Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN PALU
Jln. Lagumba No.25 Mamboro Barat Palu Utara
Telp: (0451) 492518 Fax: (0451) 491451 website: www.poltekkespalu.ac.id
e-mail  : palupoltekkes@gmail.com

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEMERIKSAAN ABDOMEN IBU HAMIL DENGAN TEKNIK LEOPOLD
Setiap kinerja langkah yang diamati dengan memberi tanda (√) pada skala criteria penilaian sebagai berikut :
Nilai 0 : Langkah tindakan tidak dilakukan.
Nilai 1 : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau ada yang dihilangkan.
Nilai 2 : Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan, tetapi kurang tepat dan
Nilai 3 : Langkah dikerjakan dengan benar sesuai dengan urutan, tetapi tanpa ragu- ragu atau
tidak perlu bantuan.
Nilai 4 : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai prosedur.

No Fase/ uraian prosedur SKORE


4 3 2 1
A. Fase pra interaksi

Persiapan diri perawat


Persiapan Bahan / Alat :
1. Ibu hamil (phantom)
2. Satu buah tempat tidur lengkap
3. Selimut
4. Pakaian longgar (bila perlu)
5. Handuk
6. Status ibu / kartu pemeriksaan ibu hamil / buku KIA
7. Alat tulis
Persiapan Lingkungan :
Ruangan pemeriksaan yang tertutup, (bias menggunakan sampiran)
Ruangan dalam keadaan bersih, memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan
yang baik
Bila mungkin ruangan yang dilengkapi dengan fasilitas toilet maupun
wastafel untuk cuci tangan
Persiapan Pasien :
1. Memberitahu tujuan pemeriksaan dan proses pemeriksaan akan
menimbulkan perasaan geli atau tidak enak, tidak membahayakan ibu
dan janin
2. Meminta ibu melonggarkan pakaiannya atau mengganti pakaian longgar
agar nantinya tidak menghalangi jalannya pemeriksaan
3. Memosisikan ibu berbaring telentang dengan menggunakan satu bantal
4. Meminta ibu untuk meletakkan kedua tangan pada kedua sisi atau
melintang di atas dada
5. Meminta ibu untuk menekuk kedua lutut
B Fase Orientasi
4. Mengucapkan salam terapeutik sambil menyebut nama pasien
5. Menyebut nama perawat dan menjelaskan tanggung jawab perawat
6. Melakukan validasi perasaan, kognitif, afektif/psikomotor
7.AMenjelaskan tanggung jawab dan peran perawat
8. Menyampaikan tindakan dan tujuan yang akan dilakukan
9. Melakukan kontrak topik, waktu dan tempat
10. Menyampaikan jaminan kerahasiaan
11. Memberi kesempatan untuk bertanya
12 .Menanyakan kesediaan pasien
C. Fase Kerja
1. Melakukan Palpasi dengan Teknik Leopold I
Pemeriksa berdiri di sebelah kanan menghadap ke bagian wajah ibu,
sambil menyesuaikan suhu tangan pemeriksa dengan suhu tubuh ibu
agar tidak menimbulkan kontraksi uterus pada saat pemeriksaan
Memosisikan uterus ke tengah mulai dari atas simfisis ke fundus uteri,
kemudian tangan kiri menahan fundus, tangan kanan menentukan batas
fundus uteri dan bagian apa yang berada di fundus uteri dengan tangan
(usia kehamilan >12 minggu) atau centimeter (usia kehamilan >22
minggu).
2. Melakukan Palpasi dengan Teknik Leopold II
Meletakkan kedua tangan sejajar pada samping kiri dan kanan perut ibu,
sambil satu tangan menahan pada sisi kiri dan tangan lainnya mencari
bagian apa yang terdapat pada sisi kanan
3. Melakukan Pemeriksaan dengan Teknik Leopod III
a. Menggeser tangan kiri ke bagian fundus uteri, kemudian mengfiksasi
fundus uteri, tangan kanan digeser ke bagian bawah uterus, ibu jari dan
jari-jari lainnya meraba bagian-bagian janin yang berada di uterus
bagian bawah dan menggoyangkannya
b. Menghadap ke kaki ibu (sesuai acuan nasional)
4. Melakukan Pemeriksaan dengan Teknik Leopold IV (sesuaikan
dengan acuan nasional)
a.meminta ibu untuk meluruskan kakinya (lutut tidak ditekuk lagi)

b. pemeriksa menghadap ke bagian kaki dengan sebelumnya


memberitahu ibu
c. meletakkan tangan kiri di samping kiri uterus ibu, dan tangan kanan di
bagian samping kanan uterus ibu. Ujung-ujung jari kedua tangan
menelusuri tepi atas tulang simfisis pubis, mempertemukan ibu jari kiri
dan kanan, kemudian merapatkan ujung-ujung jari kedua tangan dan
dipertemukan
d. mengamati pertemuan ujung-ujung jari kedua tangan
bila ujung-ujung jari kedua tangan bisa dipertemukan disebut
konvergen, yang berarti bagian terbawah janin belum memasuki PAP
dan bila ujung-ujung jari kedua tangan tidak bisa dipertemukan
disebut divergen, yang berarti bagian terbawah janin sudah memasuki
PAP
D Fase Terminasi
Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada klien
Melakukan evaluasi subjektif dan objektiff
Menyampaikan rencana tindak lanjut dengan klien
Membuat kontrak yad: waktu, tempat, topik
Mengahiri kegiatan dengan berpamitan

Nilai: Palu..............................
Jumlah Skor yang didapat X 100%
Total skor Penguji
NBL: 75%

( )

Ttd Mahasiswa:

Nama :
NIM :

Anda mungkin juga menyukai