Anda di halaman 1dari 9

A.

Judul
Pengaruh Konsentrasi Terhadap Kesetimbangan Kimia.
B. TujuanPercobaan
1. Mengamati pengaruh perubahan konsentrasi terhadap pergeseran kesetimbangan
kimia.
C. LandasanTeori
Kesetimbangan kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam larutan yang
meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan, penguapan, dan perubahan kimia yang
termasuk elektrokimia. Perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi posisi keadaan
kesetimbangan, atau lebih tepatnya jumlah relatif reaktan dan produk. Perubahan tekanan
dan volume kemungkinan memberikan pengaruh yang sama terhadap sistem gas dalam
kesetimbangan. Hanya perubahan suhu yang dapat mengubah nilai konstanta
kesetimbangan. Katalis dapat mempercepat tercapainya keadaaan kesetimbangan dengan
cara mempercepat laju reaksi maju dan laju reaksi balik. Tetapi katalis tidak dapat
mengubah posisi kesetimbangan atau konstanta kesetimbangan.menentukan tetapan
kesetimbangan reaksi antara yod dengan kalium iodida. Larutan I2 jenuh dalam CHCl3
sebagai larutan nonpolar dimasukkan masingmasing kedalam corong pisah, kemudian
dimasukkan masing-masing 200 mL air dan larutan KI sebagai larutan polar ke dalam
masing-masing corong tersebut ,ternyata larutan tersebut tidak bersatu. Setelah didiamkan
dan terjadi kesetimbangan , masing-masing lapisan dipipet kemudian dititrasi
menggunakan larutan baku standar Na-tiosulfat dan indikator amilum mengidentifikasi
adanya yod yang ditandai dengan adanya perubahan warna biru. Yod lebih mudah larut
dalam KI dan nilai tetapan kesetimbangan antara yod dengan KI adalah sebesar 7,115.
Kata kunci : kesetimbangan, polar dan nonpolar.

Kesetimbangan kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam larutan yang
meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan, penguapan, dan perubahan kimia yang
termasuk elektrokimia. Reaksi kimia yang sering digunakan dalam pemeriksaan kimia
yaitu reaksi yang bergantung pada keadaan luar seperti kadar zat yang bereaksi, suhu,
tekanan dan sebagainya. Reaksi tedadinya kesetimbangan yaitu sampai tidak terlihat
perubahan susunan kimia sistem itu kearah mana suatu reaksi akan berjalan. Banyak
reaksi tidak berlangsung hingga selesai tetapi mendekati suatu keadaan kesetimbangan, di
mana produk dan reaktan yang tidak terpakai kedua-duanya terdapat dalam jumlah yang
relative tertentu banyaknya. Begitu kesetimbangan tercapai, tak akan ada lagi perubahan
komposisi lebih lanjut yang terjadi. Keadaan kesetimbangan digambarkan secara
kuantitatif melalui tetapan kesetimbangan reaksi yang tergantung pada suhu di mana
reaksi berlangsung.Berdasarkan hal tersebut maka percobaan kesetimbangan kimia ini
dilakukan.

Banyak reaksi tidak berlangsung hingga selesai tetapi mendekati suatu keadaan
kesetimbangan, di mana produk dan reaktan yang tidak terpakai keduaduanya terdapat
dalam jumlah yang relative tertentu banyaknya. Begitu kesetimbangan tercapai, tak akan
ada lagi perubahan komposisi lebih lanjut yang terjadi. Keadaan kesetimbangan
digambarkan secara kuantitatif melalui tetapan kesetimbangan reaksi yang tergantung
pada suhu di mana reaksi berlangsung (Oxtoby, 2001).Kesetimbangan kimia meliputi
perubahan fisika seperti dalam peleburan dan penguapan dan perubahan kimia, termasuk
elektrokimia.Pembahasan ini adalah mengenai termodinamika, khususnya dalam hal
peranan entalpi dan entropi. Kita akan lihat bahwa pandangan yang sama mengenai
kesetimbangan dan arah perubahan spontanitas diperoleh dari istilah kimia zat-zat
(Kartohadiprojo, 1994). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesetimbangan

Laboratorium Kimia SMAN 1 RejangLebong. LaporanPraktikum Kimia


kimia.Seperti perubahan konsentrasi.Perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi posisi
keadaan kesetimbangan, atau lebih tepatnya jumlah relatif reaktan dan produk. Perubahan
tekanan dan volume kemungkinan memberikan pengaruh yang sama terhadap sistem gas
dalam kesetimbangan. Hanya perubahan suhu yang dapat mengubah nilai konstanta
kesetimbangan. Katalis dapat mempercepat tercapainya keadaaan kesetimbangan dengan
cara mempercepat laju reaksi maju dan laju reaksi balik. Tetapi katalis tidak dapat
mengubah posisi kesetimbangan atau konstanta kesetimbangan (Chang, 2003).

Peristiwa adsorpsi merupakan suatu fenomena permukaan, yaitu terjadinya


penambahan konsentrasi komponen tertentu pada permukaan antara dua fase.Adsorpsi
dapat dibedakan menjadi adsorpsi fisis (physical adsorption) dan adsorpsi kimia
(chemical adsoption). Secara umum adsorpsi fisis mempunyai gaya intermolekular yang
relatif lemah, sedangkan pada adsorpsi kimia terjadi pembentukan ikatan kimia antara
molekul adsorbat dengan molekul yang terikat pada permukaan adsorben. Pertukaran ion
adalah suatu fenomena atau suatu proses yang melibatkan pertukaran dapat balik antara
ion-ion dalam larutan dengan ion yang terikat dalam bahan penukar ion. Pada proses itu,
tidak ada perubahan secara permanen dalam struktur padatan. Mekanisme pertukaran ini
didasarkan pada sifat sorptif dari tempat yang bermuatan negatif dalam adsorben terhadap
ion bermuatan positif yang terjadi karena interaksi gaya Coulomb. Pertukaran ion dapat
dikategorikan juga sebagai proses sorption seperti halnya adsorpsi, yaitu sejumlah tertentu
bahan terlarut (solute) di fase fluida secara selektif tertransfer ke dalam suatu partikel
yang tak larut. Pertukaran ion kadang disebut juga counterion adsorption (Kundari, 2008)

Salah satu alat yang digunakan untuk memperoleh data kesetimbangan antara fase
liquida dan fase gas adalah Glass Othmer Still. Adapun hal – hal yang berpengaruh dalam
sistem ksetimbangannya yaitu : Tekanan (P), Suhu (T), konsentrasi komponen A dalam
fase liquid (x) dan konsentrasi komponen A dalam fase uap (y). Pada penelitian ini
digunakan bahan baku etanol dari hasil fermentasi rumput gajah dengan kadar etanol 96%
dan etanol Pro Analisis dengan kadar 99,8%. Dari data yang diperoleh,dibuat kurva
kesetimbangan uap – air sistem biner etanol – air. Analisis bahan baku dan produk
menggunakan spektrofotometer pharo 100, atau Gas Kromatografi (GC). Dari penelitian
sistem biner yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, dalam penelitian tersebut masih
diperlukan kesetimbangan uap-air sistem biner untuk menghasilkan data yang benar dan
model korelasi yang dapat di aplikasikan untuk memperkirakan kesetimbangan uap-air
sistem multikomponen (Sari, 2012). 

Reaksi kimia berdasarkan arahnya dibedakan menjadi reaksi berkesudahan (satu


arah) dan reaksi dapat balik (dua arah).Pada reaksi berkesudahan zat-zat hasil tidak dapat
saling bereaksi kembali menjadi zat pereaksi.  Reaksi dapat balik dapat berlangsung
dalam dua arah, artinya zat-zat hasil reaksi dapat saling bereaksi untuk membentuk zat
pereaksi kembali.Meskipun hampir semua reaksi merupakan reaksi dapat balik, tetapi
tidak semua reaksi dapat balik dapat menjadi reaksi setimbang. Agar tercipta suatu reaksi
setimbang diperlukan kondisi tertentu antara lain reaksinya bolak-balik, sistemnya
tertutup, dan bersifat dinamis.

Hukum kesetimbangan yaitu: bila suatu reaksi dalam keadaan setimbang, maka


hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dipangkatkan koefisiennya dibagi dengan hasil

Laboratorium Kimia SMAN 1 RejangLebong. LaporanPraktikum Kimia


kali konsentrasi zat-zat pereaksi dipangkatkan koefisiennya akan mempunyai harga yang
tetap. Tetapan kesetimbangan bagi suatu reaksi adalah khas untuk suatu reaksi dan
harganya tetap pada suhu tertentu. Artinya setiap reaksi akan mempunyai harga tetapan
kesetimbangan yang cenderung tidak sama dengan reaksi lain meskipun suhunya sama,
dan untuk suatu reaksi yang sama harga K akan berubah jika suhunya berubah. (unggul,
2006: 111)

Azaz Le Chatelier yaitu jika dalam suatu sistem kesetimbangan diberikan aksi,


maka sistem akan berubah sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu sekecil
mungkin. Beberapa aksi yang dapat menimbulkan perubahan pada sistem kesetimbangan
antara lain perubahan konsentrasi, perubahan volume, perubahan tekanan, dan perubahan
suhu.

1.      Perubahan konsentrasi

Bila ke dalam suatu sistem kesetimbangan, konsentrasi salah satu komponennya


ditambah maka kesetimbangan akan bergeser dari arah penambahan itu, dan bila salah
satu komponen dikurangi maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pengurangan itu.

2.      Perubahan volume

Penambahan air menyebabkan volume larutan menjadi (misalnya dua kali) lebih
besar, sehingga konsentrasi masing-masing komponen akan mengalami perubahan. Hal
tersebut menunjukkan bahwa adanya perubahan volume tidak menyebabkan pergeseran
kesetimbangan untuk suatu reaksi.

3.      Perubahan suhu

Perubahan suhu pada suatu reaksi setimbang akan menyebabkan terjadinya


perubahan harga tetapan kesetimbangan (k). Pergeseran reaksi kesetimbangan akibat
perubahan suhu ditentukan oleh jenis reaksinya, endoterm atau eksoterm.Menurut azaz Le
Chatelier, jika sistem dalam kesetimbangan ke arah reaksi yang menyerap kalor (H
positif).

4.      Perubahan tekanan

Perubahan tekanan akan berpengaruh pada konsentrasi gas-gas yang ada pada
kesetimbangan .oleh karena itu, pada sistem reaksi setimbang yang tidak melibatkan gas,
perubahan tekanan tidak menggeser letak kesetimbangan.

            PV = nRT        →        P = (n/V) RT

Dari persamaan itu dapat diketahui bahwa perubahan tekanan akan


berakibat yang sebaliknya dengan perubahan volume. Artinya, bila tekanan
diperbesar akan sama pengaruhnya dengan bila volume diperkecil, dan sebaliknya
bila tekanan diperkecil akan berakibat yang sama dengan bila volume diperbesar.

Laboratorium Kimia SMAN 1 RejangLebong. LaporanPraktikum Kimia


5.      Penambahan katalis pada reaksi setimbang

Adanya katalis dalam reaksi kesetimbangan tidak mengakibatkan terjadinya


pergeseran letak kesetimbangan, tetapi hanya mempercepat tercapainya keadaaan
setimbang. (unggul, 2006: 119-125)

Kesetimbangan Kimia merupakan keadaan dimana laju reaksi maju sama dengan
laju reaksi balik. Pada saat kesetimbangan, reaksi masih terjadi pada tingkatan mikrokopis
(molekul).Reaksi kesetimbangan merupakan reaksi yang tidak tunttas.Terdapat factor
factor yang memperngaruhi kesetimbangan adalah konsentrasi, tekanan, volume, dan
temperatut.Pengaruh faktor factor tersebut dapt dijelaskan oleh Henri Louis Le Chatelier.
Asas Le Chatelier berbunyi, “Jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu
tindakan (aksi),system itu akan mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh
aksi tersebut.”
Salah satu yang mempengaruhi kesetimbangan kimia adalah konstrasi. Sesuai
dengan asas Le Chatelier, jika salah satu zat konsentrasi diperbesar (ditambah), maka
reaksi bergeser dari arah zat tersebut, jika salah satu zat konsentrasi diperkecil
(dikurangi), maka reaksi akan bergeser kea rah zat tersebut.

D. Alat dan Bahan


D.1. Alat

NO. Alat Gambar Jumlah

1. Spatula 1

2. Gelas Kimia 100 ml 2

3. KacaArloji 1

Laboratorium Kimia SMAN 1 RejangLebong. LaporanPraktikum Kimia


4. Corong 2

5. BatangPengaduk 1

6. BotolAquades 1

7. Rak Tabung Reaksi 1

8. Tabung Reaksi 5

9 LabuUkur100 ml 3

10. Pipet tetes 4

Laboratorium Kimia SMAN 1 RejangLebong. LaporanPraktikum Kimia


D.2. Bahan
1. Aquades
2. Larutan Fe Cl 31 M
3. Larutan NaOH 1 M
4. Larutan KSCN 1 M

E. ProsedurKerja
1. Isi gelas kimia dengan 10 ml aquades.
2. Dengan pipet tetes, tambahkan 4 tetes larutan Fe Cl 31 M dan 4 tetes larutan KSCN
1 M ke dalam gelas kimia berisi akuades. Aduk hingga homogeny.
3. Bagilah secara merata larutan tersebut ke dalam 5 tabung reaksi dan beri label
I,II,III,IV,V.
4. Tabung I digunakan sebagai pembanding warna larutan.
5. Taambahkan 1 tetes larutan Fe Cl 3 1 M ke dalam tabung reaksi II, guncangkan
tabung reaksi sehingga warnannya homogen.
6. Tambahkan 1 tetes larutan KSCN1 M ke dalam tabung reaksi III, guncangkan
tabung reaksi sehingga warnannya homogen.
7. Tambahkan 1 tetes larutan NaOH1 M ke dalam tabung reaksi IV, guncangkan
tabung reaksi sehingga warnannya homogen.
8. Tambahkan 1 tetes akuades 1 M ke dalam tabung reaksi V, guncangkan tabung
reaksi sehingga warnannya homogen.
9. Bandingkan warna larutan pada abung reaksi II,III,IV, dan V dengan tabung reaksi
I (Pembanding). Catat hasil pengamatan Anda.

F. HasilPengamatan

Tabung Reaksi Perlakuan Warna Hasil Pengamatan


1. - Merah terang
2. Tambah 2 tetes Fe Cl 31 M Tambah menuju pekat
3. Tambah 2tetes KSCN 1 M Merah pekat
4. Tambah 2 tetes NaOH 1 M Kuning
5. Tambah 2 tetes akuades 1 M merah

G. JawabanPertanyaan
1. Apakah warna larutan pembanding pada tabung reaksi I.
2. Bagaimanakah warna pada tabung II dibandingkan dengan warna pembanding.
3. Bagaimanakah warna pada tabung III dibandingkan dengan warna pembanding.
4. Bagaimanakah warna pada tabung IV dibandingkan dengan warna pembanding.
5. Bagaimanakah warna pada tabung V dibandingkan dengan warna pembanding.
6. Apa tujuan penambahan Fe Cl 31 M pada tabung reaksi II? Jelaskan!
7. Apa tujuan penambahan KSCN 1 M pada tabung reaksi III? Jelaskan!
8. Apa tujuan penambahan NaOH 1 M pada tabung reaksi IV? Jelaskan!
9. Apa tujuan penambahan akuades 1 M pada tabung reaksi V? Jelaskan!
10. Tuliskan kesimpulan dari pratikum.
11. Tuliskan persamaan reaksi kesetimbangan pada pratikum ini.

Laboratorium Kimia SMAN 1 RejangLebong. LaporanPraktikum Kimia


H. Pembahasan
1. Merah darah.
2. Warna tabung II dibandingkan dengan warna pembanding terlihat tambah pekat
dari warna pembanding karen diberi 2 tetes Fe Cl 31 M.
3. Warna tabung III dibandingkan dengan warna pembanding warna nya lebih pekat
dari pada tabung II dan warna pembanding dikarenakan diberikan 2 tetes KSCN 1 M.
4. Warna tabung IV dibandingkan dengan warna pembanding warna yang dihasilkan
lebih memudar daripada warna pembanding dan tabung reaksi yang lainnya. Karena
diberikan 2 tetes NaOH 1 M.
5. Warna pada tabung V dibandingkan dengan warna pembanding, warna yang
dihasilkan agak sedikit pudar dari pada warna pembanding karena diberi 2 tetes akuades.
6. Untuk membuat warna yang tambah pekat dari pada warna pembanding.Hal ini
karena, kesetimbangan bergeser ke arah produk.
7. Untuk membuat warna yang lebih pekat dari pada warna pembanding.Hal ini
disebabkan oleh SCN- yang bertambah besar setelah penambahan KSCN sehingga
kesetimbangan bergeser ke arah FeSCN2+.
8. Untuk menghasilkan warna yang lebih pudar dari pada warna pembanding karena
FeCl3 bergeser ke reaktan setelah diambah 2 tetes NaOH. Sehingga warna yang
dihasilkan ditarik oleh adanya NaOH. “Berkurang warna”
9. Untuk menghasilkan warna yang pudar dari pada warna pembanding karena diberi
aquades sebanyak 2 tetes sehingga bergeser ke arah reaktan. Sehingga dengan
ditambahnya akuades maka itu untuk mengencerkan.”Berkurang warna”.
10. Warna pembanding tanpa diberikan apapun adalah Merah darah.Sedangkan warna
tabung II dibandingkan dengan warna pembanding terlihat tambah pekat dari warna
pembanding karen diberi 2 tetes Fe Cl 31 M. Warna tabung III dibandingkan dengan warna
pembanding warna nya lebih pekat dari pada tabung II dan warna pembanding
dikarenakan diberikan 2 tetes KSCN 1 M.Warna tabung IV dibandingkan dengan warna
pembanding warna yang dihasilkan lebih memudar daripada warna pembanding dan
tabung reaksi yang lainnya. Karena diberikan 2 tetes NaOH 1 M. Serta warna pada tabung
V dibandingkan dengan warna pembanding, warna yang dihasilkan agak sedikit pudar
dari pada warna pembanding karena diberi 2 tetes akuades.
11.
2+¿
Fe Cl 3(ag) + KSCN (ag) [Fe ( SCN ) ¿(ag ) + KCl
(Merah Darah)

Fe3(ag)
−¿
+¿
¿ + SCN (ag) ¿ [Fe ( SCN ) ¿2+¿
❑ (Merah Darah)

I. Kesimpulan

Pada percobaan ini dapat diketahui bahwa perubahan konsentrasi berpengaruh


terhadapat pergeseran kesetimbangan.

·         Jika konsentrasi pereaksi diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke kiri.

·         Jika konsentrasi pereaksi diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke kanan.

J. DaftarPustaka
http://whatteenagersneed.blogspot.co.id/2011/02/pengaruh-suhu-permukaan-
terhadap-laju.html
http://intnnrbdr.blogspot.co.id/2016/01/laporan-praktikum-pengaruh-konsentrasi.html

Laboratorium Kimia SMAN 1 RejangLebong. LaporanPraktikum Kimia


http://stazzh.blogspot.co.id/2014/11/laporan-praktikum-kimia-dasar-i_13.html

K. Lampiran

Laboratorium Kimia SMAN 1 RejangLebong. LaporanPraktikum Kimia


Laboratorium Kimia SMAN 1 RejangLebong. LaporanPraktikum Kimia

Anda mungkin juga menyukai