Anda di halaman 1dari 4

KESETIMBANGAN KIMIA

Kesetimbangan kimia adalah proses dinamis ketika reaksi kedepan dan reaksi balik
terjadi pada laju yang sama tetapi pada arah yang berlawanan. Stephen ( 2002:96)
mengemukakan bahwa kesetimbangan kimia terjadi ketika molekul-molekul tetap berubah dari
pereaksi menjadi produk dan dari produk berubah menjadi pereaksi tanpa ada perubahan
konsentrasinya. Kesetimbangan kimia kimia terjadi apabila konsentrasi reaktan dan produk tidak
berubah terhadap waktu ( Sujana, 2002:133). Jadi dapat disimpulkan bahwa kesetimbangan
kimia adalah proses reaksi yang terjadi dua arah atau reaksi yang berlangsung secara dinamis
(terus-menerus) tanpa henti dengan konsentrasi zat berlangsung pada arah reaksinya.

Reaksi kesetimbangan kimia dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu


kesetimbangan berdasarkan arah dan kesetimbangan berdasarkan wujud. Berdasarkan arahnya
reaksi kesetimbangan kimia dibedakan menjadi reaksi irreversible dan reaksi reversible. Berikut
ini adalah ciri-ciri dari reaksi irreversible reversible dan reaksi reversible :

Reaksi irreversible

 Ditulis dengan satu anak panah


 Berlangsung satu arah, dari kiri kekanan
 Zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan ke zat semula
Reaksi reversible
 Ditulis dengan dua anak panah
 Berlangsung dua arah, yaitu dari kiri kekanan dan dari kanan ke kiri
 Zat hasil reaksi dapat dikembalikan ke zat semula
 Reaksi tidak pernah berhenti karena komponen zat tidak pernah habis

Aris Kristianto (1999:104) mengemukakan bahwa berdasarkan wujudnya atau fasa zatnya reaksi
kesetimbangan kimia digolongkan menjadi reaksi kesetimbangan homogen (Zat-zat dengan
wujud yang sama) dan reaksi kesetimbangan heterogen (Zat-zat dengan wujud yang berbeda).
Kesetimbangan homogen terdiri dari dari kesetimbangan larutan dengan larutan dan
kesetimbangan gas dengan gas sedangkan kesetimbangan heterogen terdiri atas kesetimbangan
zat padat dengan gas, gas dengan zat cair, zat padat dengan larutan, dan kesetimbangan antara
gas, zat cair, dan zat padat .
Penentuan tetapan kesetimbangan bergantung pada reaksi, yaitu homogen atau heterogen.
Dalam kesetimbangan kimia, fasa padat tidak disertakan dalam persamaan konstanta
kesetimbangan kimia karena konsentrasi padatan relatif konstan. Cato Guldberg dan Peeter
Waage, ilmuwan dari Norwegia merumuskan hubungan antara konsentrasi zat-zat yang berada
dalam kesetimbangan ( Saeful Rohman, 2003:90). " Untuk reaksi kimia pada suhu tertentu,
perbandingan hasil kali konsentrasi zat-zat di ruas kanan dengan hasil kali zat-zat di ruas kiri,
yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya, akan menghasilkan suatu
bilangan yang tetap (Cato Guldberg dan Peeter Waage, 1864:169) ". Dapat dinyatakan dengan aA
+ bB cC + dD, dimana a, b, c dan d adalah koefisien stokiometri dari A, B, C, dan D. Tetapan
kesetimbangan kimia untuk reaksi tersebut dapat dituliskan :

Kc=

Selain dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok kesetimbangan, suatu reaksi dapat
dikatakan setimbang apabila reaksi tersebut mempunyai ciri-ciri kesetimbangan. Ciri-ciri dari
keadaan setimbang yaitu sebagai berikut :

 Terjadi pada wadah tertutup, suhu dan tekanan tetap


 Reaksinya dapat berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang berlawanan
 Laju reaksi ke reaktan sama dengan laju reaksi ke produk
 Konsentrasi reaktan dan produk tetap
 Terjadi secara mikroskopis pada tingkat partikel zat

Kesetimbangan juga dapat mengalami suatu pergeseran .Pergeseran kesetimbangan ini


dikemukakan oleh seorang ilmuwan yang bernama Henri Louis Le Chatelier (1884, 119) yaitu
sebagai berikut.

Bila pada suatu sistem kesetimbangan terdapat gangguan dari luar sehingga
kesetimbangan berada dalam keadaan terganggu atau rusak maka sistem akan
berubah sedemikian rupa sehingga gangguan berkurang dan bila mungkin akan
kembali ke keadaan setimbang lagi dengan melakukan pergeseran ke kanan atau
kiri dan cenderung mengurangi pengaruh dari gangguan tersebut.
Pergeseran kesetimbangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
 Konsentrasi
Jika konsentrasi salah satu zat diperbesar konsentrasinya, maka kesetimbangan akan
bergeser kearah yang berlawanan dari zat yang diperbesar, dan sebaliknya jika
konsentrasi zat diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser kearah zat yang
konsentrasinya diperkecil.
 Tekanan atau volume
Jika tekanan diperbesar, volume diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser kearah
yang jumlah koefisiennya terkecil, dan jika tekanan diperbesar, volume diperbesar maka
kesetimbangan akan bergeser kerah yang jumlah koefisiennya diperbesar.
 Suhu atau temperatur.
Kesetimbangan akan bergeser kekiri (reaktan)atau kearah endoterm apabila suhu sistem
dinaikkan, dan sebaliknya kesetimbanganakan bergeser kekanan (produk) atau kearah
eksoterm apabila suhu sistem diturunkan.
Selain dapat mengalami pergeseran, kesetimbangan juga memiliki beberapa kegunaan,
yaitu dalam pembuatan amonia dengan proses Haber-Bosch dan pembuatan asam sulfat dengan
proses kontak. Pada pembuatan amonia reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut:
N2(g) +3H2(g) 2NH3(g) + 22 kkal

Pada suhu biasa reaksi ini berjalan lambat, tetapi jikasuhu dinaikkan maka reaksi akan
berlangsung lebih cepat dan menyebabkan reaksi bergeser kekiri sehingga mengurangi hasil
NH3. Untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan, digunakan katalis oksida-oksida besi.
Agar reaksi bergeser kekanan, makadibutuhkan tekanan yang tinggi. Selama proses berlangsung,
gas-gas nitrogen dan hydrogen terus-menerus ditambahkankedalamcampuran. Sedangkkan NH3
yang terbentuk harus segera dipisahkan dari campuran dengan cara mengembunkannya, sebab
titik didih NH3 jauh lebih tinggi daripada titik didih N2 dan H2.Proses Haber-Bosch merupakan
proses yang sangat penting, karena amonia merupakan bahan utama dalam pembuatan berbagai
barang seperti pupuk urea, asam nitrat,dan senyawa-senyawa nitrogen lainnya serta dapat
digunakan sebagai pelarut. Sedangkan pada pembuatan asam sulfat menurut proseskontak, bahan
yang digunakan adalah belerang murni yang dibakar diudara, dan reaksinya sebagai berikut:
S(s) + O2(g) SO2(g)
Kemudain SO2 yang terbentuk dioksidasi diudara dengan memakai katalisator,sehingga
reaksinya menjadi:
2SO2(g) +O2(g) 2SO3(g) +45 kkal
Menurut reaksi diatas semakin rendah suhunya, makasemakin banyak SO 3 yang dihasilkan tetapi
reaksinyajustru berjalan lambat. Oleh karena SO3 sukar larut dalam air, maka dilarutkan dalam
H2SO4 pekat. Jadi dalam pembuatan H2SO4 bahan yang digunakan juga H2SO4.
SO3 + H2SO4 H2S2O7 ( asam pirosulfat)
Kemudian asam pirosulfat disirami air,sehingga reaksinya menjadi:
H2S2O7 + H2O 2H2SO4.
Asam Sulfat digunakan pada industri baja untuk menghilangkan karat besi sebelum baja dilapisi
timah atauseng, zat warna, obat-obatan,industri tekstil, cat, plastik, akumulator, bahan peledak
dan lain-lain.

Daftar Pustaka

Utami, Budi ,dan Agung Nugroho.2009. Kimia.Jakarta : Pustaka Media


A.R laliyo, Astin Lukum, dan Kostiawan Sukamto.2015.Metakognisi Mahasiswa dalam
Pembelajaran Kesetimbangan Kimia.Jurnal Ilmu Pendidkan,21 (1):9-18
Bresnich,Stephen.2002.Intisari Kimia Umum. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai