Anda di halaman 1dari 10

ILMU DAN TEORI PENDUKUNG PENDIDIKAN LUAR

SEKOLAH

DISUSUN OLEH :

ADE IRMA SURYANI SIREGAR

NIM : 1193113039

TIA FADHLATUL ULFAH

NIM : 1193113033

MAYANI

NIM : 1192413003

RAIHANA CHAIRANI

NIM : 1193113042

SAFARIDA WULANDARI

NIM : 1193313023

KELAS : REGULER C 2019

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi
rahmat dan karunianya dengan berbagai macam nikmat sehingga aktivitas hidup yang
kita jalani akan membawa keberkahan baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “FALSAFAH,
ILMU DAN TEORI PENDUKUNG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH.”

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada


Bapak Mahfuzi Irwan sebagai dosen mengampuh dan kepada semua teman- teman
kelompok yang ikut serta beluangkan waktunya untuk menyelesaikan makalah ini.

Kami selaku penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah kami ini masih
jauh dari kata sempurna.Oleh karna itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
saudara/i yang bersifat membangun demi mencapai makalah yang lebih sempurna
lagi.Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
dengan baik.

Medan, 11 September 2019

Kelompok 8

3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………….. i

Daftar Isi……………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………. 1

A. Latar Belakang……………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………. 2
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….. 3

A. Asal Usul Pendidikan Luar Sekolah…………………………………. 3


B. Faktor Pendukung PLS ……………………………………………… 4
C. Sejarah Perkembangan PLS………………………………………….. 8
D. Bentuk Perkembangan PLS…….…………………………………….. 9

BAB III PENUTUP………………………………………………………….. 11

A. KESIMPULAN………………………………………………………. 11
B. SARAN………………………………………………………………. 11

Daftar Pustaka………………………………………………………………… 12

4
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan luar sekolah atau pendidikan nonformal bermuara pada tujuan


utama yaitu pendidikan nasional, yang berupaya mencerdaskan kehidupan Bangsa,
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya untuk berbudi pekerti luhur,
pendidikan luar sekolah adalah suatu usaha sadar yang diarahkan untuk menyiapkan
peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dalam rangka mengisi peranan tertentu
di masyarakat. Salah satu faktor untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas bangsa
dan pendidikan yang maju adalah terciptanya budaya baca di dalam masyarakat.

Pendidikan luar sekolah telah hidup dan menyatu di dalam kehidupan setiap
masyarakat jauh sebelum muncul dan memasyarakatnya sistem persekolahan. PLS
mempunyai bentuk dan pelaksanaan yang berbeda dengan sistem yang sudah ada di
pendidikan persekolahan. PLS timbul dari konsep pendidikan seumur hidup dimana
kebutuhan akan pendidikan tidak hanya pada pendidikan persekolahan/pendidikan
formal saja. PLS pelaksanaannya lebih ditekankan kepada pemberian keahlian dan
keterampilan dalam suatu bidang tertentu.

Berbagai kelemahan sistem persekolahan bermunculan, terutama pada aspek-


aspek prosedural yang dinilai kaku, serba ketat dan formalistis. Pada intinya,
walaupun sistem persekolahan masih tetap dipandang penting, pijakan pemikiran
sudah mulai realistis yaitu tidak semata-mata mengandalkan sistem persekolahan
untuk melayani aneka ragam kebutuhan pendidikan yang kian hari semakin mekar
dan beragam. Pembinaan dan pengembangan PLS dipandang relevan untuk bisa
saling isi-mengisi atau topang menopang dengan sistem persekolahan, agar setiap
insan bisa menyesuaikan hidupnya sesuai dengan perkembangan zaman.

5
B. RUMUSAN MASALAH
1. Seperti apa falsafah Pendidikan Luar Sekolah?
2. Bagaimanakah ilmu pada Pendidikan Luar Sekolah?
3. Apa saja teori pendukung Pendidikan Luar Sekolah?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui falsafah Pendidikan Luar Sekolah.
2. Mengetahui ilmu pada Pendidikan Luar Sekolah.
3. Mengenali teori pendukung Pendidikan Luar Sekolah.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. FALSAFAH PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Falsafah pendidikan merupakan bagian dari falsafah umum. Flasafah pendidikan


(philosophy of education atau educational philosophy) berupaya untuk memahami
pendidikan secara keseluruhan, menginterpretasikannya berdasarkan konsep – konsep
umum, yang akan menjadi bimbingan baik dalam memilih dan menentukan tujuan
pendidikan, maupun memilih dan merumuskan kebijakan pendidikan.

Permasalahan umum pendidikan luar sekolah yang dikaji secara filsafah pada
umumnya berkaitan dengan empat hal :

1. Hakekat kehidupan baik yang menjadi rujukan tentang kemana pendidikan luar
sekolah harus mengarahkan tujuannya.
2. Hakekat manusia yang menjadi peserta didik (warga belajar).
3. Hakekat masyarakat itu sendiri yang dikaji berdasarkan dua alasan pokok;
pertama, masyarakat merupakan masukan lingkungan (environmental input) dan
kedua, masyarakat umumnya menerima akibat dari upaya pendidikan luar
sekolah.
4. Hakekat kenyataan atau realitas, yang terdiri atas kenyataan yang disepakati
(agreement reality) dan kenyataan yang dialami (experiental reality) (Babbie,
1986).

            Falsafah pendidikan yang akan dibahas dan dianggap mampu menopang
falsafah pendidikan luar sekolah antara lain adalah (menurut Sakahian, 1972:8) :

1) Falsafah Idealisme. Berdasarkan falsafah ini, pendidikan luar sekolah perlu


mendinamisasi dua hal ; pertama, meningkatkan kesadaran dan keakraban
peserta didik terhadap seluruh potensi rohaniah yang dimilikinya, dan kedua,
mengembangkan hubungan yang selaras antara unsur rohani peserta didik dengan
lingkungannya. Pendidikan luar sekolah merupakan upaya sadar untuk
mengembangkan cipta, rasa, karsa, dan cipta pesrta didik untuk memberdayakan
diri dan lingkungannya.
2) Falsafah Realisme. Berdasarkan aliran ini, pendidikan luar sekolah hendaknay
memuat bahan – bahan belajar inti (core) yang memungkinkan peserta didik
dapat memahami lingkungan sekitar secara tepat. Aliran realis klasik

7
menambahkan bahwa tujuan pendidikan luar sekolah adalah untuk membantu
peserta didik menjadi manusia yang dapat mengembangkan kemampuan
intelektual, berperilaku kreatif, cepat tanggap. Bersikap inovatif, dan empatik.
Pendidikan luar sekolah juga membantu peserta didik agar selalu
mengembangkan diri.
3) Falsafah Pragmatisme. Filsafat ini menjelaskan bahwa dunia tidak terikat dan
tidak pula bebas dari pikiran manusia. Menurut aliran ini, pendidikan luar
sekolah terdiri dari tujuan dan serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan
tersebut. Tujuan dan kegiatan pendidikan luar sekolah hendaknya bersifat luwes
(fleksibel) dan terbuka serta disusun secara rasional berdasarkan kenyataan yang
dihadapi. Tujuan pendidikan luar sekolah ialah meningkatkan atau
mengembangkan kualitas manusia, sedangkan kegiatan pendidikan luar sekolah
merupakan upaya untuk tercapainya peningkatan dan pengembangan kualitas
manusia tersebut. Dalam kegiatan pendidikan, upaya pembinaan disiplin
hendaknya tidak bertentangan dengan kepentingan perkembangan peserta didik.

B. ILMU PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Karena pendidikan luar sekolah melibatkan manusia dan lingkungannya, maka dalam
menganalisis penerapan system pendidikannya, pendidikan luar sekolah telah
memperoleh dukungan dari ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
social, dan humaniora.

Ilmu pengetahuan alam (natural sciences) digunakan untuk mempelajari makhluk


hidup dan benda – benda khusus yang ada di wilayah pendidikan luar sekolah. Ilmu
ini khususnya membahas tentang :

1. Ilmu biologi, menggunakan teori yang digunakn untuk mengenali flora dan
fauna, serta lingkungan fisiknya. dan,
2. Ilmu alamiah, menggunakan teori yang digunakan untuk mengkaji dan
memahami lingkungan fisik.

Ilmu pengetahun social digunakan untuk mempelajari dan menafsirkan aspek – aspek
tertentu yang berkaitan dengan tingkah laku manusia. Ilmu yang dibahas antara lain :

1. Sejarah, digunakan untuk memahami keadaan masa lampau komponen –


komponen pendidikan luar sekolah.
2. Antropologi, memberi dukungan dalam mempelajari ciri – ciri  biologis
penduduk (antropologi ragawi), benda – benda purbakala (arkeologi), bahasa
(linguistic), dan struktur social serta budaya kelompok (antropologi social).
3. Ekonomi, membantu pendidikan luar sekolah dalam mempelajari cara yang
ditempuh masyarakat dalam menggunakan dan menyebarkan sumber
penghidupan yang relative terbatas.

8
4.  Politik, mempelajari pola – pola kekuatan, kekuasaan, dominasi, dan perangkat
politik yang terdapat di masyarakat.
5. Sosiologi, membantu pendidikan luar sekolah dalam mempelajari kehidupan
berkelompok dan bersosialisasi.
6. Psikologi social, membantu pendidikan luar sekolah dalam mempelajari
perkembangan aspek social individu dan bentuk tingkah laku kelompok.
7. Human geography, mempelajari hubungan manusia dengan tempat tinggalnya.
8. Human ecology, mempelajari hubungan antar manusia yang dipengaruhi tempat
tinggalnya.
9. Human biology dan demografi.

            Selain ilmu pengetahuan, pendidikan luar sekolah ditopang pula


oleh humaniora, yang membantu pendidikan luar sekolah untuk memahami nilai –
nilai dan kehidupan rohaniah manusia. 

C. TEORI PENDUKUNG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

1. Teori – Teori Kependidikan

            Teori yang akan dibahas berkaitan dengan dua hal pokok ; pertama, merujuk
pada hipotesa yang diverifikasi melalui observasi, dan kedua mengandung arti
sebagai cara berpikir sistematis dan konsisten. Empat teori yang akan dibahas,
diantaranya :

1) Perenialisme. Teori ini menekankan bahwa kemutlakan, kelanggengan, dan


pikiran hendaknya lebih diutamakan dari pada perubahan.
2) Progresivisme. Teori ini lebih mengutamakan kegiatan belajar yang dilakukan
melalui kerjasama dan partisipasi dalam kelompok, serta melalui penyesuaian
yang dilakukan peserta didik terhadap lingkungan sosialnya.
3) Essensialisme. Teori ini menitikberatkan terhadap pentingnya upaya
pengkajian kurikulum yang dilakukan secara berlanjut.
4) Rekontruksivisme. Teori ini menjelaskan bahwa pendidikan luar sekolah
memiliki tanggung jawab social dalam mewujudkan lahirnya masyarakat
baru.

2. Teori – Teori Sosial Ekonomi

Paulston (1977) menjelaskan bahwa teori – teori ekonomi dan social yang menopang
pendidikan luar sekolah diantaranya :

1) Teori Fungsi (functional theory), menekankan tentang pentingnya hubungan


yang erat antara pendidikan luar sekolah dengan perkembangan social –
ekonomi.
2) Teori Modal Manusia (human capital theory), yang telah diterapkan dalam
pendidikan luar sekolah sejak tahun tujuh-puluhan. Menurut teori ini,

9
pendidikan luar sekolah memainkan peran utamanya dalam mempersiapkan
sumber daya manusia yang terlatih, disiplin, memilki sikap inovatif,
berwirausaha, mampu mengembangkan diri serta merintis dan
mengembangkan kegiatan dari berbagai sector ekonomi di dalam
lingkungannya melali berbagai program pendidikan dan pelatihan yang
berkaitan dengan pembinaan dan peningkatan kemampuan penduduk.

3.      Teori Gerakan Masyarakat (social movement theory), yang lebih memberi


tekanan pada peranan pendidikan luar sekolah sebagai bagian penting dalam gerakan
pembangunan masyarakat. Program – program pendidikan luar sekolah disusun atas
dasar kebutuhan yang dirasakan dan dinyatakan masyarakat (felt and expressed
needs).

10

Anda mungkin juga menyukai