TIM PENGUSUL
RINGKASAN ............................................................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 2
A. Latar Belakang ......................................................................... 2
B. Permasalahan Mitra...................................................................................... 3
BAB II SOLUSI PERMASALAHAN ........................................................................... 4
A. Solusi terhadap permasalahan ............................................................ 4
B. Target dan Luaran Kegiatan .................................................................. 4
1. Target Kegiatan ...................................................................................................................................4
2. Luaran Kegiatan ............................................................................................... 4
BAB III METODE PELAKSANAAN..............................................................................................5
A. Jenis Kegiatan .....................................................................................................................5
1. Pembuatan Bak Sampah Tempat Penampungan
Sementara (TPS).......................................................................................... 5
2. Sosialisasi dan demonstrasi pemanfaatan sampah organik
menjadi pupuk cair ....................................................................................... 5
3. Sosialisasi dan demonstrasi pemanfaatan sampah anorganik
menjadi bahan kerajinan tangan ................................................................... 6
B. Ruang Lingkup Kegiatan .............................................................................. 6
C. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................................... 6
BAB IV RENCANA ANGGARAN BIAYA KEGIATAN ........................................ 7
BIODATA TIM PENGUSUL ..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
2
RINGKASAN
Terbentukya kawasan industri PT. Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP)
di daerah Kecamatan Bahodopi sejak tahun 2014 membuat terjadi peningkatan
jumlah penduduk yang sangat drastis. Hal ini disebabkan karena banyaknya
penduduk dari daerah lain (pendatang) yang bekerja di PT IMIP. Saat ini
diperkirakan jumlah tenaga kerja di PT IMIP berjumlah 30.000 orang.
Peningkatan yang sangat drastis jika dibandingkan jumlah penduduk di tahun
2015 yang masih berada di angka 7.263. Sayangnya, peningkatan jumlah
penduduk ini tidak dibarengi dengan pengetahuan, kesadaran dan infrastruktur
pengelolaan sampah. Tidak adanya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) membuat masyarakat membuang sampahnya
di laut dan sepanjang jalan raya poros sulawesi. Hal ini tentunya tidak dapat
dibiarkan terus menerus. Oleh sebab itu diperlukan suatu metode dan teknik
yang ramah lingkungan untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Program Studi D3 Teknik Kimia Politeknik
Industri Logam Morowali melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat berinisiatif
untuk melaksanakan program “Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah Secara
Terpadu” yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan di lingkungan
Kecamatan Bahodopi khususnya di daerah sekitar kawasan industri PT. IMIP.
Pengelolaan sampah secara terpadu merupakan upaya pengelolaan sampah
yang sederhana dan ramah lingkungan. Prinsipnya, sampah dari berbagai
sumber, sebelum diangkut menuju Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan
Akhir (TPA), dipilah dan diolah terlebih dahulu. Akhir dari kegiatan ini diharapkan
dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang cara mengelola
sampah mulai dari memilah dan membuang sampah pada tempatnya, daur ulang
sampah menjadi produk yang memiliki manfaat dan nilai tambah serta mengatasi
permasalahan sampah yang dibuang sembarangan di pinggir jalan dan laut
melalui pembuatan bak sampah sebagai Tempat Pembuangan Sementara
(TPA). Lebih jauh lagi, diharapkan kegiatan ini dapat membuat masyarakat
memiliki kesadaran dan kebiasaan untuk mengelola sampah secara baik
sehingga permasalahan sampah di kawasan industri PT. IMIP dapat
terselesaikan.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah bagi kebanyakan kota di dunia ini adalah masalah. Sampah merupakan
bahan sisa yang tidak digunakan, tidak disukai atau sesuatu yang harus dibuang, umumnya
berasal dari aktivitas manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan aktivitas biologis
(karena tinja tidak termasuk) yang padat (karena untuk air bekas tidak termasuk). Dalam
kehidupan sehari-hari, kita sering menemui sampah di beberapa tempat seperti di daerah
perumahan, tempat umum dan perdagangan. Sampah dari perumahan biasanya berupa
sisa-sisa makanan atau sampah yang basah dan kering, abu, plastik dan lainnya.
Sementara itu, sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan memiliki jumlah yang
besar karena berasal dari tempat-tempat seperti toko dan pasar di mana banyak orang
berkumpul dan melakukan kegiatan. Jenis sampah yang dihasilkan dari tempat umum dan
perdagangan umumnya dalam bentuk sisa makanan, sayuran busuk, sampah kering, abu,
plastik, kertas, kaleng dan sampah lainnya.
Umumnya sampah terbagi menjadi organik dan anorganik dimana secara alami
sampah organik dapat terurai sedangkan sampah anorganik tidak dapat terurai. Data
menunjukkan bahwa sampah organik memiliki jumlah yang lebih besar dibandingkan
sampah anorganik. Sampah organik contohnya seperti sisa makanan, kertas, daun-daunan
dan kayu. Sedangkan sampah anorganik contohnya logam, keramik, plastik dan karet. Saat
ini, masalah sampah plastik merupakan salah satu masalah yang pelik dalam kehidupan
masyarakat karena sampah plastik terus meningkat disebabkan sifat plastik yang praktis,
bersih, serta memudahkan sehingga banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti
sebagai tempat pembungkus makanan dan minuman. Sampah organik memiliki persentasi
yang besar dibandingkan sampah anorganik, termasuk di Indonesia. Data menunjukkan
bahwa komposisi sampah organik di beberapa kota besar di Indonesia adalah 42%
termasuk kertas dan kayu dan lainnya adalah plastik 18%, logam 11%, kain (11%), gelas
(11%) dan lain-lain (12%).
Sampah yang dikategorikan berbahaya adalah sampah yang dibuang ke lingkungan
kemudian menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan manusia. Dampak bagi
lingkungan adalah tercemarnya ekosistem udara, tanah dan air sedangkan dampak bagi
manusia adalah terganggunya kesehatan seperti munculnya penyakit akibat sampah
tersebut. Tercemarnya ekosistem udara disebabkan oleh gas beracun dari bau yang
dihasilkan melalui proses pembusukan dan asap pembakaran sampah sebagai cara
konvensional membersihkan sampah. Pada pencemaran air, sampah dapat membuat air
menjadi keruh menyebabkan kadar oksigen dalam lingkungan perairan berkurang dan
menghalangi sinar matahari masuk ke dalam lingkungan perairan. Sampah yang dibuang
sembarang di darat (tanah) dapat menyebabkan terjadinya bau busuk akibat pembusukan
sampah organik dari aktivitas organisme yang tumbuh dan berkembang biak. Sampah yang
yang berhamburan dan tidak terkendalikan juga akan mengundang datangnya hewan-
hewan seperti tikus, lalat dan kecoa yang menyebarkan penyakit.
Pada awalnya ketika jumlah penduduk masih sedikit, sampah bukan sebuah
permasalahan. Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitasnya,
maka sampah merupakan suatu masalah karena semakin meningkat jumlah penduduk dan
aktivitasnya, volume sampah ikut meningkat. Hal ini yang sekarang terjadi di lingkungan
Kecamatan Bahodopi kabupaten sulawesi tengah. Terbentukya kawasan industri PT.
Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP) di daerah Kecamatan Bahodopi sejak tahun
2014 membuat terjadi peningkatan jumlah penduduk yang sangat drastis. Hal ini disebabkan
karena banyaknya penduduk dari daerah lain (pendatang) yang bekerja di PT IMIP. Saat ini
diperkirakan jumlah tenaga kerja di PT IMIP berjumlah 30.000 orang. Peningkatan yang
sangat drastis jika dibandingkan jumlah penduduk di tahun 2015 yang masih berada di
angka 7.263. Sayangnya, peningkatan jumlah penduduk ini tidak dibarengi dengan
pengetahuan, kesadaran dan infrastruktur pengelolaan sampah. Tidak adanya Tempat
2
Pembuangan Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) membuat
masyarakat membuang sampahnya di laut dan sepanjang jalan raya poros sulawesi. Hal ini
tentunya tidak dapat dibiarkan terus menerus. Oleh sebab itu diperlukan suatu metode dan
teknik yang ramah lingkungan untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Program Studi D3 Teknik Kimia Politeknik
Industri Logam Morowali melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat berinisiatif untuk
melaksanakan program “Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah Secara Terpadu” yang
bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan di lingkungan Kecamatan Bahodopi
khususnya di daerah sekitar kawasan industri PT. IMIP. Pengelolaan sampah secara
terpadu merupakan upaya pengelolaan sampah yang sederhana dan ramah lingkungan.
Prinsipnya, sampah dari berbagai sumber, sebelum diangkut menuju Tempat Penampungan
Sementara (TPS) dan Akhir (TPA), dipilah dan diolah terlebih dahulu. Hal ini dilakukan
karena sampah-sampah tersebut masih memiliki manfaat dan bahkan bisa bernilai
ekonomis. Pemilahan sampah dimulai dari sumber penghasil sampah misalnya rumah
tangga, pasar, industri, fasilitas umum, daerah komersial dan sumber lainnya. Sampah
organik (sisa makanan, daun, dan lain-lain) dipisah dengan sampah anorganik (plastik, kaca
dan lain-lain). Sampah yang telah dipilah dapat didaur ulang di tempat sumber sampah atau
dapat dibawa atau dijual untuk dilakukan proses daur ulang di industri daur ulang. Sampah
tersebut dapat pula dipakai ulang sebelum diangkut ke TPS atau dibuat kompos untuk
digunakan di lokasi sumber sampah. Akhir dari kegiatan ini diharapkan dapat memberi
pengetahuan kepada masyarakat tentang cara mengelola sampah mulai dari memilah dan
membuang sampah pada tempatnya, daur ulang sampah menjadi produk yang memiliki
manfaat dan nilai tambah serta mengatasi permasalahan sampah yang dibuang
sembarangan di pinggir jalan dan laut melalui pembuatan bak sampah sebagai Tempat
Pembuangan Sementara (TPA). Lebih jauh lagi, diharapkan kegiatan ini dapat membuat
masyarakat memiliki kesadaran dan kebiasaan untuk mengelola sampah secara baik
sehingga permasalahan sampah di kawasan industri PT. IMIP dapat terselesaikan.
B. Permasalahan Mitra
Berdasarkan analisis situasi di lingkungan mitra yakni kawasan industri PT. IMIP,
maka dirumuskan permasalahan antara lain :
1. Tidak adanya bak sampah Tempat Penampungan Sementara (TPS) tiap desa membuat
warga membuang sampahnya sembarangan
2. Pembuangan sampah sembarangan di sepanjang jalan poros Trans Sulawesi yang
mengganggu pemandangan dan munculnya bau tak sedap.
3. Tidak adanya upaya dari masyarakat dan pemerintah desa untuk mengatasi volume
dan lokasi pembuangan sampah yang terus bertambah
3
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN
4
METODE PELAKSANAAN
A. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bernama “Pengelolaan dan Pemanfaatan
Sampah Secara Terpadu” yang dilakukan oleh Program Studi Teknik Kimia Mineral
Politeknik Industri Logam Morowali di lingkungan pedesaan sekitar kawasan Industri PT.
Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP). Adapun tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Pembuatan Bak Sampah Tempat Penampungan Sementara (TPS)
Pembuatan Bak Sampah Tempat Penampungan Sementara (TPS) dilakukan
bersama antara masyarakat desa mitra dengan dosen, teknisi dan mahasiswa Program
Studi Teknik Kimia Mineral Politeknik Industri Logam Morowali. Bak Sampah Tempat
Penampungan Sementara (TPS) yang dibuat terbuat dari batako dengan panjang P lebar L
tinggi T. Bak Sampah Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang dibuat terdiri dari 2
bagian yaitu bagian pertama untuk sampah organik dan bagian kedua untuk sampah
anorganik. tahapan pembuatan Bak Sampah Tempat Penampungan Sementara (TPS)
terdiri dari :
a. Penyiapan alat dan bahan yang digunakan, yaitu berupa semen, pasir, batako,
cangkul, dll.
b. Pembersihan area tempat pembuatan bak sampah.
c. Penggalian dan perataan tanah tempat dibuatnya bak sampah
d. Pemasangan batako untuk pembuatan bak sampah
e. Pemasangan plester untuk membuat permukaan bak sampah menjadi rata dan
halus
1m
3m
Gambar 1. Desain rancangan bak sampah tempat penampungan sementara (TPS)
5
bioaktivator EM4 (effective microorganisms) yang berfungsi membantu mempercepat proses
pembusukkan. Untuk setiap variasi penambahan volume EM4 dicampur dengan 500 mL air
sungai. Sampah yang telah terkumpul dan dirajang dimasukkan ke dalam komposter, lalu
cairan bioaktvator disemprotkan hingga merata ke seluruh sampah dan komposter ditutup
rapat. Sebagai perbandingan pertama yaitu variasi waktu terhadap volume bioaktivator yang
ditambahkan, yaitu 11, 14 dan 17 hari dengan penambahan jumlah bioaktivator yang tetap
sebanyak 5 mL. Untuk perbandingan kedua yaitu dengan variasi penambahan jumlah
bioaktivator terhadap waktu pembuatan yakni 5, 10 , dan 15 mL dengan waktu tetap yaitu 14
hari. Sebagai perbandingan, tanpa penambahan bioaktivator EM4 dengan waktu tetap yaitu
selama 14 hari.
6
BAB IV RENCANA ANGGARAN BIAYA KEGIATAN
Harga
Rincian Komponen Jumlah
Volume Satuan Satuan
Biaya (Rupiah)
(Rupiah)
7
BIODATA TIM PENGUSUL
8
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, CM., Mirasari, DM., Antaresti, Irawati, W. 2007. Pembuatan Kompos Secara Aerob
Dengan Bulking Agent Sekam Padi. Widya Teknik, Vol. 6, No. 1, (21-31).
Fadhilah, A., Sugianto, H., Hadi, K., Firmandhani, SW., Murtini, TW., Pandelaki, EE. 2011.
Kajian Pengelolaan Sampah Kampus Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro. ISSN : 0853-2877, Modul, Vol. 11 No. 2.
Kartika, C., Samadikun, BP., Handayani, DS. 2017. Perencanaan Teknis Pengelolaan
Sampah Terpadu Studi Kasus Kelurahan Jabungan Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang. Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1.
Ma’arif, Burhan. 2017. Peningkatan Pengetahuan Siswa/Siswi SD dan SMP Satu Atap Desa
Bocek Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang Dengan Penyuluhan Kesehatan
Mengenai Manajemen Pembuangan Sampah Yang Baik. Jurusan Farmasi Fakultas
Kedokteran Dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Malang.
Marliani, Novi. 2014. Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (Sampah Anorganik) Sebagai
Bentuk Implementasi Dari Pendidikan Lingkungan Hidup. ISSN: 2088-351X, Jurnal
Formatif, Vol. 4, No. 2: 124-132.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan,
Kementerian Pekerjaan Umum RI. 2010. Modul Pengolahan Sampah Berbasis 3R.
Bandung.