Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Raihan Ramadhan

Kelas : 1 KD
Mk : Kimia fisika

Kesetimbangan kimia adalah keadaan saat kedua reaktan dan produk hadir dalam konsentrasi yang
tidak memiliki kecenderungan lebih lanjut untuk berubah seiring berjalannya waktu .
Ciri-ciri kesetimbangan kimia dapat kamu lihat pada infografik berikut.

Jenis-Jenis Kesetimbangan Kimia


Kesetimbangan kimia terdiri atas dua macam, yaitu kesetimbangan statistik dan kesetimbangan
dinamis .
Kesetimbangan statistik terjadi jika reaksi kimia yang dihasilkan merupakan reaksi kimia satu
arah atau reaksi kimia yang tidak dapat kembali lagi seperti semula .
Sedangkan kesetimbangan dinamis terjadi jika reaksi kimia yang dihasilkan merupakan reaksi
kimia dua arah atau reaksi kimia yang bisa kembali lagi seperti semula . Ketika kamu membakar
selembar kertas, abu yang dihasilkan tidak dapat berubah menjadi kertas lagi . Hal ini termasuk
contoh kesetimbangan statistik.
Akan tetapi, walaupun sama-sama menghasilkan reaksi, udara yang direbus hingga menghasilkan uap
akan memberi reaksi yang berbeda dengan kertas yang dibakar menjadi abu. Mengapa? Sebab,
jika uap terkena tutup panci atau benda lainnya maka akan berubah kembali menjadi air . Nah, hal ini
disebut dengan kesetimbangan dinamis karena ada perubahan dua arah . Kesetimbangan dinamis
bekerja saat kecepatan reaksi pembentukan produk sama dengan kecepatan pembentukan
reaktan . Ingat, dalam kesetimbangan dinamis akan selalu ada perubahan menuju produk dan
perubahan kembali menjadi reaktan. Kesetimbangan dinamis dilambangkan dengan tanda panah dua
arah (⇌).
Persamaan Reaksi Kesetimbangan Kimia
Jika suhu tetap gas A berada dalam kondisi setimbang dengan gas B, maka persamaan reaksinya dapat
ditulis sebagai berikut:
aA(g) ⇌ bB(g)
Apabila gas A dalam keadaan disetimbang dengan gas B, maka kecepatan pembentukan gas B pasti
sama dengan kecepatan pembentukan kembali gas A. Sudah paham kan ? Nah, tiap gas A berubah
sebanyak satu mol, maka B juga akan berubah sebanyak b mol. Perbandingan mol A dan mol B akan
selalu tetap.
Tetapan Kesetimbangan Kimia
pengukuran secara kuantitatif antara produk dengan reaktan . Secara umum reaksi kesetimbangan
dapat dituliskan sebagai berikut.
aA + bB ⇌ cC + dD
Saat di dalam reaksi kesetimbangan dilakukan aksi, maka kesetimbangan akan bergeser dan sekaligus
mengubah komposisi zat-zat yang ada untuk kembali mencapai kesetimbangan. Secara umum dapat
dikatakan tetapan kesetimbangan merupakan perbandingan hasil kali molaritas produk dengan hasil
kali molaritas reaktan yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya .

Konsep Dasar Kesetimbangan Kimia


Kita lihat lagi reaksi pembentukkan C dari A dan B
A+B↔C
Ketika laju pengurangan A dan B sama dengan laju pertambahan C maka kondisi inilah yang disebut
keadaan setimbang.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan


Jika memang reaksi sudah ada dalam keadaan setimbang apakah reaksi itu akan terus seperti itu?
bisakah kesetimbangan itu diganggu? Bisa dong kan kata Ariel Noah dalam lagunya “Tak ada yang
abadi”, begitupun kesetimbangan
Nah yang pernah memikirkan hal ini sampai jauh adalah Henri Louis Le Chatelier (1850-1936). Dia
mempunyai teori bahwa :
” Bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi) maka sistem itu akan
mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut”
Caranya dia bisa geser ke kiri yaitu arah reaktan atau geser ke kanan yaitu arah produk.
Nah apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan?
1. Volume
Jika volume tambahkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang memiliki koefisien
lebih besar
Sebaliknya Jika volume dikurangi,maka pergeseran kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang
memiliki jumlah koefisien lebih kecil
Contoh : reaksi Nitrogen (N2) dan hidrogen ( H2) membentuk amonia (NH3)
N2(g) + 3H2(g) ↔2NH3(g)
Jika volume ditambahkan,maka pergeseran kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang
memiliki jumlah koefisien lebih besar
Kita hitung ya koefisien reaksinya
Jumlah koefisien reaksi kiri
1 N2(g) + 3 H2(g)
N2=1 H2= 3
jadi jumlah koefisien reaksi= koefisien reaksi N2 + koefisien reaksi H2= 1+3=4
Koefisien kanan
2NH3
NH3= 2
Koefisien reaksi kiri=4
Koefisien reaksi kanan=2
Koefisien reaksi kiri > Koefisien reaksi kanan
Maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri
2. Tekanan
Jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke koefisien kecil
sebaliknya Jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke koefisien reaksi besar
Contoh :
reaksi Nitrogen (N2) dan hidrogen ( H2) membentuk amonia (NH3)
N2(g) + 3H2(g) ↔2NH3(g)
Jika tekanan ditambahkan,maka pergeseran kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang
memiliki jumlah koefisien lebih kecil Kita hitungnya koefisien reaksinya
Jumlah koefisien reaksi kiri
1 N2(g) + 3 H2(g)
N2=1 H2= 3
jadi jumlah koefisien reaksi= koefisien reaksi N2 + koefisien reaksi H2= 1+3=4
Koefisien kanan
2NH3
NH3= 2
Koefisien reaksi kiri=4
Koefisien reaksi kanan=2
Koefisien reaksi kanan< Koefisien reaksi kiri
Maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan
3. Suhu
Jika suhu dinaikkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pembentukkan senyawa-senyawa
yang menyerap endoterm.
Ciri reaksi ini adalah harga ∆H nya positif (+).∆H adalah harga perubahan panas atau kalor
Jika suhu diturunkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pembentukkan senyawa-senyawa
yang melepas panas eksoterm. Ciri reaksi ini adalah harga ∆H nya negatif (-)
Agar terbayang begini nih ya reaksinya:
N2(g) + 3H2(g) ↔2NH3(g) ∆H=-90 kJ
Reaksi pembentukan NH3 adalah eksoterm (∆H nya negatif ya)
Kebalikan dari reaksi eksoterm adalah endoterm. Jika reaksi pembentukan NH3 adalah eksoterm,
maka reaksi B2 dan h2 adalah endoterm.
Maka jika suhu dinaikkan, reaksi akan bergeser ke arah N2 dan H2 karena mereka endoterm
4. Konsentrasi
Jika konsentrasi unsur/senyawa di salah satu ruas ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah yang berlawanan
Misalnya: N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g)
Jika N2 atau H2 ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah NH3 (kanan/ produk)
Sebaliknya jika NH3 ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah N2 atau H2 reaktan (kiri)
N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g)
Jika konsentrasi unsur/senyawa di salah satu ruas dikurangi, maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah dirinya sendiri
Misalnya
N2 atau H2 kita kurangi, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah N2 dan H2 (kiri)
Sebaliknya jika NH3 dikurangi, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah NH3 (kanan)
Besaran dan Rumus Kesetimbangan Kimia
Karena reaksi kesetimbangan berlaku untuk reaksi bolak balik yang tak pernah usai maka, ada harga
K konstanta atau tetapan kesetimbangan yang akan didapatkan dari reaksi kesetimbangan. K ini
didapat dengan membandingkan kondisi panah dengan produk.
K = produk Reaktan
Ada dua harga K dihitung pada reaksi kesetimbangan yaitu tetapan konsentrasi (Kc)
Dan tetapan tekanan (Kp)
Kc
Kc hanya dipengaruhi oleh senyawa dengan wujud larutan (aq) atau gas (g) saja.
Rumusan menghitung Kc adalah sebagai berikut:
Misalkan ada reaksi:
2A(g) + 3B(s) ↔ A2B3(aq)
Karena B berbentuk solid alias padatan ,maka B tidak masuk pada persamaan K

Kp
Kp hanya dipengaruhi oleh senyawa/ unsur dengan wujud gas saja.
Rumusan persamaan Kp :

Misalnya:
perhatikan reaksi berikut
2A(g) + 3B(aq) ↔ AB3(g)
Maka untuk persamaan Kp, B tidak akan masuk ke dalam persamaan karena larutan (aq).
Jadi persamaan Kp nya seperti ini :

Contoh Soal Kesetimbangan Kimia


1. Satu liter campuran gas pada suhu 100°C pada keadaan setimbang mengandung 0,0045 mol
dinitrogen tetraoksida dan 0,03 mol nitrogen dioksida.
a. Tuliskan rumus tetapan kesetimbangan gas tersebut.
b. Hitung tetapan kesetimbangannya.
Jawab :
N2O4(g) ⇌ NO2(g)
==> N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)a. Tetapan kesetimbangan dituliskan sebagai perbandingan molaritas
produk (nitrogen dioksida) dengan molaritas reaktan (dinitrogen tetraoksida) yang masing-masing
dipangkatkan dengan koefisiennya, sehingga dapat dituliskan sebagai berikut.
Jadi, tetapan kesetimbangannya sebesar 0,2.

Anda mungkin juga menyukai