DISUSUN OLEH :
NAMA : NURUL HIKMA AULIA
STAMBUK : 09220190041
KELAS/KELOMPOK : C2/4
MAKASSAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Maka, Kc =
2.4 Katalis
Katalis merupakan senyawa kimia yang meningkatkan laju reaksi pada
reaksi kimia tanpa katalis tersebut secara permanen terlibat didalam reaksi.
Sehingga katalis pada akhir reaksi tidak berikatan dengan senyawa reaktan
maupun produk yang ada. Keadaan senyawa katalis sebagai subjek pada tiap
interaksi kimia yang terjadi dengn reaktan tetapi katalis tidak berubah diakhir
reaksi. Katalis mempercepat reaksi kinetika terhadap hasil termodinamika
dengan cara memberikan jalur yang lebih mudah untuk diikuti oleh molekul
sehingga dibutuhkan energi yang tidak besar. Fungsi katalis yaitu sebagai
aktivasi, selektivitas, dan dekativasi. Katalis sebagai selektifitas yaitu selektif
pada suatu reaksi sehingga menghasilkan produk yang sesuai dan juga katalis
sebagai deaktifasi yaitu katalis digunakan sebagai penghambat laju reaksi
yang terjadi.
Katalis memiliki sisi aktif yang berperan dalam suatu proses reaksi,
peningkatan sisi aktif memiliki beberapa kelebihan seperti laju reaksi tinggi
pada semua kondisi, laju rekasi sama tetapi dengan reaktor kecil, laju reaksi
sama pada temperatur atau tekanan rendah dimana menghasilkan
kesetimbangan yang meningkat, operasi menjadi mudah, deaktifasi menjadi
berkurang ataupun selektifitas meningkat (Setiawan 2017).
2.5 Kesetimbangan
3.1 Alat
1. Labu leher tiga 1000 mL
2. Hotplate dan motor pengaduk
3. Thermometer
4. Bulb
5. Corong
6. Pipet volume 50 mL
7. Pendingin balik
8. Buret 50 mL
9. Stirrer
10. Gelas Ukur 250 mL
11. Pipet Skala 10 mL
12. Statif
13. Erlenmeyer 250 mL
14. Aluminium Foil
15. Mangkuk Aluminium
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu larutan asam yaitu asam asetat (CH 3COOH)
96% dan asam sulfat (H2SO4) 97%, larutan basa yaitu Natrium Hidroksida
(NaOH) 0,5 N, Etanol (CH5OH) 96%, Indikator phenoftalein (PP), Aquadest
(H2O).
3.3 Cara Kerja
Pertama-tama membilas alat dengan alkohol kemudian mengeringkan
dalam oven. Setelah kering merangkai alat labu leher tiga, pendingin balik,
dan termometer diatas mangkuk aluminium yang berisi air , kemudian setelah
itu mencampur larutan asam asetat 50 mL andingan 1:2 dan setelah semua
siap, kemudian memanaskan larutan hingga mencapai suhu 60-70oC selama
10 menit, setelah memipet sampel sebanyak 5 mL dan lakukan titrasi dengan
larutan NaOH 0,5 hingga tercapai perubahan warna dari tidak berwarna
menjadi warna merah muda seulas. Pada saat yang bersamaan menambahkan
katalisator H2SO4 96 % sebanyak 5 mL ke dalam larutan sampel, kemudian
tunggu hingga suhu mencapai 65oC dan lakukan titrasi dengan larutan NaOH
0,5 N.
BAB IV
SOAL
(TEORI PENDAHULUAN)
4.1 Soal
1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan reaksi
2. Jelaskan apa yang dimaksud
a. Titrasi
b. Titrat
c. Titran
3. Sebutkan 5 jenis indikator asam basa
4. Hitung volume larutan setelah diencerkan dan volume air yang
ditambahkan dalam larutan KOH 2,5 M sebanyak 100 ml yang akan dibuat
menjadi larutan KOH 0,5 M
5. Jelaskan kaitan antara percobaan anda dengan jurusan teknik kimia
4.2 Jawaban
1. Faktor yang mempengaruhi kesetimbangan reaksi yaitu :
1. Faktor Perubahan Konsentrasi, berdasarkan Asas Le Chatelier apabila
konsentrasi pereaksi berubah maka kesetimbangan akan bergeser
untuk mengurangi pengaruh perubahan konsentrasi yang terajadi
sampai diperoleh kesetimbangan yang baru.
2. Perubahan Tekanan terhadapkesetimbangan reaksi berlaku hanya
untuk sistem reaksi yang melibatkan gas.
3. Perubahan Suhu, terkait dengan pelepasan atau penyerapan kalor. Pada
reaksi kesetimbangan apabila reaksi ke kanan menyerap kalor maka
reaksi ke kiri akan melepas kalor.
2. a. Titrasi
Titrasi adalah suatu metode analisa untuk mengetahui kadar suatu
larutan standar yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan suatu contoh.
b. Titran
Titran adalah larutan standar atau larutan baku yang berada di buret
untuk proses penitaran, Titrat ini akan dititrasi dengan titran sehingga
dapat dihitung konsentrasinya.
c. Titrat
Titrat adalah larutan atau hasil dari penambahan titran pada
proses titrasi dari hasil perubahan warna titrat dapat kita ketahui
bahwa pada saat itu titran sudah mencapai titik setimbang.
a. MM ( Merah Metil)
b. PP ( Phenolfatilein)
c. Kertas Lakmus
e. pH Meter
4.
4. V1 x C1 = V2 x C2
100 mL x 2,5 M = x mL x 0,5 M
250 mL M = x mL x 0,5 M
250 mL M
= x mL
0,5M
500 Ml = V2
5. Hubungan antara percobaan kali ini dengan jurusan saya, yaitu
kita harus mengetahui dasar-dasar dari kesetimbangan reaksi
itu seperti apa karena di industri itu ada banyak yang bias kita
pelajari tentang kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Afdoli, Nazal Syahrul. 2016. “Pengaruh Model Contextual Teaching and Learning
Kesetimbangan Kimia.”
Rizka, Alvi, Aldyza Hasan, Latar Belakang, and Tujuan Percobaan. 2013.