Anda di halaman 1dari 10

Jenis Reaksi Kesetimbangan

Kata Kunci: Kesetimbangan Heterogen, kesetimbangan homogen, reaksi kesetimbangan


Ditulis oleh Zulfikar pada 05-08-2010

Reaksi kesetimbangan dapat digolongkan berdasarkan fasa dari zat yang bereaksi dan hasil
reaksinya, sehingga dikenal dua jenis reaksi kesetimbangan yaitu reaksi kesetimbangan
homogen dan heterogen, perhatikan skema penggolongan reaksi seperti yang diunjukkan pada
Bagan 9.6.

Bagan 9.6. Penggolongan reaksi kesetimbangan berdasarkan fasa senyawa yang beraksi

Reaksi kesetimbangan homogen merupakan reaksi kesetimbangan dimana semua fasa senyawa
yang bereaksi sama.

Kesetimbangan dalam fasa gas :

N2(g) + 3 H2(g) ⇄ 2 NH3(g)

2 SO (g) + O (g) ⇄ 2 SO (g)

Kesetimbangan dalam fasa larutan :

CH3COOH(aq) ⇄ CH3COO-(aq) + H+(aq)

NH4OH(aq) ⇄ NH4+ (aq) + OH-(aq)

Reaksi kesetimbangan heterogen terjadi jika fasa dari senyawa yang bereaksi berbeda.
Kesetimbangan dalam sistem padat gas, dengan contoh reaksi :

CaCO3(s) ⇄ CaO (s) + CO2 (g)

Kesetimbangan padat larutan, terjadi pada peruraian Barium sulfat dengan persamaan reaksi :

BaSO4(s) ⇄ Ba2+(aq) + SO42-(aq)

Kesetimbangan padat larutan gas, dengan contoh reaksi :

Ca(HCO3)2(aq) ⇄ CaCO3(s) + H2O (l) + CO2(g)

RINGKASAN MATERI
Jika dua buah zat direaksikan maka kemungkinan yang terjadi adalah :
• Tidak terjadi reaksi kimia
• Terjadi reaksi kimia
Bila terjadi reaksi kimia, kemungkinan yang terjadi adalah :
• Reaksi berkesudahan ; maksudnya, setelah terbentuk produk maka reaksi berhenti
• Reaksi tak berkesudahan atau reaksi dapat balik ; maksudnya, setelah zat pereaksi

berubah menjadi produk, maka produk terurai kembali zat pereaksi.


Reaksi berkesudahan disebut juga reaksi yang tidak dapat balik atauirreversible
Reaksi tak berkesudahan disebut juga reaksi dapat balik ataureversible.

Pada reaksi dapat balik, reaksi kimia berlangsung dalam dua arah yaitu ke arah produk dan
reaktan. Perhatikan reaksi berikut :
HCl(aq) + NaOH(aq)→
NaCl(aq) + H2O(l)
(contoh Reaksi tidak dapat balik)
2H2(g) + O2(g)
2H2O(g)
(contoh reaksi bolak balik )
A. KESETIMBANGAN DINAMIS
1. Pengertian Kesetimbangan
• Pada reaksi yang berlangsung bolak balik, ada saat dimana laju terbentuknya produk
sama
dengan laju terurainya kembali produk menjadi reaktan. Pada keadaan ini, biasanya tidak
terlihat lagi ada perubahan. Keadaan reaksi dengan laju reaksi maju (ke kanan) sama
dengan laju reaksi baliknya (ke kiri) dinamakan keadaan setimbang. Reaksi yang
berada dalam keadaan setimbang disebut Sistem Kesetimbangan. Perhatikan reaksi
berikut.CuSO4. 5H2O
CuSO4 + 5H2O
Laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri
Reaktan
produk
2. Kesetimbangan Kimia Bersifat Dinamis
• Reaksi yang berlangsung setimbang bersifat dinamis, artinya reaksinya berlangsung terus
-menerus dalam dua arah yang berlawanan dan dengan laju reaksi yang sama.
• Contoh kesetimbangan dinamis dalam kehidupan sehari-hari dapat digambarkan pada

proses penguapan air. Bila air dipanaskan dalam wadah tertutup rapat, airnya lama kelamaan
akan habis berubah menjadi uap air. Tetapi belum sempat habis, uap air yang naik ke atas
mengalami kejenuhan sehingga akan jatuh kembali menjadi embun. Apabila dibiarkan terus-
menerus, kecepatan menguapnya air akan sama dengan kecepatan mengembunnya uap air
menjadi air. Pada saat itu, tercapai keadaan setimbang dimana tidak nampak lagi adanya
perubahan ketinggian air dalam wadah tertutup tersebut.

Berdasarkan reaksinya, kesetimbangan kimia dibedakan menjadi 2 yaitu :


• Kesetimbangan homogen
o
Yaitu kesetimbangan yang fase zat-zat yang bereaksi sama
o
Contoh : 2SO2(g) + O2(g)
2 SO3(g)
(semua berfase gas)
• Kesetimbangan heterogen
o
Yaitu kesetimbangan yang fase zat-zat yang bereaksi berbeda.
LKS Kimia SMK Kebangsaan Indonesia Maros
Disusun Oleh Khaeril Anwar, S.Si.
o
Contoh : CaO(s) + CO2(g)
CaCO3(s)
(berfase padat-gas)
Kesimpulan :
Ciri-Ciri Kesetimbangan kimia

• Hanya terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap

• Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang berlawanan

• Laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi balik (ke kiri)

• Semua komponen yang terlibat dalam reaksi tetap ada

• Tidak terjadi perubahan yang sifatnya dapat diukur maupun diamati.

B. PERGESERAN KESETIMBANGAN
• Karena kesetimbangan bersifat dinamis, maka suatu reaksi yang berada dalam keadaan

setimbang dapat mengalami gangguan oleh faktor-faktor tertentu yang mengakibatkan terjadi
pergeseran kesetimbangan, misalnya semua produk berubah kembali menjadi zat semula
(reaktan). Dalam memproduksi sesuatu, hal ini tentu tak diinginkan. Justru yang dikehendaki
adalah bagaimana memproduksi sesuatu sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, sistem
kesetimbangan kimia harus dapat dikendalikan sehingga produk yang terbentuk di ruas kanan
jumlahnya maksimal, sedangkan zat-zat yang bereaksi harus bersisa seminimal mungkin.

• Ada 3 cara perlakuan agar sistem kesetimbangan dapat digeser ke arah yang dikehendaki,
yaitu ;
o
Mengubah konsentrasi zat
o
Mengubah suhu
o
Mengubah tekanan atau volume gas
• Azas Le Chatelier : Apabila kedalam sistem kesetimbangan diberikan aksi, maka sistem
akan mengadakan reaksi sedemikian rupa , sehingga pengaruh aksi tadi menjadi sekecil-
kecilnya.(Prinsip ini disebut prinsip pergeseran kesetimbangan atau azas Le Chatelier)
Pengaruh Perubahan Konsentrasi Terhadap Kesetimbangan
• Perhatikan reaksi pembentukan gas amonia berikut :
N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
H = -92 kJ
• Jika konsentrasi salah satu zat ditambah, maka sistem akan bergeser dari arah zat tersebut.
Jika konsentrasi salah satu zat dikurangi, maka sistem a

engaruh Perubahan Suhu Terhadap Kesetimbangan


• Perhatikan reaksi pembentukan gas amonia berikut :
N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
H = -92 kJ
• Sistem kesetimbangan ini bersifat eksothermis ke arah kanan dan endothermis ke arah kiri
• Jika suhu dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke kiri yaitu reaksi yang bersifat
endothermis. N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
H = -92 kJ
• Sebaliknya bila suhu reaksi diturunkan maka reaksi akan bergeser ke kanan yaitu reaksi
yang bersifat eksothermis. N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
H = -92 kJ
Untuk sekedar diingat kembali :
o
H reaksi negatif berarti pembetukan produk tidak memerlukan energi ,
justru menghasilkan energi,
o
jikaH positif berarti reaktan membutuhkan energi untuk menghasilkan
produk.
o Pada reaksi di atas, reaksi ke kanan tidak butuh energi sedang reaksi ke
kiri membutuhkan energi
o Reaksi eksothermis adalah reaksi bersifat spontan , tidak memerlukan
energi melainkan justru menghasilkan energi
o Reaksi endothermis adalah reaksi yang membutuhkan energi/ kalor untuk
bisa bereaksi
Pengaruh Perubahan Tekanan atau Volume Terhadap Kesetimbangan
• Perubahan tekanan dan volume hanya berpengaruh pada sistem kesetimbangan antara fasa
gas dengan gas. Sedang sistem kesetimbangan yang melibatkan fasa cair atau padat,
perubahan tekanan dan volum dianggap tidak ada.
• Jika tekanan diperbesar, maka volume mengecil dan jika tekanan dikurangi maka volume
akan bertambah.
• Menurut hukum gas ideal, bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah mol gas. Jika
tekanan diperbesar maka jumlah mol juga bertambah.
• Dengan demikian, jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
reaksi yang jumlah molnya lebih kecil. Perhatikan reaksi berikut :
N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
H = -92 k
Reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik. Apabila dalam suatu
reaksi kimia, kecepatan reaksi ke kanan sama dengan kecepatan reaksi ke kiri maka, reaksi
dikatakan dalam keadaan setimbang. Secara umum reaksi kesetimbangan dapat dinyatakan
sebagai:

A  +  B     C  +  D

ADA DUA MACAM SISTEM KESETIMBANGAN, YAITU :

1. Kesetimbangan dalam sistem homogen


a. Kesetimbangan dalam sistem gas-gas
Contoh: 2SO2(g) + O2(g)     2SO3(g)
a. Kesetimbangan dalam sistem padat gas
Contoh: CaCO3(s)     CaO(s) + CO2(g)
b. Kesetimbangan sistem padat larutan
Contoh: BaSO4(s)     Ba2+(aq) + SO42- (aq)
c. Kesetimbangan dalam sistem larutan padat gas
Contoh: Ca(HCO3)2(aq)      CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)

Pernyataan tersebut juga dikenal sebagai hukum kesetimbangan.


Untuk reaksi kesetimbangan: a A + b B     c C + d D maka:

Kc = (C)c x (D)d / (A)a x (B)b

Kc adalah konstanta kesetimbangan yang harganya tetap selama suhu tetap.

BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

- Jika zat-zat terdapat dalam kesetimbangan berbentuk padat dan gas yang
dimasukkan dalam, persamaan kesetimbangan hanya zat-zat yang berbentuk gas
saja sebab konsentrasi zat padat adalah tetap den nilainya telah terhitung dalam
harga Kc itu.

Jika kesetimbangan antara zat padat dan larutan yang dimasukkan dalam perhitungan Kc
hanya konsentrasi zat-zat yang larut saja.

Contoh: Zn(s) + Cu2+(aq)     Zn2+(aq) + Cu(s)


Kc = (Zn2+) / (CO2+)
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGGESER LETAK KESETIMBANGAN ADALAH :

a. Perubahan konsentrasi salah satu zat


b. Perubahan volume atau tekanan
c. Perubahan suhu
A. PERUBAHAN KONSENTRASI SALAH SATU ZAT

Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat diperbesar,
maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat tersebut.
Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan akan
bergeser ke pihak zat tersebut.

Contoh: 2SO2(g) + O2(g)     2SO3(g)

- Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan gas SO2, maka kesetimbangan akan
bergeser ke kanan.
- Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas O2, maka kesetimbangan akan
bergeser ke kiri.

B. PERUBAHAN VOLUME ATAU TEKANAN

Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan perubahan volume
(bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem akan mengadakan berupa
pergeseran kesetimbangan.

Jika tekanan diperbesar = volume diperkecil, kesetimbangan akan


bergeser ke arah jumlah Koefisien Reaksi Kecil.

Jika tekanan diperkecil = volume diperbesar, kesetimbangan akan


bergeser ke arah jumlah Koefisien reaksi besar.

Pada sistem kesetimbangan dimana jumlah koefisien reaksi sebelah


kiri = jumlah koefisien sebelah kanan, maka perubahan
tekanan/volume tidak menggeser letak kesetimbangan.

Contoh: 

N2(g) + 3H2(g)     2NH3(g)

Koefisien reaksi di kanan = 2


Koefisien reaksi di kiri = 4

- Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperbesar (= volume diperkecil), maka


kesetimbangan akan
bergeser ke kanan.
- Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperkecil (= volume diperbesar), maka
kesetimbangan akan
bergeser ke kiri.

C. PERUBAHAN SUHU

Menurut Van’t Hoff:


- Bila pada sistem kesetimbangan subu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan
bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm).
-  Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan
bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm).

Contoh:

2NO(g) + O2(g)   2NO2(g) ; H = -216 kJ


- Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
- Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.

Derajat disosiasi adalah perbandingan antara jumlah mol yang terurai dengan jumlah mol mula-
mula.

Anda mungkin juga menyukai