Abstract
Waste Bank is a national movement for environmental hygiene and health. The concept of junk Banks began to be
widely implemented in Indonesia, where people can bring certain waste, then can be processed into useful materials.
One of them is Mutiara Medan Trash Bank, through our rubbish bank saving garbage and getting money. In addition
to providing economic benefits, it is certain that the existence of Bank Trash will provide benefits for environmental
cleanliness. This research is a descriptive research with qualitative approach using in-depth interview method to find
out how the implementation of Mayor Regulation No. Medan. 14 Year 2014 on Garbage Bank at Bank Sampah
Mutiara Kelurahan Binjai District Medan Denai Medan City in 2016. The results show that Pearl Bank has a role in the
economy of society to earn additional income, in terms of social community as the center of community-based
environmental activities, in terms of environmental hygiene to create a clean, healthy, and comfortable
environment.To optimize the success of planning to the implementation stage it is necessary to seriously improve it
since the proposal submission process, preparation of planning documents and budget until realization. The obstacles
to the Pearl Garbage Bank operations are the lack of active participation from the community, the lack of garbage
transportation tools, the lack of access to marketing of recycled waste products, and the lack of support from the
government.
Keywords: Implementation, Garbage Bank, Waste Management.
How to Cite: Dongoran, H.S. Harahap, R.H. & Tarigan, U. (2018). Implementasi Peraturan Walikota Medan tentang
Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Kebersihan dan Bank Sampah. Jurnal Administrasi Publik. 8 (1): 47-64.
47
Hasrun Syarif Dongoran, R. Hamdani Harahap & Usman Tarigan. Implementasi Peraturan Walikota Medan tentang
48
Jurnal Administrasi Publik, 8 (1) Juni 2018: 47-64
49
Hasrun Syarif Dongoran, R. Hamdani Harahap & Usman Tarigan. Implementasi Peraturan Walikota Medan tentang
ada disekitar kita. Tanpa pengolahan merupakan program yang di gagas oleh
kapasitas sampah di Tempat PT. Unilever Tbk dari pihak swasta yang
Penampungan Akhir (TPA) sudah tidak bekerjasama dengan Pemerintah Kota
mampu lagi menampung sampah-sampah Medan, Harian Waspada dan Yayasan
tersebut (Suwerda, 2012). Medan Bumi Hijau Lestari. Langkah ini didasari
merupakan salah satu kota metropolitan atas komitmen PT. Unilever Tbk dalam
yang berpenduduk cukup padat di memberikan sumbangsih pada
Sumatera Utara, peningkatan jumlah pembangunan yang berwawasan
penduduk sangat berpengaruh pada lingkungan (Panduan MdGC, 2010)
jumlah sampah. Menurut data Dinas Undang-Undang No. 18 Tahun 2008
Kebersihan Kota Medan Tahun 2009, tentang Pengelolaan Sampah menjelaskan
penduduk Kota Medan menghasilkan tentang prinsip dalam mengelola sampah
sampah sebesar 5.616 m3/hari atau 1.404 adalah reduce, reuse dan recycle yang
ton/hari (Khairunnisa, 2011). artinya adalah mengurangi, menggunakan
Untuk mengatasi permasalahan kembali, dan mengolah. Sedangkan pola
tersebut, diperlukan upaya pelestarian hidup masyarakat saat ini, dalam
lingkungan yang berkesinambungan. pengelolaan sampah jarang sekali dikelola
Pemerintah Kota Medan juga telah dan digunakan kembali. Masyarakat hanya
membuat kebijakan dengan merumuskan melakukan pengumpulan sampah di
Rencana Pembangunan Jangka Menengah rumah masing-masing, kemudian sampah
(RPJM) Kota Medan tahun 2006–2010 di ambil oleh tukang pengumpul sampah
yang salah satunya mengenai peningkatan (petugas sampah) sesudah itu tukang
dan pengendalian lingkungan hidup yaitu pengumpul sampah membawa sampah
meningkatkan pengelolaan dampak tersebut ke TPS (Tempat Penyimpanan
pembangunan (Enviromental Impact Sementara), dari TPS sampah di angkut
Management), penerapan analisis dampak oleh mobil sampah kemudian dibuang ke
lingkungan bagi setiap kegiatan yang TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
diperkirakan mempunyai dampak yang Menurut Muhammad Husni SE
signifikan terhadap lingkungan. Upaya ini (Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan
sudah tentu harus disertai oleh partisipasi Kota Medan) yang dikutip dari Tribun-
masyarakat termasuk sektor swasta. Pada Medan.com (2016), mengatakan bahwa
tahun 2009, diluncurkan program Green terdapat 2000 ton sampah diproduksi
and Clean di kota Medan. Program ini setiap hari di Kota Medan. Tidak semua
50
Jurnal Administrasi Publik, 8 (1) Juni 2018: 47-64
51
Hasrun Syarif Dongoran, R. Hamdani Harahap & Usman Tarigan. Implementasi Peraturan Walikota Medan tentang
52
Jurnal Administrasi Publik, 8 (1) Juni 2018: 47-64
Bank Sampah Mutiara Kelurahan Binjai pelaksanaan dari pada Peraturan Walikota
Kecamatan Medan Denai Tahun 2016. Medan No. 14 Tahun 2014 tentang bank
Penelitian ini menggunakan metode sampah dan bagaimana pengelolaan daur
Deskriptif dengan teknik analisis Kualitatif ulang sampah. Serta ingin mengetahui
dikarenakan permasalahan yang belum lebih jauh hambatan maupun faktor-faktor
jelas, kompleks dan penuh makna. Model kendala di lokasi yang akan di teliti.
pendekatan implementasi kebijakan yang Penelitian ini dilakukan pada bulan April
di gunakan George Edward III disebut 2017 – Mei 2017.
dengan A Model of the Policy Metode yang di gunakan dalam
Implementation (1975). Proses mengambil sample menggunakan Teknik
implementasi ini merupakan sebuah sampling snowball adalah suatu metode
abstraksi atau performansi suatu untuk mengidentifikasi, memilih dan
kebijakan yang pada dasarnya secara mengambil sampel dalam suatu jaringan
sengaja dilakukan untuk meraih kinerja atau rantai hubungan yang menerus.
implementasi kebijakan yang tinggi yang Dalam penentuan sampel, pertama-tama
berlangsung dalam hubungan berbagai dipilih satu atau dua orang sampel, tetapi
variabel. Proses penelitian kualitatif ini karena dengan dua orang sampel ini belum
melibatkan upaya seperti mengajukan merasa lengkap terhadap data yang
pertanyaan dan mengumpulkan data yang diberikan, maka peneliti mencari orang
spesifik dari para partisipan, menganalisis lain yang dipandang lebih tahu dan dapat
data (Creswell 2010). Alasan lain melengkapi data yang diberikan oleh dua
penelitian ini menggunakan metode orang sampel sebelumnya. Begitu
deskriptif karena ingin memahami secara seterusnya, sehingga jumlah sampel
mendalam bagaimana implementasi dari semakin banyak (Sugiyono, 2010). Sumber
pada pengelolaan bank sampah di Bank data (subjek penelitian) yang dipilih
Sampah Mutiara di tahun 2016. adalah orang-orang yang terlibat langsung
Lokasi Penelitian ini akan dilakukan dalam pelaksanaan tersebut. Dalam
di Bank Sampah Mutiara yang terletak di penelitian ini yang menjadi subjek
jalan Pelajar Timur Gang Kelapa Lorong penelitian adalah Direktur Bank Sampah
Gabe Kecamatan Medan Denai. Salah satu Mutiara.
pertimbangan dipilihnya lokasi penelitian Langkah-langkah analisa data yang
tersebut adalah dikarenakan ingin digunakan dalam penelitian ini adalah
menganalisa lebih jauh bagaimana sebagai berikut (Suyanto, 2005): (1)
53
Hasrun Syarif Dongoran, R. Hamdani Harahap & Usman Tarigan. Implementasi Peraturan Walikota Medan tentang
Observasi, yaitu proses pengamatan yang tersebut. Kredibilitas Apakah proses dan
dilakukan secara intens terhadap objek hasil penelitian dapat diterima atau
yang akan diteliti. (2) Wawancara dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai
mendalam (depth interview). Wawancara adalah lama penelitian, observasi yang
mendalam adalah suatu cara detail, analisis membandingkan dengan
mengumpulkan data atau informasi hasil penelitian, yaitu: Pengamatan yang
dengan cara langsung bertatap muka terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri
dengan informan agar mendapatkan data dan unsur unsur dalam situasi yang sangat
lengkap dan mendalam. Wawancara ini relevan dengan persoalan atau isu yang
dilakukan dengan berulang-ulang secara sedang diteliti, serta memuaskan diri pada
intensif. Adapun alat dalam pengambilan hal-hal tersebut secara rinci. Dependability
data seperti, tape recorder, handphone, yaitu apakah hasil penelitian mengacu
foto dan data yang termasuk ke dalam pada tingkat konsistensi peneliti dalam
dokumentasi. (3) Dokumentasi. Studi mengumpulkan data, membentuk, dan
dokumentasi dalam pengumpulan data menggunakan konsep-konsep ketika
penelitian dimaksudkan sebagai cara membuat interprestasi untuk menarik
mengumpulkan data dengan mempelajari kesimpulan (Kriyantono, 2006).
dan mencatat bagian-bagian yang
dianggap penting dan berbagai dokumen HASIL DAN PEMBAHASAN
resmi yang dianggap baik dan ada Komunikasi
pengaruhnya dengan lokasi penelitian. Berdasarkan teori implementasi
Menurut Miles dan Huberman menurut George Edward III disebut
(2010), teknik analisis data dengan model dengan A Model of the Policy
interaktif terdiri atas empat tahapan yang Implementation (1975) dengan hasil
harus dilakukan yaitu pengumpulan data, penelitian yang terjadi di Bank Sampah
reduksi data, display data dan tahap Mutiara adalah: Berdasarkan penelitian
penarikan kesimpulan atau verifikasi. dapat dijelaskan bahwa implementasi
Untuk meningkatkan kualitas penelitian kebijakan Peraturan Walikota Medan No.
digunakan teknik triangulasi yaitu teknik 14 Tahun 2014 tentang Unit Pelaksanaan
pemeriksaan keabsahan data yang Teknis (UPT) Pelayanan Kebersihan Dan
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Bank
data itu untuk keperluan pengecekan atau Sampah Pada Dinas Kebersihan Kota
sebagai pembanding terhadap data Medan di Bank Sampah Mutiara Kelurahan
54
Jurnal Administrasi Publik, 8 (1) Juni 2018: 47-64
Binjai Kecamatan Medan Denai dilihat dari Implementasi kebijakan yang diberikan
Struktur Organisasi dan pola kerja yang oleh Dinas Kebersihan Dan Pertamanan
dilaksanakan maka Bank Sampah Mutiara Kota Medan, khususnya dalam menangani
ini berada di dalam binaan Dinas pengelolaan sampah melalui Bank Sampah
Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Mutiara merupakan cara agar masyarakat
dalam hal ini Unit Pengelola Teknis (UPT) dapat menjalankan kebijakan-kebijakan
Bank Sampah sangat berperan demi yang telah diberikan dengan baik agar
kemajuan dan eksistensi Bank Sampah tercapai tujuan bersama dalam
Mutiara. Peraturan Walikota ini menciptakan lingkungan yang bersih dan
menggunakan proses komunikasi, dalam nyaman. Oleh karena itu implementasi
menentukan keberhasilan pencapaian kebijakan mengenai pengolahan sampah
tujuan implementasi yang efektif. diharapkan dapat berjalan dengan baik.
Melalui komunikasi oleh pengelola Berdasarkan hasil penelitian dapat
Bank Sampah Mutiara maupun masyarakat dijelaskan bahwa Dinas Kebersihan Dan
yang saling berinteraksi. Peran Pemerintah Pertamanan Kota Medan dan Bank Sampah
Kota Medan sebagai Pembina yang di Mutiara memegang peranan penting dalam
delegasikan kepada Dinas Kebersihan Dan hal penanganan pengolahan sampah.
Pertamanan Kota Medan, Badan Dengan melakukan Komunikasi dengan
Lingkungan Hidup Kota Medan, Camat pihak-pihak yang terkait, Dinas Kebersihan
Medan Denai dan Lurah Kelurahan Binjai dan Pertamanan Kota Medan
tentu sangat mendukung pola komunikasi mengharapkan bahwa informasi yang
yang dilakukan, baik itu dalam bentuk diberikannya dapat di implementasikan
sosialisasi maupun kebijakan-kebijakan dengan baik oleh masyarakat. Pada kedua
lainnya yang berkaitan dengan uraian diatas menjelaskan bahwa proses
memberikan informasi kepada masyarakat komunikasi dalam penyampaian informasi
dengan menggunakan tiga hal penting mengenai pengelolaan sampah yang
yang dikemukakan oleh George Edward III. diutarakan oleh Dinas Kebersihan dan
Dengan demikian penyampaian informasi Pertamanan Kota Medan dilakukan untuk
dapat di terima oleh masyarakat dengan menanamkan nilai-nilai serta pengetahuan
kejelasan dan konsistensi yang di pegawai dan semua unsur yang
berikannya. Implementasi kebijakan pada mengandung maksud dan tujuan agar
prinsipnya merupakan cara agar sebuah tercapainya tujuan ke arah yang lebih baik.
kebijakan dapat mencapai tujuan. Dengan adanya metode yang dilakukan
55
Hasrun Syarif Dongoran, R. Hamdani Harahap & Usman Tarigan. Implementasi Peraturan Walikota Medan tentang
oleh Dinas Kebersihan Dan Pertamanan pengelola Bank Sampah Mutiara yaitu
Kota Medan terhadap masyarakat, ini akan dengan menggunakan media, seperti surat
membangun pola pemikiran masyarakat menyurat pembuatan brosur, spanduk dan
bahwa sampah juga dapat menghasilkan pembuatan plank untuk memperkenalkan
secara ekonomi, di sisi lain juga hal keberadaan Bank Sampah Mutiara
tersebut dapat menciptakan lingkungan sekaligus menambah nasabah Bank
bersih, sehat dan nyaman. Sampah Mutiara dan untuk meningkatkan
Adanya informasi yang diberikan partisipasi masyarakat. Komunikasi dalam
oleh pihak Dinas Kebersihan Dan bentuk sosialisasi tersebut juga bertujuan
Pertamanan Kota Medan terhadap untuk menumbuhkan kesadaran
masyarakat diharapkan masyarakat dapat masyarakat untuk tidak membuang
berpasrtisipasi aktif dan ikut serta dalam sampah sembarangan dan meningkatkan
menjaga lingkungan. Penyuluhan yang kebersihan dan kesehatan. Dengan
diberikan Dinas Kebersihan dan demikian pengelolaan sampah yang
Pertamanan Kota Medan dan Bank Sampah dilakukan oleh masyarakat dalam
Mutiara terhadap masyarakat mengenai kehidupan sehari-hari, dapat membantu
karakteristik sampah ini dapat mengurangi volume sampah di Kota
memberikan pengetahuan terhadap Medan, khususnya di lingkungan masing-
masyarakat untuk pengelolaan sampah. masing warga masyarakat. Pada intinya
Pengelolaan sampah yang sering terjadi penyebaran informasi yang dilakukan oleh
antara lain perilaku dan pola hidup pihak pengelola Bank Sampah Mutiara,
masyarakat masih cenderung mengarah Dinas Kebersihan dan Pertamanan,
pada peningkatan timbulnya sampah Kecamatan dan Kelurahan terhadap
karena tidak seimbangnya sumber daya masyarakat terkait mengenai isi informasi,
yang ada dengan keadaan alam, sehingga waktu penyampaian informasi, serta
pengelolaan kebersihan belum mampu pemahaman informasi, telah berjalan
melayani seluruh sampah yang dihasilkan, sesuai perencanaan yang telah dibuat oleh
oleh karena itu volume sampah yang Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota
ditimbulkan semakin meningkat pula, Medan, dalam hal ini oleh Unit Pengelola
sehingga terjadilah penumpukan sampah Teknis Bank Sampah, informasi yang
serta volume sampah yang sangat tinggi. diterima oleh masyarakat mengenai
Dari hasil observasi di lapangan pengelolaan sampah telah diterima dengan
strategi komunikasi yang dilakukan oleh jelas, namun belum semua masyarakat
56
Jurnal Administrasi Publik, 8 (1) Juni 2018: 47-64
57
Hasrun Syarif Dongoran, R. Hamdani Harahap & Usman Tarigan. Implementasi Peraturan Walikota Medan tentang
Pengelolaan Bank Sampah. Kebijakan ini diketahui secara pasti apa penyebab mesin
seharusnya dapat menyentuh untuk pencacah sampah dan pengayak kompos
mengurangi volume sampah di Kota ini bisa dirusak, beberapa hal mungkin saja
Medan, sumber daya yang sangat utama ini terjadi seperti ada kerusakan sistem dan
(peraturan) seharusnya dapat berjalan tata kerja di mesin atau sumber daya
sesuai perencanaan yang telah di tentukan manusia yang kurang kompeten untuk
agar masyarakat dapat menjalankan dan memfungsikan mesin tersebut, sehingga
mengimplentasikan informasi yang telah mesin menjadi rusak. Perlu dilakukan
diberikan oleh pihak Dinas Kebersihan upaya dalam hal perbaikan atau
Dan Pertamanan Kota Medan, khususnya penggantian mesin pencacah sampah dan
Bank Sampah Mutiara di Kelurahan Binjai pengayak kompos agar bisa digunakan
Kecamatan Medan Denai. kembali dalam kegiatan Bank Sampah
Mutiara dan untuk mengelola sampah
Sarana Dan Prasarana Bank Sampah organik masyarakat yang menjadi nasabah
Mutiara Bank Sampah Mutiara dapat menjadi
Bank Sampah Mutiara di Kelurahan pupuk kompos yang memiliki nilai jual
Binjai Kecamatan Medan Denai Kota yang bisa digunakan oleh masyarakat
Medan memiliki sarana dan prasarana untuk kegiatan bercocok tanam.
yaitu: 1) Komputer 1 unit; 2) Buku
Administrasi 200 buah; 3) Kendaraan Sumber Daya Manusia (SDM) Bank
motor viar 1 unit; 4) Meja 4 buah; 5) Kursi Sampah Mutiara
8 buah; 6) Timbangan; 7)Pencacah sampah Adapun pembagian jabatan atau
1 buah; 8) Pengayak kompos 1 buah; 9) tugas di Bank Sampah Mutiara sudah
Bangunan Bank Sampah 5x10 M2 terstruktur secara baik dimulai dari bidang
Secara umum sarana dan prasarana Satpam, Bendahara, Sekretaris, Devisi
atau peralatan yang digunakan di Bank Operasional, Devisi Produksi, Devisi
Sampah Mutiara sudah mencukupi, namun Pemberdayaan Sampah, dan jabatan
ada beberapa alat yang rusak dan tidak tertinggi sebagai Direktur Bank Sampah
bisa digunakan yaitu mesin pencacah Mutiara. Bank sampah merupakan aplikasi
sampah dan pengayak kompos, sehingga gerakan memilah dan memanfaatkan
salah satu kegiatan Bank Sampah Mutiara kembali sampah, yang memiliki esensi
untuk mengelola sampah organik menjadi bahwa masyarakat harus sadar terhadap
kompos tidak bisa dilaksanakan. Belum lingkungan sekitar. Konsep Bank Sampah
58
Jurnal Administrasi Publik, 8 (1) Juni 2018: 47-64
59
Hasrun Syarif Dongoran, R. Hamdani Harahap & Usman Tarigan. Implementasi Peraturan Walikota Medan tentang
60
Jurnal Administrasi Publik, 8 (1) Juni 2018: 47-64
61
Hasrun Syarif Dongoran, R. Hamdani Harahap & Usman Tarigan. Implementasi Peraturan Walikota Medan tentang
62
Jurnal Administrasi Publik, 8 (1) Juni 2018: 47-64
63
Hasrun Syarif Dongoran, R. Hamdani Harahap & Usman Tarigan. Implementasi Peraturan Walikota Medan tentang
Damanhuri, E dan Padmi, T. (2009). Teknologi Wardhana, W.A. (2004). Dampak Pencemaran
Pengelolaan Sampah Bandung: Penerbit ITB. Lingkungan. Cetakan keempat. Yogyakarta:
Dunn, W. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Penerbit ANDI.
Publik. Gajah Mada University Press: Zulkifli, A. (2014). Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan.
Yogyakarta. Jakarta: Salemba Teknika.
Edward III, G.C. (1980). Implementation Public Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Policy. Washington DC: Congresional Quarter Republik Indonesia No.13 Tahun 2012
Press. tentang Pedoman Pelaksanan Reduce, Reuse,
Hamdi, M. (2014). Kebijakan Publik: Proses, Analisis, Recycle melalui Bank Sampah.
dan Partisipasi, Jakarta: Ghalia Indonesia. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
Islamy, M.I. (2000). Prinsip-prinsip Perumusan Pengelolaan Sampah.
Kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara, Peraturan Walikota Medan No. 14 Tahun 2014
2000. tentang Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)
Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Pelayanan Kebersihan Dan Unit Pelaksanaan
Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Teknis (UPT) Bank Sampah Pada Dinas
Group. Kebersihan Kota Medan.
Kountor, D.M.S, dan Ronny, (2005). Metode Peraturan Daerah Kota Medan No. 11 Tahun 2012
Penelitian Untuk Penulisan Skripsi & Tesis: Tentang Pengelolaan Sampah di Kota Medan.
PPM. Surat Keputusan Kepala Dinas Kebersihan Kota
Manik, K.E.S. (2003). Pengelolaan Lingkungan Medan No. 660.2/1280 tanggal 09 Desember
Hidup. Djambatan: Jakarta. 2014 tentang Pembentukan Bank Sampah
Mukono. (2006). Prinsip Dasar Kesehatan Mutiara, struktur kepengurusan Bank
Lingkungan. Airlangga University Press: Sampah Mutiara.
Surabaya. http://lampost.co/berita/metro-kota-hijau-
Moleong, L.J. (2002). Meteodologi Penelitian terbaik-sumatera (di akses pada tanggal 28
Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. April 2017. 15:45 WIB).
Mulyana, D. (2006). Teknik Praktis Riset http://www.menlh.go.id/kebijaksanaan-produksi-
Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media bersih-di-indonesia/ (di akses pada tanggal
Group. 29 April 2017. 10:38 WIB).
Nugroho, D.R. (2004). Kebijakan Publik, Formulasi, http://www.menlh.go.id/rangkaian hlh-2015-
Implementasi dan Evaluasi. Jakarta: dialog-penanganan sampah-plastik/ (di
Gramedia. akses pada tanggal 01 Mei 2017. 16:50 WIB).
Permadi, A.G. (2011). Menyulap Sampah Jadi Suraksumah, W. Permasalahan sampah di kota
Rupiah. Surabaya: Mumtaz Media. bandung dan alternatif solusinya.
Suyoto, B. (2008). Fenomena Gerakan Mengelola Fie.upi.edu/SURAKUSUMAH/Permasalahan_sampah
Sampah, PT Prima Infosarana Media: Jakarta. _kota_bandung_dan_alternatif_solusinya.pdf.
Sutidja, T. (2001). Daur Ulang Sampah. Jakarta: 2007 (di akses pada tanggal 02 Mei 2017.
Bumi Aksara. 20:32 WIB).
Sunarno. (2010). Dasar-Dasar Kebijakan Publik:
Kajian Proses & Analisis Kebijakan
Yogyakarta: UNY.
Suwerda, B. (2012). Bank Sampah (Kajian Teori Dan
Penerapan), Yogyakarta: CV. Rihama-
Rohima.
Suyanto, B. (2005). Metode Penelitian Sosial,
Jakarta: Kencana Pranada Media Group.
Subarsono, A.G. (2006). Analisis Kebijakan Publik:
Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Soemirat, J. (2011). Kesehatan Lingkungan.
Bandung: Gajah Mada University Press.
Tangkilisan, H.N. (2003). Evaluasi Kabijakan Publik,
Penjelasan, Analisis dan Trasformasi
Pemikiran. Yogyakarta: Balairung.
Terry, G.R. (2003). Prinsip-prinsip Manajemen. Bumi
Aksara: Jakarta, 2003.
Winarno, B. (2002). Teori dan Proses Kebijakan
Publik. Yogyakarta: Penerbit Media
Pressindo.
64