DI SUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyusun
makalah ini guna memberi penjelasan mengenai landasan dan asas-asas
pendidikan serta penerapannya dan untuk lebih jelasnya akan dijabarkan dalam
makalah ini.
Amiin...
DAFTAR ISI
COVER
KAT PENGANTAR.................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................4
C. Tujuan Masalah......................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................5
A. Landasan Pendidikan..............................................................................5
B. Asas Asas Pendidikan.............................................................................8
C. Penerapan Asas Asas pendidikan...........................................................11
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................18
A. Kesimpulan.............................................................................................18
B. Saran.......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai
kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme
yang menentang pendidikan tradisional.
4) Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan
sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.
3. Landasan Kultural
a. Pengertian Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab
kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan
kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik
secara formal maupun informal.
7
Sesuai dengan uraian di atas, maka secara singkat pemerintah secara lintas
sektoral telah mengupayakan usaha-usaha untuk menjawab tantangan asas
pendidikan sepanjang hayat dengan cara pengadaan sarana dan prasarana,
kesempatan serta sumber daya manusia yang menunjang.
Dalam kaitan penerapan asas Tut Wuri Handayani, dapat dikemukakan beberapa
keadaan yang ditemui sekarang, yakni:
Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan dan
ketrampilan yang diminatinya di sema jenis, jalur, dan jenjang pendidikan yang
disediakan oleh pemerintah sesuai peran dan profesinya dalam masyarakat.
Peserta didik bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri.
Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan kejuruan yang
diminatinya agar dapat mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan
kerja bidang tertentu yang diinginkannya.
Peserta didik memiliki kecerdasan yang luar biasa diberikan kesempatan untuk
memasuki program pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan gaya dan irama
belajarnya.
Peserta didik yang memiliki kelainan atau cacat fisik atau mental
memperoleh kesempatan untuk memilih pendidikan dan ketrampilan
14
sesuai dengan cacat yang disandang agar dapat bertumbuh menjadi manusia
yang mandiri.
Peserta didik di daerah terpencil mendapat kesempatan untuk memperoleh
pendidikan dan ketrampilan agar dapat berkembang menjadi manusia yang
memiliki kemampuan dasar yang memadai sebagai manusia yang mandiri, yang
beragam dari potensi dibawah normal sampai jauh diatas normal (Jurnal
Pendidikan,1989)
belajar sepanjang hayatnya apabila selau tergantung dari bantuan guru ataupun
orang lain.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru
dalam peran utama sebaga fasilitator dan motivator, di samping peran-
peran lain: Informator, organisator, dan sebagainya. Sebagai fasilitator, guru
diharapkan menyediakan dan mengatur berbagai sumber belajar sedemikian
sehingga memudahkan peserta didik berinterkasi dengan sumber-sumber
tersebut. Sedang sebagai motivator, guru mengupayakan timbulnya
prakarsa peserta didik untuk memanfaatkan sumber belajar itu. Pengembangan
kemandirian dalam belajar ini seyogyanya dimulai dalam kegiatan
intrakurikuler, yang dikembangkan dan dimantapkan selanjutnya dalam
kegiatan kokurikuler dan ekstra-kurikuler. Atau, untuk latar perguruan tinggi:
Dimulai dalam kegiatan tatap muka, dan dikembangkan dan dimantapkan
dalam kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri. Kegiatan tatap muka atau
intrakurikuler terutama berfungsi membentuk konsep-konsep dasar dan
cara-cara pemanfaatan berbagai sumber belajar, yang akan menjadi dasar
pengembangan kemandirian dalam belajar di dalam bentuk-bentuk kegiatan
terstruktur dan mandiri, atau kegiatan ko- dan ekstrakurikuler itu.
Terdapat berbagai strategi belajar-mengajar dan atau kegiatan belajar-
mengajar yang dapat memberi peluang pengembangan kemandirian dalam
belajar. Cara belajar siswa aktif (CBSA) merupakan salah satu pendekatan
yang memberi peluang itu, karena siswa dituntut mengambil prakarsa dan
atau memikul tanggung jawab tertentu dalam belajar-mengajar di sekolah,
umpamanya melalui lembaga kerja. Di samping itu, beberapa jenis kegiatan
belajar mandiri akan sangat bermanfaat dalam mengembangkan
kemandirian dalam belajar itu, seperti belajar melalui modul, paket belajar,
pengajaran berprogram, dan sebagainya. Keseluruhan upaya itu akan dapat
terlaksana dengan semestinya apabila setiap lembaga pendidikan, utamanya
sekolah, didukung oleh suatu pusat sumber belajar (PSB) yang memadai. Seperti
diketahui, PSB itu memberi peluang tersedianya berbagai jenis sumber
belajar, di samping bahan pustaka di perpustakaan, seperti rekaman
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandanagan dalam filsafat
pendidikan. Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional
berdasarkan pancasila dan UUD 1945. sedangkan Ketetapan MPR RI No.
II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh
rakyat indonesia. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah
mempengaruhi sistem pendidikan nasional. Kebudayaan dan pendidikan
mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/
dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi
penerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal. Iptek
merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang
lebih baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia.
2. Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir. Ada tiga asas pokok Pendidikan yaitu :
a. Asas Tut wuri Handayani.
b. Asas Belajar Sepanjang Hayat.
c. Asas Kemandirian dalam Belajar.
A. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
19
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Sa’dun, Samawi, Ahmad, Arafiq, Muh., Hidayah, L. (2014). Model Pendidikan Karakter
Yang Baik Di SD (Studi Lintas Situs Best Practices). Jurnal Sekolah Dasar, 23(2), 139–
151.
Ghofur.(2018).Landasan Psikologis Pendidikan Islam.Jurnal Islam Nusantara,2(1),20-21.
Khalim,A.(2019). Landasan Sosiologis, Pengembangan Kurikulum, Generasi Berbudaya
Islam.Jurnal As Sibyan,1(2),2-4.
Mardinal T Dkk.(2022). Filsafat Ilmu Sebagai Landasan Pengembangan Ilmu Pendidikan.Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3 (1),175-182.
Maulid Dkk.(2021). Konsep Pendidikan Tut Wuri Handayani Dalam Konteks Perspektif
Pendidikan Islam,Jurnal Iqtirohaat,5(2),12.
Putry, R. (2019). Nilai Pendidikan Karakter Anak Di Sekolah Perspektif Kemendiknas. Gender
Equality: International Journal Of Child And Gender Studies, 4(1), 39.
Rasid,A.(2020).Implikasi Landasan Landasan Pendidikan.Jurnal Pendidikan,1(1),1-15.
Sartika,L.(2020). Asas-Asas Pendidikan Dalam Alquran Dan Kedudukan Manusia Dalam Alam
Semesta. Jurnal: Penelitian Medan Agama,11(1),92.
Syatriadin.(2017). Landasan Sosiologis Dalam Pendidikan. Jurnal Ilmu Sosial Dan
Pendidikan,1(2),101-107.
Qolbi,S Dan Hamani,T.(2021). Impelementasi Asas-Asas Pengembangan Kurikulum Terhadap
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jurnal Ilmu
Pendidikan,3(4),1120-1132.