Anda di halaman 1dari 18

HALAMAN JUDUL

MAKALAH

LANDASAN DAN ASAS


PENDIDIKAN

NAMA : ARMIZA ADELIA PRATIWI

NPM : 2113025039

FAKULTAS : FKIP

PRODI : PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS LAMPUNG
2021/ 2021
 
1
KATA PENGANTAR

 Assalamualaikum Wr Wb

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-


Nyasehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. penuis menyusun
makalah ini gunamemberi penjelasan mengenai landasan dan asas-asas pendidikan serta
penerapannya danuntuk lebih jelasnya akan dijabarkan dalam makalah ini.Dalam penyusunan
tugas ini, penulis banyak mendapatkan petunjuk serta pelajaranyang bermanfaat bagi
penulis. Tugas yang sederhana ini jauh dari sempurna,
penulism e n g h a r a p k a n   k r i t i k   a t a u   s a r a n   d a r i   p e m b a c a   g u n a   u n t u k   m e m p e
r b a i k i   k e k u r a n g a n kekurangan tugas ini.Demikian Makalah ini disusun dengan harapan.
Mudah-mudahan guna dan manfaat bagi kita semua khususnya insan pencipta dunia
pendidikan dan penulis sangat selaluberharap mudah-mudahan Allah selalu meridhai
kita semua.

Amiin.....

Lampung utara,17 september 2021

Armiza Adelia Pratiwi


 

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................1
2
KATA PENGHANTAR...................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................5

A.LATAR BELAKANG...............................................................................................5

B.RUMUSAN MASALAH..........................................................................................6

C.TUJUAN PENULISAN...........................................................................................6

BAB II KAJIAN TEORI...................................................................................................6

A.Landasan Pendidikan............................................................................................6

1. Landasan Filosofis............................................................................................6

2. Landasan Sosiologis.........................................................................................7

3. Landasan Kultural..............................................................................................8

4. Landasan Psikologis..........................................................................................8

5. Landasan Ilmiah dan Teknologis.......................................................................9

B.Asas Asas pendidikan..............................................................................................9

1. Asas Tut Wuri Handayani...................................................................................9

2. Asas Belajar Sepanjang Hayat.............................................................................10

3. Asas Kemandirian dalam Belajar.........................................................................10

BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................12

A.PENERAPAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN......................................................12

1. Keadaan yang Ditemui Sekarang.....................................................................12

2. Permasalahan Yang Ada...................................................................................15

3. Pengembangan Penerapan Asas-asas Pendidikan............................................17

BAB VI PENUTUP.........................................................................................................18

A.KESIMPULAN........................................................................................................18

B.SARAN....................................................................................................................19

DAFRAR PUSTAKA.........................................................................................................19

3
4
BAB I

PENDAHULUAN
5
A.Latar Belakang
Pendidikan dapat diartikan dari berbagai sudut pandang, yaitu:
pendidikanberwujud sebagai suatu sistem, artinya pendidikan dipandang sebagai
keseluruhangagasan terpadu yang mengatur saha-usaha sadar untuk membina seseorang
mencapaiharkat kemanusiaannya secara utuh, pendidikan berwujud sebagai suatu
proses,artinya pendidikan dipandang sebagai pelaksanaan usaha-usaha untuk mencapaitujuan
tertentu dalam rangka mencapai harkat kemanusiaan seseorang secara utuh,dan pendidikan
berwujud sebagai hasil, artinya pendidikan dipandang sebagai sesuatuyang telah dicapai atau
dimiliki seseorang setelah proses pendidikan berlangsung.

Kegiatan pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan yang


setuadengan usia manusia. Artinya sejak adanya manusia telah ada usaha-usahapendidikan,
dalam rangka memberi kemampuan kepada peserta didik untuk dapat hidup secara mandiridi
dalam masyarakat. Sistem pendidikan yang dianut olehsetiap negara akan mewarnai
operasionalisasi pendidikannya, baik menyangkut isi,bentuk, struktur kurikulum, maupun
komponen pokok pendidikan yang lain.Tampaknya terdapat adanya korelasi antara sistem
pendidikan dengan tingkat kemajuan dan kebudayaan suatu kelompok manusia atau suatu
bangsa.Makin tinggi kebudayaan suatu bangsa.

makin tinggi dan makin kompleks, prosespendidikan yang terdapat pada bangsa
yang bersangkutan.Upaya pendidikan sebagaisuatu sistem, dengan demikian akan selalu
relevan (gayut) pada landasan yangdigunakan dalam proses pendidikan. Landasan pendidikan
pada hakikatnya adalahdasar-dasar, titik pijak yang melandasi operasionalisasi sistem
pendidikan.Landasan pendidikan secara umum menyangkut: (1) landasan filosofis,
(2)landasan sosiologis, (3) landasan kultural, (4) landasan psikologis, dan(5)landasan ilmiah
dan teknologis.

Asas-asas pelaksanaan pendidikan nasional pada hakikatnya adalah fundamen(dasar) yang


menjiwai dan mewarnai pelaksanaan pendidikan dalam rangkamencapai tujuan pendidikan.
Dari kesebelas asas-asas pelaksanaan pendidikannasional menurut rumusan KPPN tersebut di
atas, yang dijadikan acuan dalampelaksanaan pendidikan yang dibahas secara khusus di sini,
adalah: asas tut wurihandayani, dan asas pendidikan seumur hidup yang berintikan belajar
seumur hidup,dan asas kemandirian dalam belajar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membatasi diri dengan hanyamengkaji
masalah-masalah sebagai berikut:

1.Bagaimana Landasan Pendidikan?


6
2.Bagaimana Asas Pendidikan?

3.Bagaimanan penerapan asas-asas pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibuat tujuan masalah sebagai berikut:

1.Menjelaskan Landasan Pendidikan.

2.Menjelaskan Asas-asas Pendidikan

.3.Menjelaskan penerapan asas-asas pendidikan.

BAB II

KAJIAN TEORI
A. LANDASAN PENDIDIKAN
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak darisejumlah
landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asastersebut sangat
penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadapperkembangan manusia dan
masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasanpendidikan tersebut adalah landasan filosofis,
sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan
pendidikan. Selanjutnyalandasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk
menjemput masadepan.

1. Landasan Filosofis

a. Pengertian Landasan Filosofis


Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat
pendidikan, menyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentangsumber
nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat
yang kita kenal sampai saat ini adalah Idealisme,Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme
dan Progresivisme danEkstensialisme.

1)Esensialisme

Esensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaranteoretik (liberal


arts) atau bahan ajar esensial

.2)Perenialisme
7
Perenialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajarankonstan (perenial)
yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal

3)Pragmatisme dan ProgresifmePragmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala


sesuatu dari nilaikegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan
progresivismeyang menentang pendidikan tradisional.

4)RekonstruksionismeRekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang


menempatkansekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.

b. Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidikan Nasional


Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasionalberdasarkan
pancasila dan UUD 1945, sedangkan Ketetapan MPR RI No.II/MPR/1978 tentang P4
menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruhrakyat indonesia, kepribadian bangsa
Indonesia, pandangan hidup bangsaIndonesia, dan dasar negara Indonesia.

2. Landasan Sosiologis

a. Pengertian Landasan Sosiologis


Dasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dankarakteristik
masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentangproses sosial dan
pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruanglingkup yang dipelajari
oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang:

1)Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.

2)Hubungan kemanusiaan.

3)Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.

4)Sekolah dalam komunitas, yang mempelajari pola interaksi antara sekolahdengan


kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.

3. Landasan Kultural

a. Pengertian Landasan Kultural


Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebabkebudayaan
dapat ke dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari
generasi generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik secara formal maupun
informal.Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang
sesuaidengan perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nilai-
nilai,dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usahamenuju
pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazimdigunakan

8
sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembagapendidikan,
utamanya sekolah dan keluarga.

b. Kebudayaan Sebagai Landasan Sistem Pendidikan Nasional


Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itumelalui
upaya pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat dan bangsa
Indonesia. Hal ini haruslah dilaksanakan dalam kerangka pemantapankesatuan dan
persatuan bangsa dan negara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.

4. Landasan Psikologis

a. Pengertian Landasan Psikologis


Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangananak.
Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan
merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu,hasil kajian dan
penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalambidang
pendidikan.Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama
kepadasetiap peserta didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan
kurikulumperlu berhati-hati dalam menentukan jenjang pengalaman belajar yang
akandijadikan garis-garis besar pengajaran serta tingkat kerincian bahan belajar
yangdigariskan.

b. Perkembangan Peserta Didik sebagai Landasan Psikologis


Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasaruntuk
memahami peserta didik dan menemukan keputusan dan atau tindakanyang tepat
dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.

5. Landasan Ilmiah dan Teknologis

a. Pengertian Landasan IPTEK


Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk
mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalampenyelenggaraan
pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan prosespenyaluran pengetahuan
haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalambahan ajaran, dengan demikian
pendidikan bukan hanya berperan dalampewarisan IPTEK tetapi juga ikut
menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calonpakar IPTEK itu. Selanjutnya
pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalampelestarian dan pengembangan
iptek tersebut.

b. Perkembangan IPTEK sebagai Landasan Ilmiah


Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapaikehidupan yang
lebih baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia.Lembaga pendidikan,
utamanya pendidikan jalur sekolah harus mampumengakomodasi dan mengantisipasi
9
perkembangan iptek. Bahan ajar seyogyanyahasil perkembangan iptek mutahir, baik
yang berkaitan dengan hasil perolehaninformasi maupun cara memperoleh informasi
itu dan manfaatnya bagimasyarakat.

B. ASAS-ASAS POKOK PENDIDIKAN


Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atautumpuan berpikir,
baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan.Khusus di Indonesia, terdapat
beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalammerancang dan melaksanakan pendidikan
itu. Diantara asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat,
dan Asas Kemandirian dalam Belajar.

1. Asas Tut Wuri Handayani


Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Amongperguruan.
Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudiandikembangkan oleh Drs.
R.M.P. Sostrokartono dengan menambahkan duasemboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung
Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso.Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi
satu kesatuan asasyaitu:

a)Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)

b)Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dansemangat)

c)Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)

2. Asas Belajar Sepanjang Hayat


Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandangdari sisi lain
terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulumyang dapat merancang
dan diimplementasikan dengan memperhatikan duadimensi yaitu dimensi vertikal dan
horisontal.Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandangdari sisi
lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulumyang dapat meracang
dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensiyaitu dimensi vertikal dan
horisontal.

a)Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dankesinambungan antar


tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengankehidupan peserta didik di masa depan.

b)Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antarapengalaman belajar di


sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.

Pendidikan Indonesia bertujuan meningkatkan kecerdasan, harkat, danmartabat bangsa,


mewujudkan manusia Indonesia yang beriman danbertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berkualitas, mandiri hingga mampumembangun diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya,
memenuhi kebutuhanpembangunan dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa

10
(GBHN,1993:94). Gambaran tentang manusia Indonesia itu dilandasi pandanganyang
menganggap manusia sebagai suatu keseluruhan yang utuh, atau manusiaIndonesia
seutuhnya, keseluruhan segi-segi kepribadiannya merupakan bagian-bagian yang tak
terpisahkan satu dengan yang lain atau merupakan suatukebulatan. Oleh karena itu,
pengembangan segi-segi kepribadian melalui pendidikan dilaksanakan secara selaras, serasi,
dan seimbang.Untuk mencapaiintegritas pribadi yang utuh harus ada keseimbangan dan
keterpaduandalam pengembangannya.

Keseimbangan dan keterpaduan dapat dilihat dari segi:

a.Jasmani dan rohani; jasmani meliputi: badan, indera, dan organ tubuh yanglain;
sedangkan rohani meliputi: potensi pikiran, perasaan, daya cipta,karya, dan budi
nurani.

b.Material dan spiritual; material berkaitan dengan kebutuhan sandang,pangan, dan


papan yang memadai; sedangkan spiritual berkaitan dengankebutuhan kesejahteraan
dan kebahagiaan yang sedalam-dalamnya dalamkehidupan batiniah.

c. Individual dan sosial; manusia mempunyai kebutuhan untuk memenuhikeinginan


pribadi dan memenuhi tuntutan masyarakatnya.

d.Dunia dan akhirat; manusia selalu mendambakan kebahagiaan hidup didunia dan
akhirat sesuai dengan keyakinan agama masing-masing, dan

e.Spesialisasi dan generalisasi; manusia selalu mendambakan untuk memiliki


kemampuan-kemampuan yang umumnya dimiliki oranglain, tetapi juga
menginginkan kemampuan khusus bagi dirinyasendiri.

Untuk mencapai integritas pribadi yang utuh sebagaimana gambaranmanusia Indonesia


seutuhnya sesuai dengan nilai-niai Pancasila, Indonesiamenganut asas pendidikan sepanjang
hayat. Pendidikan sepanjang hayat memungkinkan tiap warga negara Indonesia:

a.Mendapat kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri dankemandirian sepanjang


hidupnya.

b.Mendapat kesempatan untuk memanfaatkan layanan lembaga-lembagapendidikan


yang ada di masyarakat. Lembaga pendidikan yang ditawarkandapat bersifat formal,
informal, non formal.

c. Mendapat kesempatan mengikuti program-program pendidikansesuai bakat, minat,


dan kemampuan dalam rangka pengembangan pribadi secara utuh menuju profil
Manusia Indonesia Seutuhnya(MIS) berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.

d.Mendapat kesempatan mengembangkan diri melalui proses pendidikanjalur,


jenjang, dan jenis pendidikan tertentu sebagaimana tersurat dalamUndang-Undang
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989.

11
3. Asas Kemandirian dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkankemandirian dalam
belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namunguru selalu siap untuk ulur tangan
bila diperlukan. Perwujudan asas kemandiriandalam belajar akan menempatkan guru dalam
peran utama sebagai fasilitator danmotifator. Salah satu pendekatan yang memberikan
peluang dalam melatihkemandirian belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar
Siwa Aktif).

BAB III

PEMBAHASAN
A.PENERAPAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atautumpuan berfikir,
baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaanpendidikan. Pandangan tentang hakikat
manusia merupakan tumpuan berfikir utama yang sangat penting dalam pendidikan. Salah
satu dasar utama pendidikanadalah bahwa manusia itu dapat dididik dan dapat mendidik diri
sendiri. Sepertidiketahui, manusia yang dilahirkan hampir tanpa daya dan sangat tergantung
padaorang lain (orang tuanya, terutama ibu) namun memiliki potensi yang hampirtanpa batas
untuk dikembangkan. Bayi itu melalui pendidikan dapat dikembangkan menjadi calon pakar
yang dapat merancang dan membuat pesawat angkasa luar yang dapat menjelajah ruang
angkasa, dan mampu merekayasa genetikayang memicu revolusi hijau dengan berbagai bibit
unggul, ataupun sebaliknya mampumembuat bom yang dapat menghancurkan manusia dan
kebudayaannya.

Sebagaimana telah dibicarakan dalam bahasan terdahulu ada tiga asas utama yang menjadi
acuan pelaksanaan pendidikan, yakni: Asas Tut Wuri Handayani , AsasBelajar Sepanjang
Hayat, dan Asas Kemandirian dalam Belajar.

Untuk memberi gambaran bagaimana penerapan asas-asas tersebut di atasberturut-turut


akan dibicarakan: keadaan yang ditemui sekarang, permasalahanyang ada, dan
pengembangan penerapan asas-asas pendidikan tersebut di sekolah.

12
1. Keadaan yang Ditemui Sekarang
Dalam kaitan asas belajar sepanjang hayat, dapat dikemukakan beberapa keadaanyang
ditemui sekarang:

~ Usaha pemerintah memperluas kesempatan belajar telah mengalamipeningkatan. Terbukti


dengan semakin banyaknya peserta didik daritahun ke tahun yang dapat ditampung baik
dalam lembaga pendidikanformal, non formal, dan informal; berbagai jenis pendidikan; dan
berbagaijenjang pendidikan dari TK sampai perguruan tinggi.

~Usaha pemerintah dalam pengadaan dan pembinaan guru dan tenagakependidikan pada
semua jalur, jenis, dan jenjang agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara
proporsional. Dan pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hasil pendidikan di seluruh
tanah air. Pembinaanguru dan tenaga guru dilaksanakan baik didalam negeri maupun diluar
negeri.

~Usaha pembaharuan kurikulum dan pengembangan kurikulum dan isipendidikan agar


mampu memenuhi tantangan pembangunan manusiaIndonesia seutuhnya yang berkualitas
melalui pendidikan.

~Usaha pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana yangsemakin meningkat: ruang
belajar, perpustakaan, media pengajaran,bengkel kerja, sarana pelatihan dan ketrampilan,
sarana pendidikan jasmani

~Pengadaan buku ajar yang diperuntukan bagi berbagai program pendidikanmasyarakat yang
bertujuan untuk:

a)Meningkatkan sumber penghasilan keluarga secara layak dan hidupbermasyarakat secara


berbudaya melalui berbagai cara belajar.

b)Menunjang tercapainya tujuan pendidikan manusia seutuhnya.

~Usaha pengadaan berbagai program pembinaan generasi muda:kepemimpinan dan


ketrampilan, kesegaran jasmani dan daya kreasi,sikap patriotisme dan idealisme, kesadaran
berbangsa dan bernegara,kepribadian dan budi luhur.

~Usaha pengadaan berbagai program pembinaan keolahragaan denganmemberikan


kesempatan yang seluas-luasnya kepada anggota masyarakat untuk melakukan berbagai
macam kegiatan olahraga untuk meningkatkankesehatan dan kebugaran serta prestasi di
bidang olahraga

~Usaha pengadaan berbagai program peningkatan peran wanita denganmemberikan


kesempatan seluas-luasnya dalam upaya mewujudkankeluarga sehat, sejahtera dan bahagia;
peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, ketrampilan serta ketahanan mental.

Sesuai dengan uraian di atas, maka secara singkat pemerintah secara lintassektoral telah
mengupayakan usaha-usaha untuk menjawab tantangan asaspendidikan sepanjang hayat
13
dengan cara pengadaan sarana dan prasarana,kesempatan serta sumber daya manusia yang
menunjang.

Dalam kaitan penerapan asas Tut Wuri Handayani, dapat dikemukakan beberapakeadaan
yang ditemui sekarang, yakni:

~Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan danketrampilan yang


diminatinya di sema jenis, jalur, dan jenjang pendidikan yangdisediakan oleh pemerintah
sesuai peran dan profesinya dalam ~masyarakat.Peserta didik bertanggung jawab atas
pendidikannya sendiri.

Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan kejuruan yangdiminatinya agar dapat
mempersiapkan diri untuk memasuki lapangankerja bidang tertentu yang diinginkannya.
~Peserta didik memiliki kecerdasan yang luar biasa diberikan kesempatan untuk memasuki
program pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan gaya dan iramabelajarnya.

~Peserta didik yang memiliki kelainan atau cacat isik atau mentalmemperoleh kesempatan
untuk memilih pendidikan dan ketrampilansesuai dengan cacat yang disandang agar dapat
bertumbuh menjadi manusiayang mandiri.

~Peserta didik di daerah terpencil mendapat kesempatan untuk memperolehpendidikan dan


ketrampilan agar dapat berkembang menjadi manusia yangmemiliki kemampuan dasar yang
memadai sebagai manusia yang mandiri, yangberagam dari potensi dibawah normal sampai
jauh diatas normal (JurnalPendidikan,1989)

2. Permasalahan Yang Ada


a.Masalah Peningkatan Mutu PendidikanKebijakan peningkatan mutu pendidikan tidak
harusdipertimbangkan dengan kebijaksanaan pemerataan pendidikan.Karenapeningkatan
kualitas pendidikan harus diimbangi dengan peningkatan

kualitas pendidikan. Pendidikan bertujuan membangun sumber daya manusiayang


mutunya sejajar dengan mutu sumber daya manusia negara lain.Pemerintah mengusahakan
berbagai cara dalam upaya peningkatanmutu pendidikan, antara lain:

~ Pembinaan guru dan tenaga pendidikan di semua jalur, jenis, danjenjang pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan.

~Pengembangan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembanganilmu dan teknologi.

~ Pengembangan kurikulum dan isi pendidikan sesuai denganperkembangan ilmu dan


teknologi serta pengembangan nilai-nilaibudaya bangsa.

14
~Pengembangan buku ajar sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmupengetahuan dan
teknologi serta perkembangan budaya bangsa

Sesuai dengan uraian diatas secara singkat dapat dikemukakan:dalam menghadapi


masalah peningkatan sumber daya manusia sesuaiperkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi pemerintah telah dansedang mengupayakan peningkatan: mutu guru dan tenaga
kependidikan,mutu sarana dan prasarana pendidikan, mutu kurikulum dan isikurikulum
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sertaperkembangan nilai-nilai budaya
bangsa.

b.Masalah Peningkatan Relevansi PendidikanKebijaksanaan peningkatan relevansi


pendidikan mengacu padaketerkaitannya dengan: ke-bhineka tunggal ika-an masyarakat,
letak geografi Indonesia yang luas, dan pembangunan manusia Indonesia
yangmultidimensional. Pemerintah telah dan sedang mengusahakan peningkatanrelevansi
penyelenggaraan pendidikan yang efektif dan eisien

~Meningkatkan kemudahan dalam komunikasi informasi antarapusat–daerah, daerah–


daerah, agar arus komunikasi informasipembaharuan pendidikan berjalan lancar.

~Desiminasi–inovasi pendidikan: kelembagaan’ sumber daya manusia,sarana dan prasarana,


proses belajar mengajar yang dilaksanakan secaraterpadu, dan

~Peningkatan kegiatan penelitian untuk memberi masukan dalamupaya meningkatkan


relevansi pendidikan.Sesuai dengan uraian diatas secara singkat dapat dikemukakan:dalam
upaya meningkatkan relevansi pendidikan, pemerintah melakukanberbagai upaya:

~Usaha menemukan cara baru dan pemanfaatan teknologi pendidikan untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik yang beragam.

~Usaha pemanfaatan hasil penelitian pendidikan bagi peningkatankualitas kegiatan


pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan

~Usaha pengadaan ruang belajar, ruang khusus (bengkel kerja, konseling,pertemuan, dan
sebagainya) yang menunjang kegiatan pemblajaran.

3. Pengembangan Penerapan Asas-asas Pendidikan


a.Pengembangan penerapan asas Tut Wuri Handayani

Fungsi guru tidak lagi berfungsi menggurui atau sebagai pusat kegiatan atau perhatian
siswa, melainkan siswalah yang menjadi penentukeberhasilan studinya, sehingga guru
berfungsi sebagai fasilitator sajayang membantu siswa atau anak untuk mengembangkan
kemampuannyasecara optimal

15
Dengan kata lain guru harus dapat mengusahakan iklim pendidikan yang dapat menunjang
keberhasilan siswa secara efektif misalnya menciptakankondisi yang hangat, bersemangat,
penuh gairah, memberikan tugas yangmenantang, memberikan kebebasan berpikir,
menyelesaikan tugas, mengontroldisiplin, mengevaluasi, dan lain lain.

b.Asas Belajar Sepanjang Hayat (Pendidikan Seumur Hidup)

Pendidikan seumur hidup sama atau sejalan dengan pendidikanmanusia Indonesia


seutuhnya.untuk mencapai keutuhan manusia tidak dapat dikembangkan pada suatu saat saja,
tetapi perlu pengembangan yang berkelanjutan terus menerus. Hal ini didasarkan bahwa
potensi subyek manusiasebagai subyek yang berkembang terus menerus ini tercermin
didalamkebutuhan-kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan jasmaniah dan rohaniahnya.

Kebutuhan-kebutuhan hidup manusia inilah yang mrupakan isipendidikan seumur hidup.


Pelaksanaan pndidikan ini tidak terpancang adanyabatasan waktu, umur, dan tempat,
sehingga tidak ada istilah terlambat atauterlalu dini dan dapat dilaksanakan dimana saja dan
kapan saja.Berdasarkan uraian di atas inilah yang merupakan penerapan danpengembangan
asas pendidikan khususnya pendidikan seumur hidup.

c.Asas Kemandirian dalam Belajar

Baik asas tut wuri handayani maupun belajar sepanjang hayat secaralangsung erat
kaitannya dengan asas kemandirian dalam belajar. Asas tut wurihandayani pada prinsipnya
bertolak dari asumsi kemampuan siswa untuk mandiri, termasuk mandiri dalam belajar.
Dalam kegiatan belajar-mengajar,sedini mungkin di kembangkan kemandirian dalam belajar
itu denganmenghindari campur tangan guru, namun guru selalu siap untuk ulur tanganapabila
diperlukan. Selanjutnya, asas belajar sepanjang hayat hanya dapat diwujudkan apabila
didasarkan pada asumsi bahwa peserta didik mau danmampu mandiri dalam belajar, karena
adalah tidak mungkin seseorangbelajar sepanjang hayatnya apabila selau tergantung dari
bantuan guru ataupunorang lain.

Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan gurudalam peran utama
sebaga fasilitator dan motivator, di samping peran-peran lain: Informator, organisator, dan
sebagainya. Sebagai fasilitator, gurudiharapkan menyediakan dan mengatur berbagai sumber
belajar sedemikiansehingga memudahkan peserta didik berinterkasi dengan sumber-
sumbertersebut. Sedang sebagai motivator, guru mengupayakan timbulnyaprakarsa peserta
didik untuk memanfaatkan sumber belajar itu. Pengembangankemandirian dalam belajar ini
seyogyanya dimulai dalam kegiatanintrakurikuler, yang dikembangkan dan dimantapkan
selanjutnya dalam kegiatan kurikuler dan ekstra-kurikuler. Atau, untuk latar perguruan
tinggi:Dimulai dalam kegiatan tatap muka, dan dikembangkan dan dimantapkan
dalamkegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri. Kegiatan tatap muka atauintrakurikuler
terutama berfungsi membentuk konsep-konsep dasar dan cara-cara pemanfaatan berbagai
sumber belajar, yang akan menjadi dasarpengembangan kemandirian dalam belajar di dalam
bentuk-bentuk kegiatanterstruktur dan mandiri, atau kegiatan ko- dan ekstrakurikuler itu.

16
Terdapat berbagai strategi belajar-mengajar dan atau kegiatan belajar-mengajar yang
dapat memberi peluang pengembangan kemandirian dalambelajar. Cara belajar siswa aktif
(CBSA) merupakan salah satu pendekatanyang memberi peluang itu, karena siswa dituntut
mengambil prakarsa danatau memikul tanggung jawab tertentu dalam belajar-mengajar di
sekolah,umpamanya melalui lembaga kerja. Di samping itu, beberapa jenis kegiatanbelajar
mandiri akan sangat bermanfaat dalam mengembangkankemandirian dalam belajar itu,
seperti belajar melalui modul, paket belajar,pengajaran berprogram, dan sebagainya.
Keseluruhan upaya itu akan dapat terlaksana dengan semestinya apabila setiap lembaga
pendidikan, utamanyasekolah, didukung oleh suatu pusat sumber belajar (PSB) yang
memadai. Sepertidiketahui, PSB itu memberi peluang tersedianya berbagai jenis
sumberbelajar, di samping bahan pustaka di perpustakaan, seperti rekamanelektronik, ruang-
ruang belajar (tutorial) sebagai mitra kelas, dan sebagainya.Dengan dukungan PSB itu asas-
asas kemandirian dalam belajar akan lebihdimantapkan dan dikembangkan.

17
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandanagan dalam filsafat
pendidikan. Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan
nasionalberdasarkan pancasila dan UUD 1945. sedangkan Ketetapan MPR RI
No.II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa
seluruhrakyat indonesia. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa
telahmempengaruhi sistem pendidikan nasional. Kebudayaan dan
pendidikanmempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat
dilestarikan/dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke
generasipenerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal. Iptek
merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yanglebih
baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia.2. Asas pendidikan
merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuanberpikir. Ada tiga
asas pokok Pendidikan yaitu :a.Asas Tut wuri Handayani.b.Asas Belajar Sepanjang
Hayat.c.Asas Kemandirian dalam Belajar.

B.Saran
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang adahubungannya dengan judul
makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah 2006. Dasar-dasar ilmu pendidikan,edisi revisi 5 dan tritarahardja,umar dan S.L.La
sulo.2005.penghantar pendidikan

18

Anda mungkin juga menyukai