Anda di halaman 1dari 29

1.

PENDAHULUAN

Pentingnya Mempelajari
Kimia Organik

Tim

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknologi Industri
UPN Veteran Jawa Timur
PEMBAGIAN SENYAWA ORGANIK
I. HIDROKARBON
1. Hk. Jenuh ALKANA
2. Hk. Tak Jenuh :
- ALKENA
- ALKUNA
3. Senyawa Aromatik
II. ALKOHOL DAN FENOL
III. SENYAWA-SENYAWA HALOGEN
IV. ETER DAN EPOKSIDA
V. SENYAWA-SENYAWA KARBONIL
ALDEHIDA & KETON
HIDROKARBON JENUH

• ALKANA (CnH2n+2)
- Nama lain : Parafin
- Radikal CnH2n+1 disebut : Alkil
- Sifat :
C ( 1-4 ) : gas
C ( 5-17 ) : Cairan
C ( › 17 ) : padat
TATA NAMA
• Cara IUPAC :
a. Alkana yg memp rantai lurus diberi nama
alkana (n-alkana)
b. Alkana yg bercabang
Dianggap sebagai turunan metana, yang
satu, dua, tiga atau keempat H nya diganti
dengan alkil. Dipilih sebagai atom C yang
mengandung paling banyak pengganti
(substituen)
Contoh :
ISOMERI

•Adalah suatu senyawa yang berumus molekul


sama tetapi rumus struktur berbeda
•Pada deret alkana, yang mempunyai isomeri
dimulai dari butana (C4H10), punya 1 isomer:
butana dan 2-metil propana.
pentana (C5H12), 3 isomer: pentana, 2-metil butana, 2,2-
dimetilpropana

Makin besar jumlah C,


makin banyak pula isomernya.
SIFAT – SIFAT ALKANA

• Kelarutan   : Alkana mudah larut dalam zat


pelarut organik non polar, misal C6H6, CCl4, eter,
CHCl3. Tak larut dalam pelarut polar, tak larut air.
• Berat jenis : Setiap penambahan atom C, BJ
naik tetapi paling tinggi 0,8.
• Titik didih    : makin tinggi jumlah C, td makin
tinggi, setiap penambahan 1 atom C, rata-rata
bertambah 20-30°C. Makin banyak cabang C td
makin rendah.
SIFAT LAINNYA :
• Alkana tidak mudah bereaksi pada suhu
kamar , tidak beraksi dengan KMnO4,
asam kuat, basa kuat , dsb
• Pada suhu tinggi alkana bereaksi dengan
HNO3 dan H2SO4 pekat
Sumber Alkana :
• Petroleum dan Gas alam
• Petroleum : campuran yg sebagian besar
berupa alkana dan senyawa HK aromatik,
sebagian kecil berupa senyawa HK yg
mengandung O2, N2 dan S
• Teknologi Petroleum :
Mengubah berbagai macam HK menjadi
HK yg lebih kecil (dikenal dg istilah cracking)
Pemurnian Petroleum

gb.
Alkana rantai lurus,
Crude Petroleum Refining Berbagai ukuran

Alkana
yang lebih kecil

Cracking, isomerisasi

Alkana
aromatik
rantai cabang
SINTESIS ALKANA

1. REDUKSI ALKIL HALIDA


a. Hidrolisis Reagen Grignard
b. Reaksi Wurtz
Reaksi 2 mol alkil halida dengan logam Na
c. Hidrogenasi alkena
REAKSI-REAKSI ALKANA

1. HALOGENASI
Reaksi dengan alkana pada suhu tinggi dengan katalisator
dengan sinar
• Pada reaksi substitusi, atom atau gugus atom yang
terdapat dalam suatu molekul digantikan oleh atom atau
gugus atom lain.
• Umumnya terjadi pada senyawa yang jenuh
(semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan
tunggal), tetapi dengan kondisi tertentu dapat juga
terjadi pada senyawa tak jenuh.
• Contoh:
Halogenasi hidrokarbon (penggantian atom H oleh
halogen (Cl, Br, I atau F)) pada metana (CH4)
menghasilkan metil khlorida (CHCl3)
2. Penyisipan metilen/ karbon

Metilen terbentuk dengan fotolisa (penyinaran dengan


energi tinggi)
Reaksi :

+ CO

+ N2
3. Nitrasi
a. dengan HNO3 : Pada suhu tinggi alkana bercabang
dapat mengalami nitrasi hingga didapat senyawa nitro.

b. Rx Victor Meyer ( dengan AgNO3 )


4. ISOMERISASI
Pada pemanasan dengan AlCl3 dan HCl, n-alkana akan
berubah menjadi isomer-isomernya.
5. OKSIDASI (Pembakaran)
Pada silinder mesin-mesin yang mempergunakan
gasoline (: premium, bensin dan solar )

6. CRACKING (PIROLISA)

a. Thermal Cracking
Pemutusan rantai pada alkana yg mempunyai C tinggi menjadi
alkana dengan jumlah atom C kecil, alkena dan Hidrogen.
b. Catalytic Cracking
b. Catalytic Reforming

• Menghasilkan siklo alkana dan HK aromatik.


• HK aromatik ini banyak digunakan sbg bahan aditif pada
pembuatan bensin dan bahan awal u/ indusrti
petrokimia.
• Reaksi :
C7H16 Katalis Silika alumina
Toluena + 4 H2
500 C, 20 atm
o

• HK aromatik 75 % digunakan u/ sumber energi, 4 % u/


polimer, 3 % u/ industri kimia; sisanya u/ pelumas, aspal
dll.
REAKSI PENTING ALKANA :

1. Halogenasi :
Alkana + Cl2 (Br2) dg sinar matahari
Contoh :
Cl2 Cl2 Cl2
CH4 CH3ClCH2Cl2 CHCl3
+ HCl
2. Pembakaran :
Pd. Pembakaran sempurna terjadi
CO2 + H2O
• Pembakaran tidak sempurna terjadi
CO + H2O atau C + H2O
3. Pirolisis atau “ Cracking “
Molekul-molekul besar pecah dan
pemanasan cukup tinggi.
(ini adalah dasar pembuatan bensin
dari HK yang besar )..
PENGGUNAAN ALKANA

• 1. Cara Umum :
a. Distilasi kering dengan Na acetat + NaOH
b. Reduksi metilyodine
2. Al-karbida + H2O atau asam encer
Al4C3 + 12 H2O 3 CH4 + 4 Al(OH)3
3. Reduksi CO atau CO2 dengan H2 dan Ni
pada 300 oC, menghasilkan CH4 dan H2O

Anda mungkin juga menyukai