Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MODEL - MODEL KURIKULUM

DISUSUN OLEH:

1. Marusaha Siantur (2101060062)

2. Daniel Andre Devany (2101060108)

3. Ricky Paulu Hutabarat (2101060110)

4. Dina Ria Manik (2101060067)

5. Wunica Siagian (2101060102)

DOSEN PENGAMPU : Susy Alestriani Sibagariang, S.Pd., MM.


MATA KULIAH : Telaah Kurikulum SMA/SMK

PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR
KOTA PEMATANG SIANTAR
2023/2024
KATA PENGANTAR

Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan
rahmatNya Makalah dengan judul Kurikulum pendidikan dapat disusun dan disajikan
dengan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang ada. Makalah ini disusun dalam
rangka memenuhi kewajiban sebagai pelengkap tugas dan mempunyai tujuan untuk
menambah wawasan pengetahuan bagi penmbacanya maupun pihak yang terkait
didalamnya. Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada dosen mata kuliah Telaah Kurikulum yang telah membimbing saya untuk
menyelesaikan makalah singkat ini.

Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah singkat ini. Penulis
menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat
makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Bogor, 12 Februari 2021 Penulis

Pematang siantar, 20 September 2023

Penyusun

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar belakang.......................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Pengertian Kurikulum..........................................................................3
B. Komponen Kurikulum..........................................................................3
C. Peranan Kurikulum..............................................................................6
D. Macam-Macam Kurikulum................................................................11
BAB III PENUTUP.........................................................................................16
Kesimpulan......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................iii

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan salah satu bagian penting terjadinya suatu proses
pendidikan. Karena suatu pendidikan tanpa adanya kurikulum akan kelihatan
amburadul dan tidak teratur. Hal ini akan menimbulkan perubahan dalam
perkembangan kurikulum, khususnya di Indonesia. Kurikulum merupakan salah satu
alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan sekaligus digunakan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada berbagai jenis dan tingkat sekolah.
Kurikulum menjadi dasar dan cermin falsafah pandangan hidup suatu bangsa, akan
diarahkan kemana dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa ini di masa depan, semua
itu ditentukan dan digambarkan dalam suatu kurikulum pendidikan. Kurikulum
haruslah dinamis dan terus berkembang untuk menyesuaikan berbagai perkembangan
yang terjadi pada masyarakat dunia dan haruslah menetapkan hasilnya sesuai dengan
yang diharapkan.
Semua aspek pendidikan kemudian menjadi sorotan seluruh masyarakat
Indonesia. Aspek pendidikan yang dimaksud adalah guru, kurikulum, tujuan, dan
metode, pemerintah sebagai penanggung jawab, dan tentu saja sistem yang
memayungi kegiatan pendidikan tersebut. Semua aspek tersebut bagaikan mata rantai
yang mana harus di benahi terlebih dahulu.
Dalam kaitannya dengan usaha membenahi masalah-masalah tersebut
mungkin aspek kurikulum yang paling mendesak untuk mendapat sentuhan terlebih
dahulu. Hal ini bukan berarti aspek yang lain tidak mendesak untuk ditinjau ulang.
Yang jadi pertanyaan di sini mengapa kurikulum? Karena kurikulum dipandang
sebagai perangkat pendidikan yang akan membawa arah pendidikan itu sendiri.
Kurikulum bagaikan jarum kompas di tengah gelombang yang menimbulkan ketidak
pastian seorang guru dan peserta didik di tengah samudra pendidikan yang sangat
luas.

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa landasan flosofs dalam pengembangan kurikulum.
2. Apa landasan psikologi dalam pengembangan kurikulum.
3. Apa landasan social budaya dalam pengembagan kurikulum.
4. Apa landasan ilmu dan teknologi dalam pengembagan kurikulum.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui landasan flosofs dalam pengembangan kurikulum.
2. Untuk mengetahui landasan psikologi dalam pengembangan kurikulum.
3. Untuk mengetahui landasan social budaya dalam pengembangan kurikulum.
4. Untuk mengetahui landasan ilmu pengetahuandan teknologi dalam
pengembangan kurikulum.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum juga merupakan alat untuk mencapai Pendidikan yang dinamis.
Hal ini berarti bahwa kurikulum harus senantiasa dikembangkan dan
disempurnakan agar sesuai dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.pengertian kurikulum yang semakin luas membuat para pelaksana
kurikulum memberikan batasan sendiri terhadap kurikulum. Namun perbedaan
pengertian tersebut tidak menjadi sebuah masalah yang besar terhadap
pencapaian tujuan Pendidikan.apabila pengembang kurikulum didasarkan pada
landasan dan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Hal ini dimaksudkan agar
pengembang kurikulum yang dilaksanakan sesuai denga napa yang menjadi
tujuan dari Pendidikan nasional. Oleh sebab itu, dibutuhkan landasan yang kuat
dalam pengembangan kurikulum agar pendidikan dapat menghasilkan manusia-
manusia yang berkualitas.adapun yang menjadi landasan-landasan dalam
pengembangan kurikulum yaitu;
A. Landasan Filosofis
Filosofis berasal dari Bahasa Yunani kuno,yaitu philosophia (philore =
Cinta,Senang,suka,dan Shopia = Kebaikan Atau Kebenaran).
Yang berarti Berpikir secara menyeluruh,sistematis,logis,radial.
Landasan filosofis pendidikan merupakan seperangkat pemikiran-
pemikiran dan asumsi yang dijadikan titik tolak dalam merumuskan konsep-
konsep Pendidikan.
Hal ini muncul sebagai implikasi dari aliran-aliran yang terdapat dalam
filsafat. Sehingga dalam landasan filosofis pendidikan dikenal dengan adanya
landasan filosofis pendidikan Idealisme, Realisme, dan Pragmatisme.

6
 Idealisme.
Aliran ini memandang, bah1a kebenaran itu berasal daridunia supra n
atural yaitu tuhan. Boleh dikatakan hamper semuaagama menganut
filsafat idealisme. Kebenaran dipercayai datangnya dari tuhan yang
diterima melalui wahyu. Kebenaran ini termasuk dogma dan norma-
normanya bersifat mutlak. Apa yang datangnya dari tuhan baik dan
benar. tujuan hidup ialah memenuhi kehendak tuhan. filsafat ini
umumnya diterapkan di sekolah yang berorientasi
religious. semua siswa diharuskan mengikuti pelajaran agama,mengh
adiri khotbah dan membawa kitab suci. Biasanya disiplin termasuk
ketat, pelanggaran diberi hukuman yang setimpal bahkan dapat
dikeluarkan dari sekolah. namun pendidikan intelektual juga sangat
diutamakan dengan menentukan standar mutu yang tinggi.
 Realisme
Aliran ini memandang bahwa manusia pada dasarnya dapat
menemukan dan mengenal realitas sebagi hukum-hukum
universal,hanya saja dalam menemukannya di batasi oleh
kemampuan dan pengetahuan yang dimilliki. Oleh karena itulah,
pengetahuan dapat diperoleh secara ilmiah sesuai dengan fakta
dengan demikian,menurut aliran ini, sesuatu itu merupakan
kebenaran manakala bisa dibuktikan melalui pengalamannya,
manakala tidak dapat dibuktikan bukanlah kebenaran. Mengenai
norma atau nilai, menurut pandangan realisme disesuaikan dengan
penemuan ilmiahnya.
 Pragmatisme
Aliran ini berpendapat bahwa kenyataan itu pada hikikatnya berada
pada hubungan sosial, antara manusia dengan manusialainnya.
Berkat hubungan sosial itu manusia dapat memperbaiki mutu

7
kehidupan. Pengetahuan diperoleh dari pengamatan dan konteks
sosial yang berguna untuk kehidupan masyarakat. Karena yang
menjadi ukuran adalah kehidupan sosial, maka norma juga dapat
berbeda menurut kebutuhan masyarakat. tujuan hidup ialah mengabdi
kepada masyarakat dengan peningkatan kesejahteraan manusia.tugas
guru bukan mengajar dalam arti menyampaikan pengetahuan,
melainkan memberi kesempatan anak untuk melakukan berbagai
kegiatan guna memecahkan masalah, atas dasar kepercayaan bahwa
belajar itu hanya dapat dilakuakan oleh anaknya sendiri. terpenting
ialah bukan what to think> melainkan How to think> yakni melalui
pemecahan masalah. Aliran pragmatism yang berpendirian bahwa
sekolah harus berada pada garis depan pembangunan dan perubahan
masyarakat. sekolah menjahui indoktrinasi dan mangajak siswa
secara kritis menganalisis isu-isu sosial. Dalam perencanaan
kurikulum orang tua dan masy arakatsering dilibatkan agar
memadukan sumber-sumber Pendidikan formal dengan sumber
sosial, politik dan ekonomi guna memperbaiki ekonomi kondisi
hidup manusia. Banyak diantara penganut aliran ini memandang
sekolah sebagai masyarakat kecil.
 Aliran Eksistensial
Aliran ini mengakui bahwa sebagai individu setiap manusia memiliki
kelemahan-kelemahan, namun demikian setiap individu itudapat
memperbaiki dirinya sendiri sesuai dengan norma-norma dan
keyakinan yang ditentukannya sendiri. setiap individu memiliki
kebebasan untuk memilih, norma- norma ditentukan sendiri sesuai
dengan kebebasan itu. Dengan demikian, setiap indiv idu bisa
memiliki norma yang berbeda tujuan hidup adalah menyempurnakan
diri dan merealisasikan diri. sekolah yang berdasarkan eksistensialis

8
memendidik anak agar ia menentukan pilihan dan keputusan sendiri
dengan menolak otoritas orang lain. Ia harus bebas berpikir dan
mengambil keputusan sendiri serta bertanggungjawab. Sekolah
menolak segala kurikulum, pedoman, instruksi, buku wajib dari
pihak luar. Anak harus mencari identitas sendiri. Dengan sendiriny
amereka tidak dipersiapkan untuk menempuh ujan nasional. Dari
segala mata pelajaran, mungkin ilmu-ilmu sosial yang paling menarik
mereka.Ada satu aliran filsafat lagi yaitu
aliran perennialisme
. Aliran ini bertujuan mengembangkan kemampuan intelektual anak
melalui pengetahuan yang abadi, universal, absolut, atau perennial,
yang ditemukandan diciptakan para pemikir unggul sepanjang masa,
yang dihimpun dalam” the great Books” atau “Buku Agung”.
Kebenaran dalam buku itu bertahan teguh terhadap segala perubahan
zaman. Kurikulum yang diinginkan oleh aliran ini terdiri atas mata
pelajaran yang terpisah sebagai disiplin ilmu dengan menolak
penggabungan seperti IPA dan IPS. Hanya mata Pelajaran yang
sunggguh mereka anggap dapat mengembangkan kemampuan
intelektualnya seperti matematika, fisika, kimia, biologi, yang
diajarkan,sedangkan yang berkenaan emosi dan jasmani seperti seni
rupa, olah raga sebaiknya dikesampingkan. Pelajaran yang diberikan
termasuk Pelajaran yang sulit karena memerlukan inteligensi tinggi.
Kurikulum ini memberikan persiapan yang sungguh-sungguh bagi
studi di perguruan tinggi.

9
B. Landasan Psikologi
psikologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia dalam hubungan dengan lingkungan!
pengertian sejenis meyebutkan bahwa psikologi merupakan suatu
ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun
abnormal dan pengaruh nya pada perilaku, ilmu pengetahuan tentang
gejala dan kegiatan jiwa,landasan psikologis pengembangan
kurikulum,menuntut kurikulum untuk memperhatikan dan
mempertimbangkan aspek peserta didik dalam pelaksanaan
kurikulum sehingga nantinya pada saat pelaksanaan kurikulum apa
yang menjadi tujuan kurikulum akan tercapai secara optimal!
landasan psikologi berkaitan dengan carapeserta didik belajar, dan
faktor apa yang menghamba tkemajuan belajar mereka selain itu
psikologis memberikan landasan berpikir tentang hakikat proses
belajar mengajardan tingkat-tingkat perkembagan peserta didik!
psikologi pendidikan merupakan cabang imu psikologi yang
mengkaji pengalaman belajar sepanjang hayat.

0leh sebab itu, paling tidak dalam pengembangan


kurikulumdiperlukan dua landasan psikologi, yaitu psikologi belajar
dan psikologi perkembangan! Kedua landasan ini dianggap penting
terutama dalam memilih dan menyusun isi kurikulum, psoses
pembelajaran dan hasil belajar yang diinginkan.
 psikologi belajar
psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang
bagaimana peserta didik melakukan proses belajar baik secara
individu maupunk elompok! pengertian belajar banyak
ragamnya,bergantung pada teori belajar yang dianut. Namun

10
demikian secara umum, belajar dapat diartikan sebagai suatu
proses perubahan tingkah laku karena interaksi individu
dengan lingkungan, perubahantingkah laku dapat berbentuk
pengetahuan,keterampiplan, sikap, atau nilai-nilai perubahan
tingkah laku karena insting, kematangan atau pengaruh zat-
zat kimia tidak termasuk perbuatan belajar.
 Psikologi Perkembangan
tujuan akhir pendidikan adalah agar peserta didik menjadi
manusia-manusia terdidik. Asumsinya,setiap peserta didik
dapat dibimbing, dilatih, dan dididik sehingga perkembangan
berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai
akibat dari proses kematangan dan pengalaman. ini berarti
perkembangan dapat terjadi sebagai kuantitatif (pertambahan
berat, dan tinggi badan)! dan kualitatif yang berkaitan dengan
peningkatan kemampuan mental.
C.Landasan Sosial-Budaya

Masyarakat tidak bersifat statis, sehingga selalu mengalami perubahan dan bergerak
menuju perkembangan yang semakin kompleks.
Perubahan itu pun bukan hanya terjadi pada sistem nilai saja, akan tetapi
juga pada pola kehidupan, struktur sosial, kebutuhan, dan tuntuta masyrakat.

Kesulitan yang dihadapi oleh para pengembang kurikulum adalah manakala setiap
kelompok sosial itu memberikan masukan dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan
kepentingan kelompoknya,seperti misalnya tuntutan golongan agama, politik,
militer, industri, dan lain sebagainya.Bukan hanya itu, penentangan-penentangan
pun sering terjadi sehubungan
dengan cara pandang yang berbeda tentang makna pendidikan setiap kelompok
tersebut.

11
Oleh karena itu,setiap Pembina Kurikulum harus senantiasa mempelajari keadaan,
perkembangan,kegiatan,dan aspirasi masyarakat.Pendapatnya tersebut
mengisyaratkan pentingnya melakukan penyesuaian kurikulum secara berkala dengan
perkembangan atau perubahan yang terjadi di dalam masyarakat.Perubahan yang
terjadi di dalam masyarakat karena adanya dinamika dalam kehidupan bermasyarakat
dengan berinteraksi dan berkomunikasi untuk menetapkan suatu sasaran bersama bagi
masyarakatnya serta bekerjasama dengan mengacu pada peraturan-peraturan yang
ditetapkan bersama.Pola perilaku kehidupan masyarakat sedemikian itu membentuk
kebudayaan
yang harus dilestarikan dan dikembangkan agar dapat menghadapi tantangan-
tantangan dalam kehidupan.
Dalam hal ini faktor kebudayaan merupakan bagian yang penting dalam
pengembangan kurikulum dengan pertimbangan.
a. Individu lahir tak berbudaya, baik dalam hal kebiasaan, cita-cita,sikap,
pengetahuan, keterampilan, dan lain sebagainya.
b. Kurikulum dalam suatu masyarakat pada dasarnya merupakan refleksi dari
cara orang berpikir, berasa, bercita-cita, atau kebiasaan-kebiasaan.
c. Seluruh nilai yang telah disepakati masyarakat dapat pula disebut kebudayaan.
Walaupun dirasakan begitu susah untuk mengembangkannya, para pengembang
kurikulum mestinya memperhatikan setiap tuntutan dan tekanan masyarakat yang
berbeda-beda. Oleh sebab itu, menyerap berbagai informasi yang dibutuhkan
masyarakat merupakan salah satu langkah penting dalam proses penyusunan suatu
kurikulum. Dalam konteks inilah pengembang-pengembang kurikulum perlu
menjalankan peran evaluatif dan peran kritisnya dalam menentukan muatan
kurikulum.

D.Landasan Ilmu Pengatuhan Dan Teknologi


Pendidikan merupakan usaha menyiapkan peserta didik menghadapi lingkungan
hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat.Pendidikan juga bisa dikatakan

12
sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan atau latihan bagi perannya di masa yang akan datang.
teknologi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan ilmiah dan ilmu-ilmu lainnya untuk
memecahkan masalah-masalah praktis. Ilmu dan teknologi tak dapat dipisahkan. Ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang teramat pesat seiring lajunya perkembangan
masyarakat.Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai hasil kemampuan
berpikir manusia telah membawa umat manusia pada masa yang tidak pernah
terbayangkan sebelumnya.terciptanya produk-produk teknologi semacam teknologi
transportasi yang mampu meringankan perjalanan umat manusia dalam bepergian.
Untuk mencapai tujuan dan kemampuan-kemampuan tersebut secara baik dan
optimal, maka ada hal-hal yang dijadikan sebagai dasar .
a. Pembangunan IPTEK harus berada dalam keseimbangan yang dinamis dan
efektif dengan pembinaan sumber daya manusia, pengembangan sarana dan
prasarana, pelaksanaan dan penelitian,dan pengembangan serta rekasasa dan
produksi barang dan jasa.
b. Pembangunan IPTEK tertuju pada peningkatan kualitas, yakni untuk
meningkatkan kualitas kesejahteraan dan kehidupan bangsa.
c. Pembangunan IPTEK harus selaras (relevan) dengan nilai-nilai agama, nilai
luhur budaya bangsa, kondisi sosial budaya, dan lingkungan hidup.
d. Pembangunan IPTEK harus berpijak pada upaya peningkatan produktivitas,
efesiensi dan efektivitas penelitian dan pengembangan yang lebih tinggi
e. Pembangunan IPTEK berdasarkan pada asas pemanfaatannya yang
memberikan nilai tambah dan memberikan pemecahan masalah konkret
dalam Pembangunan.
namun demikian, segala kemajuan yang telah mampu diraih oleh umat
manusia itu, bukan tanpa masalah. Pada kenyataannya terdapat berbagai efek
negatif yang justru akan mengganggu dan mengkhawatirkan keselamatan
manusia itu sendiri.Mengingat pendidikan merupakan upaya menyiapkan siswa
menghadapi masa depan dan perubahan masyarakat yang semakin pesat

13
termasuk di dalamnya perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
pengembangan kurikulum haruslah berlandaskan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

tiap kurikulum di dasarkan atas landasan tertentu.

Pertama,landasan filosofis, yang pada hakikatnya menentukan tujuan umum


pendidikan.

Kedua, landasan psikologis, yang memberikan prinsip-prinsip tentang


perkembangan anak dalam berbagai aspek serta secara belajar agar bahan yang
disediakan dapat dicerna dan dikuasai oleh anak sesuai dengan taraf
pengembangannya.

Ketiga, landasan social-budaya, yang memberikan dasar untuk menentukan


hal-hal yang akan dipelajari sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kebudayaan.

Keempat , landasan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memberikan dasar


untuk menentukan kebutuhan masyarakat dalam pola hidup dan sosial politik dengan
mengikuti perkembangan zaman.

Dalam pengembangan kurikulum, setiap pilihan mempunyai konsekuensi


yang besar karena mempengaruhi kehidupan dan masa depan ribuan bahkan jutaan
peserta didik. Dengan demikian, masa depan bangsa kiranya terletak pada tiap
pengembangan kurikulum, khususnya yang memberikan keputusan akhir.

14
DAFTAR PUSTAKA
Arifn, .! (2011) Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Hidayat, S. (2013).Pengembangan Kurikulum Baru.
Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
M. Ahmad, d. (1998).Pengembangan Kurikulum.
Bandung:Pustaka Setia.
Nasution, S. (1994).Asas-Asas Kurikulum.
Jakarta Bumi Aksara.
Reksoatmodjo, T. N. (2010).Pengembagan Kurikulum Pendidikan.
Bandung:PT Refika Aditama.
Sanjaya, W. (2008).Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta: Media Gravika.
Yusuf, S. (2015).Psikologi Perkembangan Anak dan Remja.
Bandung>:PT Remaja rosdakarya.

15

Anda mungkin juga menyukai