Anda di halaman 1dari 57

NAMA KELOMPOK

ALFRIDA KUMALA
EFI RATNA SARI
NARULITA ERRIGA P
PAULUS T

KIMIA DASAR

MATERI

KESETIMBANGAN KIMIA
KIMIA GAS

TEKANAN DAN SUHU GAS


HUKUM GAS IDEAL DAN
KINETIKA GAS

KESETIMBANG
AN KIMIA

PENGERTIAN KESETIMBANGAN
KIMIA
Reaksi kesetimbangan merupakan reaksi
reversible di mana zat-zat hasil reaksi dapat
bereaksi
kembali
membentuk
zat-zat
pereaksi.Reaksi ini akan berlangsung bolak
balik terus menerus tidak pernah berhenti,
inilah
yang
disebut
sebagai
Reaksi
Kesetimbangan Dimanis
Keadaan kesetimbangan :
kecepatan reaksi ke kanan =
kecepatan
reaksi
kekiri

reversibel
Jumlah molekul/ion yang terurai
= jumlah molekul/ion yang
terbentuk dalam satu satuan

Contoh
Uap
mengembun
dengan laju
yang sama
dengan air
menguap

Pelarutan padatan,
padatan yang
terlarut sama
dengan padatan
yang mengendap
saat konsentrasi
larutan jenuh
(tidak ada
perubahan
konsentrasi)

TETAPAN KESETIMBANGAN

[ ] awal

N2O4(g)
[2NO
] kesetimbangan
2(g)

Nisbah [ ] saat kesetimbangan

[NO2]

[N2O4]

[NO2]

[N2O4]

[NO2]/[N2O4]

[NO2]2/[N2O4]

0,000
0,050

0,670
0,446

0,0547
0,0457

0,643
0,448

0,0851
0,1020

4,65 10-3
4,66 10-3

0,030

0,500

0,0475

0,491

0,0967

4,60 10-3

2
[NO
]
Nisbah
2
[N 2 O 4 ]

yang nilainya relatif konstan

disebut tetapan kesetimbangan (K).

TETAPAN KESETIMBANGAN

Dalam keadaan kesetimbangan pada


suhu tetap, maka hasil kali konsentrasi
Hukum
Guldberg dan zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil
kali konsentrasi pereaksi yang sisa
Wange:
dimana masing-masing konsentrasi itu
dipangkatkan dengan koefisien
reaksinya adalah tetap.

TETAPAN KESETIMBANGAN
Tetapan
konsentrasi:

kesetimbangan

Reaksi : pA + qB

Kc
=

berdasarkan

mC + nD

[C] m [D]n
[A]p [B]q

(Harga Kc dipengaruhi oleh suhu)

Untuk kesetimbangan homogen berlaku untuk


semua spesi bereaksi yang berada pada fase
yang sama ( satu fase) kesetimbangan heterogen,
hanya zat yang berfase gas (g) dan larutan (aq).

BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


1. Jika zat-zat terdapat dalam kesetimbangan berbentuk
padat dan gas
yang dimasukkan dalam, persamaan kesetimbangan
hanya zat-zat
yang berbentuk
gas
saja
Contoh:
C(s) + CO
(g)
sebab konsentrasi
2CO(g) zat padat
2
adalah tetapK = (CO)2 / (CO )
c
2
dan nilainya
telah terhitung
dalam harga Kc itu.
2. Jika kesetimbangan antara zat padat dan larutan yang

dimasukkan dalam perhitungan Kc hanya konsentrasi


zat-zat yang larut saja.
Contoh: Zn(s) + Cu2+(aq)
Kc = (Zn2+) / (Cu2+)

Zn2+(aq) + Cu(s)

3. Untuk kesetimbangan antara zat-zat dalam larutan jika

pelarutnya tergolong salah satu reaktan atau hasil


reaksinya maka konsentrasi dari pelarut itu tidak
dimasukkan dalam perhitungan Kc.
Contoh: CH COO-(aq) + H O(l)
CH COOH(aq)

Contoh
Kesetimbangan
Heterogen

homogen

MACAM KESETIMBANGAN KIMIA


1. Kesetimbangan dalam sistem homogen
a. Kesetimbangan dalam sistem gas-gas
Contoh: 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
b. Kesetimbangan dalam sistem larutan-larutan
Contoh: NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH- (aq)
2. Kesetimbangan dalam sistem heterogen
a. Kesetimbangan dalam sistem padat gas
Contoh: CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
b. Kesetimbangan sistem padat larutan
Contoh: BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO42- (aq)
c. Kesetimbangan dalam sistem larutan padat gas
Contoh: Ca(HCO3)2(aq)
CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)

Tetapan kesetimbangan
berdasarkan tekanan parsial
Untuk kesetimbangan yang melibatkan gas,
(Kp)
tekanan parsial dapat digunakan untuk
menggantikan konsentrasi
Reaksi : pA + qB
(PC)m (PD)n
Kp =
(PA)p (PB)q

mC + n

HUBUNGAN
ANTARA
Kc DAN Kp
Ket ;

Kp = Kc (RT)

R = tetapan gas = 0,082 L.atm.mol


T = suhu (K)
n = jumlah koefisien zat-zat hasil reaksikoefisien zat-zat pereaks

TETAPAN KESETIMBANGAN
Hubungan KP dengan KC
Untuk reaksi fase gas: a A(g) + b B(g) c C(g) + d D(g)
KC

[C] c [D] d

[A] a [B] b

dan

( pC) c ( pD) d
KP
( pA) a ( pB) b

Menurut hukum gas ideal:


pV = nRT p = (n/V)RT = [ ] RT

Karena itu,

( pC) c ( pD) d [C]c (RT) c [D] d (RT) d [C]c [D] d


( c d )( a b )
KP

(RT)
( pA) a ( pB) b [A] a (RT) a [B]b (RT) b [A] a [B]b

K P K C (RT)

n g

ng = koef gas produk koef


gas

CONTOH
(1) 4 NH3(g) + 7 O2(g) 4 NO2(g) + 6 H2O(g)

[NO 2 ] 4 [H2O]6
KC
[NH 3 ] 4 [O 2 ]7

( pNO 2 ) 4 ( pH 2 O) 6
KP
( pNH 3 ) 4 ( pO 2 ) 7

(2) CH3OH(l) + CH3COOH(l) CH3COOCH3(l


3(l) + H2O(l)

[CH 3 COOCH 3 ][H 2 O]


KC
[CH 3 OH][CH 3 COOH]
(3) CaCO3(s
3(s) CaO(s) + CO2(g
2(g)

K C [CO 2 ]

K P p (CO 2 )

(4) BaCl2(aq
2(aq)) + Na2SO4(aq
4(aq)) BaSO4(s
4(s) + NaCl(aq)
aq)

[NaCl]
KC
[BaCl 2 ][Na 2 SO 4 ]
Tidak ada KP untuk reaksi (2) dan (4), karena tidak ada zat yang berfase gas.

1. Pada suhu tertentu, untuk reaksi N2O4(g)


2NO2(g) pada saat kesetimbangan terdapat
0,1 mol N2O4 dan 0,06 mol NO2 dalam
volume 2 L. Hitunglah nilai Kc?
Jawab

2. Pada suhu yang


Jawab
sama, ke dalam
wadah bervolume 2
L dimasukkan 0,8
mol N2O4. Hitunglah Mula-mula
Reaksi
konsentrasi zat-zat
Setimbang
dalam reaksi pada
kesetimbangan
yang baru
(2 x mol/2 L) 2

Kc

(0,8 - x) mol/2 L

N2O4(g)
0,8 mol
x
0,8 x

1,8 10 2

2 NO2(g)

+2x
2x

2x 2

(0,8 - x)

2
Jadi, pada saat kesetimbangan xtercapai
+ 0,009x 0,0072 = 0
[NO2] = 2x mol/2L = 0.0809 M
x = 0,0809 mol

[N2O4] = (0,8 x) mol/2 L = 0,7191


mol/2 L
= 0,3595 M

MACAM KESETIMBANGAN KIMIA


(a) Kesetimbangan fisika : melibatkan 1 zat
dalam 2 fase yang
berbeda
Contoh:
H2O(l) H2O(g)
(b) Kesetimbangan kimia : melibatkan zat
yang berbeda sebagai
reaktan dan produk
Contoh:
N2O4(g) (tak berwarna) 2NO2(g) (cokelat
gelap)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KESETIMBANGAN KIMIA
Bila

terhadap
suatu
kesetimbangan
dilakukan suatu tindakan (aksi), maka sistem
itu akan mengadakan reaksi yang cenderung
mengurangi pengaruh aksi tersebut.

Reaksi
= -Aksi

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGGESER LETAK


KESETIMBANGAN ADALAH :

1. Perubahan Konsentrasi Salah Satu Zat

Apabila dalam sistem kesetimbangan


homogen, konsentrasi salah satu zat
diperbesar, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah yang berlawanan dari
zat tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi
salah satu zat diperkecil, maka
kesetimbangan akan bergeser ke pihak
zat tersebut
2SO2(g) .+ O2(g)
2SO3(g)

- Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan


gas SO2 maka kesetimbangan akan bergeser ke
kanan.
- Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi
gas O2, maka

2. Perubahan Volume Atau Tekanan


Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang
menyebabkan perubahan volume (bersamaan dengan
perubahan tekanan), maka dalam sistem akan mengadakan
berupa pergeseran kesetimbangan.

Jika tekanan diperbesar = volume diperkecil, kesetimbangan akan


bergeser ke arah jumlah Koefisien Reaksi Kecil.
Jika tekanan diperkecil = volume diperbesar, kesetimbangan akan
bergeser ke arah jumlah Koefisien reaksi besar.
Pada sistem kesetimbangan dimana jumlah koefisien reaksi sebelah
kiri = jumlah koefisien sebelah kanan, maka perubahan
tekanan/volume tidak menggeser letak kesetimbangan.

Contoh:

N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
Koefisien reaksi di kanan = 2
Koefisien reaksi di kiri = 4

- Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperbesar (=

volume diperkecil), maka kesetimbangan akan


bergeser ke kanan.
- Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperkecil (=

volume diperbesar), maka kesetimbangan akan

3. PERUBAHAN SUHU
Menurut Van't Hoff:
-

Bila pada sistem kesetimbangan suhu


dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan
bergeser ke arah yang membutuhkan kalor
(ke arah reaksi endoterm).
- Bila pada sistem kesetimbangan suhu
diturunkan, maka
kesetimbangan reaksi akan bergeser ke
arah yang membebaskan
kalor (ke arah reaksi eksoterm).
Contoh:

2NO(g) + O2(g)

2NO2(g) ; H = -216 kJ

Pendugaan Arah Reaksi


Pada setiap saat selama berlangsungnya
reaksi dapat dirumuskan nisbah konsentrasikonsentrasi yang bentuknya sama dengan
rumus tetapan kesetimbangan.
Nisbah ini disebut kuosien reaksi

[C ]c [ D]d ...
Q
[ A]a [ B]b ...
Apabila nilai yang disubstitusikan ke dalam
kuosien reaksi Q merupakan konsentrasikonsentrasi dalam keadaan setimbang,
maka Q akan sama dengan K.

Pendugaan Arah Reaksi


Arah reaksi dapat diduga dengan menghitung
kuosien hasil reaksi (Q).
Rumus Q = K, tetapi
nilainya belum tentu
sama:
Q = K reaksi dalam
keadaan setimbang
Q < K produk <
reaktan; reaksi bergeser
ke kanan (ke arah
produk)
Q > K produk >
reaktan; reaksi bergeser
ke kiri (ke arah reaktan)

Q<K
G < 0

Q>K
G > 0

Kesetimbangan
G = 0
Reaktan
murni

Produk
murni

Contoh Reaksi
Pada awal reaksi

Kita tentukan Kc = 54 pada 425,4oC


Jika kita mempunyai campuran sbg berikut,
perkirakan arah dari reaksi

Contoh Quotion Reaksi

Karena Q < Kc, maka sistem tidak


dalam kesetimbangan dan reaksi akan
berlangsung ke arah kanan

Tekanan dan Suhu


Gas

Kinetika Gas
Teori kinetika gas merupakan cabang ilmu fisika yang
menjelaskan sifat-sifat gas dengan menggunakan
hukum hukum newton tentang gerak (mekanika)
partikel atau molekul yang bergerak secara acak dan
terus menerus. Dalam gas misalnya, tekanan gas
adalah berkaitan dengan tumbukan yang tak hentihentinya dari molekul-molekul gas terhadap dindingdinding wadahnya.
Gas yang kita pelajari adalah gas ideal, yaitu gas yang
secara tepat memenuhi hukum-hukum gas. Dalam keadaan
nyata, tidak ada gas yang termasuk gas ideal, tetapi gas-gas
nyata pada tekanan rendah dan suhunya tidak dekat dengan
titik cair gas, cukup akurat memenuhi hukum-hukum gas
ideal.

Pengertian Gas Ideal


Gas adalah zat yang secara normal berada pada
keadaan gas pada suhu dan tekanan biasa. Gas
dapat dipandang secara miksroskopik dan secara
makroskopik. Contoh beberapa besaran
makroskopik misalnya volume, tekanan, suhu dan
suhu, yang semuanya dapat diukur secara
langsung di laboratorium sedangkan besaran
mikroskopik tidak dapat diukur secara langsung
di laboratorium.

Warna gas
Sebagian besar tak berwarna (colorless)
Kecuali:
Fluorine (F2), Chlorine (Cl2) keduanya
kuning kehijau-hijauan (green-yellow)
Bromine (Br2) coklat kemerahan (redbrown)
Iodine (I2) ungu (violet)
Nitrogen dioxide (NO2), dinitrogen dioxide
(N2O3) keduanya coklat (brown)
30

Pergerakan dan perubahan


volume gas
Gas lambat mengalir
Gerakannya menyebar ke semua
arah
Mampu menembus pori-pori
Pemanasan menyebabkan ekspansi
gas sehingga volumenya membesar
Pendinginan menyusutkan volume
gas
31

Sifat Sifat Fisis yang Khas Dari Semua


Gas:
Gas mempunyai volume dan bentuk menyerupai
wadahnya.
Gas merupakan Wujud materi yang paling mudah
dimampatkan.
Gas gas akan segera bercampur secara merata dan
sempurna jika ditempatkan pada wadah yang sama
Gas memiliki kerapatan yang jauh lebih rendah
dibandingkan dengan cairan dan padatan

Model Gas Ideal

SIFAT GAS IDEAL

Persamaan Keadaan Gas


Ideal
PV nRT Nk BT

P = Tekanan gas [N.m-2]


V = Volume gas [m3]
n = Jumlah mol gas [mol]
N = Jumlah partikel gas
NA = Bilangan Avogadro = 6,02 X
1023
R = Konstanta umum gas = 8,314
J.mol-1 K-1
kB = Konstanta Boltzmann = 1,38 x
10-23 J.K-1
T = Temperatur mutlak gas [K]

N
n
NA

PV nRT
N
n
NA

N
PV
RT
NA
R
PV N
T
NA
R
k
NA

PV N k T
N = Jumlah mol
k = Tetapan Boltzman 1,3807.10-23 J/K

m
n
Mr
R
PV m T
M

m R
P
T
V M
m

R
P T
M

PM

R.T
M = massa molekul
= massa jenis

CONTOH SOAL
Sebuah tabung bervolume 590 liter berisi gas
oksigen pada suhu 20C dan tekanan 5 atm.
Tentukan massa oksigen dalam tangki ! (Mr
oksigen = 32 kg/kmol)
Penyelesaian :
Diketahui :
V = 5,9 . 10-1 m3
P = 5 . 1,01 . 105 Pa
T = 20C = 293 K
Ditanyakan :
m = .?

Jawaban :
PV = nRT dan n = M / Mr sehingga :
PV = mRT / Mr
m = PVMr / RT
= 5. 1,01 . 105 .0,59 . 32 / 8,314 .
293
= 3,913 kg

HukumHukum
Pada Gas
Ideal

Hukum Boyle
HukumBoyleyangdapatdinyatakanberikutini.Apabila suhu
gas yang berada dalam ruang tertutup dijaga konstan, maka
tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya. Secara
sistematis, pernyataan tersebut dapat dituliskan:

P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)

V1 = volume gas pada keadaan 1 (m 3)

P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)

V2 = volume gas pada keadaan 2 (m 3)

Proses pada suhu konstan disebut proses


isotermis.

Hukum Charles
Hukum Charles yang dapat dinyatakan berikut ini. Apabila tekanan gas
yang berada dalam ruang tertutup dijaga konstan, maka volume gas
berbanding lurus dengan suhu mutlaknya. Secara matematis,
pernyataan tersebut dapat dituliskan:

V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)

T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)

V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)

T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)

Proses yang terjadi pada tekanan tetap disebut proses


isobaris.

Hukum Gay Lussac


Apabila

volume gas yang berada pada ruang tertutup dijaga

konstan, maka tekanan gas berbanding lurus dengan suhu


mutlaknya.

P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)


T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)

Proses yang terjadi pada volume konstan disebut proses isokhorik.

Contoh Soal
1. Udara dalam ban mobil pada suhu 15C mempunyai tekanan 305

kPa. Setelah berjalan pada kecepatan tinggi, ban menjadi panas


dan tekanannya menjadi 360 kPa. Berapakah temperatur udara
dalam ban jika tekanan udara luar 101 kPa?
Penyelesaian :
Diketahui : T1 = 288 K
P1 = 305 + 101 = 406 kPa
P2 = 360 +101 = 461 kPa
Ditanyakan : T2 = .?

Jawaban :
P1 / T1
= P2 / T2
406 / 288 = 461 / T2
T2
= 327 K
= 54C

Hukum Boyle-Gay Lussac


Hukum Boyle-Gay Lussac merupakan gabungan dari persamaan (8.1),
(8.2), dan (8.3), sehingga dapat dituliskan:

Contoh Soal

2. Tangki berisi gas ideal 6 liter dengan tekanan 1,5 atm pada
suhu 400 K. Tekanan gas dalam tangki dinaikkan pada suhu
tetap hingga mencapai 4,5 atm. Tentukan volume gas pada
tekanan tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : V1 = 6 liter
P1 = 1,5 atm
T1 = 400 K
P2 = 4,5 atm
T2 = 400 K
Ditanyakan :
V2 = .?

Jawaban :
P1V1 = P2V2
V2

= P1V1 / P2
= 1,5 . 6 / 4,5
= 2 liter

Tekanan Gas
Tekanan merupakan salah satu sifat
gas yang segera dapat diukur. Tekanan
(pressure) didefinisikan sebagai gaya
yang diberikan tiap satuan luas:
Pada pembahasan sifat-sifat gas ideal
dinyatakan bahwa gas terdiri dari
partikel-partike gas. Partikel-partikel
gas senantiasa bergerak hingga
menumbuk dinding tempat gas. Dan
tumbukan partikel gas dengan dinding
tempat gas akan menghasilkan
tekanan.

P = Nmv2/3v
dengan :
P = tekanan gas
(N/m2)
v = kecepatan
partikel gas (m/s)
m = massa tiap
partikel gas (kg)
N = jumlah partikel
gas
V = volume gas
(m3)

Temperatur Gas Ideal


Temperatur Gas Ideal merupakan suatu ukuran
yang berhubungan denganm rata- rata energi
kinetik atom atomnya ketika mereka saling
bergerak.
1 Nm
Dari persamaan

3 V

dan persamaan gas ideal

v2

PV nRT Nk BT

T 1 3 mv 2 k B

dapat diperoleh hubungan

sehingga

atau

v 2 3k B T m

2 1
2
2
m
v

EK

3k B 2
3k B

Energi kinetik translasi partikel gas

Standar Temperature and


Pressure (STP)
Hukum-hukum tentang gas dikoreksi pada
kondisi T dan P standard yakni:
Temperature (T) = 0 0C atau 273,15 K
Pressure (P) = 760 torr atau 1 atm

48

Energi Dalam Gas


Gas terdiri atas partikel-partikel gas,
setiap partikel memiliki energi kinetik.
Kumpulan dari energi kinetik dari
partikel-partikel gas merupakan energi
dalam gas. :
Besar energi
dalam gas
dirumuskan

U = N Ek
U = energy dalam gas (J)
N = jumlah partikel

Energi kinetik yang dimiliki oleh partikel


gas ada tiga bentuk, yaitu energi kinetik
translasi, energi kinetik rotasi, dan energi
kinetik vibrasi.
Gas yang memiliki f derajat kebebasan
energi kinetik tiap partikelnya, rumusnya
Ek = f/2
adalah
kT

a) Untuk gas monoatomik (misalnya gas He,


Ar, dan Ne), hanya memiliki energi kinetik
translasi, yaitu pada arah sumbu X, Y, dan
Z yang besarnya sama. Energi kinetik gas
monoatomik memiliki 3 derajat kebebasan
dan dirumuskan :

Ek = 3/2
kT

b) Dan untuk gas diatomik (missal O2, H2), selain bergerak


translasi, juga bergerak rotasi dan vibrasi. Gerak translasi
mempunyai 3 derajat kebebasan. Gerak rotasi
mempunyai 2 derajat kebebasan. Gerak vibrasi
mempunyai 2 derajat kebebasan. Jadi, untuk gas
diatomik, energi kinetik tiap partikelnya berbeda-beda.
1. Untuk gas diatomik suhu rendah, memiliki gerak
translasi. Energi kinetiknya adalah :
Ek = 3/2 kT

2.Untuk gas diatomik suhu sedang, memiliki


gerak translasi dan rotasi. Energi
kinetiknya adalah :
Ek = 5/2 kT
3.Sedangkan untuk gas diatomik suhu
tinggi, memiliki gerak translasi, gerak
rotasi, dan gerak vibrasi. Energi kinetiknya
adalah :
Ek = 7/2 kT

CONTOH SOAL
1. Satu mol gas ideal monoatomik bersuhu 527C berada di dalam
ruang tertutup. Tentukan energi dalam gas tersebut !
(k = 1,38 . 10-23 J/K)
Penyelesaian :
Diketahui :

Jawaban :

n = 1 mol

U = N Ek

T = (527+273) K = 800 K

U = n NA 3/2 kT

Ditanyakan :
U = .?

= 1 . 6,02 . 10 23. 3/2 .1,38 . 10


-23

.800
= 1 . 104 joule

Hubungan antara Tekanan, suhu,


dan Energi Kinetik Gas.
Secara kualitatif dapat diambil suatu pemikiran
berikut. Jika suhu gas berubah, maka kecepatan
partikel gas berubah. Jika kecepatan partikel gas
berubah, maka energi kinetik tiap partikel gas dan
tekanan gas juga berubah. Hubungan ketiga
faktor tersebut secara kuantitatif membentuk
persamaan

Daftar Pustaka
Chang R. 2005. Kimia dasar konsep-konsep inti edisi ketiga jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Chang R. 2005. Kimia dasar konsep-konsep inti edisi ketiga jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Purba, michael.2007.Kimia XII A.Jakarta:Erlangga
S,Syukri.1991.Kimia Dasar 2.Bandung.ITB
Sudarmo, Unggul.2006.Kimia XI IPA. Surakarta:Phibeta
Yennymartha.wordpress.com/kimia/kesetimbangan-kimia/
Rostika dewi.ppt reaksi kesetimbangan kimia.Semarang.
Lailamaghfir.blogspot.com/2013/07/teori-kinetik-gas.html
http://sunyonomas.files.wordpress.com/.../teori-kinetika-gas_sunyono.pdf
ff12klsc.weebly.com/oploads/1/3/6/5/..../Kesetimbangan_kimia_12.ppt

terimakasih

Anda mungkin juga menyukai