A. Prinsip Kesetimbangan
Secara garis besar kesetimbangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kesetimbangan
statis dan kesetimbangan dinamis. Semua benda yang diam dan tidak bergerak dikatakan
dalam keadaan setimbang. Keadaan setimbang benda-benda yang tidak bergerak merupakan
keadaan setimbang statis. Dalam kesetimbangan statis jumlah gaya yang bekerja pada
benda tersebut sama dengan nol atau tidak ada kerja dalam kesetimbangan. Contohnya, saat
menimbang beras maka anak timbangan yang dipakai mempunyai massa yang sama dengan
beras yang ditimbang tersebut.
Pada proses pendidihan air terjadi perubahan dari wujud cair menjadi wujud gas, yaitu uap
air. Uap air te rj adi j ik a te rke na t utu p at au be nda lain da pa t berubah menjadi air
lagi. Proses berubahnya air berbentuk cair menjadi uap dan sesudahnya dapat menjadi air
lagi merupakan proses dapat balik. Jika kecepatan berubahnya air menjadi uap air sama
dengan proses berubahnya uap air menjadi air, maka peristiwa tersebut merupakan
proses kesetimbangan. Kesetimbangan yang terjadi karena adanya perubahan dua arah inilah
yang dinamakan kesetimbangan dinamis .
Gambar 2. Kesetimbangan air dalam bentuk cair dan gas dalam sistem tertutup
Keadaan setimbang dinamis dapat dianalogikan sebagai seseorang yang berjalan di eskalator,
tetapi arahnya berlawanan dengan arah eskalator. Eskalator bergerak ke bawah dan orang
tersebut bergerak ke atas dengan kecepatan yang sama. Akibatnya, orang tersebut seperti
berjalan di tempat. Secara makroskopis, kedudukan orang tersebut tidak berubah sebab tidak
bergeser dari posisinya, tetapi secara mikroskopis terjadi perubahan terus-menerus, seperti
ditunjukkan oleh gerakan eskalator yang diimbangi oleh gerakan orang tersebut dengan
kecepatan yang sama (perhatikan gambar 3).
Gambar 3. Seseorang yang naik eskalator dengan arah berlawanan akan terlihat seperti
berjalan di tempat
Perhatikan kembali reaksi pembentukan amonia di atas. Jika konsentrasi masing-masing zat
dalam sistem diukur, kemudian hasilnya dituangkan ke dalam bentuk grafik hubungan antara
konsentrasi zat dan waktu reaksi maka kurva yang terbentuk seperti pada gambar berikut:
Gambar 4. Grafik perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi menuju keadaan setimbang untuk reaksi:
N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g)
“Konsentrasi N2 dan H2 (pereaksi) turun, konsentrasi NH3 (hasil reaksi) naik. Pada
keadaan setimbang konsentrasi masing-masing zat tetap”.
Gambar 5. Grafik perubahan laju reaksi terhadap waktu pada reaksi bolak-balik: N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g)
2. Kesetimbangan Heterogen
Heterogen berarti beraneka ragam, sehingga kesetimbangan dikatakan heterogen jika dalam
kesetimbangan terdapat lebih dari satu jenis fasa zat, baik produk maupun reaktan. Perhatikan
contoh persamaan reaksi berikut:
CO2(g) + H2O(l) ⇄ H2CO3(aq)
CaCO3(s) ⇄ CaO(s) + CO2(g)
BaSO4(s) ⇄ Ba2+(aq) + SO2−
4 (aq)
Pada kesetimbangan heterogen wujud zat-zat yang terlibat dalam reaksi tidak sama, sehingga
yang diambil untuk menentukan tetapan kesetimbangan adalah konsentrasi zat yang tetapan
kesetimbangannya dipengaruhi yakni larutan dan gas. Zat yang dalam fasa padat tidak
diikutsertakan dalam perhitungan tetapan kesetimbangan. Fasa padat dianggap memiliki
molaritas yang tetap.
E. Tetapan kesetimbangan
Banyak campuran yang terdapat di alam berupa kesetimbangan antara satu komponen dengan
komponen yang lain. Untuk mengetahui perbandingan jumlah zat hasil reaksi dan pereaksi
pada keadaan setimbang, maka kita perlu mempelajari hubungan kuantitatif antara pereaksi
dan hasil reaksi pada keadaan setimbang. Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil
reaksi pada keadaan setimbang dinyatakan dengan hukum kesetimbangan kimia atau
tetapan kesetimbangan, yaitu perbandingan antara konsentrasi pereaksi dengan hasil reaksi.
Tetapan kesetimbangan untuk setiap reaksi berbeda-beda dan diperoleh melalui percobaan.
Hukum kesetimbangan kimia atau tetapan kestimbangan adalah perbandingan dari hasil kali
konsentrasi produk berpangkat kofisiennya masing-masing dengan konsentrasi reaktan
berpangkat kofisiennya masing-masing. Tetapan kesetimbangan biasa disimbolkan dengan
“K”.
a. Tetapan Kesetimbangan berdasarkan Konsentrasi (Kc)
Saat reaksi berada pada keadaan kesetimbangan, konsentrasi zat-zat yang ada selalu tetap,
jumlah zat yang bereaksi sama dengan jumlah zat yang dihasilkan. Keadaan ini dapat
digunakan sebagai indikator tercapainya kondisi setimbang.
Contoh percobaan reaksi kesetimbangan antara H2 dan I2 menjadi HI.
Reaksi : H2(g) + I2(g) ⇄ 2HI(g) pada temperatur 4580C.
Konsentasi H2, I2 dan HI yang mula-mula dicampurkan bervariasi dan sistem dibiarkan
setimbang. Konsentrasi pada saat setimbang ditunjukkan data pada tabel berikut
Konsentrasi Kesetimbangan HI HI 2
No.
[H2] M [I2] M [HI] M H 2 I 2 H 2 I 2
[H2] [I2] [HI]
1 1,10 x 10-2 0,12 x 10-2 2,52 x 10-2 1.909 48,11 3,33 x 10-7
2 0,92 x 10-2 0,20 x 10-2 2,96 x 10-2 1.609 47,62 5,45 x 10-7
3 0,86 x 10-2 0,86 x 10-2 5,86 x 10-2 792 46.43 4,33 x 10-7
4 0,77 x 10-2 0,31 x 10-2 3,34 x 10-2 1.399 46,73 7,97 x 10-7
5 0,34 x 10-2 0,34 x 10-2 2,35 x 10-2 2.033 47,77 2,73 x 10-7
K
HI 2
H 2 I 2
Selanjutnya, persamaan matematika itu disebut sebagai tetapan kesetimbangan konsentrasi
yang dilambangkan dengan Kc.
[𝐶 ]𝑝 [𝐷 ]𝑞
𝐾𝑐 =
[ 𝐴 ] 𝑚 [ 𝐵] 𝑛
Berdasarkan persamaan diatas maka Hukum Kesetimbangan atau Tetapan Kesetimbangan
(Kc) menyatakan bahwa dalam keadaan setimbang, hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi
dipangkatkan koefisiennya dibagi hasil kali konsentrasi pereaksi dipangkatkan koefisiennya
akan mempunyai nilai yang tetap.
Contoh Soal :
1. Tuliskan ungkapan tetapan kesetimbangan untuk reaksi berikut
H2(g) + Br2(g) ⇄ 2 HBr(g)
Jawab :
[𝐻𝐵𝑟]2
𝐾𝑐 =
[𝐻2 ][𝐵𝑟2 ]
2. Dalam suatu wadah tertutup yang bervolume 2 Liter, pada suhu 127oC terdapat 0,1 mol
SO3; 0,2 mol SO2; dan 0,1 mol gas O2 dalam reaksi setimbang :
2SO2(g) + O2(g) ⇄ SO3(g)
Hitunglah nilai tetapan kesetimbangannya.
Jawab :
2SO2(g) + O2(g) ⇄ 2SO3(g)
Tetapan kesetimbangan :
[𝑆𝑂3 ]2
𝐾𝑐 =
[𝑆𝑂2 ]2 [𝑂2 ]
Konsentrasi (molar) zat saat setimbang :
0,1 𝑚𝑜𝑙
[𝑆𝑂3 ] = = 0,05 𝑚𝑜𝑙/𝐿
2𝐿
0,2 𝑚𝑜𝑙
[𝑆𝑂2 ] = = 0,10 𝑚𝑜𝑙/𝐿
2𝐿
0,1 𝑚𝑜𝑙
[𝑂2 ] = = 0,05 𝑚𝑜𝑙/𝐿
2𝐿
(0,05)2
𝐾𝑐 =
(0,10)2 (0.05)
(5.10−2 )2
𝐾𝑐 =
(1.10−1 )2 (5.10−2 )
25.10−4
𝐾𝑐 =
(1.10−2 )(5.10−2 )
25.10−4
𝐾𝑐 =
5.10−4
𝐾𝑐 = 𝟓
Untuk reaksi kesetimbangan heterogen, zat-zat yang terlibat dalam reaksi mempunyai
wujud (fase) yang bervariasi. Dalam kesetimbangan kimia, persamaan kesetimbangan Kc
ditentukan oleh zat yang konsentrasinya berubah selama reaksi berlangsung. Konsentrasi zat
padat (s) dan zat cair murni (l) tidak mengalami perubahan selama reaksi berlangsung. Jadi
pada kesetimbangan heterogen, penentuan Kc tidak melibatkan zat yang berfase padat (s) dan
cair murni (l).
Contoh :
1. Pada reaksi :
BiCl3(aq) + H2O(l) ⇄ BiOCl(s) + 2HCl(aq)
Tetapan kesetimbangan dapat dirumuskan :
Kc
HCl 2
BiCl 3
2. Pada reaksi :
CaO(s) + SO2(g) ⇄ CaSO3(s)
Tetapan kesetimbangan dapat dirumuskan :
1
Kc
SO2
Kesetimbangan Disosiasi
Reaksi disosiasi merupakan reaksi penguraian suatu zat menjadi zat yang lebih sederhana.
Disosiasi yang terjadi dalam ruang tertutup berada dalam kondisi kesetimbangan disebut
dengan kesetimbangan disosiasi.
Dalam kesetimbangan disosiasi dikenal adanya derajat disosiasi (α) yang menyatakan
besarnya bagian zat yang terurai. Pesamaan disosiasi dirumuskan sebagai berikut :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑟𝑎𝑖
𝛼=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑚𝑢𝑙𝑎 − 𝑚𝑢𝑙𝑎
Harga derajat disosiasi antara 0 sampai 1, atau 0% sampai 100% ;
Jika α = 0 atau 0% berarti tidak ada zat yang terurai, dan jika α = 1 atau 100% berarti zat
terurai sempurna atau semua zat mengalami disosiasi. Derajat disosiasi digunakan dalam
perhitungan-perhitungan sistem kesetimbangan disosiasi. Perhitungan tetapan kesetimbangan
reaksi disosiasi didasarkan pada konsentrasi zat setelah kesetimbangan disosiasi tercapai,
merupakan tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc)
KESETIMBANGAN KIMIA
Disusun oleh :
Kompetensi Dasar :
3.6 Menjelaskan reaksi kesetimbangan di dalam hubungan antara pereaksi dan hasil reaksi
a. ......................................................................................................................................
b. ......................................................................................................................................
Kesetimbangan dinamis merupakan perubahan yang berlangsung secara
.......................................... dapat dianalogikan sebagai seseorang yang berjalan diatas
eskalator tetapi .............................................. arah eskalator, sehingga terlihat seperti berjalan
ditempat (tidak bergerak).
Kesetimbangan Kimia
Uap Air
Gambar A Gambar B
Air dalam wadah terbuka Air dalam wadah tertutup
Pada proses pendidihan air terjadi perubahan dari wujud cair menjadi wujud gas,
yaitu uap air. Uap air yang te rj adi j ik a te rke na t utu p da pa t berubah menjadi air lagi.
Proses berubahnya air berbentuk cair menjadi uap dan sesudahnya dapat menjadi air lagi
merupakan proses dapat balik (reversibel). Jika kecepatan berubahnya air menjadi uap
air sama dengan proses berubahnya uap air menjadi air, maka peristiwa tersebut
merupakan proses kesetimbangan. Kesetimbangan yang terjadi karena adanya perubahan
dua arah inilah yang dinamakan kesetimbangan dinamis .
Gambar 2. Kesetimbangan air dalam bentuk cair dan gas dalam sistem tertutup
Pembelajarann2
a. Penilaian kelompok :
Kesetimbangan homogen :
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Kesetimbangan heterogen :
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Penskoran Soal
Nomor Penyelesaian/KunciJawaban Skor
1 Siswa dapat menuliskan jawaban dengan, lengkap dan benar. 4
2 Siswa dapat menuliskan jawaban dengan baik dan benar, tetapi kurang 3
lengkap.
3 Siswa dapat menuliskan jawaban tetapi salah sebagian besar. 2
4 Siswa tidak dapat menjawab dengan benar 1
Skor maksimum 4
Keterangan penilaian
:
1. Nilai 60 - 69
2. Nilai 70 - 79
3. Nilai 80 - 89
4. Nilai 90 - 100