Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam perhitungan kimia, seringkali dianggap bahwa suatu reaksi berlangsung
secara sempurna. Pada kenyataannya tidak demikian. Persamaan reaksi hanya menyatakan
hubungan jumlah (kuantitas) dari zatzat yang bereaksi dengan zatzat hasil reaksi secara
stoikiometri. Sedang kinetika serta termodinamika reaksi mempelajari berapa lama suatu
reaksi akan berlangsung dan ke arah mana yang paling mungkin terjadi. Dalam reaksi
sederhana berikut :
H
2
+ I
2
2 HI
setelah campuran dibiarkan beberapa lama akan diperoleh susunan yang tetap. Berdasarkan
stoikiometri reaksi, 1 mol H
2
bereaksi dengan 1 mol I
2
menghasilkan 2 mol HI. Jika reaksi ini
diikuti dari dengan analisis komponenkomponennya (selama waktu berlangsungnya) maka
dapat dilihat bahwa konsentrasi H
2
dan I
2
makin lama makin berkurang (terjadi pengurangan
reagen menjadi produk), sedangkan konsentrasi HI makin bertambah. Pada arah reaksi
sebaliknya terjadi penguraian HI, tiap 2 mol HI terurai menjadi masingmasing satu mol H
2
dan
I
2
. Proses ini akan berlangsung demikian dengan perbandingan tiap pengurangan satu mol
masingmasing reagen, menghasilkan dua mol produk, pada kondisi yang sama, atau
sebaliknya sampai terjadi kesetimbangan reaksi. Kesetimbangan ini akan terjadi jika jumlah
pembentukan HI sama dengan jumlah yang terurai.
Konsep yang perlu di pahami dalam mempelajari kesetimbangan kimia ini adalah bahwa
kesetimbangan kimia ini adalah reaksi bolak balik yang mana memiliki laju yang sama, oleh
sebabitu kesetimbangan kimia ini adalah bagian dari keseimbangan kimia dinamis karena yang
memiliki laju hanyalah sesuatu yang bergerak bukan statis.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesetimbangan Kimia
Keadaan Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat
tidak lagi mengalami perubahan, sebab zat-zat diruas kanan terbentuk dan terurai kembali
dengan kecepatan yang sama. Keadaan kesetimbangan ini bersifat dinamis, artinya reaksi terus
berlangsung dalam dua arah dengan kecepatan yang sama. Pada keadaan kesetimbangan tidak
mengalami perubahan secara mikrokopis (perubahan yang dapat diamati atau diukur).
Kesetimbangan kimia dibedakan atas kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen.
Pada kesetimbangan homogen semua zat yang ada dalam sistem kesetimbangan memiliki fase
yang sama ada dalam bentuk gas, larutan. Sedangkan kesetimbangan heterogen semua zat-zat
yang ada dalam sistem kesetimbangan memiliki fase yang berbeda dalam bentuk padat-gas,
padat-larutan.
Kesetimbangan adalah suatu keadaan dimana tidak ada perubahan yang diamati
(konsentrasi zat-zat yang bereaksi) dengan berjalannya waktu (tingkat makroskopis), tetapi
ditingkat mikroskopis proses reaksi tetap berlangsung dengan kecepatan yang sama antara
kecepatan reaksi maju dengan kecepatan reaksi balik. Suatu sistem dikatakan setimbang jika dua
proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama atau dengan kata lain tidak terjadi
perubahan dalam sistem yang setimbang. Salah satu indicator saat terjadi kesetimbangan adalah
tidak terjadi perubahan konsentrasi semua komponen yaitu reaktan dan produk.







Reaksi dikatakan setimbang atau mencapai kesetimbangan apabila:
1) Reaksi bolak-balik yang mengandung zat berwujud gas terjadi dalam sistem tertutup.
2) Ketika konsentrasi seluruh zat nilainya tetap.
3) Ketika laju reaksi maju (v1) sama dengan laju reaksi balik (v2).
Contoh:
Pada reaksi kesetimbangan berikut,
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
keadaan setimbang terjadi ketika:

Pada kesetimbangan kimia, ikatan akan terputus atau terbentuk seiring dengan maju-
mundurnya atom di antara molekul reaktan dan produk. Kesetimbangan kimia bersifat dinamis
karena walaupun keadaan sudah setimbang, reaksi tetap berlangsung pada tingkat mikroskopis
(molekul). Reaksi mikroskopis tidak tampak karena v1 sama dengan v2, sehingga seakan-akan
reaksi sudah berhenti.
2.2 Jenis Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan kimia dibagi menjadi dua:
1) Kesetimbangan homogen, yaitu kesetimbangan yang seluruh wujud zat di kanan maupun kiri
sejenis (satu fase).

Contoh:

2) Kesetimbangan heterogen, yaitu kesetimbangan yang wujud zat di kanan dan di kiri ada yang
berbeda (lebih dari satu fase).
Contoh:






Peristiwa kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari:
1) Penguapan air
2) Hujan
3) Pengembunan air

2.3 Konstanta Kesetimbangan
Menurut Guldberg dan Wange yang menjelaskan hukum kesetimbangan Hasil kali
konsentrasi zat-zat di sebelah kanan yang dipangkatkan dengan masing-masing koefisien, dan
dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat-zat di sebelah kiri yang dipangkatkan dengan masing-
masing koefisien memiliki harga tertentu (konstanta) pada suhu tetap.
Persamaan konstanta kesetimbangan yang dapat dibentuk menurut hukum diatas:




Konstanta kesetimbangan terdiri dari:
1) Konstanta konsentrasi, yaitu konstanta kesetimbangan yang dipengaruhi konsentrasi.
Konstanta konsentrasi (Kc) dipengaruhi oleh konsentrasi zat-zat yang berwujud larutan
dan gas. Jika reaksi mengandung zat berwujud padat dan cair, maka pangkat konsentrasi
zatnya nol, karena zat padat dan cair tidak memiliki konsentrasi.
Contoh: Pada reaksi berikut, konstanta konsentrasinya adalah,





2) Konstanta tekanan, yaitu konstanta kesetimbangan yang dipengaruhi tekanan. Konstanta
tekanan (Kp) dipengaruhi oleh tekanan zat-zat yang berwujud gas. Jika reaksi
mengandung zat berwujud selain gas, maka pangkat tekanan zatnya nol, karena zat selain
gas tidak memiliki tekanan.
Contoh: Pada reaksi berikut, konstanta tekanannya adalah,




Tekanan parsial gas dapat dihitung:




Satuan konstanta dapat disesuaikan dengan pangkat konsentrasi maupun pangkat
tekanannya. Konstanta konsentrasi dengan konstanta tekanan dapat dihubungkan melalui
persamaan gas ideal, dan pada saat suhu sama, dapat dirumuskan:





Jika nilai n sama dengan nol, maka nilai Kc sama dengan nilai Kp.
Konstanta kesetimbangan akan berubah bila suhu diubah, dan tetap bila suhu tidak
berubah.
1) Pada reaksi endoterm, nilai konstantanya berbanding lurus dengan suhu.
2) Pada reaksi eksoterm, nilai konstantanya berbanding terbalik dengan suhu.

Kesetimbangan disosiasi adalah reaksi kesetimbangan yang menguraikan suatu zat
menjadi zat lain, dan reaksi baliknya adalah kesetimbangan asosiasi/pembentukan. Derajat
disosiasi adalah perbandingan jumlah mol terdisosiasi (bereaksi) dengan jumlah mol zat sebelum
terdisosiasi (mula-mula).


Derajat disosiasi nilainya berkisar 0 1.
1) Jika nilai = 0, maka tidak ada penguraian.
2) Jika nilai = 1, maka zat terurai seluruhnya.
3) Jika nilai 0 < < 1, maka zat terurai sebagian (setimbang).

Reaksi kesetimbangan yang berkaitan nilai konstanta kesetimbangannya dapat berubah
menurut ketentuan-ketentuan berikut:
1) Jika reaksi kesetimbangan dibalik, maka harga Kc juga dibalik.
2) Jika koefisien reaksi kesetimbangan dikali faktor n, maka harga Kc dipangkat n, dan bila
dibagi faktor n, maka harga Kc diakarpangkat n.
3) Jika reaksi-reaksi yang berkaitan dijumlah, maka harga Kc total adalah hasil kali Kc dari
reaksi-reaksi yang dijumlah.
Tetapan kesetimbangan dapat menunjukkan seberapa jauh suatu reaksi tuntas. Nilai Kc
dan Kp ditentukan dengan konsentrasi/tekanan zat-zat disebelah kanan sebagai pembilang, dan
konsentrasi/tekanan zat-zat disebelah kiri sebagai penyebut. Nilai Kc dan Kp yang besar
menunjukkan reaksi ke kanan berlangsung hampir berlangsung tuntas/sempurna (jumlah zat di
kanan besar dan di kiri kecil).
Contoh pada reaksi:

dapat dikatakan reaksi menghasilkan banyak XY (X
2
dan Y
2
jumlahnya sedikit), sehingga
berlangsung tuntas, karena nilai Kc nya besar.
Nilai Kc dan Kp yang kecil menunjukkan reaksi ke kanan berlangsung tidak berlangsung
tuntas (jumlah zat di kiri besar dan di kanan kecil).
Contoh pada reaksi :



dapat dikatakan reaksi hanya menghasilkan sedikit AB (A dan B jumlahnya banyak) sehingga
reaksi tidak tuntas, karena nilai Kp nya kecil. Tetapan kesetimbangan juga dapat meramalkan
arah reaksi. Bila seluruh zat di kiri dan kanan dicampurkan, maka reaksi harus berlangsung ke
kanan atau ke kiri untuk mencapai keadaan setimbang, dan dapat dilakukan dengan mengecek
kuosien reaksi (Qc).
Kuosien reaksi (Qc) adalah nilai yang bentuk persamaannya sama dengan konstanta
kesetimbangan (Kc). Makna nilai kuosien reaksi:
1) Jika Qc = Kc, berarti reaksi setimbang.
2) Jika Qc < Kc, berarti reaksi spontan berlangsung ke kanan sampai setimbang.
3) Jika Qc > Kc, berarti reaksi spontan berlangsung ke kiri sampai setimbang.



2.4 Pergeseran Kesetimbangan
Azas Le Chatelier menjelaskan bagaimana terjadinya pergeseran kesetimbangan. Bila
suatu kesetimbangan diberikan suatu aksi/tindakan, maka sistem tersebut akan mengadakan
reaksi yang cenderung mengurangi aksi tersebut.
Pergeseran kesetimbangan tidak mengubah nilai Kc dan Kp, kecuali suhu pada sistem
kesetimbangan berubah. Konsep pergeseran kesetimbangan:
1) Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kiri apabila zat di kiri bertambah atau zat di kanan
berkurang.
2) Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kanan apabila zat di kanan bertambah atau zat di
kiri berkurang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan:

Faktor Faktor Diperbesar Faktor Diperkecil
Konsentrasi salah satu
pereaksi
ke arah lawan (kanan) ke diri sendiri (kiri)
Konsentrasi larutan dan
konsentrasi/tekanan gas total
ke arah ruas dengan jumlah
koefisien terkecil
ke arah ruas dengan jumlah
koefisien terbesar
Volume gas dan larutan ke arah ruas dengan jumlah
koefisien terbesar
ke arah ruas dengan jumlah
koefisien terkecil
Suhu ke arah reaksi endoterm ke arah reaksi eksoterm

Konsentrasi larutan dan volume larutan saling berbanding terbalik, konsentrasi dapat
diperkecil dengan menambah volume pelarut, dan konsentrasi dapat diperbesar dengan
mengurangi volume pelarut. Konsentrasi pereaksi dapat diubah dengan:
1) Mengubah jumlah zat salah satu pereaksi (parsial) atau seluruhnya.
2) Menambahkan zat yang dapat mengikat pereaksi, sehingga pereaksi berkurang.
3) Menambahkan air sebagai pelarut/penambah volume.
Berdasarkan ketampakan zat pada reaksi, kesetimbangan:
1) Bergeser ke kiri apabila warna zat di sebelah kiri lebih dominan (jumlahnya banyak).
2) Bergeser ke kanan apabila warna zat di sebelah kanan lebih dominan (jumlahnya banyak).
Jika konsentrasi salah satu pereaksi/larutan ditambah, maka reaksi sistem adalah
mengurangi komponen tersebut dan kesetimbangan bergeser ke arah lawan.
Jika konsentrasi salah satu pereaksi/larutan dikurang, maka reaksi sistem adalah
menambah komponen tersebut kesetimbangan bergeser ke diri sendiri.
Jika konsentrasi larutan total ditambah (volume diperkecil), maka kesetimbangan
bergeser ke ruas yang jumlah koefisiennya lebih kecil.
Jika konsentrasi larutan total dikurang (volume diperbesar), maka kesetimbangan
bergeser ke ruas yang jumlah koefisiennya lebih besar.
Tekanan dan volume gas saling berbanding terbalik, tekanan dapat diperkecil dengan
menambah volume gas, dan tekanan dapat diperbesar dengan mengurangi volume gas.
Jika tekanan gas diperbesar (volume gas diperkecil), maka kesetimbangan bergeser ke
ruas yang jumlah koefisiennya lebih kecil.
Jika tekanan gas diperkecil (volume gas diperbesar), maka kesetimbangan bergeser ke
ruas yang jumlah koefisiennya lebih besar.
Catatan: Koefisien yang dijumlah adalah koefisien zat gas saja (untuk sistem gas).

Suhu menggeser kesetimbangan dengan:
Jika suhu dinaikkan, maka sistem akan menurunkan suhu dan kesetimbangan bergeser ke
arah reaksi endoterm.
Jika suhu diturunkan, maka sistem akan menaikkan suhu dan kesetimbangan bergeser ke
arah reaksi eksoterm.
Katalis mempercepat laju reaksi karena menurunkan energi aktivasi reaksi. Oleh karena
itu, katalis mempercepat laju reaksi maju dan laju reaksi balik, sehingga mempercepat keadaan
setimbang, namun tidak menggeser/mengubah komposisi kesetimbangan.

Bab III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Kesetimbangan kimia terjadi pada saat kita memiliki reaksi timbal balik di sebuah sistem
tertutup. Tidak ada yang dapat ditambahkan atau diambil dari sistem itu selain energi. Pada
kesetimbangan, jumlah dari segala sesuatu yang ada di dalam campuran tetap sama walaupun
reaksi terus berjalan. Ini dimungkinkan karena kecepatan reaksi ke kanan dan ke kiri sama.
Apabila kita mengubah keadaan sedemikian rupa sehingga mengubah kecepatan relatif reaksi ke
kanan dan ke kiri, kita akan mengubah posisi kesetimbangan, karena kita telah mengubah faktor
dari sistem itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai