Anda di halaman 1dari 21

MODUL PEMBELAJARAN

KESETIMBANGAN KIMIA
KELAS XI IPA

EUIS NANI SUHARTINI, S.Pd


106603032005012004

SMAN 1 KARANGNUNGGAL
2022/2023
KESETIMBANGAN KIMIA

A. Pengertian Kesetimbangan
Kesetimbangan kimia adalah keadaan saat kedua reaktan dan produk hadir
dalam konsentrasi yang tidak memiliki kecenderungan lebih lanjut untuk
berubah seiring berjalannya waktu.

Ciri-ciri kesetimbangan kimia dapat.


1. Terjadi pada reaksi reversible (reaksi yang dapat berjalan dua arah atau bolak-
balik).
2. Bersifat dinamis.
3. Reaksi seolah berhenti, tetapi secara molekuler reaksi terus terjadi.
4. Reaksi mencapai kesetimbangan ketika laju reaksi ke kanan sama dengan laju
reaksi ke kiri (v1 = v2), sehingga perbandingan konsentrasi reaktan dan produk
itu tetap.

Jenis-Jenis Kesetimbangan Kimia


Kesetimbangan kimia terdiri atas dua macam, yaitu kesetimbangan
statis dan kesetimbangan dinamis. Kesetimbangan statis terjadi jika reaksi
kimia yang dihasilkan merupakan reaksi kimia satu arah atau reaksi kimia
yang tidak dapat kembali lagi seperti semula. Sedangkan kesetimbangan dinamis
terjadi jika reaksi kimia yang dihasilkan merupakan reaksi kimia dua arah atau
reaksi kimia yang bisa kembali lagi seperti semula.

Contoh kesetimbangan dinamis dalam kehidupan sehari-hari.


Air yang direbus hingga menghasilkan uap, jika uap terkena tutup panci atau
benda lainnya maka akan berubah kembali menjadi air. Nah, hal ini disebut
dengan kesetimbangan dinamis karena ada perubahan dua arah.

Air yang direbus dalam panci tertutup (Sumber: wikipedia.org)

Kesetimbangan dinamis bekerja saat kecepatan reaksi pembentukan produk


sama dengan kecepatan pembentukan reaktan. Dalam kesetimbangan dinamis
akan selalu ada perubahan menuju produk dan perubahan kembali menjadi
reaktan. Kesetimbangan dinamis dilambangkan dengan tanda panah dua arah (⇌
atau ↔).
Contoh: A + B ⇌ C atau A + B ↔ C

B. Tetapan Kesetimbangan Kimia


Tetapan kesetimbangan merupakan perbandingan hasil kali molaritas produk
dengan hasil kali molaritas reaktan yang masing-masing dipangkatkan dengan
koefisiennya.
Secara umum reaksi kesetimbangan dapat dituliskan sebagai berikut.
pA + qB ⇌ rC + sD

Tetapan Kesetimbangan (K)


Sering juga dituliskan KC untuk harga tetapan kesetimbangan.

Tetapan kesetimbangan terdapat pada kesetimbangan homogen dan


kesetimbangan heterogen.
1. Kesetimbangan Homogen
Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan kimia yang di dalamnya terdapat
satu wujud zat, seperti gas atau larutan.
Untuk ilustrasi kesetimbangan homogen (fase zat
pereaksi maupun hasil reaksi sama). Mula-mula
konsentrasi A dan B berkurang dengan cepat,
kemudian tidak begitu cepat dan akhirnya
mencapai harga yang tetap. Keadaan sistem
yang demikian disebut setimbang.

Contoh:
a. Reaksi: N2(g) + 3 H2(g) ⇌ 2 NH3(g)
K = [NH3]2
[N2] [H2]3
b. Reaksi: Ag+(aq) + 2 NH3(g) ⇌ [Ag(NH3)2]+(aq)
K = [Ag(NH3)2]+
[Ag+] [NH3]2

2. Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan kimia yang di dalamnya terdapat
berbagai macam wujud zat, misalnya gas, padat, cair dan larutan.
Contoh:
a. Reaksi: 2 C(s) + O2(g) ⇌ 2 CO(g)
K = [CO]2
[O2]
b. Reaksi: Ag+(aq) + Fe2+(aq) ⇌ Fe3+(aq) + Ag(s)
K = [Fe]3+
[Ag+] [Fe2]

Contoh Soal
1. Tuliskan persamaan tetapan kesetimbangan untuk reaksi-reaksi berikut!
a. Fe3+(aq) + SCN–(aq) ↔ FeSCN2+(aq)
b. 3Fe(s) + 4H2O(g) ↔ Fe3O4(s) + 4H2(g)
c. CH3COO–(aq) + H2O(ℓ) ↔ CH3COOH(aq) + OH–(aq)

Pembahasan:
a. K = [FeSCN2+]
[Fe3+] [SCN–]

b. K = [H2]4
[H2O]4

c. K = [CH3COOH] [OH–]
[CH3COO–]

2. Golongkan reaksi-reaksi berikut ke dalam reaksi homogen atau heterogen!


a. CaCO3(s) ↔ CaO(s) + CO2(g)
b. CO32–(aq) + H2O(ℓ) ↔ HCO3–(aq) + OH–(aq)
c. CO2(g) + H2(g) ↔ CO(g) + H2O(g)
d. Ca3(PO4)2(s) ↔ 3 Ca2+(aq) + 2PO43–(aq)

Pembahasan:
a. Reaksi: CaCO3(s) ↔ CaO(s) + CO2(g).
Merupakan reaksi heterogen karena fase zat yang terlibat dalam reaksi
berbeda, yaitu (s) dan (g).
b. Reaksi: CO32–(aq) + H2O(ℓ) ↔ HCO3–(aq) + OH–(aq).
Merupakan reaksi heterogen karena fase zat yang terlibat dalam reaksi
berbeda, yaitu (aq) dan (ℓ).
c. Reaksi: CO2(g) + H2(g) ↔ CO(g) + H2O(g)
Merupakan reaksi homogen karena fase zat yang terlibat dalam reaksi sama,
yaitu (g)
d. Reaksi: Ca3(PO4)2(s) ↔ 3 Ca2+(aq) + 2PO43–(aq)
Merupakan reaksi heterogen karena fase zat yang terlibat dalam reaksi
berbeda, yaitu (aq) dan (s).
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan
Jika reaksi sudah ada dalam keadaan setimbang apakah reaksi itu akan terus
seperti itu? bisakah kesetimbangan itu diganggu?
Nah yang pernah memikirkan hal ini sampai jauh adalah Henri Louis Le Chatelier
(1850-1936). Dia mempunyai teori bahwa :
” Bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi) maka sistem
itu akan mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut”
Caranya bisa geser ke kiri yaitu arah reaktan atau geser ke kanan yaitu arah produk.

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan


1. Konsentrasi
Jika konsentrasi unsur/senyawa di salah satu ruas ditambah, maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan

Misalnya: N2(g) + 3 H2(g) ↔ 2 NH3(g)


Jika N2 atau H2 ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah NH3
(kanan / produk)
Sebaliknya jika NH3 ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah N2
atau H2 (reaktan / kiri)

Jika konsentrasi unsur/senyawa di salah satu ruas dikurangi, maka


kesetimbangan akan bergeser ke arah dirinya sendiri

Misalnya: N2(g) + 3 H2(g) ↔ 2 NH3(g)


Jika N2 atau H2 kita kurangi, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah N2
dan H2 (kiri)
Sebaliknya jika NH3 dikurangi, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah NH3
(kanan)

Kesimpulan:
Jika konsentrasi pereaksi dinaikkan atau konsentrasi produk diturunkan
maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan (ke arah produk).
Jika konsentrasi pereaksi diturunkan atau konsentrasi produk dinaikkan
maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri (ke arah pereaksi).
2. Temperatur/Suhu
Jika suhu dinaikkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
pembentukkan senyawa-senyawa yang menyerap endoterm.
Ciri reaksi ini adalah harga ∆H nya positif (+). ∆H adalah harga perubahan
panas atau kalor
Jika suhu diturunkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
pembentukkan senyawa-senyawa yang melepas panas eksoterm. Ciri reaksi ini
adalah harga ∆H nya negatif (–)

Contoh: N2(g) + 3 H2(g) ↔2 NH3(g) ∆H= –90 kJ

Reaksi pembentukan NH3 adalah eksoterm (∆H nya negatif)


Kebalikan dari reaksi eksoterm adalah endoterm. Jika reaksi pembentukan NH3
adalah eksoterm, maka reaksi N2 dan H2 adalah endoterm.
Maka jika suhu dinaikkan, reaksi akan bergeser ke arah N2 dan H2 karena
mereka endoterm

Kesimpulan:
Suhu naik: kesetimbangan bergeser ke arah yang menyerap kalor (reaksi
endoterm) dan nilai Kc bertambah.
Suhu turun: kesetimbangan bergeser ke arah reaksi yang melepas kalor
(reaksi eksoterm) dan nilai Kc berkurang.

3. Tekanan dan Volume


Perubahan tekanan hanya berlaku pada sistem kesetimbangan yang melibatkan
gas (g) dan tidak berlaku pada zat padat (s) dan cair (l)
Pada suhu tetap, volume gas berbanding terbalik dengan tekanannya.

Contoh: reaksi Nitrogen (N2) dan hidrogen (H2) membentuk amonia (NH3)
N2(g) + 3 H2(g) ↔ 2 NH3(g)

Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), maka kesetimbangan akan


bergeser ke arah reaksi yang memiliki jumlah koefisien lebih besar
Kita hitung ya koefisien reaksinya
Jumlah koefisien reaksi kiri
1 N2(g) + 3 H2(g) N2=1 H2= 3
jadi jumlah koefisien reaksi= koefisien reaksi N2 + koefisien reaksi H2= 1+3=4
Koefisien kanan
2 NH3
NH3= 2
Koefisien reaksi kiri = 4
Koefisien reaksi kanan = 2
Koefisien reaksi kiri > Koefisien reaksi kanan
Maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri

Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), maka pergeseran kesetimbangan


akan bergeser ke arah reaksi yang memiliki jumlah koefisien lebih kecil
Koefisien reaksi kiri = 4
Koefisien reaksi kanan = 2
Koefisien reaksi kanan < Koefisien reaksi kiri
Maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan

Kesimpulan:
Tekanan diperbesar (volume diperkecil): kesetimbangan bergeser ke
arah jumlah koefisien reaksi kecil
Tekanan diperkecil (volume diperbesar): kesetimbangan akan bergeser
ke arah jumlah koefisien reaksi besar
Pergeseran kesetimbangan tidak terjadi pada sistem kesetimbangan
dengan jumlah koefisien reaksi sebelah kiri sama dengan sebelah kanan

4. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi dan mempercepat
tercapainya reaksi kesetimbangan. Katalis mempercepat reaksi dengan cara
menurunkan energi aktivasi yang diperlukan agar reaksi berlangsung. Zat yang
berperan sebagai katalis disebut dengan katalisator. Contoh katalis adalah
vanadium pentaoksida (V2O5) pada reaksi 2 SO2 (g) + O2 (g) ⇄ 2 SO3 (g).

Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah memepercepat


tercapainya reaksi kesetimbangan, namun tidak mempengaruhi reaksi. Atau
dapat dikatakan bahwa katalis hanya untuk mempercepat tercapainya keadaan
setimbang. Penggunaan katalis tidak memengaruhi baik letak kesetimbangan
maupun harga tetapan setimbang (Kc tetap).

Contoh soal:
1. Berdasarkan reaksi – reaksi kesetimbangan di bawah ini, prediksikan ke arah
manakah kesetimbangan akan bergeser jika volume diperbesar pada suhu tetap.
• PCl5 (g) ⇌ PCl3 (g) + Cl2 (g)
• 2 PbS (s) + O2 (g) ⇌ 2 PbO (s) + 2 SO2 (g)
• H2 (g) + CO2 (g) ⇌ H2O (g) + CO (g)

Jawaban:
• Untuk reaksi PCl5 (g) ⇌ PCl3 (g) +Cl2 (g), kesetimbangan bergeser ke arah PCl5
• Untuk reaksi 2PbS (s) + O2 (g) ⇌ 2PbO (s) + 2SO2 (g), kesetimbangan bergeser
ke arah PbS dan O2
• Untuk reaksi H2 (g) + CO2 (g) ⇌ H2O (g) + CO (g), kesetimbangan tidak akan
bergeser karena jumlah mol produk sama dengan jumlah mol reaktan.

D. Hubungan Kuantitatif antara Pereaksi dan hasil Reaksi dari Suatu


Kesetimbangan
Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi kesetimbangan dinyatakan
dengan tetapan kesetimbangan (K). Tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan
sebagai konsentrasi molar (Kc) atau takanan (Kp).
1. Tetapan Kesetimbangan yang Dinyatakan sebagai Konsentrasi Molar (Kc)
Harga Kc hanya dipengaruhi oleh senyawa dengan wujud larutan (aq) atau gas
(g) saja.
Rumusan menghitung Kc untuk reaksi:
aA+bB↔cC+dD
dinyatakan sebagai:

Kc = [C]c [D]d
[A]a [B]b
Misalkan reaksi:
2 A(g) + 3 B(s) ↔ A2B3(aq)
Karena B berbentuk solid alias padatan maka B tidak masuk pada persamaan K
Kc = [A2B3]
[A]2

2. Tetapan Kesetimbangan yang Dinyatakan sebagai Tekanan Parsial (Kp)


Harga Kp hanya dipengaruhi oleh senyawa/ unsur dengan wujud gas saja.
Tetapan kesetimbangan yang dinyatakan sebagai tekanan parsial (Kp) untuk
reaksi:
a A(g) + b B(g) ↔ c C(g) + d D(g)
Rumusan persamaan Kp:

Kp = (PC)c (PD)d
(PA)a (PB)b
Misalnya:
perhatikan reaksi:
2 A(g) + 3 B(aq) ↔ A2B3(g)
Maka untuk persamaan Kp, B tidak akan masuk ke dalam persamaan karena
larutan (aq).
Jadi persamaan Kp nya seperti ini:
Kp = (P A2B3)
(P A)2
3. Hubungan Kp dengan Kc

Kp = Kc (RT)Δn
dengan:
R = 0,082 L atm mol–1 K–1
Δn = selisih antara jumlah mol gas zat-zat hasil dan jumlah mol zat-zat pereaksi
T = temperature

E. Kesetimbangan Disosiasi
Disosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain. Dalam disosiasi
juga terdapat kesetimbangan (baik homogen maupun heterogen).
Contoh:
2 NH3(g) ⇌ N2(g) + 3 H2(g) (homogen)
CaCO3(s) ↔ CaO(s) + CO2(g) (heterogen)

Untuk menyatakan perbandingan antara benyaknya zat-zat yang terurai dan


banyaknya zat mula-mula, dipakai istilah derajat disosiasi yang diberi lambing (α).
α = banyaknya zat yang terurai harga 0 ≤ α ≤ 1
banyaknya zat mula-mula
Banyaknya zat yang terurai = α x banyaknya zat mula-mula

Contoh Soal:
1. Dalam kesetimbangan: A (g) + B (g) ⇌ C (g) + D (g)
Ketika 1 mol masing-masing reaktan dicampur, terbentuk 0,6 mol setiap produk,
berapakah nilai tetapan kesetimbangan reaksi tersebut jika volume wadah
tertutup adalah 1 L?

Pembahasan:
Reaksi : A (g) + B (g) ⇌ C (g) + D (g)
Awal : 1 mol 1 mol - -
Bereaksi : -0,6 mol -0,6 mol +0,6 mol +0,6 mol
Kesetimbangan: 0,4 mol 0,4 mol 0,6 mol 0,6 mol
Jadi, Kc = [C] [D] = 0,6 x 0,6 = 0,36 = 2,25
[A] [B] 0,4 x 0,4 0,16
2. 2 mol PCl5 dimasukkan ke dalam wadah 2 L dan dipanasi pada suhu 250 °C
untuk mencapai keadaan setimbang, ketika 60% PCl5 terurai menjadai PCl3 dan
Cl2. Nilai tetapan kesetimbangan, Kc, untuk reaksi PCl5 (g) ⇌ PCl3 (g) + Cl2 (g)
adalah …

Pembahasan:
PCl5 yang terdisosiasi hanya 60% = 60% x 2 mol = 1,2 mol
Reaksi : PCl5 (g) ⇌ PCl3 (g) + Cl2 (g)
Awal : 2 mol - -
Bereaksi : -1,2 mol +1,2 mol +1,2 mol
Kesetimbangan: 0,8 mol 1.2 mol 1,2 mol
Konsentrasi : 0,8 mol/2 L 1,2 mol/2 L 1,2 mol/2 L
Saat setimbang: 0,4 M 0,6 M 0,6 M

Jadi Kc = [PCl3] [Cl2] = 0,6 x 0,6 = 0,36 = 0,9


[PCl5] 0,4 0,4

3. Pada suhu 750 K terdapat kesetimbangan :

Jika R = 0,08, tentukan harga Kp!

Pembahasan:
F. Aplikasi Kesetimbangan Kimia dalam Industri
Contoh aplikasi kesetimbangan kimia dalam industri adalah pembuatan ammonia
(NH3) dan pembuatan asam sulfat (H2SO4).

1. Pembuatan Amonia (NH3)


Amonia merupakan gas tidak berwarna, mudah larut dalam air, berbau khas,
dan merupakan senyawa nitrogen yang sangat penting. Proses pembuatan
amonia pertama kali dilakukan oleh Fritz Haber dan Karl Bosch. Oleh karena itu,
proses pembuatan amonia dikenal dengan proses Haber-Bosch, dengan
persamaan reaksi sebagai berikut.
N2(g) + 3 H2(g) ↔ 2 NH3(g) ∆H = -92 kJ

Reaksi kesetimbangan pada pembuatan amonia tersebut merupakan reaksi


eksoterm, yaitu kearah pembentukan NH3. Oleh karena itu, diperlukan kondisi
yang paling sesuai.
Kondisi yang baik untuk pembuatan amonia adalah tekanan 350 atm,
temperatur 500 ºC, digunakan katalis Fe3O4 (campuran FeO dan Fe2O3),
Dan ammonia yang terbentuk sebagai cairan segera dipisahkan.

2. Pembuatan Asam Sulfat (H2S04)


Asam sulfat berperan dalam proses industri, seperti sintesis pupuk, rayon,
pewarna, asam klorida dan deterjen. Pembuatan asam sulfat dilakukan melalui
proses kontak. Caranya dengan membakar belerang murni di udara agar
terbentuk gas SO2.
Reaksinya: S(s) + O2(g) ↔ SO2(g)

Reaksi yang paling penting dalam pembuatan asam sulfat adalah reaksi
kesetimbngan oksida belerang dioksida membentuk belerang trioksida yang juga
memerlukan katalis.
2 SO2 (s) + O2(g) ↔ 2 SO3(g) ΔH = –792 kJ
Dalam proses tersebut, digunakan katalis V2O5 atau platina (Pt).
Reaksi Kesetimbangan dalam Kehidupan Sehari-hari
Beberapa contoh reaksi kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari antara lain
sebagai berikut.

1. Pengaturan pH Darah
pH darah dipertahankan sekitar 7,4 oleh larutan penyangga, misalnya H 2CO3.
Plasma darah mengandung gas CO2. Gas CO2 membentuk pasangan asam-
basa konjugasi antara asam karbonat (H2CO3) dengan ion hidrogen (H+) untuk
mempertahankan pH.
CO2(g) + H2O(ℓ) ↔ H2CO3(aq)

Apabila darah bersifat basa, jumlah ion H+ akan berkurang karena diikat ion OH-
basa sehingga kesetimbangan bergeser ke kanan. Apabila darah bersifat asam,
kesetimbangan bergeser ke kiri karena ion H+ dari asam menambah konsentrasi
ion H+ pada H2CO3.

2. Siklus Oksigen dalam Tubuh


Oksigen dalam tubuh manusia diangkut dan diikat oleh hemoglobin dalam darah.
Proses ini berlangsung dalam reaksi kesetimbangan berikut.
Hb(aq) + O2(aq) ↔ HbO2(aq)

Oksigen diangkut oleh darah ke paru-paru. Semakin lama, jumlah oksigen dalam
darah semakin bertambah banyak. Di dalam paru-paru kesetimbangan bergeser
ke kanan. Kesetimbangan akan bergeser ke kiri apabila oksigen berada dalam
jaringan. Kesetimbangan ke kiri menghasilkan oksigen yang digunakan untuk
proses pembakaran.

3. Proses Fotosintesis
Proses fotosintesis pada tumbuhan hijau atau proses pernapasan (respirasi)
pada hewan dan manusia merupakan reaksi kesetimbangan.
Reaksi kesetimbangan ke kanan merupakan reaksi fotosintesis. Saat
kesetimbangan bergeser ke kanan, jumlah oksigen akan meningkat. Oksigen ini
akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk proses respirasi. Saat
kesetimbangan bergeser ke kiri, proses respirasi akan berlangsung cepat,
menghasilkan gas CO2. Gas CO2 selanjutnya digunakan kembali oleh tumbuhan
untuk proses fotosintesis. Proses ini berlangsung terus-menerus membentuk
siklus sehingga di alam terjadi kesetimbangan antara gas O2 dan gas CO2

Latihan Soal
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Suatu sistem reaksi dalam keadaan setimbang bila…
A. Reaksi berlangsung dua arah pada waktu bersamaan
B. Reaksi berlangsung dalam dua arah dalam laju reaksi yang sama
C. Jumlah mol zat yang ada pada keadaan setimbang selalu sama
D. Masing-masing zat yang bereaksi sudah habis
E. Jumlah zat yang terbentuk dalam reaksi sama dengan pereaksi

2. Suatu reaksi dapat balik dikatakan mencapai keadaan setimbang jika...

A. Harga tetapan kesetimbangan Kc = 1

B. Harga tetapan kesetimbangan Kc = 0

C. Kecepatan reaksi ke kanan sama dengan ke kiri

D. Jumlah mol zat sebelum dan sesudah reaksi sama

E. Massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama

3. Suatu sistem kesetimbangan bersifat dinamis-mikroskopis berarti…

A. Perubahan berlangsung terus-menerus dan dapat diamati

B. Reaksi terus berlangsung kekanan dan kekiri dan dapat diamati


C. Reaksi terus berlangsung ke kanan dan ke kiri tetapi tidak teramati

D. Perubahan berlangsung terus berhenti sehingga tidak dapat diukur

E. Perubahannya terhenti dan dapat terukur

4. Reaksi yang termasuk kesetimbangan homogen ialah…


A. C(s) + H2O(g) ⇌ CO(g) + H2(g)
B. CH3COOH(aq) + H2O(l) ⇌ CH3COO–(aq) + H3O+(aq)
C. Ag+(aq) + Fe2+(aq) ⇌ Fe3+(aq) + Ag(s)
D. 2 NO2(g) ⇌ 2 NO(g) + O2(g)
E. 2 BaO2(s) ⇌ 2 BaO(g) + O2(g)

5. Rumusan tetapan kesetimbangan untuk reaksi:


CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g)
Yang paling tepat adalah ….
A. Kc = [CO2] [CaO]
[CaCO3]
B. Kc = [CaCO3]
[CaO] [CO2]
C. Kc = [CaO]
[CaCO3]
D. Kc = [CaCO3]
[CaO]
E. Kc = [CO2]

6. Dalam ruangan 1 liter terdapat kesetimbangan antara gas N2, H2 dan NH3 sesuai
persamaan reaksi berikut.

Pada kesetimbangan tersebut terdapat 0,01 mol N2, 0,01 mol H2 dan 0,05 mol NH3.
Nilai tetapan kesetimbangan reaksi adalah… √
A. 2 x 10-8
B. 4 x 10-6

C. 5 x 10-10

D. 2 x 10-10

E. 4 x 10-10

7. Dalam ruang 1 liter terdapat 1 mol gas HI yang terurai menurut reaksi:

Harga Kc pada saat itu adalah 4, jumlah gas H2 yang ada pada saat setimbang
adalah…
A. 0,8 mol

B. 0,6 mol

C. 0,5 mol

D. 0,4 mol

E. 0,2 mol

8. Pada suhu tertentu dalam ruang tetutup yang bertekanan 10 atm terdapat dalam
keadaan setimbang 0,3 mol gas SO2 ; 0,1 mol gas SO3 ; dan 0,1 mol gas O2 dengan
reaksi :

Harga Kp pada suhu tersebut adalah…

A. 36 atm

B. 18 atm

C. 9 atm

D. 4,5 atm

E. 0,05 atm
9. Jika terhadap suatu system kesetimbangan dilakukan suatu aksi, pada system akan
terjadi suatu reaksi sehingga pengaruh aksi terhadap system menjadi sekecil
mungkin. Asas ini dikemukakan oleh . . .
A. Van’t Haff
B. De Broglie
C. Le Chatelier
D. Hess
E. Dalton

10. Perhatikan reaksi kesetimbangan berikut:

Apabila pada volume tetap pada temperatur dinaikkan, keserimbangan bergeser ke


arah…

A. Kanan dan harga K tetap

B. Kiri dan harga K kecil

C. Kanan dan harga K semakin besar

D. Kanan dan harga K semakin kecil

E. Kiri dan harga K makin besar

11. Dalam ruang 1 liter terdapat kesetimbangan antara gas N2, H2 dan NH3 dengan
persamaan reaksi :
2NH3 (g) ↔ N2 (g) + 3H2 (g)
Pada kesetimbangan tersebut terdapat dalam 0,01 mol N2 ; 0,01 mol H2 ; 0,05
mol NH3. Nilai tetapan kesetimbangan reaksi adalah..
A. 2 x 10-8
B. 5 x 10-5
C. 5 x 10-10
D. 4 x 10-6
E. 2 x 10-10

12. Pada suhu tertutup yang tekanannya 10 atm, terdapat dalam keadaan setimbang
0,3 mol gas SO2 ; 0,1 mol gas SO3 ; 0,1 mol gas O2 dengan reaksi :

Nilai Kp pada suhu tersebut adalah…


A. 36 atm
B. 18 atm
C. 19 atm
D. 4,5 atm
E. 0,05 atm

13. Diantara persamaan reaksi kesetimbangan berikut ini akan bergeser ke kanan jika
tekanan diperbesar, yaitu . . .
A. S(s) + O2(g) ↔ SO2(g)
B. H2(g) + I2(g) ↔ 2HI (g)
C. 2SO3(g) ↔ 2SO2(g) + O2(g)
D. C (s) + O2(g) ↔ CO2(g)
E. N2(g) + 3H2(g)↔ 2NH3(g)

14. Diantara persamaan reaksi kesetimbangan berikut ini akan bergeser ke kanan jika
tekanan diperbesar, yaitu . . .
A. S(s) + O2(g) ↔ SO2(g)
B. H2(g) + I2(g) ↔ 2 HI (g)
C. 2 SO3(g) ↔ 2 SO2(g) + O2(g)
D. C (s) + O2(g) ↔ CO2(g)
E. N2(g) + 3 H2(g) ↔ 2 NH3(g)
15. Pada suhu T°C dalam sebuah bejana V liter terdapat kesetimbangan
2 X(g) ↔ 3 Y(g). Harga Kp pada suhu tersebut adalah ½ . apabila harga Px = 4 atm,
harga Py pada suhu tersebut … atm
A. 1,3
B. 2,0
C. 5,0
D. 8,0
E. 32,0

Kunci Jawaban:
1. B 6. B 11. D
2. C 7. D 12. B
3. C 8. B 13. E
4. D 9. C 14. E
5. E 10. C 15. B

Anda mungkin juga menyukai