Anda di halaman 1dari 13

TUGAS 10 KIMIA DASAR

KESETIMBANGAN KIMIA
Dosen Pengampu:
Ir. Caecilia Pujiastuti, MT

Nama Anggota Kelompok 10 :


1. Nadilla Jelsi Noviyana (21031010227)
2. Amalia Eka Putri (21031010230)
3. Rani Dwivianda Putri (21031010246)
4. Ramadhanu Dirja (21031010255)
5. Winny Aisyah Nirvananda (21031010274)

UPN “VETERAN” JAWA TIMUR


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
TAHUN AJARAN 2021/2022
A. Pengertian Kesetimbangan Kimia dan Konsep Kesetimbangan
Kesetimbangan kimia adalah keadaan dimana seiring dengan berjalannya
waktu, tidak terjadi perubahan konsentrasi baik pada reaktan maupun produk
meskipun reaksi masih tetap berlangsung. Keadaan ini hanya dapat terjadi pada
reaksi yang reversible, dimana senyawa dapat berperan sebagai reaktan maupun
produk sehingga menghasilkan konsentrasi yang konstan.
Keadaan kesetimbangan kimia ini tidak dapat dipengaruhi oleh adanya
penambahan katalis meskipun terdapat perbedaan waktu untuk mencapai keadaan
yang setimbang. Kesetimbangan juga merupakan proses yang dinamis atau selalu
berlangsung tanpa ada henti secara mikroskopis.
Konsep Dasar:
Pada keadaan kesetimbangan dinamis, kesetimbangan terjadi karena adanya
perubahan dari dua arah. Baik arah maju maupun arah mundur dimana disimbolkan
sebagai ó. Sebagai contoh, jika ada reaksi
aA(g) ↔ bB(g)
dimana suhu reaksi tetap dan kedua senyawa baik senyawa A dan senyawa B
dalam keadaan setimbang, hal itu berarti bahwa kecepatan atau waktu yang
diperlukan untuk senyawa A membentuk 1 mol senyawa B memiliki nilai yang
sama dengan waktu yang diperlukan untuk senyawa B dapat membentuk 1 mol
senyawa A.
Kesetimbangan kimia dapat dibagi menjadi :
1. Kesetimbangan Homogen
Sesuai dengan namanya yang mengandung kata “homogen”, kesetimbangan ini
merupakan jenis kesetimbangan yang terjadi pada saat produk dan juga reaktan
nya berasal dari fase yang sama, yaitu seluruhnya gas (g) atau seluruhnya cairan
(aq), seperti dibawah ini :
aA(g) + bB(g) ⇄ cC(g) + dD(g)
(Reaktan) (Produk)
Maka nilai kesetimbangan konsentrasinya disusun sebagai berikut:

Dimana,
Kc = tetapan kesetimbangan
A = Molaritas zat A (M)
B = Molaritas zat B (M)
C = Molaritas zat C (M)
D = Molaritas zat D (M)
2. Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen merupakan jenis kesetimbangan yang terjadi pada
saat produk dan reaktan memiliki fase yang berbeda. Dimana yang hanya
mempengaruhi tetapan kesetimbangan hanya unsur yang berwujud gas (g) dan
cairan (aq). Misalnya sebagai berikut:
aA(aq) + bB(s) ⇄ cC(s) + dD(g)
(Reaktan) (Produk)
Maka nilai kesetimbangan disusun sebagai berikut:

Dimana,
Kc = tetapan kesetimbangan
A = Molaritas zat A (M)
D = Molaritas zat D (M)
B. Tetapan Kesetimbangan
a. Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc)
Tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc) adalah perbandingan hasil kali
konsentrasi produk yang dipangkatkan koefisiennya terhadap hasil kali
konsentrasi reaktan yang dipangkatkan koefisiennya.
Tetapan kesetimbangan kimia merupakan angka yang menunjukkan
perbandingan secara kuantitatif antara produk dengan reaktan. Secara umum
reaksi kesetimbangan dapat dituliskan sebagai berikut:

aA + bB ⇌ cC + Dd

Sesuai dengan prinsip Le Chatelier pada pelajaran sebelumnya, jika


dalam reaksi keetimbangan dilakukan aksi, maka kesetimbangan akan
bergeser dan sekaligus mengubah komposisi zat-zat yang ada untuk kembali
mencapai kesetimbangan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa tetapan kesetimbangan
merupakan perbandingan hasil kali molaritas reaktan dengan hasil kali
molaritas produk yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya.

Keterangan:
K = tetapan kesetimbangan
[A] = molaritas zat A ……(M)
[B] = molaritas zat B ……(M)
[C] = molaritas zat B ……(M)
[D] = molaritas zat B ……(M)
Tetapan Kesetimbangan (K), sering juga dituliskan sebagai Kc.
Contoh Soal:
Contoh 1
Dalam bejana dengan volume 2 L terdapat kesetimbangan:

Pada saat setimbang terdapat 2 mol N2, 4 mol H2, dan 8 mol NH3. Maka
tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah ….
Penyelesaian:
Nah, pertama kita buat persamaan reaksinya (setarakan jika belum setara):

Lalu buatlah tabel m,b,s (jika belum diketahui mol setiap zat reaksi, maka
dicari dulu perhitingan molnya).

Karena pada soal sudah diberitahukan mol pada saat setimbang, maka
langsung saja dimasukkan mol pada saat setimbang. Tidak perlu lagi dicari
berapa mula-mula dan bereaksi. Selanjutnya adalah lakukan perhitungan untk
konsentrasi (M) masing-masing zat saat setimbang.
N2 = 2 : 2 = 1 M
H2 = 4 : 2 = 2 M
NH3 = 8 : 2 = 4
Nah tentukan persamaan kesetimbangan dan hitung kesetimbangannya.
Contoh 2
Pada reaksi kesetimbangan:

Di dalam tabung dengan volume 5 L terdapat 3 mol gas A dan 3 mol gas B.
Jika saat kesetimbangan terdapat 1 mol gas A, maka harga tetapan
kesetimbangan adalah ….
Penyelesaian:
Nah, pertama kita buat persamaan reaksinya (setarakan jika belum setara):

Lalu buatlah tabel m,b,s (jika belum diketahui mol setiap zat reaksi, maka
dicari dulu perhitungan molnya). Karena pada soal hanya diketahui zat A dan
B sedangkan A3B tidak diketahui, maka sebaiknya dicari mol zat A3B.
Caranya dengan mengetahui zat A3B pada saat setimbang.

Selanjutnya adalah lakukan perhitungan untuk konsentrasi (M) masing-


masing zat saat setimbang.
3A = 1 : 5 = 0,2 M
B = 2,33 : 5 = 0,466 M
A3B = 0,67 : 5 = 0,134 M
Nah tentukan persamaan kesetimbangan dan hitung kesetimbangannya.

Contoh 3
Pada reaksi kesetimbangan:

Dalam bejana 1 Liter terdapat kesetimbangan 0,05 mol N2; 0,20 mol H2; dan
0,10 mol NH3. Untuk meningkatkan jumlah NH3 menjadi 0,20 mol dalam
suhu dan volume tetap harus ditambahkan N2sebanyak ….
Penyelesaian:
Nah untuk menyelesaikan soal ini, kita misalkan zat yang bereaksi adalah x
mol.
Nah, pertama kita buat persamaan reaksinya (setarakan jika belum setara):

Maka tetapan kesetimbangan:


Untuk mengerjakan persoalan ini, maka dibuat perbandinan K1 = K2. Dan
juga, karena volume 1 Liter maka mol = konsentrasi.
K1 = K2

N2 = 4 x 0,05
N2 = 0,20 mol
Jumlah N2 yang ditambahkan = (mol N2 setimbang – mol N2 mula-mula)
Jumlah N2 yang ditambahkan = 0,20 mol – 0,05 mol
Jumlah N2 yang ditambahkan = 0,15 mol
b. Tetapan Kesetimbangan Parsial (Kp)
Konstanta kesetimbangan berdasarkan tekanan dinyatakan dengan
symbol Kp, yaitu hasil kali tekanan parsial gas-gas hasil reaksi dibagi dengan
hasil kali tekanan parsial gas-gas pereaksi, setelah masing-masing gas
dipangkatkan dengan koefisiennya menurut persamaan reaksi.
Jadi, konstanta kesetimbangan pada reaksi:

yaitu
Tekanan parsial diberi lambing P dan ditentukan dengan rumus

Contoh Soal:
Contoh 1
Dalam gas buang knalpot kendaraan bermotor, gas beracun karbon monoksida
dapat terbentuk melalui reaksi antara karbon (jelaga) dengan karbon dioksida:

Bila tetapan kesetimbangan Kp untuk reaksi diatas pada 900o C adalah 1,0.
Hitunglah tekanan parsial CO pada kesetimbangan.
Jawab:

Jadi, tekanan parsial CO pada kesetimbangan = 2x = 2.(0,25)= 0,5 atm


Contoh 2
Nilai Kp untuk penguraian thermal kalium klorat pada suhu tinggi adalah 27.
Berapakah tekanan parsial gas oksigen dalam wadah tertutup, jika reaksi
penguraian ini mencapai kesetimbangan pada suhu yang sama sesuai reaksi
berikut
Jadi tekanan parsial gas oksigen adalah 3 atm
C. Pergeseran Kesetimbangan
a. Perubahan Kosentrasi
Penambahan atau pengurangan konsentrasi suatu reaktan dapat
menggeser kesetimbangan kimia.

Jika konsentrasi zat A dikurangi, maka kesetimbangan akan bergeser


ke arah kiri. Reaksi akan berjalan dengan mengganti reaktan A yang kurang
agar tetap setimbang. Jika reaktan A terus dikurangi, kesetimbangan akan
terus bergeser ke kiri menghasilkan reaksi searah yaitu:

Jika konsentrasi A ditambahkan, kesetimbangan bergeser ke arah


kanan, membuat produk yang lebih banyak.

Dalam bidang industri, penambahan konsentrasi dilakukan saat zat A


jauh lebih murah dibandingkan zat B. Walau hanya konsentrasi zat A yang
dittambahkan, reaksi tetap menghasilkan produk yang sama dengan jumlah
lebih banyak.
b. Perubahan Suhu

Perubahan suhu terkait dengan pelepasan atau penyerapan kalor. Pada


reaksi kesetimbangan, apabila reaksi ke kanan menyerap kalor (reaksi
endoterm), maka reaksi ke kiri akan melepas kalor (reaksi eksoterm).
Berdasarkan Asas Le Chatelier:
 Apabila suhu reaksi dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah reaksi yang menyerap kalor (reaksi edoterm).
 Apabila suhu reaksi diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah reaksi yang melepas kalor (reaksi eksoterm).

c. Perubahan Tekanan dan volume


Volume dan tekanan selalu berbanding terbalik. Jika tekanan
diperbesar, volume diperkecil. Maka kesetimbangan akan bergeser ke arah sisi
yang mempunyai jumlah molekul lebih kecil. Sebaliknya, jika tekanan di
perkecil, maka volume diperbesar. Kesetimbangan akan bergeser ke arah sisi
yang memiliki molekul lebih besar. Atau dapat diartikan bahwa pergeseran
kesetimbangan akan mengikuti besar kecilnya volume.
N2 (g) + 3 H2 ⇌ 2 NH3
4 mol ⇌ 2 mol
Reaksi diatas menunjukkan bahwa apabila tekanan diperbesar, maka
kesetimbangan akan bergeser kea rah kanan, karena pada arah kanan lebih
kecil jumlah molekul dan jumlah koefisiennya.
d. Peranan katalisator
Katalis adalah suatu senyawa kimia yang menyebabkan reaksi menjadi
lebih cepat untuk mencapai kesetimbangan tanpa mengalami perubahan
kimiawi diakhir reaksi. Katalis tidak mengubah nilai kesetimbangan dan
berperan dalam menurunkan energi aktivasi. Sesuai dengan fungsinya
mempercepat reaksi, maka akan mempercepat tercapainya proses
kesetimbangan dengan cara mempercepat reaksi maju dan reaksi balik sama
besar. Jika kecepatan reaksi maju sama dengan kecepatan reaksi balik, maka
katalis akan berhenti berfungsi.
CO + 2 H2O → CO2 + H2
Contoh proses kimia yang sangat penting misalnya sintesis metanol dari
syngas (CO dan H2) dikatalisis oleh Zn0/Cr203, dan reaksi water gas shift
(WGS), dikatalisis oleh besi oksida atau oksida campuran Zn, Cu maupun Cr.
Contoh Soal:
Pada reaksi kesetimbangan
PCl3 (g) + Cl2 (g) ⇌ PCl5 (g) H = + a kJ
Ke arah manakah reaksi akan bergeser apabila:
a) Gas Cl2 ditambahkan ke dalam campuran
b) Gas PCl5 ditambahkan ke dalam campuran
c) Suhu dinaikkan
d) Tekanan diperbesar
Jawab:
a) Penambahan gas Cl2 akan menggeser reaksi ke kanan
b) Penambahan gas PCl5 akan menggeser reaksi ke kiri
c) Peningkatan suhu akan menggeser reaksi ke arah endoterm, yaitu ke arah
kanan
d) Tekanan diperbesar akan menggeser kea rah yang jumlah koefisien lebih
kecil yaitu ke arah kanan

Anda mungkin juga menyukai