Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR

KESETIMBANGAN KIMIA
A. Kesetimbangan Dinamis
Suatu reaksi yang berlangsung terdiri atas reaktan (pereaksi) yang
menghasilkan produk (hasil reaksi). Jika ditinjau dari sifat berlangsungnya reaksi,
reaksi kimia dapat dibedakan menjadi dua yaitu reaksi searah
(irreversible/berkesudahan) dan reaksi dua arah (reversible/bolak-balik). Reaksi
berkesudahan berarti, hasil reaksi tidak dapat diubah lagi menjadi zat pereaksi.
Misalnya reaksi pembakaran kayu, arang hasil pembakaran tidak dapat diubah kembali
menjadi kayu seperti semula. Reaksi bolak-balik berarti, zat-zat hasil reaksi dapat
bereaksi kembali membentuk zat pereaksi. Contohnya reaksi terumbu karang yang
terbentuk dari reaksi antara ion Ca2+ dan gas CO2 dapat larut kembali menjadi ion Ca2+
dan gas CO2.
Pada reaksi yang berlangsung bolak-balik, ada saat laju terbentuknya produk
sama dengan laju terurainya kembali produk menjadi reaktan. Reaksi terbentuknya
produk dan reaksi terurainya produk menjadi reaktan semula berlangsung secara
bersamaan. Pada keadaan ini biasanya tidak terlihat lagi ada perubahan. Keadaan reaksi
dengan laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi baliknya (ke kiri) disebut
keadaan setimbang. Reaksi yang berlangsung setimbang bersifat dinamis, artinya
reaksi berlangsung terus-menerus dalam dua arah yang berlawanan dengan laju reaksi
yang sama. Bila ditinjau secara termodinamik, kesetimbangan dinamis adalah
perubahan yang berlangsung secara kontinu dalam sistem molekuler (mikroskopis),
sedangkan konsentrasi masing-masing spesi dalam sistem kesetimbangan
(makroskopis) tidak berubah Ciri-ciri kesetimbangan kimia antara lain:
1. Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang
berlawanan.
2. Hanya terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap.
3. Laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi balik (ke kiri).
4. Tidak terjadi perubahan yang sifatnya dapat diukur maupun diamati.
5. Semua komponen yang terlibat dalam reaksi tetap ada.
Persamaan reaksi kesetimbangan dapat dinyatakan dengan mencantumkan
panah bolak-balik () yang menunjukkan bahwa reaksi berlangsung dua arah.
A+B C +D
Contoh :
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
Kalsium karbonat dipanaskan dalam wadah tertutup akan membentuk kalsium oksida
dan karbondioksida.
CaO(s) + CO2(g) CaCO3(s)
Kalsium oksida dan karbondioksida yang terbentuk bereaksi dan membentuk kalsium
karbonat kembali.
Maka kedua reaksi tersebut dapat dituliskan sekaligus menggunakan panah bolak-
balik.
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
Jenis kesetimbangan kimia ditinjau dari wujut zat-zat dalam keadaan setimbang
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kesetimbangan homogen dan kesetimbangan
heterogen.
Kesetimbangan Homogen
Kesetimbangan homogen adalah keadaan kesetimbangan kimia yang hanya
terdapat satu wujud zat, misalnya gas atau larutan.
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
Na+(aq) + Cl
(aq) NaCl(aq)

Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah keadaan kesetimbangan kimia yang terdapat
berbagai wujud zat, misalnya gas, padat, cairan dan larutan.
C(s) + H2 (g) CO2(g) + H2(g)
Ca(HCO3 )2(s) CaCO3(s) + H2 O(l) + CO2(g)
Tetapan Kesetimbangan (KC dan KP)
Guldberg dan Waage mengemukakan hukum kesetimbangan atau hukum aksi
massa dalam reaksi kesetimbangan kimia,
Dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi produk
dibagi hasil kali konsentrasi reaktan yang ada dalam sistem kesetimbangan yang
masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya mempunyai harga tetap.
Hasil bagi konsentrasi produk dipangkatkan koefisien reaksi dan reaktan
dipangkatkan koefisien reaksi selalu memberikan nilai yang sama pada suhu tertentu,
dan dinamakan tetapan kesetimbangan (Kc).
Tetapan Kesetimbangan untuk Kesetimbangan Homogen
Apabila terdapat persamaan reaksi kesetimbangan homogen :
N2 O4(g) 2NO2(g)
Maka tetapan kesetimbangan yang terjadi dapat dinyatakan sebagai berikut:
[NO2 ]2
Kc =
[N2 O4 ]
Tetapan Kesetimbangan untuk Kesetimbangan Heterogen
Persamaan tetapan kesetimbangan heterogen dibedakan menjadi dua, reaksi
heterogen yang melibatkan fase larutan gas. Persamaan tetapan kesetimbangan pada
reaksi heterogen yang melibatkan fase cair, gas dan padat ditentukan oleh komponen-
komponen yang berfase gas. Fase cair dan fase padat tidak dihitung karena dianggap
tetap.
NaHCO3(s) Na2 CO3(s) + H2 O(l) + CO2(g)
K c = [CO2 ]
Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Tekanan
Tetapan kesetimbangan yang melibatkan fase gas sering dinyatakan sebagai
tekanan parsial (P). Pada saat gas terdiri atas campuran berbagai gas, tekanan total gas
merupakan jumlah tekanan masing-masing penyusun gas (Rahardjo, 2008: 147).
N2 O4(g) 2NO2(g)
Persamaan reaksi diatas dapat pula dituliskna sebagai Kp
2
[PNO2 ]
KP =
[PN2O4 ]
Tekanan parsial reaktan dan produk tidak sama dengan konsentrasi yang
dinyatakan dalam mol per liter. Jadi Kp tidak sama dengan Kc. Jika ditinjau persamaan
gas ideal PV = nRT, maka tekanan parsial gas dapat dinyatakan dalam P = n/V(RT).
n/V merupakan konsentrasi gas dalam ruangan.

aA bB
PA = [A] dan PB = [B]
[] ()
Jadi, = [] ()

[]
= () = ()
[]

B. Pergeseran Kesetimbangan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya


Kesetimbangan kimia bersifat dinamis, sehingga suatu reaksi yang berada
dalam keadaan setimbang dapat mengalami gangguan oleh faktor-faktor tertentu yang
mengakibatkan terjadinya pergeseran kesetimbangan.
Asas La Chatelier menyatakan: Bila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi,
maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu
menjadi sekecil-kecilnya. Perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan
kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan
pergeseran kesetimbangan.
Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya pergeseran kesetimbangan antara
lain:
a. Pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran kesetimbangan
Apabila dalam sistem kesetimbangan konsentrasi salah satu zat diperbesar,
maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat tersebut.
Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat dikurangi, maka kesetimbangan akan
bergeser ke pihak zat tersebut.
b. Pengaruh volume dan tekanan terhadap pergeseran kesetimbangan.
Pengaruh volume dan tekanan hanya berpengaruh pada zat berwujud gas. Dan
jumlah koefisien pereaksi tidak sama dengan jumlah koefisien hasil reaksi.
- Jika tekanan diperbesar/ volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke
arah jumlah koefisien reaksi yang kecil.
- Jika tekanan di perkecil/ volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke
arah jumlah koefisien reaksi yang besar.
c. Pengaruh suhu terhadap pergeseran kesetimbangan.
Vant Hoff beranggapan bahwa bila pada sistem kesetimbangan suhu
dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan
kalor (ke arah reaksi endoterm). Bila suatu reaksi kesetimbangan suhu diturunkan,
maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah
reaksi eksoterm).
Penambahan katalis akan mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi
aktivasi. Adanya katalis akan menurunkan energi pengaktifan baik untuk reaksi maju
maupun reaksi balik, sehingga keduanya mempunyai laju yang lebih besar. Katalisator
tidak mengakibatkan terjadinya pergeseran kesetimbangan, tetapi mempercepat
tercapainya keadaan setimbang.
Contoh soal : Reaksi kesetimbangan, PCl3(g) + Cl2(g) PCl5(g) H = +a kJ
Ke arah manakah kesetimbangan reaksi akan bergeser apabila:
a. Gal Cl2 ditambahkan ke dalam canpuran.
b. Gas PCl5 ditambahkan ke dalam campuran.
c. Suhu dinaikkan.
d. Tekanan diperbesar.
Jawab :
a. Penambahan gas Cl2 akan menggeser reaksi ke kanan.
b. Penambahan gas PCl5 akan menggeser reaksi ke kiri.
c. Peningkatan suhu akan menggeser reaksi ke arah endoterm (ke kanan).
d. Tekanan diperbesar akan menggeser ke arah yang jumlah molnya lebih kecil (ke
kanan).

C. Perhitungan dan Penerapan Kesetimbangan Kimia


Pada percobaan pengamatan suatu reaksi kesetimbangan, praktikan bebas
mencampurkan banyaknya zat reaksi yang diamati sesuai kebutuhan. Bila reaksi sudah
mencapai kesetimbangan (ditandai dengan tidak terjadi perubahan secara
makroskopis), jumlah konsentrasi pereaksi yang bereaksi dan konsentrasi produk yang
diperoleh ditentukan melalui nilai perbandingan stoikiometri (Sunarya, 2010: 231).
Contoh, PCl3(g), PCl5(g) dan Cl2(g) dengan konsentrasi bervariasi dicampurkan dalam
sistem tertutup dan mencapai kesetimbangan. Saat mencapai kesetimbangan,
konsentrasi masing-masing zat dalam sistem kesetimbangan memiliki harga tetap
selama suhu reaksi tidak berubah.
Konsentrasi masing-masing zat suatu reaksi dalam keadaan setimbang dapat
digunakan untuk menentukan nilai tetapan kesetimbangan (K). Contoh:
Konsentrasi zat-zat saat setimbang pada suhu 25
Percobaan Konsentrasi Kesetimbangan
[Ag+], M [NH3], M [[Ag(NH3)2]+], M
1 0,001 0,005 0,400
2 0,001 0,001 0,016
3 0,002 0,001 0,032
Apabila persamaan reaksi kesetimbangan yang terjadi,
Ag (aq) + 2 NH3(aq) [Ag(NH3 )2 ]+ (aq)

Jawab:
[[Ag(NH3 )2 ]+ ]
K=
[Ag + ] [NH3 ]2
[0,400]
Percobaan 1, K1 = [0,001] [0,005]2 = 1,6 107
[0,016]
Percobaan 2, K 2 = [0,001] [0,001]2 = 1,6 107
[0,032]
Percobaan 3, K 3 = [0,002] [0,001]2 = 1,6 107

Nilai K pada reaksi dengan suhu sama adalah konstan. Apabila suhu reaksi dinaikkan,
maka nilai K akan berubah. Hal ini disebabkan oleh perubahan suhu yang dapat
mempengaruhi nilai K. Harga K hanya bergantung pada suhu dan tidak bergantung
pada keadaan awal reaksi
Nilai K dapat pula dimanipulasi seperti pada kajian termokimia. Contoh,
diketahui nilai K beberapa reaksi: 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) K = 36
SO2(g) S(s) + O2(g) K = 0,5
3
Harga K untuk reaksi S() + 2 O2(g) SO3(g) adalah...

Jawab:
1
1
SO2(g) + O SO3(g) K1 = (36)2 = 36 (reaksi dibagi 2)
2 2(g)
1
S(s) + O2(g) SO2(g) K2 = (reaksi dibalik)
0,5

3
S() + O2(g) SO3(g)
2
1
(K1 )2 36 6
K= = = = 12
(K 2 ) 0,5 0,5
3
S() + O2(g) SO3(g) K = 12
2
reaksi kesetimbangan memiliki dua arah. Arah reaksi kesetimbangan dapat
ditentukan dengan membandingkan hasil kali konsentrasi zat-zat pada keadaan belum
setimbang (Q) dengan harga tetapan kesetimbangan (KC).
< reaksi berjalan ke arah produk
< reaksi berjalan ke arah pereaksi
= reaksi setimbang
Contoh:
Suatu campuran larutan mencapai kesetimbangan dengan nilai Kc sebesar 10-5.
Persamaan reaksi kesetimbangan pada larutan tersebut yaitu: MgCO3(aq) Mg 2+
(aq) +

CO2 2+ 2-
3(aq) . Jika seorang praktikan mencampurkan larutan Mg 0,2 M, CO3 1 M dan

MgCO3 4 10-4 M, Apakah akan terjadi kesetimbangan? Jika tidak, tentukan arah
reaksi berlangsung...
Jawab:
MgCO3(aq) Mg 2+ 2
(aq) + CO3(aq) K c = 10
5

[Mg2+] = 0,2 M [CO32-] = 1 M [MgCO3] = 4 10-4 M


Penentuan terjadi kesetimbangan dapat ditentukan dengan membandingkan nilai Kc
dengan nilai Qc reaksi (Qc adalah hasil kali konsentrasi saat zat tidak setimbang).
[MgCO3 ] (4 104 )
Qc = = = 2 103
[Mg 2+ ][CO2
3 ] (0,2)(1)
K c = 105 , maka reaksi tidak setimbang karena Qc K c .
Reaksi berlangsung ke arah pereaksi (MgCO3), karena Qc > K c .
Pada reaksi yang melibatkan fase gas, nilai KP dan KC tidak selalu sama.
Contoh:
Klorin trifluorida (CIF3) adalah gas tak berwarna, berbau amis, beracun dan bersifat
korosif. Gas ini digunakan sebagai komponen bahan bakar roket. Pada ruang tertutup
dan suhu tinggi, gas CIF3 akan terurai menjadi CIF dan F2 hingga mencapai
kesetimbangan. Jika 9,8 gram CIF3 dimasukkan ke dalam wadah yang bervolume 2
liter dan suhu 700 K, maka sebanyak 20% gas CIF3 (Mr = 196) akan terdisosiasi dan
menghasilkan kesetimbangan. Hitung Kc dan Kp reaksi kesetimbangan... (R = 0,082 L
atm mol-1 K-1)
Jawab:
Pada suhu tinggi, CIF3 terurai menjadi CIF dan F2 hingga setimbang
Jika, m CIF3 = 9,8 g Mr = 196
V wadah = 2 L T = 700 K
= 20% R = 0,082 L atm mol-1 K-1
9,8
Mol awal CIF3 = 196 = 0,05
20
Mol yang terurai CIF3 = 100 0,05 = 0,01

CIF3(g) CIF(g) + F2(g)


Mula-mula (mol) 0,05 - -
Reaksi (mol) 0,01 0,01 0,01
Setimbang (mol) 0,04 0,01 0,01
[CIF][F2 ] (0,01)(0,01)
Kc = = 2,5 103
[CIF3 ] (0,04)
K = K c (RT)n = 2,5 103 (0,082 700)(21)
= (2,5 103 )(57,4)
= 143,5 103
Nilai Kc = 2,5 103 dan Kp = 143,5 103

D. Kesetimbangan dalam Industri


Industri pembuatan amonia
Amoniak pertama kali dibuat oleh Fritz Haber Bosch dari Jerman dengan bahan
dasar gas nitrogen dan gas hidrogen menurut reaksi :
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g) H = - 92,2 kJ
Agar menghasilkan zat hasil yang sempurna dan reaksi berlangsung cepat,
menggunakan katalis oksida besi. Katalis tersebut berfungsi sebagai katalis
heterogen.
Industri pembuatan asam sulfat
Asam sulfat merupakan bahan kimia yang tergolong paling banyak
pemakaiannya. Misalnya untuk bahan dasar untuk pembuatan pupuk, larutan
elektrolit dalam Ag, dalam pemurnian minyak bumi dalam industri logam. Pada
saat ini pembuatan asam sulfat dengan proses kontak, yaitu reaksi pembuatan
V2O5
belerang dioksida dengan oksigen menggunakan katalis platina atau Vanadium
pentaoksida (V2O5).
Reaksi : 2SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g) H = -196Kj
Gas SO3 selanjutnya adilarutkan dalam air dan menghasilkan asam sulfat.

Anda mungkin juga menyukai