Anda di halaman 1dari 6

Nama : Lalu Azikri Amrullah

Nim : E1Q022041

Kelas : 1/B

TUGAS KESETIMBANGAN KIMIA

1. Terangkan perbedaan reaksi searah dengan reaksi bolak balik...!


Reaksi kimia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu reaksi reversibel dan reaksi
irreversibel.

a) Reaksi reversibel adalah reaksi dua arah (bolak-balik). Pada reaksi ini, hasil reaksi dapat
kembali membentuk reaktan. Reaksi reversibel merupakan reaksi bolak-balik
(berlangsung dua arah); dalam hal ini terjadi kesetimbangan. 
Contoh: 
N₂ (g) + 3H₂ (g) ↔ 2NH₃ (g) 
b) Reaksi irreversibel adalah reaksi satu arah (tidak dapat balik). Pada reaksi ini, hasil reaksi
tidak dapat kembali membentuk reaktan. Reaksi ireversibel merupakan reaksi satu arah;
tidak ada keadaan setimbang, meskipun sesungguhnya tidak ada reaksi kimia yang betul-
betul tidak dapat balik. Banyak kasus kesetimbangan berada sangat jauh di kanan
sedemikian sehingga dianggap ireversibel. 
Contoh reaksi ireversibel adalah reaksi pembakaran, perkaratan besi, metabolisme
makanan. 

4Fe (s) + 3O₂ (g) → 2Fe₂O₃ (s) [karat besi]  


C₆H₁₂O₆ (aq) + 6O₂ (g) → 6CO₂ (g) + 6H₂O (l) (oksidasi glukosa) 
Pada reaksi reversibel yang terjadi pada sistem tertutup (tidak ada perpindahan materi),
kesetimbangan akan tercapai jika laju reaksi ke arah kanan sama dengan laju reaksi ke
arah kiri. Pada kondisi tersebut, tidak ada perubahan yang teramati secara makroskopis.
Konsentrasi reaktan seolah-olah tidak berubah atau tetap. Namun secara mikroskopis,
reaksi terus berlangsung bolak-balik. Kesetimbangan seperti ini disebut
sebagai kesetimbangan dinamis, yaitu proses reaksi bolak-balik yang lajunya sama untuk
kedua arah.

 Berdasarkan sifat berlangsungnya reaksi, reaksi kimia dapat dibedakan menjadi dua yaitu
reaksi searah dan reaksi dua arah.

a. Reaksi Searah/Tidak Dapat Balik/lrreversibel

Reaksi searah yaitu reaksi yang berlangsung dari arah reaktan ke produk atau ke kanan.
Pada reaksi ini, produk tidak dapat bereaksi kembali menjadi zat-zat asalnya. Ciri-ciri
reaksi searah yaitu:

1. persamaan reaksi ditulis dengan satu anak panah ke arah produk/kanan (→)
2. reaksi akan berhenti setelah salah satu atau semua reaktan habis;
3. produk tidak dapat terurai menjadi zat-zat reaktan;
4. reaksi berlangsung tuntas/berkesudahan.
Contoh reaksi searah:
NaOH(aq)+ HCI(aq) →NaCI (aq) + H2O(ℓ)

b. Reaksi Dua Arah/Dapat Balik/Reversibel

Reaksi dua arah yaitu reaksi yang dapat berlangsung dari reaktan ke produk atau ke kanan
dan juga sebaliknya dari produk ke reaktan atau ke kiri. Ciri-ciri reaksi dua arah yaitu:

1. persamaan reaksi ditulis dengan dua anak panah dengan arah berlawanan (⇔);
2. reaksi ke arah produk disebut reaksi maju, reaksi ke arah reaktan disebut reaksi
balik.
Contoh reaksi dua arah:
1. N2(g) + 3H2(g)  ⇔  2NH3(g)
2. H2O(ℓ)  ⇔ H2O(g)

Pada reaksi reversibel dapat terjadi keadaan setimbang. Perhatikan reaksi berikut!

 N2(g) + 3H2(g)  ⇔  2HN3(g)

Pada persamaan reaksi di atas terdapat dua laju reaksi, yaitu laju reaksi ke arah produk
(NH3) dan laju reaksi ke arah reaktan (N2 + H2). Laju reaksi ke arah produk dipengaruhi
oleh konsentrasi N2 dan H2, sedangkan laju reaksi ke arah reaktan dipengaruhi oleh
konsentrasi NH3. Saat reaksi berlangsung, laju reaksi ke arah produk semakin lama
semakin lambat seiring berkurangnya konsentrasi reaktan. Sebaliknya, laju reaksi ke arah
reaktan semakin besar seiring bertambahnya konsentrasi produk. Pada suatu saat, laju
reaksi ke arah produk sama dengan laju reaksi ke arah reaktan, jumlah setiap komponen
tidak berubah, dan reaksi seolah-olah telah berhenti. Keadaan saat laju reaksi ke arah
produk sama dengan laju reaksi ke arah reaktan disebut sebagai keadaan setimbang.
Namun, perlu diingat bahwa keadaan setimbang hanya dapat berlangsung dalam sistem
tertutup.

2. Mengapa kesetimbangan kimia termasuk kesetimbangan dinamis…?


Kesetimbangan kimia disebut kesetimbangan dinamis karena secara makroskopis
keadaan system tidak berubah tetapi secara molekuler reaksi terus beerlangsung ke dua arah
dengan kecepatan yang sama. Kesetimbangan dinamis adalah suatu keadaan system yang
menyatakan reaksi terus menerus yang berlangsung ke dua arah yang berlawanan secara
makroskopis. Suatu reaksi bolak balik mencapai kesetimbangan apabila laju reaksi ke dua
arah sama besar. Jadi kesimpulannya adalah kesetimbangan kimia dikatakan kesetimbangan
dinamis karena reaksi terus menerus terjadi ke dua arah reaksi dengan laju yang sama.

3. Nyatakan dengan kata kata sendiri definisi konstanta kesetimbangan…!


Konstanta kesetimbangan dari suatu reaksi kimia adalah nilai dari hasil bagi
reaksinya pada kesetimbangan kimia, suatu keadaan yang didekati oleh sistem kimia
dinamis setelah waktu yang cukup telah berlalu di mana komposisinya tidak memiliki
kecenderungan terukur terhadap perubahan lebih lanjut.
Yang dimaksud dengan Konstanta kesetimbangan adalah hasil perkalian konsentrasi
zat hasil reaksi dibagi perkalian zat pereaksi dan masing-masing dipangkatkan dengan
koefisiennya. Secara umum dapat dikatakan tetapan kesetimbangan merupakan
perbandingan hasil kali molaritas produk dengan hasil kali molaritas reaktan yang masing-
masing dipangkatkan dengan koefisiennya. Reaksi dikatakan telah mencapai kesetimbangan
jika : Laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri. Konsentrasi zat-zat tetap tidak
berubah.
4. Jelaskan tentang dua jenis konstanta kesetimbangan, yaitu Kc dan Kp…!
Konsentrasi di dalam persamaan konstanta kesetimbangan biasanya dinyatakan
dengan mol/L (M), oleh karena itu simbol K seringkali dituliskan dengan Kc (tetapan
kesetimbangan konsentrasi). Akan tetapi untuk gas, konsentrasi reaktan atau produk dapat
dinyatakan dengan tekanan parsial p, sehingga K dituliskan dengan Kp (tetapan
kesetimbangan parsial).
 Tetapan kesetimbangan Kc merupakan perbandingan (hasil bagi) antara konsentrasi
molar zat-zat ruas kanan dengan konsentrasi molar zat ruas kiri yang dipangkatkan
dengan koefisiennya. Karena fasa padat (s) dan cair (l) tidak memiliki konsentrasi, maka
kedua fasa ini tidak dilibatkan dalam rumus tetapan kesetimbangan Kc dan diberi
nilai=1.
 Tetapan kesetimbangan Kp merupakan perbandingan (hasil bagi) antara tekanan parsial
(Px) zat-zat ruas kanan dengan tekanan parsial zat ruas kiri yang dipangkatkan dengan
koefisien masing-masing. Hanya zat yang berfasa gas (g) yang diperhitungkan dalam
rumus tetapan kesetimbangan Kp. Zat dengan fasa selain gas (s, l, aq) tidak dicantumkan
dalam rumus tetapan kesetimbangan Kp, tetapi diberi nilai = 1.
a) Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc)
Kesetimbangan Kc dibedakan atas dua, yaitu:
1. Kesetimbangan Homogen
Sesuai dengan namanya yang mengandung kata “homogen”, kesetimbangan
ini merupakan jenis kesetimbangan yang terjadi pada saat produk dan juga reaktan-
nya berasal dari fase yang sama, yaitu seluruhnya gas (g) atau seluruhnya cairan (aq).
Misalnya sebagai berikut:
aA (aq) + bB (aq) <==> cC (aq) + dD (aq)
aA (g) + bB (g) <==> cC (g) + dD (g)
Maka, nilai kesetimbangan disusun sebagai berikut:

Dimana: Kc = tetapan kesetimbangan (molar); [A] = molaritas zat A (M); [B] =
molaritas zat B (M); [C] = molaritas zat C (M); [D] = molaritas zat D (M)
2. Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen merupakan jenis kesetimbangan yang terjadi pada saat
produk dan reaktan memiliki fase yang berbeda. Di mana yang hanya mempengaruhi
tetapan kesetimbangan hanya unsur yang berwujud gas (g) dan cairan (aq). Misalnya
sebagai berikut:
aA (aq) + bB (s) <==> cC (s) + dD (g)
Maka, nilai kesetimbangan disusun sebagai berikut:
Di mana: Kc = tetapan kesetimbangan; [A] = Molaritas zat A (M); [D] = Molaritas zat
D (M). Zat B tidak masuk dalam rumus karena merupakan fase padat (s) yang nilai
molaritasnya adalah 1.
Misalnya: pembuatan senyawa padatan amonium klorida pada industri kimia.
NH3 (g)  +  HCl (g) <==> NH4Cl (s)
Amonium klorida berbentuk padatan, sehingga konsentrasi molaritasnya adalah 1.
Maka, tetapan kesetimbangan yang didapatkan adalah:

Selain padatan, zat berwujud cair atau liquid juga memiliki molaritas 1. Hal ini karena
senyawa fasa padat dan cair adalah senyawa murni yang tidak diencerkan dengan air
ataupun dicampur dengan pelarut lain.
b) Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial (Kp)
Berbeda dengan kesetimbangan konsentrasi atau Kc, pada tetapan kesetimbangan
kimia tekanan parsial atau Kp hanya fase dalam wujud gas yang diperhitungkan
mempengaruhi tetapan keseimbangannya.
Untuk menentukan tekanan parsial suatu zat dari tekanan parsial totalnya digunakan
persamaan sebagai berikut:

Sama halnya dengan tetapan kesetimbangan konsentrasi, tetapan kesetimbangan tekanan


parsial juga dibagi menjadi 2 (dua) yaitu reaksi homogen dan heterogen.
1. Kp Reaksi Homogen
Misalnya untuk reaksi kesetimbangan berikut:
aA (aq) + bB (aq) <==> cC (aq) + dD (aq)

2. Kp Reaksi Heterogen
Karena reaksi heterogen hanya memperhitungkan fase berwujud gas (g) yang
mempengaruhi tetapan kesetimbangan. Misalnya sebagai berikut:
aA (aq) + bB (s) <==> cC (s) + dD (g)
5. Tuliskan konstanta kesetimbangan Kc dan Kp dari reaksi reaksi berikut ini…!
CaCO3 (s) + 2 H2O (l)   Ca(OH)2 (aq) +H2CO3(aq)
Penyelesaian:
Koefisien persamaan reaksi: 1 - 2 - 1 -1

[Ca(OH)2]1 x [H2CO3]1

KC  = 
1x1

 =  [Ca(OH)2][H2CO3]

2 S2O3 (g) + O2 (g)   4 SO2 (g)


Tentukan rumus tetapan kesetimbangan KC untuk reaksi tersebut!

Penyelesaian:

Koefisien persamaan reaksi: 2 - 1 - 4

[SO2]4

KC  = 
[S2O3]2 x [O2]1

[SO2]4

 = 

[S2O3]2 [O2]

CO2 (aq)   CO2 (g) 
Tentukan rumus tetapan kesetimbangan KP untuk reaksi tersebut!

Penyelesaian:
Koefisien persamaan reaksi: 1 - 1

(PCO2)1

KP  = 
1

 =  (PCO2)

2 S2O3 (g) + O2 (g)   4 SO2 (g)


Tentukan rumus tetapan kesetimbangan KP untuk reaksi tersebut!

Penyelesaian:

Koefisien persamaan reaksi: 2 - 1 - 4

(PSO2)4

KP  = 
(PS2O3)2 x (PO2)1

(PSO2)4

 = 

(PS2O3)2 (PO2)

Anda mungkin juga menyukai