KESETIMBANGAN KIMIA
3
1. Makna Kesetimbangan Dinamis
Dalam ilmu kimia ada 3 jenis reaksi:
- Reaksi satu arah (one way reaction)
Jika dalam suatu reaksi, zat2 hasil reaksi tidak dapat bereaksi
kembali menjadi pereaksi maka disebut reaksi satu arah.
Contoh:
Pembakaran metana berlangsung dalam satu arah. Persamaan
reaksinya:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Jika hasil reaksi (CO2 + H2O) direaksikan lagi, tidak akan
membentuk pereaksi kembali (CH4 + O2), tetapi menjadi
H2CO3. Kenyataan ini menunjukkan bahwa reaksi di atas
adalah reaksi satu arah atau reaksi yang tidak dapat balik
(irreversible).
- reaksi dapat balik (two way reaction),
Jika dalam suatu reaksi hasil2 reaksi dapat membentuk
pereaksi lagi maka disebut reaksi dapat balik (re ersible).
Contoh:
Jika gas N2 dan gas H2 direaksikan dalam reaktor
tertutup akan terbentuk gas NH3.
Persamaannya:
• N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
Gas NH3 yang terbentuk dapat diuraikan kembali
membentuk pereaksi.
Persamaannya:
• 2NH3(g) → N2(g) + 3H2(g)
• Reaksi semacam ini menunjukkan bahwa reaksi dapat
balik (re ersible) atau reaksi dua arah.
-reaksi kesetimbangan (equilibrium reaction).
Suatu reaksi dapat digolongkan ke dalam reaksi
kesetimbangan dinamis (equilibrium reaction) jika
reaksi yang dapat balik (reversible) berlangsung
dengan kecepatan yang sama, baik kecepatan ke
arah hasil reaksi maupun kecepatan ke arah
pereaksi dan reaksinya tidak bergantung pada
waktu.
Contoh:
N2(g) + 3H2(g)→2NH3(g) atau
2NH3(g) → N2(g) + 3H2(g)
Dalam sistem kesetimbangan dinamis, reaksi yang
menuju hasil reaksi dan reaksi yang menuju pereaksi
berlangsung secara bersamaan dengan laju yang sama,
sehingga konsentrasi masing-masing zat dalam sistem
kesetimbangan tidak berubah.
Kesetimbangan kimia dikatakan dinamis sebab secara
molekuler (mikroskopik) zat-zat tersebut berubah setiap
saat, tetapi secara keseluruhan (makroskopik) tidak ada
perubahan sifat fisik, baik wujud maupun konsentrasi
masing-masing zat.
2. Hukum Kesetimbangan Kimia
Hukum aksi masa (hukum kesetimbangan kimia):
Untuk setiap kesetimbangan kimia pada suatu
temperatur tertentu, ”Perbandingan hasil kali konsentrasi
zat2 sebelah kanan persamaan kesetimbangan dengan
konsentrasi zat-zat sebelah kiri persamaan
kesetimbangan, yang masing2 dipangkatkan dengan
koefisien reaksi, adalah suatu bilangan tetap atau
konstanta.”
Kesetimbangan Pergeseran
Kearah Zat X
Zat X dikurangi sendiri RANGRI
Contoh soal: gangguan konsentrasi kesetimbangan
2. Gangguan terhadap Suhu Sistem
Reaksi eksoterm dapat berubah menjadi reaksi
endoterm jika reaksinya dibalikkan, sedangkan nilai
ΔH reaksi tetap hanya tandanya saja yang berubah.
Jika sifat-sifat termokimia diterapkan ke dalam sistem
reaksi yang membentuk kesetimbangan maka untuk
reaksi ke arah hasil reaksi yang bersifat eksoterm,
reaksi ke arah sebaliknya bersifat endoterm dengan
harga ΔH sama, tetapi berbeda tanda.
Konsep kesetimbangan gangguan panas (prinsip Le Chatelier)
Dipanaskan
endotermis NASENDO
Pergeseran
Kesetimbanngan Kesetimbanngan
P Tekanan
diperkecil
Kesetimbangan bergeser
V Volume ke arah jumlah molekul
diperbesar lebih besar
PCIL VASAR MASAR
Contoh Gangguan terhadap Tekanan/Volume
Reaksi Kesetimbangan di Industri Kimia
INDUSTRI AMONIA
INDUSTRI ASAM SULFAT
INDUSTRI ASAM SULFAT
INDUSTRI ASAM NITRAT
rangkuman
1. Dalam reaksi kimia ada yang satu arah, reaksi dua arah, dan reaksi yang
membentuk kesetimbangan dinamis.
2. Reaksi yang membentuk kesetimbangan dinamis adalah reaksi dua arah
dalam waktu bersamaan dengan laju yang sama.
3. Kesetimbangan dinamis adalah keadaan suatu pereaksi dan hasil reaksi
yang secara makroskopik tidak berubah, tetapi keadaan mikroskopiknya
berubah setiap saat dalam dua arah dengan laju sama.
4. Tetapan kesetimbangan adalah suatu besaran yang harganya tetap,
diperoleh dari perbandingan konsentrasi produk terhadap konsentrasi
pereaksi dan masingmasing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya.
5. Harga tetapan kesetimbangan diperoleh dari hukum aksi massa yang
harganya tetap selama suhu reaksi tidak berubah.
6. Kesetimbangan kimia sistem heterogen untuk zat padat murni atau cairan
murni tidak berubah, sehingga tidak memengaruhi nilai tetapan
kesetimbangan. Oleh karena itu, tidak terlibat dalam persamaan tetapan
kesetimbangan.
7. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi keadaan kesetimbangan adalah
perubahan konsentrasi, suhu, dan tekanan atau volume.
rangkuman
8. Menurut Le Chatelier, jika sistem reaksi kesetimbangan diganggu, sistem
akan berusaha mengurangi gangguan itu dengan cara melakukan
pergeseran posisi kesetimbangan, baik ke arah pereaksi maupun ke arah
produk sampai dengan tercapai keadaan kesetimbangan yang baru.
9. Tetapan kesetimbangan dalam bentuk molaritas (Kc) dihitung berdasarkan
konsentrasi molar zat-zat hasil reaksi dibagi konsentrasi molar zat-zat
pereaksi sisa yang masih terdapat dalam sistem kesetimbangan, masing2
dipangkatkan oleh koefisien reaksinya.
10. Tetapan kesetimbangan dalam bentuk tekanan (Kp) dihitung berdasarkan
tekanan parsial gas-gas hasil reaksi dibagi tekanan parsial gas-gas
pereaksi sisa yang masih ada dalam sistem kesetimbangan masing2
dipangkatkan dengan koefisien reaksinya.
11. Hubungan Kp dan Kc dinyatakan melalui persamaan:
Kp = Kc (RT)Δn, R adalah tetapan gas, T = suhu sistem reaksi, dan Δn
adalah selisih koefisien reaksinya.
12. Dalam industri kimia, banyak reaksi kimia yang membentuk keadaan
setimbang sehingga perlu dilakukan upaya untuk menggeser posisi
kesetimbangan ke arah produk. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengoptimasi suhu, tekanan, dan penambahan katalis.