Anda di halaman 1dari 18

HIDROKARBON

Oleh :
Marina Hartati Sitompul, S.Pd
MACAM-MACAM SENYAWA HIDROKARBON
MENGGOLONGKAN SENYAWA
HIDROKARBON
Senyawa hidrokarbon digolongkan berdasarkan
ada atau
tidaknya ikatan rangkap ( ganda )
Sifat-sifat Senyawa Hidrokarbon

secara umum, sifat


senyawa
hidrokarbon
terbagi menjadi
dua yaitu:

Sifat fisis Sifat kimia


1. Sifat fisis dan kimia senyawa alkana

a. Sifat fisis senyawa alkana:


• Semua alkana merupakan senyawa non polar
• Alkana merupakan hidrokarbon jenuh (tidak ada
ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H nya
maksimal.
• Bentuk alkana dengan rantai C1-C4 pada suhu kamar
adalah gas, C4-C17 pada suhu kamar adalah cair, dan
C >18 pada suhu kamar adalah padat.
• Semakin banyak atom C yang dikandungnya, makan
akan semakin besar nilai Mr .
Sifat kimia senyawa • Alkana memiliki ikatan C-C yang
bersifat non polar dan C-H yang
Alkana: dapat dianggap non polar karena
Untuk alkana, ada dua hal yang beda keelektronegatifannya yang
menentukan sifat kimianya, yaitu: kecil. Ini yang menyebabkan
• Alkana memiliki 2 jenis ikatan alkana dapat bereaksi dengan
kimia, yakni ikatan C-C dan C-H. pereaksi non polar seperti
Ikatan C-C dan C-H tergolong kuat oksigen dan halogen. Sebaliknya,
karena untuk memutuskan kedua alkana sulit bereaksi dengan
ikatan tersebut diperlukan energi pereaksi polar/ionik seperti asam
masing-masing sebesar 347 kuat, basa kuat, dan oksidator
kJ/mol untuk ikatan C-C dan 413 permanganat.
kJ/mol untuk C-H. Energi tersebut
dapat diperoleh dari panas
seperti dari pemantik api pada
pembakaran elpiji.
2. Sifat fisis dan kimia senyawa alkena
a. Sifat fisis senyawa • Titik didih dan titik leleh
alkena: alkena naik dengan
pertambahan nilai Mr .
• Pada suhu kamar, tiga suku
yang pertama adalah gas, • Alkena bersifat non polar
suku-suku berikutnya sehingga sukar larut dalam
adalah cair dan suku-suku pelarut polar sperti air,
tinggi berbentuk padat. tetapi mudah larut dalam
• Sifat fisis alkena (titik didih pelarut organik non polar
dan titik leleh) dengan Mr seperti etanol.
yang sama (isomer) untuk
rantai lurus lebih tinggi dan
rantai bercabang.
b. Sifat kimia senyawa • Alkena dapat bereaksi
alkena: dengan oksigen
membentuk karbon
• Alkena lebih reaktif dioksida dan uap air
daripada alkana karena
memiliki ikatan apabila jumlah oksigen
rangkap. melimpah, apabila
jumlah oksigen tidak
• Ikatan rangkap pada mencukupi, maka akan
alkena merupakan ciri terbentuk karbon
khas dari alkena yang monoksida dan uap air.
disebut gugus fungsi.
3. Sifat fisis dan kimia senyawa alkuna
a. Sifat fisis senyawa • Tidak larut dalam air,
alkuna: tetapi larut dalam pelarut-
pelarut organik yang non
• Pada suhu kamar, tiga polar seperti eter,
suku pertama alkuna benzena, dan karbon
berwujud gas, suku tetraklorida.
berikutnya berwujud cair
sedangkan pada suku yang • Titik didih alkuna mirip
tinggi berwujud padat. dengan alkana dan alkena,
semakin tinggi suku
• Memiliki massa jenis lebih alkuna, titik didih akan
kecil dari air. semakin besar.
b. Sifat kimia senyawa alkuna:
• Lebih reaktif dari pada alkena karena
memiliki ikatan rangkap tiga.
• Adanya ikatan rangkap tiga memungkin kan
terjadinya reaksi adisi, polimerisasi,
substitusi dan pembakaran.
Reaksi-reaksi Senyawa Hidrokarbon

Macam-
Reaksi macam reaksi Reaksi
oksidasi pada polimerisasi
senyawa
hidrokarbon:

Reaksi
substitusi Reaksi adisi
Reaksi
eliminasi
1. Reaksi oksidasi pada senyawa 2. Reaksi substitusi pada
hidrokarbon senyawa hidrokarbon

Reaksi oksidasi adalah Reaksi substitusi adalah


reaksi senyawa-senyawa reaksi penggantian
hidrokarbon dengan gas (penukaran) suatu gugus
oksigen disertai dengan atom oleh gugus atom lain.
nyala api. Reaksi oksidasi Umumnya terjadi pada
disebut juga dengan reaksi senyawa jenuh (tunggal)
pembakaran. tanpa perubahan ikatan
karakteristik (tetap jenuh).
Contohnya:
Contohnya:
CH4 (g) + O2 (g) —> co2 (g) + H2O (g)
• CH3 – H + Cl2 —> CH3 – Cl +
HCl
• CH3 - O - CH3 + PCl5 —> CH3Cl +
CH3Cl + POCl3
3. Reaksi eliminasi pada 4. Reaksi adisi pada senyawa
senyawa hidrokarbon hidrokarbon

Reaksi eliminasi adalah reaksi Reaksi adisi adalah reaksi


pembentukan ikatan rangkap pemutusan ikatan rangkap
(tak jenuh) dari ikatan (tak jenuh) menjadi ikatan
tunggal (jenuh). tunggal (jenuh).
Contohnya: Contohnya:
• C2H5Cl (aq)—> C2H4 (aq) + HCl (aq) • H2C = CH2 + H2 —>H3C – CH3
• CH3 – CH2OH —> CH2=CH2 + • H2C = CH2 + HCl —>H3C – CH2
H2 O I
Cl
Reaksi polimerisasi

Reaksi polimerisasi adalah: reaksi penggabungan molekul-


molekul kecil (monomer) yang akan membentuk molekul
yang besar (polimer). Reaksi polimerisasi ada dua, yaitu adisi
dan kondensasi.
• Reaksi polimerisasi adisi yaitu reaksi monomer-monomer
bergabung membentuk suatu polimer.
• Reaksi polimerisasi kondensasi yaitu reaksi monomer-
monomer bergabung membentuk suatu polimer dengan
melepas molekul kecil seperti H2O dan HCl
KEGUNAAN SENYAWA HIDROKARBON

a. Bidang pangan
- Karbohidrat (monosakarida), glukosa atau gula anggur banyak
terdapat dalam buah, jagung, dan madu.
- Karbohidrat (Disakarida), digunakan untuk pembuatan es krim,
minuman ringan, dan permen.
- Karbohidrat (polisakarida), digunakan dalam bidang pangan
seperti beras, pati.
- Tetraterpena, senyawa betakaroten pada wortel.
- Monoterpena, merupakan senyawa dalam minyak jeruk.
b. Bidang sandang dan papan
- Polivinilklorida (PVC), terbentuk dari vinilklorida yang
mempunyai ikatan C rangkap 2 banyak digunakan dalam
pembuatan pipa dan karet.
-Polipropena , yang terbentuk dari propena untuk
pembuatan serat tali plastik, bahan perahu, dan botol
plastik.

c. Bidang perdagangan
- Etena, sebagai obat bius.
-Pentena, heksana, dan heptana digunakan untuk pelarut
sintetis.
-Propana, digunakan untuk sintetis propanal .
-Metana, untuk zat bakar dan sintesis senyawa methanol.
-Teflon, sebagai pelapis anti lengket pada alat masak
d. Bidang seni dan estetika:
-Polivinil asetat, banyak digunakan sebagai
perekat dan cat lateks.
-Antrasena, digunakan untuk zat warna.
Contoh lain penggunaan hidrokarbon dalam
kehidupan:
-Metal klorida atau monoklor metana (CH3Cl)
(alkana), digunakan sebagai bahan pendingin kulkas.
-Karbon tetraklorida (alkana), terdapat dalam tabung
pemadam kebakaran dan juga digunakan sebagai
pelarut non organik.
-Kloroform (CHCl3) (alkana), digunakan sebagai obat
bius, atau dalam suhu kamar digunakan sebagai
bahan pelarut organik.

Anda mungkin juga menyukai