MAKALAH
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Umum
Dosen Pengampu : Hj. Tri Handayani, SH., MH.
Puji syukur selalu kami haturkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Tak lupa, kami sampaikan terimakasih kepada Ibu Hj. Tri Handayani, SH., MH.
selaku dosen pengampu mata kuliah Filsafat Umum yang telah membimbing kami dalam
pembuatan makalah juga kepada teman-teman yang telah memberikan ide-idenya dalam hal
pembuatan makalah sehingga makalah ini dapat selesai dan tersusun sebagai mana sekarang
ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang. Kami
menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna terciptanya makalah
selanjutnya yang tersusun lebih baik lagi.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
A. Makna Pendidikan........................................................................................................6
B. Perbedaan Filsafat dan Pendidikan............................................................................7
C. Konsep Pendidikan dalam Filsafat..............................................................................8
D. Hubungan Filsafat dengan Pendidikan.......................................................................9
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................12
B. Saran.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dizaman Yunani, filasafat bukan merupakan suatu disiplin teoritis dan special,
akan tetapi suatu cara hidup yang kongkret, suatu pandangan hidup yang total tentang
manusia dan tentang alam yang menyinari seluruh kehidupan manusia.
Pada dasarnya manusia sebagai makhluk hidup berpikir dan selalu berusaha
untuk mengetahui segala sesuatu, tidak mau menerima begitu saja apa adanya sesuatu
itu, selalu ingintahu apa yang ada dibalik yang dilihat dan diamati. Segala sesuatu
yang dilihatnya, dialaminya,dan gejala yang terjadi di lingkungannya selalu
dipertanyakan dan dianalisis atau dikaji. Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk
berfilsafat yaitu keheranan, kesangsian, dan kesadaran atas keterbatasan. Berfilsafat
kerap kali didorong untuk mengetahui apa yang telah tahu dan apa yangbelum tahu,
berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah diketahui
dalamkemestaan yang seakan tak terbatas.
Filsafat memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Setidaknya ada tiga peran utama yang dimiliki yaitu sebagai pendobrak, pembebas,
dan pembimbing. Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi
manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensicipta, rasa, maupun karsanya, agar
potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.
Sedangkan pendidikan merupakan salah satu bidang ilmu, sama halnya dengan
ilmu-ilmu lain. Pendidikan lahir dari induknya yaitu filsafat, sejalan dengan proses
perkembangan ilmu,ilmu pendidikan juga lepas secara perlahan-lahan dari induknya.
Pada awalnya pendidikan berada bersama dengan filsafat, sebab filsafat tidak pernah
bisa membebaskan diri dengan pembentukan manusia. Filsafat diciptakan oleh
manusia untuk kepentingan memahami kedudukan manusia, pengembangan manusia,
dan peningkatan hidup manusia. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan
universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan.
organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan.Filsafat
pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah
pendidikan.
4
B. Rumusan Masalah
Dari Uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa Makna Pendidikan?
2. Apa Perbedaan Filsafat dan Pendiddikan?
3. Bagaimana Konsep Pendidikan didalam Filsafat?
4. Bagaimana Hubungan Filsafat dengan Pendidikan?
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas, mkaka tujuan dalam karya ilmiah
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Makna Pendidikan
2. Untuk Mengetahhui Perbedaan Filsafat dan Pendidikan
3. Untuk Mengetahui Konsep Pendidikan didalam Filsafat
4. Untuk Mengetahui Hubungan Filsafat dengan Pendidikan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Pendidikan
Pendidikan didefinisikan beberapa ragam pendapat dan statement. Dalam
kamus besar arti pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang
atau kelompok orang yang berusaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan Latihan, proses perbuatan dan cara mendidik.
a. Edward Humrey
“Education mean increase of skill develofment of knowlodge and
undestanding as a result of training study or experience” Pendidikan adalah
sebuah penambahan ketrampilan atau pengembangan ilmu pengetahuan dan
pemahaman sebagai hasil latihan, study atau pengalaman.
b. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar
mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dan mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
c. Driyarkara
“Pendidikan adalah memanusiakan manusia” Definisi ini menunjukkan bahwa
pendidikan merupakan usaha yang sistematis yang bertujuan agar setiap
manusia mencapai satu tahapan tertentu di dalam kehidupannya, yaitu
tercapainya kebahagiaan lahir batin.
6
yang harus dibenahi dengan sebaik- baiknya.Demikian halnya dengan Indonesia,
pendidikan merupakaan salaah satu bidang yang menjadi taanggung jawab Negara,
Pemmbukaan UUD 1945 jelas mengamanatkan untuk “ mencerdaskan kehidupan
baangsa”. Undaang- undang nomor 20 tahun 2003 tentaang Sistem Pendidikan
Nasionaal, disebutkan bahwa: Pendidikan adalah usahaa sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta pembelajaran agar
peserta didik secaraa aktif mengembangkan potensi dirinya untuk meemiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan
ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa daan Negara.
Dari define diatas, terlihat bahwa usaha pendidikan berupaya mengarahkan
seluruh potensi peserta didik secara makssimal agar terwujud suatu kepribadian yang
baik daan sempurna pada dirinya.1
1
Munir Yusuf, pengantar ilmu pendidikan (Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo, 2018)
7
menggambarkan secara umum dan mendalam. Oleh sebab itu filsafat
pendidikan dijadikan sebagai rujukan dalam menganalisis masalah pendidikan.
7. Ilmu pengetahuan mengemukakan fakta-fakta untuk menggambarkan
objeknya, sedangkan filsafat selain menekankan pada keadaan keadaan
sebenarnya dari objek juga memikirkan hakikat dari objek tersebut. Salah satu
objek itu adalah hakikat pendidikan dan tinjauan filosofis tentang pendidikan.2
2
Zelhendri Zen, Filsafat Pendidikan (Jakarta, Kencana, 2021). hlm.17-18.
3
Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999. h.2-4.
4
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004, hlm. 4-5
8
Dengan kata lain, pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan atas individu untuk
menghasilkan perubahan-perubahan yang sifatnya permanen (tetap) dalam tingkah
laku, pikiran, dan sikapnya. Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk
persiapan hidup yang akan datang, tetapi juga untuk kehidupan sekarang yang dialami
individu dalam perkembangannya menuju ke tingkat kedewasaannya.
9
pendidikan dan menyusun teori pendidikan. Pandangan filsafat-termasuk
aliran filsafat- akan mempengaruhi bangunan teori;
2) Filsafat berfungsi untuk memberikan arah agar teori pendidikan yang telah
dikembangkan, memiliki relevansi dengan dunia nyata. Teori yang
dikembangkan itu setelah diarahkan oleh filsafat sesuai dengan kehidupan saat
ini;
3) Filsafat memberi arah terhadap penngembangan teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan (Zuhairini dkk, 2004:16-17).
Hubungan antara filsafat dan ilmu pendidikan juga dapat saling berkaitan
Filsafat mempengaruhi pertumbuhan ilmu-ilmu yang lain. Inilah hubungan
horizontal antara filsafat termasuk filsafat pendidikan dengan keilmuan lainnya.
Filsafat pendidikan memiliki hubungan vertikal dengan ilmu yang lainnya ketika
berhubungan ke bawah atau keatas, seperti hubungan dengan ilmu pendidikan,
sejarah pendidikan, dan seterusnya (Prasetya, 2002:75-76).
Hal di atas menunjukkan bahwa filsafat pendidikan memiliki nilai signifikan
bagi pertumbuhan dan perkembangan ilmu. Sehubungan dengan hal ini pula al-
Syaibani (1979:33) mengatakan : “Falsafah pendidikan memiliki pengaruh atau
kepentingan yang sangat besar bagi setiap sistem pendidikan yang berusaha maju.
Pendidikan tidak akan tumbuh, berkembang dan maju jika tidak didasarkan
kepada falsafat yang selalu disertai dengan pembaharuan dan daya-daya cipta
dalam dunia yang senantiasa bertarung dengan ilmu dan teknologi. Selagi kita
masih bertanya :”mengapa kita mengajar, bagaimana mengajar itu, selama itu
pula pendidikan memerlukan filsafat”.
Menurut Ali Saepullah sebagaimana dikutip Jalaludin (1997:23), filsafat
pendidikan, dan teori pendidikan memiliki hubungan suplementer sebagai berikut:
a. Kegiatan merumuskan dasar-dasar, tujuan-tujuan pendidikan, konsep tentang
hakikat manusia, serta konsepsi hakikat dan segi pendidkan;
b. Kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan yang meliputi politik
pendidikan, kepemimpinan pendidkan, metodologi pendidikan dan
pengajaran, termasuk pola-pola akulturasi pendidikan dengan masyarakat.5
5
Heris Hermawan, Filsafat Pendidikan Islam (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama,
2012). 35-37.
10
BAB III
PENUTUP
D. Kesimpulan
11
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh orang-
orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar
mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.
Antara filsafat dengan pendidikan memiliki hubungan yang erat. Hubungan
antara keduanya demikian erat sehingga filsafat disebut teori pendidikan, demikian
pula sebaliknya. Keduanya saling mempengaruhi, Sesuai dengan rumusan diatas
dapaat dikatakan bahwa masalaah-masalah kependidikan baik level filosofis maupun
tingkat teoretis dapat dijawab oleh relasi keduanya.Hubungan antara filsafat dan ilmu
pendidikan juga dapat saling berkaitan Filsafat mempengaruhi pertumbuhan ilmu-
ilmu yang lain. Inilah hubungan horizontal antara filsafat termasuk filsafat pendidikan
dengan keilmuan lainnya. Filsafat pendidikan memiliki hubungan vertikal dengan
ilmu yang lainnya ketika berhubungan ke bawah atau keatas, seperti hubungan dengan
ilmu pendidikan, sejarah pendidikan, dan seterusnya (Prasetya, 2002:75-76).
E. Saran
Melalui makalah ini kami menyarankan agar pembaca tidak berhenti sampai
disini saja menggali ilmu tentang pembelajaran Filsafat dan Pendidikan. Makalah ini
masih banyak mempunyai kekurangan dalam hal-hal penyajiannya maka dari tu kita
harus giat belajar agar dapat menjadi lebih baik lagi. Segala saran yang bersifat
membangun kami sangat menunggunya untuk perbaikan dari makalah ini. Akhir kata
kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, M. 2018. pengantar ilmu pendidikan. Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo:
Palopo
12
Hasbullah. 1999. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Raja Grafindo Persada: Jakarta
13