsumsi sekitar
ratusan juta ton pertahun. Pisang menghasilkan cukup banyak limbah yaitu kulit
pisang tersebut. Bayangkan saja jika seluruh dunia mengonsumsi pisang setiap
harinya pasti limbahnya akan sangat banyak. Untuk mengurangi hal itu, alangkah
baiknya kulit pisang diolah kembali. Dengan bantuan asam cuka dan gliserin,
plastik biodegradable dapat terbentuk.
5.1 Kesimpulan
Bioplastik dapat dibuat dengan pemanfaatan kulit pisang yang dicampur
dengan gliserin dan cuka.
Kulit pisang mengandung pati dan polimer yang dimana dapat membuat
plastik mudah terurai.
Dengan terolahnya kullit pisang kembali dapat mengurangi limbah kulit
pisang.
Dengan adanya bioplastik penggunaan plastik konvensional akan
berkurang.
Dengan adanya penggunaan bioplastik dan pengurangan plastik
konvensional akan mengurangi pencemaraan lingkungan.
5.2 Saran.
Bioplastik akan sangat berguna untuk kita, terutama di lingkungan
masyarakat. Penggunaan plastik konvensional yang limbahnya dapat
mencemari lingkungan akan berkurang.
Indonesia memiliki masalah yang cukup serius tantang limbah plastik.
Pemerintah sebaiknya mengurusi masalah ini, dengan cara membuat
terobosan atau inovasi untuk mewajibkan penggunaan bioplastic dan
pengurangan penggunaan plastik konvensional dan perlu adanya hokum dan
tindak pidana yang jelas dan tegas bagi siapa saja. Dengan adanya terobosan
ini, diharapkan akan mengatasi masalah limbah plastik
Perlunya ada sosialisasi dan penyuluhan, sebagai wawasan dan ilmu bagi
masyarakat maupun perusahaan yang memproduksi plastik konvensional
terkait penggunaan plastik konvensional dan dampaknya terhadap
lingkungan sekitar yang perlu ditekankan dan diperhatikan. Dan diharapkan
tumbuhnya kesadaran masyarakat terkait masalah ini yang tidak bisa
disepelekan dan untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan.
31
32
Riwayat Penulis