Anda di halaman 1dari 65

Nama Mahasiswa : No : Observer :

PERAWATAN PAYUDARA IBU NIFAS

Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan skala penilaian
sebagai berikut :
1 : Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan, pengamatan atau
observasi tidak dikerjakan )
2 : Dilakukan tetapi tidak sempurna( langkah atau prosedur belum dilaksanakan secara baik
dan benar atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai atau beberapa langkah tidak
dilaksanakan )
3 : Dilakukan dengan lengkap ( semua langkah atau prosedur dilakukan dengan baik )
TS : Tidak sesuai (Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan atau
situasinya )

PERAWATAN PAYUDARA IBU NIFAS

SKOR
Kegiatan
1 2 3
ALAT:
- 2 buah handuk
- Minyak kelapa / baby oil secukupnya
- Kapas dalam tempatnya
- 2 buah Waskom berisi air hangat
- Bengkok
- Buku catatan
- 2 Waslap
Langkah – langkah
1. Cuci tangan
2. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Mendekatkan alat ke pasien
4. Mengatur posisi pasien
5. Memasang handuk untuk menjaga privasi pasien
6. mengompres putting susu dengan minyak kelapa
7. Memutar putting diputar ke dalam dan keluar dengan ibu jari dan jari
telunjuk sebanyak 5 kali
8. Putting ditarik ke luar sebanyak 20 kali
9. Merangsang payudara dengan waslap/ ujung handuk
10. Basahi ke dua telapak tangan
11. Melakukan massage dengan kedua telapak
tangan dari arah tenagah payudara, keatas, kesamping ke bawah,
kemudian keatas lakukan sebanyak 20 kali
12. Melakukan massage dengan pinggir telapak tangan dari pangkal
payudara ke putting susu sebanyak 20 kali
13. Melakukan masase Dengan ruas-ruas jari dari pangkal payudara ke
putting susu Lakukan gerakan tersebut diatas sebanyak 20 kali
14. Membimbing ibu menyiram / mengompres payudara dengan air hangat
dan air dingin secara bergantian sebanyak 5 kali
15. Membimbing ibu membersihkan payudara dengan handuk
16. Merapikan pasien
17. Merapikan peralatan
18. Cuci tangan
19. Pencatatan dan pelaporan tindakan
Sikap
20. Teliti
21. Hati – hati
22. Sopan

NILAI : Jumlah Nilai x 4 = ------- =

22 3

Penguji

(__________________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI

1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A

2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B

3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C


Nama Mahasiswa : ________________ No : _________ observer : _____________

CHEK LIST KETRAMPILAN PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL

Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan
skala penilaian sebagai berikut :
1 : Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan, pengamatan
atau observasi tidak dikerjakan )
2 : Dilakukan tetapi tidak sempurna( langkah atau prosedur belum dilaksanakan
secara baik dan benar atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai atau
beberapa langkah tidak dilaksanakan )
3 : Dilakukan dengan lengkap ( semua langkah atau prosedur dilakukan dengan
baik )
TS : Tidak sesuai (Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan
atau situasinya )

NO BUTIR EVALUASI SKOR


1 2 3
1 Memberitahu dan menjelaskan pad ibu tindakan
yang akan dilakukan
2 Menyiapkan alat dan bahan
 Timbangan BB
 Metlin TB
 Lila
 Funanduskup
 Tensi meter
 Stetoskop
 Spatel lidah
 Bak instrument
 Hanscun
 Termometer
 Gelas termometer
 Hammer
 Jam tangan
 Senter
 Tisu
 Bengkok
 Kom Tertutup
 Kapas Sublimat / Savlon
 Pinset anatomis (bila perlu )

3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,


mengeringkan dengan handuk yang kering
4 Menimbang BB dan mengukur TB ibu
5 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin di
tempat tidur
6 Mengukur Lingkar Lengan Ibu
7 Memeriksa TTV ( Tanda Vital ) Tekanan Darah,
Nadi, Suhu, RR
8 Melakukan penilaian secara sistematis keadaan
umum pasien, dengan inspeksi terhadap :
keadaan umum, status nutrisi, warna kulit,
tekstur kulit dan pigmentasi
9 Melakukan pemeriksaan pada kepala dan wajah
10 Melakukan pemeriksaan mata, bola mata,
sclera , konjungtiva
11 Melakukan inspeksi dan palpasi pada hidung
12 Melakukan pemeriksaan pada mulut dan
kerongkongan dengan inspeksi dan palpasi
13 Melakukan pemeriksaan pada leher,
pemeriksaan kelenjar tiroid, vena jugularis dan
kelenjar limfe.
14 Melakukan inspeksi dan palpasi pada telinga
15 Melakukan pemeriksaan pada dada dengan
inspeksi dan palpasi
16 Melakukan pada pemeriksaan pada paru dengan
inspeksi pola nafas dengan perkusi, palpasi dan
auskultasi
17 Melakukna pemeriksaan pada ketiak
LEOPOD I

8 Penderita tidur terlentang dan diminta menekuk


kedua lututnya
19 Pemeriksa disebelah kanan penderita dan
menghadap kearah kepala penderita
20 Tangan kanan pemeriksa memegang perut
penderita sebelah kiri dan tangan kiri
pemerioksa memegang perut penderita sebelah
kanan, janin ditengahkan dan tentukan TFU
kemudian ukur dengan metlin dari TFU keatas
simpisis melewati pusat
21 Raba bagian janin yang ada di fundus uteri dan
tentukan
LEOPOD II

22 Penderita tidur terlentang dan diminta menekuk


kedua lututnya
23 Tangan kanan pemeriksa memegang perut
penderita sebelah kiri dan tangan kiri pemeriksa
memegang perut penderita sebelah kanan,
bagian samping janin diraba dengan cara tangan
kanan menahan dan tangan kiri meraba perut
sebelah kanan dan tentukan bagian janin yang
diraba, demikian juga sebaliknya
LEOPOD III

24 Posisi penderita masih tetap seperti leopod II


25 Tangan kanan pemeriksa meraba bagian bawah
Rahim dan dipegang kemudian sedikit digoyang
untuk menentukan untuk menentukan bagian
terbawah janin, tangan kiri menahan fundus uteri
26 Tentukan bagian terbawah janin apakah sudah
masuk apa belum
27 Jika sudah masuk maka lakukan leopod IV,tetapi
jika blm masuk maka tidak dilakukan leopod IV
LEOPOD IV

28 Penderita diminta untuk meluruskan kakinya


29 Pemeriksa menghadap kaki penderita
30 Kedua tangan diletakkan pada kedua sisi bagian
bawah Rahim kemudian raba berapa jauh bagian
terbawah janin masuk PAP
31 Kedua tangan pemeriksa bertemu diatas
simpisis, berarti bagian bawah janin belum
masuk PAP
32 Bila kedua tangan sejajar berartikepala janin
sudah masuk PAP
33 Atau dengan cara lain tangan kanan pemeriksa
ditaru diatas siphisis dan meraba bagian terendah
dan mengukur dengan jari bagian yang belum
masuk PAP (1/5 sd 5/5)
34 Pemeriksaan punctum maksimum ( menentukan
letak punctum maksimum)
35 Melakukan pemeriksaan DJJ
36 Melakukan pemeriksaan ekstremitas dengan
inspeksi dan perkusi
37 Melakukna pemeriksaan punggung dengan
palpasi dan inpeksi
38 Memakai sarung tangan
39 Melakukan vulva higiene
40 Melakukan pemeriksaan genetalia dan kelenjar
limfe inguinal
41 Melakukan pemeriksaan anus apakah ada
hemoroid
42 Melakukan pemeriksaan panggul luar
43 Merapikan klien dan menganjurkan duduk
kembali
44 Mebereskan alat
45 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
46 Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
47 Melakukan dokumentasi tindakan yang telah
dilakukan
TOTAL SKOR

NILAI : Jumlah Nilai X 4 = _____= ………..

47 3

PENGUJI

(________________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI

1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A

2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B

3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C


Nama Mahasiswa : No : Observer :

PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN KLINIK

PERSALINAN

Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan skala
penilaian sebagai berikut :
1 : Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan, pengamatan
atau observasi tidak dikerjakan )
2 : Dilakukan tetapi tidak sempurna( langkah atau prosedur belum dilaksanakan secara
baik dan benar atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai atau beberapa
langkah tidak dilaksanakan )
3 : Dilakukan dengan lengkap ( semua langkah atau prosedur dilakukan dengan baik )
TS : Tidak sesuai (Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan
atau situasinya )

N SKOR
BUTIR EVALUASI
O 1 2 3

LANGKAH I

I. PERSIAPAN ALAT

1. Partus set steril yang terdiri atas :


 2 pasang sarung tangan
 ½ koker
 Klem tali pusat
 Pengikat tali pusat
 Gunting Episiotomi
 Gunting tali pusat
 Kateter nelaton
 Kasa steril
 Doek steril
 Spuit 3 cc

2. Kapas basah
3. Oksitosin
4. Betadin
5. 2 bengkok
6. Tempat plasenta
7. Perlak
8. 2 tempat sampah
9. Larutan dekontaminasi
Air DDT
10 Lembar partograf
11 Clemek
12 Kacamata
13 Sepatu boat
14 Funanduskop
Penghisap De lee
15 Kain tenun
 2 waslap
 kain panjang
 baju ibu
 softek
 2 handuk
16 Untuk bayi :
 penghisap lendir
 salep moki
 selimut kering
 baju bayi
 penutup kepala bayi
17 Persiapan Px :
 Menjelaskan bahwa proses persalinan akan dimulai
 Pengaturan posisi meneran sesuai dengan keinginan Px
LANGKAH II
I. MENGENAL GEJALA DAN TANDA KALA DUA

1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan Kala Dua

 Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran


 Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum
dan vagina
 Perineum tampak menonjol
 Vulva dan stinger ani membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN

2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial


untuk menolong persalinan dan menatalaksana komplilasi ibu dan
bayi baru lahir. Untuk resusitasi BBL  tempat datar, rata, cukup
keras, bersih, kering dan hangat, lampu 60 watt dengan jarak 60 cm
dari tubuh bayi, 3 handuk/kain bersih dan kering, alat penghisap
lendir, tabung atau balon dan sungkup

 Menggelar kain di atas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal
bahu bayi.
 Menyiapkan oksitosin 10 UI dan alat suntik steril sekali pakai di
dalam partus set.
3. Pakai celemek plastic atau dari bahan tidak tembus cairan

4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci


tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan
tangan dongan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.

5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
periksa dalam.

6. Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang


memakai sarung tangan DTT) dan steril (pastikan tidak terjadi
kontaminasi pada alat suntik).

III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAlK

7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati


dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang
dibasahi air DTT.

 Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja,


bersihkan dengan seksama dari arah depan ke belakang.
 Membuang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam
wadah yang tersedia.
 Mengganti sarung tangan jika terkontaninasi (dekontaminasi,
lepaskan dan rendam dalam larutan klorin 0.5 %  #9).
8. Lakukan periksa daIam untuk memastikan pembukaan Iengkap

 Bila selaput ketuban dalam pecah dan pembukaan sudah lengkap


maka lakukan amniotomi
9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan
yang masih memakai sarung tangan ke dalarm larutan klorin 0,5 %
kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam
larutan 0,5% selama 10 menit. Cuci kedua tangan setelah sarung
tangan dilepaskan

10. Periksa denyut jantung janin DJJ setelah kontraksi / saat relaksasi
uterus untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120 - 160
x/menit).

 Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal


 Mendokumentasikan hasiI-hasiI pemeriksaan dalam, DJJ dan
semua hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya pada pantograf.
IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES
BIMBINGAN MENERAN

11. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin


baik dan bantu ibu dalam manemukan posisi yang nyaman dan
sesuai dengan keinginannya

 Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan


kondisi dan kenyamanan ibu dan janin (ikuti pedoman
penatalaksanaan fase aktif) dan dokumentasikan semua temuan
yang ada.
 Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran mereka
untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu untuk
meneran secara benar
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran (bila ada
rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke
posisi setengah dipeluk atau posisi lain yang diinginkan dan
pastikan ibu merasa nyaman).

13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan
kuat untuk meneran :

 Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif.


 Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara
meneran apabila caranya tidak sesuai.
 Bantu Ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya
(kecuali posisi berbaring terlentang dalam waktu yang lama).
 Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.
 Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk ibu.
 Berikan cukup asupan cairan per-oral (minum).
 Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai.
 Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah
120 menit (2 jam) meneran (primigravida) atau 60 menit (1 jam)
meneran (multigravida)
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi
yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran
dalam 60 menit.

V. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI

15. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu,


jika kepada bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm.

16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu

17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan

18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan

VI. PAKAI SARUNG TANGAN DTT PADA KEDUA TANGAN

Lahirnya Kepala

19 Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka


vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi
dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala
bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.
Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernapas cepat dan
dangkal

20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi dan segera lanjutkan proses kelahiran
bayi

 Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan Iewat bagian
atas kepala bayi.
 Jika pusat melilit Ieher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat
dan potong diantara dua klem tersebut.
21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan

Lahirnya Bahu

22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara


biparental. Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi.
Dengan lembut gerakan kepala ke arah bawah dan distal hingga
bahu depan rnuncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan
arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.

Lahirnya Badan dan Tungkai

23. Setelah kedua bahu lahir, satu tangan menyangga kepala dan bahu
belakang, tangan yang lain menelusuri dan memegang lengan dan
siku bayi sebelah atas.

24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki. Memegang kedua mata kaki
(masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata
kaki dengan ibu jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar bertemu
dengan jari telunjuk).

VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR

25. Lakukan penilaian ( selintas ):

a. Apakah bayi cukup bulan ?


b. Apakah bayi menangis kuat dan / atau bernafas tanpa
kesulitan?
Bila salah satu jawaban adalah TIDAK , lanjut ke langkah resusitasi
padabayi baru lahir dengan asfiksia ( lihat penuntun belajar
resusitasi bayi asfiksia )

Bila semua jawaban YA lanjut ke 26

26. Mengeringkan tubuh bayi

Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh Iainnya
(kecuali kedua tangan) tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk
basah handuk / kain yang kering. Pastikan bayi dalam posisi dan
kondisi aman di perut bagian bawah ibu.

27. Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang
lahir (hamil tunggal) bukan kehamilan ganda ( gemeli ).

28. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus


berkontraksi baik.

29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit
IM (intramukuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan
aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin).

30. Setelah 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat dengan klem kira-
kira 2-3 cm dari pusat bayi. Gunakan jari telunjuk dan jari tengah
tangan yang lainnya untuk mendorong isi tali pusat pada 2 cm distal
dan klem pertama.

31 Pemotongan dan pengikatan tali pusat

 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit


(lindungi perut bayi) dan lakukan pengguntingan tali pusat
diantara 2 klem tersebut.
 Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
kemudian lingkarkan lagi benang tersebut dan ikat tali pusat
dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
 Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah
disediakan.
32. Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi

Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga


bayi menempel di dada / perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di
antara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dan putting
payudara ibu

 Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi
 Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
paling sedikit 1 jam

 Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi


menyusui dini dalam waktu 30 – 60 menit. Menyusu untuk
pertama kali akan berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi
cukup menyusu dari satu payudara


Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi
sudah berhasill menyusu
VIII. MANAJEMEN AKTIF KALA TIGA PERSALINAN ( MAK III )

33. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 – 10 cm dari


vulva.

34. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut bawah ibu (di atas
simfisis), untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain memegang klem
untuk menegangkan tali pusat.

35. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah


sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang — atas
(dorso-kranial) secara hati-hati (untuk mencegah lnversio uteri).
Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan
tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi
kembali prosedur di atas.

 Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau


anggota keluarga untuk melakukan stimulasi putting susu.
Mengeluarkan Plasenta

36. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus kea rah
dorsal ternyata diikuti dengan pergeseran tali pusat kea rah distal
maka lanjutkan dorongan kea rah kranial hingga plasenta dapat
dilahirkan

 Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya ditegangkan ( jangan


ditarik secara kuat terutama jika uterus tak berkontraksi ) sesuai
dengan sumbu lahir ( kea rah bawah sejajar lantai atas )

 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga


berjarak sekitar 5-10 cm dan vulva dan lahirkan plasenta.

 Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali


pusat.
1. Ulangi pemberian oksitosin 10 unit IM
2. Lakukan kateterisasi (gunakan teknik aseptik) Jika kandung
kemih penuh.
3. Meminta keluarga untuk menyiapknn rujukan.
4. Mengulang tekanan dorsocranial dan penegangan tali pusat
15 menit berikutnya.
5. Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau
bila terjadi perdarahan segera lakukan tindakan plasenta
manual.
37. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan
kedua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang
telah disediakan.

 Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril
untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian jari-jari
tangan atau klem DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian
selaputnya yang tertinggal.
Rangsangan Taktil (Masase) Uterus

38. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
uterus, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase
dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus
berkontraksi (fundus eraba keras).

 Lakukan tindakan yang diperlukan ( kompresi bimanual internal,


kompresi aorta abdominalis, tampon kondom kateter ) jika
uterus tidak berkontraksi 15 detik setelah rangsangan taktil /
masase.
IX. MENILAI PERDARAHAN

39. Peniksa kedua sisi plasenta ( maternal fetal ) pastikan plasenta telah
dilahirkan lengkap. Masukkan plasenta ke dalam kantung plastik
atau tempat khusus.

40. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan


perjahitan bila laserasi derajat 1 dan 2 yang menimbulkan
perdarahan.

Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif segera melakukan penjahitan.

X. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN

41. Pastikan uterus berkontraksi dgn baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam

42. Pastikan kandung kemih kosong Jika penuh lakukan kateterisasi

Evaluasi

43. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam


larutan klorin 0,5%, bersihkan noda darah dan cairan tubuh, dan
bilas di air DTT tanpa melepas sarung tangan , kemudian keringkan
dengan handuk

44. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai


kontraksi

45. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik

46. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah

47. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik
(40-60 kali/menit).
 Jika bayi sulit bernapas, merintih, atau retraksi, diresusitasi dan
segera merujuk ke rumah sakit
 Jika bayi napas terlalu cepat atau sesak napas, segera rujuk ke
RS rujukanJika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat.
Lakukan kembali kontak kulit ibu bayi dan hangatkan ibu-bayi
dalam satu selimut.

Kebersihan dan Keamanan

48. Bersihkan ibu jari paparan darah dan cairan tubuh dengan
menggunakan air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan darah
diranjang atau disekitar ibu berbaring. Bantu ibu memakai pakaian
yang bersih dan kering
49. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan
keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang
diinginkannya

50. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekotaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas peralatan
setelah didekontaminasi.

51. Buang bahan bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang


sesuai

52. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%

53. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam


larutan klorin 0,5%, lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik
dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit

54. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan
kering

55. Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk melakukan pemeriksaan


fisik   bayi

56. Lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Pastikan kondisi bayi
baik, pernafasan normal ( 40 – 60 kali /menit ) dan temperature
tubuh normal ( 36,5 – 37,5 ºC) setiap 15 menit.

57. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi


Hepatitis B dipaha kanan bawah lateral. Letakkan bayi di dalam
jangkauan ibu agar sewaktu-waktu dapat disusukan
58. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam
didalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit

59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering

Dokumentasi

60. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang) periksa tanda


vital dan asuhan kala IV.

NILAI = jumlah nilai x 4 = ……..

78 3

PENGUJI

(______________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI

1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A

2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B

3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C


Nama Mahasiswa : No : Observer :

PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN KLINIK

MENJAHIT EPISIOTOMI DAN ROBEKAN PERENIUM

Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan skala
penilaian sebagai berikut :
1 : Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan, pengamatan
atau observasi tidak dikerjakan )
2 : Dilakukan tetapi tidak sempurna( langkah atau prosedur belum dilaksanakan secara
baik dan benar atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai atau beberapa
langkah tidak dilaksanakan )
3 : Dilakukan dengan lengkap ( semua langkah atau prosedur dilakukan dengan baik )
TS : Tidak sesuai (Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan atau
situasinya )

N SKOR
BUTIR EVALUASI
O 1 2 3

PERSIAPAN PENJAHITAN

1. Bersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5 % lepaskan


dalam keadaan terbalik dan rendam dalam klorin 0,5%

2. Siapkan peralatan untuk melalukan penjahitan :

- Dalam wadah set partus masukkan : sepasang sarung tangan,


pemegang jarum, jarum jahit, chromic catgut atau catgut no 2/0
atau 3/0, pinset
- Buka alat suntik 10 ml sekali pakai, masukkan ke dalam wadah
set partus
- Patah tabung lidokain (Iidokain 1 % tanpa epineprin) —
perkirakan volume lidokain yang akan digunakan — sesuaikan
dengan besar/ dalamnya robekan. Bila tidak tersedla larutan jadi
lidokain 1% dapat digunakan Iidokain 2 % yang diencerkan 1:1
dengan menggunakan aquades steril.
3. Posisikan bokong ibu pada sudut ujung tempat tidur dengan posisi
Iitotomi

4. Pasang kain bersih di bawah bokong ibu

5. Atur lampu sorot/senter ke arah vulva/perineum Ibu

6. Pakai satu sarung tangan

7. Isi tabung suntik 10 ml dengan larutan lidokain 1% tanpa epinefrin

8. Lengkapi pemakaian sarung tangan pada kedua tangan

9. Gunakan kasa bersih, untuk membersihkan daerah luka dari darah


atau bekuan darah dan nilai kembali luas dan dalamnya robekan
pada daerah perineum

ANASTESI LOKAL

10. Beritahu ibu akan disuntik dan mungkin timbul rasa kurang nyaman

11. Tusukkan Jarum suntik pada ujung luka/robekan perineum


masukkan jarum suntik secara subkutan sepanjang tepi luka.

12. Aspirasi untuk memastikan tidak ada darah yang terhisap. Bila ada
darah tarik jarum sedikit dan kembali masukkan. Ulang lagi aspirasi
(cairan lidokain yang masuk dalam pembuluh darah dapat
menyebabkan denyut jantung tidak teratur)

13. Suntikkan cairan lidokain 1% sambil menarik jarum suntik pada


tepi luka daerah perineum

14. Tanpa menarik jarum suntik keluar dari luka arahkan jarum suntik
sepanjang tepi luka pada mukosa vagina lakukan aspirasi, suntikkan
cairan lidoka 1% sambil menarik jarum suntik. (Bila robek besar
dan dalam anestesi daerah bagian dalam robekan — alur suntikan
anestesi akan berbentuk seperti kipas : tepi perineum, dalam luka,
tepi mukosa vagina)

15. Lakukan Iangkah no 11 s/d 14 untuk ke dua tepi robekan

16. Tunggu 1-2 menit sebelum melakukan penjahitan untuk


mendapatkan hasil optimal dan anestesi

PENJAHITAN ROBEKAN
17. Lakukan inspeksi vagina dan perenium untuk melihat robekan

18. Jika ada perdarahan yang terlihat menutupi luka episiotomi pasang
tampon atau kasa ke dalam vagina (sebaiknya merggunakan tampon
berekor benang)

19. Tempatkan jarum jahit pada pemegang jarum, kemudian kunci


pemegang jarum

20. Pasang benang jahit pada pemegang jarum kemudian kunci


pemegang jarum

21. Lihat dengan jelas batas Iuka episiotomi

22. Lakukan penjahitan pertama sekitar 1 cm diatas puncak luka


robekan di dalam vagina, ikat jahitan pertama dengan simpul mati.
Potong ujung benang yang bebas (ujung benang tanpa jarum
sehingga tersisa sekitai 1 cm)

23. Jahit mukosa vagina dengan menggunakan jahitan jelujur hingga


tepat di belakang lingkaran himen.

Bila menggunakan benang plain cat gut buat simpul mati pada
jahitan jelujur di belakang lingkaran himen.

24. Tusukkan jarum pada mukosa vagina dari belakang lingkaran himen
hingga menembus luka robekan bagian perineum

Bila robekan yang terjadi sangat dalam :

 Lepaskan jarum dari benang


 Ambil benang baru dan pasang pada jarum
 Buat jahitan terputus pada robekan bagian dalam untuk
menghindari rongga bebas/dead space
 Gunting sisa benang
 Pasang kembaIi pada benang jahitan jelujur semula
25. Teruskan jahitan jelujur pada luka robekan perineum sampai ke
bagian bawah luka robekan

26. Jahit jaringan subcutis kanan kiri ke arah atas hingga tepat dimuka
lingkaran hymen

27. Tusukkan jarum dari depan Iingkaran himen ke mukosa vagina


dibelakang Iingkaian himen. Buat simpul mati di belakang
lingkaran himen dan potong benang hingga tersisa sekitar 1 cm

28. Bila menggunakan tampon/kasa di dalam vagina keluarkan


tampon/kasa. Masukkan jari telunjuk ke dalam rektum dan rabalah
dinding atas rektum (Bila teraba jahitan ganti sarung tangan dan
lakukan penjahit ulang)

29. Nasehati Ibu agar :

 Membasuh perineum dengan sabun dan air terutama setelah


buang air besar ( arah basuhan dari bagian muka ke belakang)
 Kembali untuk kunjungan tindak lanjut setelah 1 minggu untuk
pemeriksaan jahitan dan nektum ( Segera rujuk jika terjadl
fistula )
Lanjutkan langkah /Kegiatan Untuk Kebersihan & Keamanan Sesuai Dengan PB
Persalinan

Normal

NILAI =

PENGUJI

(____________________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI

1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A

2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B

3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C


Nama Mahasiswa : No : Observer :

PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN KLINIK

MEMANDIKAN BAYI

Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan
skala penilaian sebagai berikut :
1 : Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan,
pengamatan atau observasi tidak dikerjakan )
2 : Dilakukan tetapi tidak sempurna( langkah atau prosedur belum dilaksanakan
secara baik dan benar atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai atau
beberapa langkah tidak dilaksanakan )
3 : Dilakukan dengan lengkap ( semua langkah atau prosedur dilakukan dengan
baik )
TS : Tidak sesuai (Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan
keadaan atau situasinya)

N SKOR
BUTIR EVALUASI
O 1 2 3

1 PERSIAPAN ALAT

 Bak mandi
 Waslap 2
 Handuk besar 2
 Pakaian bayi 1 set ( gedong, baju, popok, topi)
 Sabun, sampo
 Sisir
 Kasa kering steril
 Sarung tangan bersih
 Thermometer & gelas
 tisu
 Perlak
 Celemek
 Tempat baju kotor
2. Perawat/bidan cuci tangan
3. Siapkan handuk bersih dan pakaian serta buaian bayi yang akan
dipakai setelah mandi di meja terpisah
4. Memakai skrot plastic
5. Membuka kelambu dan merapikan selimut
6. Mengangkat bayi dengan prasat garpu
7. Membaringkan bayi diatas meja bayi yang telah di alasi baju yang
dilepas tadi/handuk
8. Membersihkan mata bayi dengan kapas air DTT dari ujung mata ke
pangkal hidung
9. Menanggalkan pakaian bayi, membersihkan feses bila ada dengan
kapas bersih dan basah
10. Mengukur suhu perrectal :
 Posisi bayi sims
 Thermometer rectal dimasukkan ke anus sebatas recervoir
(turunkan raksa terlebih dahulu)
 Membaca dan mencatat hasil setelah 3 menit
 Membersihkan thermometer dengan larutan sabun dan
mengeringkan dengan tissue, memasukkan thermometer dalam
larutan desinfektan dan dikeringkan dengan tissue, kemudian
thermometer dimasukkan ke dalam air bersih serta dikeringkan
dengan tissue. Turunkan raksa dan masukkan thermometer pada
tempatnya.
11. Menimbang BB bayi
 Bayi ditimbang dalam keadaan telanjang
 Membaca dan mencatat hasilnya
12. Membersihkan muka tanpa sabun
13. Basahi waslap dengan air hangat dan sabun, menyabuni bayi dengan
urutan : kepala, telinga, leher, dada, perut, lengan, ketiak,
punggung, pantat, kaki dan terakhir kelamin
14. Memasukkan bayi kedalam bak mandi
 Angkat bayi dengan cara menyelipkan tangan kiri dibawah
tengkuknya, lalu pegang erat ketiaknya. Tangan kanan
memegang kaki/lutut dengan prasat garpu
 Membilas bayi (perhatikan telinganya) dengan tangan kanan
ketika membasuh seluruh tubuhnya, dimulai dari bagian kepala
sedangkan tangan kanan kiri tetap di posisi semula.
 Untuk membersihkan punggungnya, balikkan tubuh bayi dengan
cara sangga tubuhnya dan pegang erat ketiaknya dengan tangan
kiri. Tangan kanan bisa mulai membilas bagian belakang.
15. Mengeringkan bayi dengan handuk
16. Memperhatikan adanya kelainan
17. Memelihara tali pusat
18. Mengenakan baju dan popok
19. Menyisir rambut
20. Merapikan buaian dan meletekkan bayi dalam buaian
21. Rapikan semua peralatan
22. Cuci tangan
23. Dokumentasikan

NILAI =

PENGUJI

(____________________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI

1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A

2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B

3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C


Nama Mahasiswa : No : Observer :

PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN KLINIK

PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan
skala penilaian sebagai berikut :
1 : Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan, pengamatan
atau observasi tidak dikerjakan )
2 : Dilakukan tetapi tidak sempurna( langkah atau prosedur belum dilaksanakan
secara baik dan benar atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai atau beberapa
langkah tidak dilaksanakan )
3 : Dilakukan dengan lengkap ( semua langkah atau prosedur dilakukan dengan baik )
TS : Tidak sesuai (Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan
atau situasinya )

N SKOR
BUTIR EVALUASI
O 1 2 3

Menyiapkan alat
 Metlin
 Stetoskop neonates
 Perlak alas
 Thermometer
 Gelas thermometer
A
 Hanscun
 Timbangan BB
 Tisu
 Senter
 jam
 baki
B PROSEDUR
1. Menyiapkan lingkungan pemeriksaan dengan menutup korden dan
pintu
2. Menjelaskan pada klien ( Keluarga bayi ) jika akan dilakukan
pemeriksaan
3. Mencuci tangan
4. Mengeringkan tangan dengan handuk kering,bersih dan pribadi
5. Menggunakan sarung tangan
6. Memastikan apakah bayi telah di lakukan resusitasi dengan
rangsangan
7. Memastikan apakah bayi telah di lakukan penghisapan lendir
8. Memastikan apakah bayi telah di lakukan Ambu Bag (
…..liter/menit)
9. Memastikan apakah bayi telah di lakukan Massage jantung
(...liter/menit)
10. Memastikan apakah bayi telah di lakukan lntubasi endotrakheal
11. Memastikan apakah bayi telah di lakukan O2 (....Iiter/menit)
12. Menilai apakah bayi mampu benapas
13. Melihat apakah bayi bergerak aktif
14. Menghitung pernafasan BBL
15. Memeriksa warna kulit BBL
16. Menghitung denyut jantung BBL
17. Menghitung suhu tubuh (axiler) BBL
18. Melihat postur dan gerakan tubuh BBL
19. Mengidentifikasi tonus otot/ tingkat
20. Memeriksa tingkat kesadaran BBL..
21. Memeriksa keadaan tali pusat BBL
22. Melakukan pemeriksaan fisik pada kepala BBL ( bentuk,UUB,
moulage, caput succedanum, cephal haematoma, perdarahan intra
cranial)
23. Melakukan pemeriksaan fisik pada muka BBL ( bentuk, paralisis
syaraf facial, down syndrom )
24. Melakukan pemeriksaan fisik pada mata BBL ( bentuk,kotoran,
perdarahan, strabismus, sklera, konjungtiva, reaksi pupil, dli)
25. Melakukan pemeriksan fisik pada hidung BBL ( bentuk, atresia
koana, mukosa, gerakan ujung hidung, sekresi dan kelainan lainya )
26. Melakukan pemeriksaan fisik pada mulut BBL ( bentuk, palatum
molle, palatum durum, saliva,gusi, bibir dan lidah)
27. Melakukan pemeriksaan fisik pada telinga BBL ( bentuk, daun
telinga, sekresi)
28. Melakukan pemerIksaan fisik pada leher BBL ( meningokel,
Gerakan, )
29. Melakukan pemeriksaan fisik pada klavikula BBL ( bentuk)
30. Melakukan pemeriksaan fisik pada lengan tangan BBL ( bentuk,
pergerakan, kelainan, proporsi, panjang tangan, struktur, dan jumlah
jari. Periksa adakah sindaktili atau polidaktili )
31. Melakukan pemeriksaan fisik pada dada BBL (Periksa ukuran,
bentuk, simetrisitas dan gerak dada saat anak bernapas, serta apakah ada
retraksi dinding dada. Periksa juga jaringan payudara dan puting ,
pernafasan,ronchi, refraksi, denyut jantung, mur-mur)
32. Melakukan pemeriksaan fisik pada abdomen BBL Periksa ukuran,
bentuk, dan simetrisitas abdomen. Lakukan palpasi hepar, limpa,
dan ginjal, serta periksa umbilikus. ( distended, meteorismus, bising
usus, kelainan).

Saat memeriksa perut, sebaiknya gunakan 1 tangan untuk


memegang kaki dan memfleksikan lutut untuk membantu bayi
rileks, dan gunakan tangan satunya untuk palpasi abdomen

33. Melakukan pemeriksaan fisik pada kulit BBL( warna, lanugo,


turgor, verniks kaseosa, oedema, kelainan,ikterus)
34. Melakukan pemeriksaan fisik pada punggung BBL , tulang
belakang ( adanya spinabifida), kulit, serta simetrisitas skapula dan
pantat
35. Melakukan pemeriksaan fisik pada tungkai dan kaki BBL (bentuk,
pergerakan, kelainan, jumlah jari)
36. Melakukan pemeriksaan fisik pada genetalia BBL ,
 Untuk laki-laki, periksa penis, preputium, dan apakah testis
sudah turun ke skrotum. Adanya bilateral undesensus testis,
mikropenis, atau bifid skrotum perlu diinvestigasi terkait
ambigus genitalia. Periksa skrotum untuk adanya hernia
inguinalis atau hidrokel. Periksa apakah ostium uretra eksterna
berada di ujung penis. Pastikan tidak ada hipospadia.
 Untuk perempuan, periksa klitoris, labia, dan hymen. ( Ada
atau tidak pengeluaran lendir putih atau sedikit darah)
 Sudah mengeluarkan urin pada uretra / belum
37. Melakukan pemeriksaan fisik pada anus BBL ( berlubang/tidak,
sudah keluar mekoneum/belum)
38. Menimbang BB
39. Mengukur TB
40. Mengukur LLA
41. Mengukur Lingkar Dada
42. Mengukur Diameter Kepala (cirkumferensia fronto oksipital/ CFO)
43. Mengukur Diameter Kepala ( cirkumferensia mento oksipltalis/
CMO)
44. Mengukur Diameter Kepala (sub oksipito bregmatika/ SOB)
45. Mengukur Diameter Kepala (sub mento bregmatika/ SMB)
46. Mengukur Diameter Kepala (fronto oksipito/ FO)
47. Mengukur Diameter Kepala ( mento oksipito/ MO)
48. Memeriksa moro reflect
49. Memeriksa tonic neck reflect
50. Memeriksa palmargraps reflect
51. Memeriksa walking reflect
52. Memeriksa rooting reflect
53. Memeriksa sucking reflect
54. Memeriksa reflect Babinski
55. Melepaskan hanscun dan membuang ke sampah medis
56 Mencuci tangan
57. Dokumentasi
 Mengisi status kelahiran (tanggal lahir, jam)
 Menulis identifikasi Jenis persalinan( spontar/ tindakan,atas
indikasi )
 Menulis Identifikasi penolong persalinan ( bidan/ dokter/
dukun/ lain-lain)
 Menulis evaluasi lama pertolongan persalinan (Kala I, II, III,
IV, berapa jam menit)
 Menulis komplikasi persaliran dari ibu (HT / Hipotensi,
Partus Lama, Infeksi, KPD, Perdarahan dll)
 Menulis komplikasi persalinan dari bayi ( Prematur/
Postmatur, Malposisi/ MaIpresentasi, Gawat janin, Ketuban
cambur Mekoneum, Prolaps tali Pusat DII)
NILAI =
577
PENGUJI

(________________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI


1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A
2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B
3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C
Mahasiswa : No : Observer :

PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN KLINIK

PENGISIAN KPSP

Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan
skala penilaian sebagai berikut :
1 : Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan, pengamatan
atau observasi tidak dikerjakan )
2 : Dilakukan tetapi tidak sempurna( langkah atau prosedur belum dilaksanakan
secara baik dan benar atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai atau
beberapa langkah tidak dilaksanakan )
3 : Dilakukan dengan lengkap ( semua langkah atau prosedur dilakukan dengan baik )
TS : Tidak sesuai (Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan atau
situasinya )

N SKOR
BUTIR EVALUASI
O 1 2 3

1. Siapkan alat :

1. formulir KPSP yang akan digunakan beserta alat bantu


untuk melakukan pemeriksaan tumbuh kembang bayi
2. APE
3. Timbangan, Metlin TB, Metlin biasa
2. Beri salam pada ibu/klien dengan sopan, perkenalkan diri anda
kepada mereka, jelaskan tentang tujuan dan prosedur tindakan yang
akan dilakukan

3. Melakukan anamnese untuk memperoleh data bayi maupun orang


tuanya sesuai dengan formulir yang ada

4. Mencuci tangan di bawah air mengalir dengan sabun dan keringkan


dengan handuk kering

5. Melakukan pengukuran antropometri (BB, PB, Lila dan lingkar


kepala)

6. Menentukan usia/umur bayi/anak dengan tepat

7. Memasukkan usia bayi pada formulir KPSP

8. Melakukan penilaian perkembangan bayi/anak menggunakan alat


bantu sesuai dengan tugas — tugas dalam format KPSP

9. Menghitung hasil penilaian pada masing-masing sektor

10. Mengklarifikasikan hasil penilaian yang telah dilakukan yaitu


norrnal/tidak dapat dilakukan memberikan penyuluhan

11. Memberi kesempatan pada keluarga untuk bertanya tentang hat —


hal yang kurang dimengerti

12. Merencanakan pemeriksaan selanjutnya pada kunjungan berikutnya


bila ibu melalakukan kunjungan ulang

13. Secara sopan ucapkan salam perpisahan pada ibu/keluarga dan


ucapkan terima kasih

14. Mencuci tangan di bawah air mengalir dengan sabun dan keringkan
dengan handuk kering

NILAI =

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI

1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A

2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B

3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C


Nama Mahasiswa : No : Observer :

PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN KLINIK

PEMERIKSAAN PROTEIN URIN

Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan
skala penilaian sebagai berikut :
1 : Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan, pengamatan
atau observasi tidak dikerjakan )
2 : Dilakukan tetapi tidak sempurna( langkah atau prosedur belum dilaksanakan
secara baik dan benar atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai atau
beberapa langkah tidak dilaksanakan )
3 : Dilakukan dengan lengkap ( semua langkah atau prosedur dilakukan dengan baik )
TS : Tidak sesuai (Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan atau
situasinya )

SKOR

N BUTIR EVALUASI
1 2 3
O

1. Berikan salam dengan ramah dan kenalkan bahwa anda petugas


yang diberi wewenang untuk menjelaskan tindakan klinik yang
dilakukan pada ibu

2. Jelaskan tentang tujuan presedur tindakan

3. Persiapan semua peralatan yang dibutuhkan

 Tabung reaksi beserta rak


 Alat pembakar
 Penjepit tabung
 Pipet
 Tisu
 Hanscun
 Tempat sampah medis non medis
 Urin dalam tempatnya
 Asam asetat 3-6 %
4. Cuci tangan dan memakai handscoon

5. Masukkan urin kedalam 2 tabung reaksi hingga mengisi 2/3 tabung


6. Jepit salah satu tabung bagian bawah, miringkan tabung sekitar 45
derajat sehingga bagian atas tabung dapat dipanasi diatas nyala api
sampai mendidih selama 30 detik

7. Perhatikan terjadinya kekeruhan di lapisan atas urin. Jika terjadi


kekeruhan, maka itu disebabkan oleh protein, tetapi mungkin juga
karena kalsium fosfat atau kalsium karbonat

8. Teteskan urin yang masih panas dengan 3-5 tetes asam asetat.jika
kekeruhan tetap ada uji urin protein (+)

9. Panaskan sekali lagi sampai mendidih

10. Berikan penilain jika hasil

 Negati Tidak ada keruhan


 Positif 1 kekeruhan ringan tanpa butir – butir
 Positif 2 kekeruhan Nampak dilihat dan Nampak butir-butir
 Positif 3 jelas keruh dengan keeping-kepingan
 Positif 4 sangat keruh dengan kepingan-kepingan besar
11 Membereskan alat dan kembalikan ke tempat

12 Mencuci tangan

13 Melakukan dokumentasi

NILAI =

PENGUJI

(_______________________)
Nama Mahasiswa : No : Observer :

PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN KLINIK

PEMERIKSAAN GLUKOSA URIN

Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan
skala penilaian sebagai berikut :
1 : Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan, pengamatan
atau observasi tidak dikerjakan )
2 : Dilakukan tetapi tidak sempurna( langkah atau prosedur belum dilaksanakan
secara baik dan benar atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai atau
beberapa langkah tidak dilaksanakan )
3 : Dilakukan dengan lengkap ( semua langkah atau prosedur dilakukan dengan baik )
TS : Tidak sesuai (Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan atau
situasinya )

N SKOR
BUTIR EVALUASI
O 1 2 3

1. Berikan salam dengan ramah dan kenalkan bahwa anda petugas


yang diberi wewenang untuk menjelaskan tindakan klinik yang
dilakukan pada IBU
2. Jelaskan tentang tujuan presedur tindakan
3. Persiapan semua peralatan yang dibutuhkan
 Tabung reaksi beserta rak
 Alat pembakar
 Penjepit tabung
 Pipet / spuit
 Tisu
 Hasncun
 Tempat sampah medis non medis
 Urin dalam tempatnya
 Fehling A
 Fehling B
4. Cuci tangan dan memakai handscoon
5. Masukkan urin kedalam 1 tabung reaksi
6. Tambahkan 1 ml Fehling A, dan 1 ml Fehling B
7. Tambahkan 0.5 ml urin
8. Jepit tabung reaksi, miringkan tabung 45 derajat dan panaskan
sampai mendidih
9. Amati perubahan warna yang terbentuk
10. Berikan penilain jika hasil
 Negati jika biru
 Positif jika hijau
11 Membereskan alat dan kembalikan ke tempat
12 Mencuci tangan
13 Melakukan dokumentasi

NILAI =

PENGUJI

(__________________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI

1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A

2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B

3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C


Nama Mahasiswa : No : Observer :

PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN KLINIK

PEMERIKSAAN HB SAHLI

Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan
skala penilaian sebagai berikut :
1 : Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan, pengamatan
atau observasi tidak dikerjakan )
2 : Dilakukan tetapi tidak sempurna( langkah atau prosedur belum dilaksanakan
secara baik dan benar atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai atau
beberapa langkah tidak dilaksanakan )
3 : Dilakukan dengan lengkap ( semua langkah atau prosedur dilakukan dengan baik )
TS : Tidak sesuai (Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan atau
situasinya )

N SKOR
BUTIR EVALUASI
O 1 2 3

1. Berikan salam dengan ramah dan kenalkan bahwa anda petugas


yang diberi wewenang untuk menjelaskan tindakan klinik
2. Jelaskan tentang tujuan presedur tindakan
3. Persiapan semua peralatan yang dibutuhkan
 Hb meter lengkap
 Hcl 0.1 % dan tempatnya
 Kapas alcohol
 Tisu
 Hanscun bila perlu
 Aquadest
 Jarum/lanset
 Bengkok tempat alat habis pakai
4. Cuci tangan dan memakai handscoon
5. Beri tahu ibu
6. Persilahkan ibu duduk
7. Masukkan kira-kira 5 tetes (angka 2) hcl 0,1% ke dalam tabung
pengencer hemometer
8. Isaplah darah dengan pipet hemoglobin sampai garis tanda 20ul
9. Hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet.
10. Segera alirkan darah dan pipet ke dalam dasar tabung pengencer
yang berisi Hcl itu. Hati- hati jangan sampai terjadi gelembung
udara
11 Angkatlah pipet itu sedikit, lalu isap Hcl yang jernih itu ke dalam
pipet 2/3 kali untuk membersihkan daerah yang masih tertinggal di
pipet.
12 Campurkan isi tabung itu supaya darah dan asam hcl homogeny,
warna campuran menjadi coklat tua
13 Tambahkan aquades setetes demi setetes, tiap kali diaduk dengan
batang pengaduk yang tersedia. Persamaan warna campuran dan
batang standart harus dicapai dalam waktu 3-5 menit. Setelah saat
darah dan hcl dicampur. Pada usaha mempersamakan warna
hendaknya tabung di putar demikian sehingga garis bagi tidak
terlihat
14 Bacalah kadar hemoglobin dengan satuan gram/dl darah
15 Bersihkan dan rapikan alat
16 Cuci tangan
17 Dokumentasi

NILAI =

PENGUJI

(_____________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI

1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A

2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B

3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C


Nama Mahasiswa : No : Observer :

PEMASANGAN IUD COPPER T 380 A

Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan skala penilaian
sebagai berikut:
1 : Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan, pengamatan atau
observasi tidak dikerjakan )
2 : Dilakukan tetapi tidak sempurna( langkah atau prosedur belum dilaksanakan secara baik
dan benar atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai atau beberapa langkah tidak
dilaksanakan )
3 : Dilakukan dengan lengkap ( semua langkah atau prosedur dilakukan dengan baik )
TS : Tidak sesuai (Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan atau
situasinya )

PEMASANGAN IUD COPPER T 380 A


ALAT : Skor
1 2 3
- Bak instrument berisi :
1. IUD COPPER T 380 A yang belum rusak / terbuka atau kadaluarsa
2. Bifalis spekulum (kecil, sedang atau besar)
3. Tenakulum
4. Sonde uterus
5. Forcep / korental
6. Gunting
8. Sarung tangan steril
9. Cairan antiseptik
10. Kian kasa atau deper
- Lampu penerang
- tempoat cuci tangan
- Larutan klorin 0,5 %
- Waskom tempat larutan
- sampah medis dan non medis
- Buku register
- Perlak
- Air DTT
- Bengkok
Kegiatan
Tindakan pra pemasangan
1. Sapa klien dengan ramah dan memperkenalkan diri anda dan tanyakan
tujuan kedatangannya
2. Berikan informasi umum tentang keluarga berencana
3. Berikan informasi tentang kontrasepsi yang tersedia dan keuntungan
keterbatasan dari masing – masing jenis kontrasepsi ( termasuk
perbedaan antara kontap dan metode reversible) :
 Tunjukkan dimana dan bagaimana alkon tsb digunakan
 Jelaskan bagaimana cara kerja alkon tsb
 Jelaskan kemungkinan efek samping dan masalah kesehatan lain
yang mungkin akan dialami
 Jelaskan efek samping yan umum sering dialami oleh klien
4. Jelaskan apa yang bisa diperoleh dari kunjunganya
PEMERIKSAAN PANGGUL
5. Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kemihnya dan mencuci
area genetalia dengan menggunakan sabun dan air
6. Cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, keringkan dengan
kain bersih
7. Bantu klien untuk naik meja pemeriksaan
8. Palpasi darah perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan atau kelainan
lainnya di daerah supra pubik
9. Kenakan kain penutup pada klien untuk pemeriksaan panggul
10. Atur arah sumber cahaya untuk melihat serviks
11. Pakai sarung tangan
12. Atur penempatan peralatan dan bahan bahan yang akan digunakan
dalam wadah steril atau DTT
13. Lakukan inspeksi pada genetalia eksterna
14. Palpasi kelenjar skene dan bartolini amati adanya nyeri atau duh
( discharge ) vagina
15. Masukkan speculum vagina
16. Lakukan pemeriksaan inspekulo :
 Periksa adanya lesi atau keputihan vagina
 Inspeksi serviks
17. Keluarkan speculum dengan hati – hati dan letakkkan kembali pada
tempat semula dengan tidak menyentuh peralatan lainnya yang belum di
gunakan
18. Lakukan pemeriksaan bimanual :
 Pastikan gerakan serviks bebas
 Tentukan besar dan posisi uterus
 Pastikan tidak adanya kehamilan
 Pastikan tidak ada tumor atau inspeksi pada adnesa
TINDAKAN PRA PEMASANGAN
19. Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang klien rasakan pada
saat proses pemasangan dan setelah pemasangan dan mempersilahkan
klien untuk mengajukan pertanyaan
20. Masukkan lengan AKDR di dalam kemasan sterilnya
 Buka sebagian plastic penutupnya dan lipat belakang
 Masukkan pendorong ke dalam tabung inserter tanpa menyentuh
benda tidak steril
 Letakkan kemasan pada letak yang datar
 Selipkan karton pengukur di bawah lengan AKDR
 Pegang kedua ujung lengan AKDR dan dorong tabung inserter
sampai ke pangkal lengan sehingga lengan akan melipat
 Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung inserter tarik
tabung inserter dari lipatan lengan
 Angkat sedikit tabung inserter dorong dan putar untuk memasukkan
lengan AKDR yang sudah terlipat tersebut ke dalam tabung inserter
PROSEDUR PEMASANGAN AKDR
21. Pakai sarung tangan DTT yang baru
22. Pasang speculum vagina untuk melihat serviks
23. Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic 2 sampai 3 kali
24. Jepit serviks dengan tenakulum secar hati hati
25. Masukkan sonde uterus dengan teknik “ tidak menyentuh “ ( no Touch
Technique ) yaitu secara hati – hati memasukkan sonde ke dalam
kavum uteri dengan sekali masuk tanpa menyentuh dinding vagina atau
bibir speculum
26. Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dan keluarkan sonde
27. Ukur kedalaman kavum uteri pada tabung inserter yang masih berada
di dalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru pada tabung
inserter kemudian buka seluruh plastic penutupan kemasan.
28. Angkat tabung AKDR dari kemasannya tanpa menyentuh permukaan
yang tidak steril , hati – hati jangan sampai pendorongnya terdorong
29. Pegang tabung AKDR dengan leher biru dan posisi horizontal ( sejajar
lengan AKDR ) sementara melakukan tarikan hati hati pada
tenakulum, masukkan tabung inserter ke dalam uterus sampai leher biru
menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan.
30. Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik Withdrawal
( menarik keluar tabung inserter ) sampai pangkal pendorong dengan
tetap menahan pendorong
31. Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter di dorong kembali ke
serviks dampai leher biru menyentuh serviks atau terasa adanya
tahanan.
32. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang UID
kurang lebih 3-4 cm
33. Keluarkan seluruh tabung inserter lektakkan ke tempat sampah
34. Lepaskan tenakulum dengan hati-hati rendam ke larutan klorein 0,5 %
35. Periksa seviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan
tenakulum, Tekan dengan kasa selama 30-60 detik
36. Keluarkan spekulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin 0,5
%
TINDAKAN PASCA PEMASANGAN
37. Rendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dalaam larutan klorin
0,5% selama 1 menit untuk dekontaminasi
38. Buang bahan-bahan yang sudah dipakai lagi (kasa,sarung tangan sekali
pakai) Ketempat yang sudah disediakan untuk srung tangan pakai ulang
celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5 Kemudian lepaskan dengan cara merendam
mengebalikkannya dan rendam dalam larutan klorin tersebut
39. Cuci tangan dengan air sabun, keringkan dengan kain atau handuk
bersih
40. Pastikan klien tidak mengalami kram heart dan amati selama 15 menit
sebelum mempersilahklan klien pulang
41. Buat rekam medik dan lengkapi kartu IUD untuk klien, lakukan
pencatatan pada buku register /catatan akseptor

NILAI =

PENGUJI

(_____________________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI

1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A

2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B

3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C


Nama Mahasiswa : No : Observer :

PENCABUTAN IUD

Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan skala penilaian
sebagai berikut:
1 : Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan, pengamatan atau
observasi tidak dikerjakan )
2 : Dilakukan tetapi tidak sempurna( langkah atau prosedur belum dilaksanakan secara baik
dan benar atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai atau beberapa langkah tidak
dilaksanakan )
3 : Dilakukan dengan lengkap ( semua langkah atau prosedur dilakukan dengan baik )
TS : Tidak sesuai (Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan atau
situasinya )

PENCABUTAN IUD
ALAT : Skor
1 2 3
- Bak instrument berisi :
1. Bivale spekulum (kecil,sedang atau besar)
2. Forcep / korentang
3. Penjepit benang
4. Cucing untuk larutan antiseptik
5. Sarung tangan steril (DTT)
6. Cairan antiseptik
7. Kain kassa /depper

- Lampu penerang
- Tempat cuci tangan
- Waskom tempat larutan
- Sampah medis dan non medis
- Buku register
KEGIATAN
TINDAKAN PRA PENCABUTAN
1. Jelaskan apa yang akan dilakukan dan persilakan klien untuk
menjelaskan pertanyaan
2. Persiapkan peralatan yang diperlukan
3. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
4. Lampu periksa di pasang dan ditanyakan
TINDAKAN PENCABUTAN
5. Pakai sarung tangan baru (sekali pakai) atau sarung tangan (pakai ulang)
yang steril atau DTT
6. Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks
7. Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik 2-3 kali
8. Jepit benang yang dekat serviks dengan klem
9. Tarik keluar benang IUD dengan perlahan untuk mengeluarkan IUD
10. Tunjukan IUD tersebut pada klien
11. Keluarkan spekulum dengan hati-hatil
TINDAKAN PASCA PENCABUTAN
12. Rendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi
13. Buang bahan-bahan yang tidak dipakai lagi (kassa, sarung tangan sekali
pakai) ketempat yang sudah disediakan (untuk sarung tangan pakai
ulang, celupkan ke dua tangan yang masih memakai sarung tangan
kedalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dengan cara
membaliknyadan rendam dalam larutan klorin tersebut )
14. Cuci tangan dengan air air dan sabun keringkan dengan handuk atau
kain yang
15. Buat rekam medik tentang pencabutan IUD, lakukan pencatatan pada
buku register/catatan akseptor

NILAI =

PENGUJI

(____________________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI

1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A

2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B

3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C


Nama Mahasiswa : No : Observer :

PEMASANGAN IMPLAN DUA KAPSUL

Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan skala penilaian
sebagai berikut:
1 : Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan, pengamatan atau
observasi tidak dikerjakan )
2 : Dilakukan tetapi tidak sempurna( langkah atau prosedur belum dilaksanakan secara baik
dan benar atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai atau beberapa langkah tidak
dilaksanakan )
3 : Dilakukan dengan lengkap ( semua langkah atau prosedur dilakukan dengan baik )
TS : Tidak sesuai (Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan atau
situasinya )

PEMASANGAN KAPSUL IMPLAN


ALAT : Skor
1 2 3
1. Handuk kecil
2. Kain bersih
3. Tempat cuci tangan
4. Sabun
5. Sarung tangan steril / DTT
6. Kapsul implant
7. Antiseptik (bethadine)
8. Cucing 2 buah (untuk larutan antiseptik dan untuk tempat implant)
9. Kassa steril (DTT) dalam tempatnya
10. Duk steril (DTT)
11. Spuit 5 cc
12. Implan set steril
13. Lidokain
14. Bisturi
15. plester
16. Larutan klorin
17. Waskom tempat larutan
18. Sampah medis dan non medis
19. Buku register
Kegiatan
Persiapan
1. Periksa kembali rekam medik untuk memastikan apakah klien cocok
menggunakan implan dan apakah ada masalah yang harus terus diawasi
selama pemasangan implan
2. Periksa kembali untuk meyakinkan bahwa klien telah mencuci
lengannya sebersih mungkin dengan sabun dan air, serta membilasnya
sehingga tidak ada sisa sabun.
3. Bantu klien naik ke meja periksa.
4. Letakkan kain yang bersih dan kering dibawah lengan klien dan atur
posisi lengan klien dengan benar (lengan yang dipasang implan adalah
lengan yang tidak dominan aktif, untuk yang tidak kidal, dipasang
dilengan kiri )
5. Tentukan tempat pemasangan pada bagian dalam lengan atas, dengan
mengukur 8 cm diatas lipatan siku
6. Beri tanda pada tempat implan nanti akan dimasukkan
7. Pastikan bahwa peralatan yang steril atau telah didesinfeksi tingkat tinggi
(DTT) sudah tersedia
8. Buka peralatan steril dari kemasan
9. Buka kemasan implan dan tempatkan kedalam mangkok kecil yang
steril(atau biarkan dalam kemasannya bila tidak tersedia mangkok kecil
yang steril, mintalah bantuan seorang asisten )
TINDAKAN PRA PEMASANGAN
10. Cuci tangan dengan air sabun, keringkan dengan handuk atau kain yang
bersih
11. Pakai sarung tangan steril atau DTT (bila terdapat bedak )
12. Hitung jumlah kapsul untuk memastikan lengkap 2 buah
13. Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik, gerakkan ke arah
luar secara melingkar seluas 8-13 cm dan biarkan kering
14. Pasang kain penutup (doek) steril atau DTT disekeliling pasien
PEMASANGAN KAPSUL IMPLAN
15. Tusukkan jarum semprit dikulit tepat dilokasi insisi pada kulit nantinya
akan dilakukan
16. Suntikan anastesi lokal (lidokain 1%-2%) 0,3 – 0,5 cc tepat dibawah
kulit (intradermal ) pada tempat insisi yang telah ditentukan, sampai
kulit sedikit menggelembung
17. Teruskan penusukan jarum kelapisan dibawah kulit (subdermal) kurang
lebih sejauh 4 cm dari lokasi insisi yang direncanakan, lakukan aspirasi
untuk meyakinkan bahwa jarum tidak masuk kepembuluh darah
18. Suntikkan 0,5 cc obat anastesi sambil menarik semprit ke arah tempat
tusukan jarum dikulit tetapi tidak sampai mencabut seluruh jarumnya
(dengan tehnik ini, anastesi lokal akan merata disepanjang bawah kulit
dimana batang implan akan ditempatkan)
19. Ulangi langkah 17 dan 18. Kira-kira membentuk sudut 20 – 30 terhadap
lokasi suntikan anastesi sebelumnya ( jumlah keseluruhan obat anastesi
yang diperlukan tidak lebih dari 2 cc)
20. Tunggu 2-3 menit, lakukan uji efek anastesinya sebelum melakukan
insisi pada kulit
21. Buat insisi dangkal dikulit selebar + 2 mm dengan bisturi (sebagai
alternatif, langkah ini dapat digantikan dengan menusukkan trokar
langsung kelapisan bawah kulit/subdrmal )
22. Masukkan ujung trokar (yang pendorongnya telah dipasang ) melalui
tempat insisi dengan sudut yang agak besar (+30 dari permukaan kulit)
23. Setelah ujung trokar menembus kulit, ubah sudut trokar menjadi sejajar
kulit (bila langkah ini dikerjakan dengan benar, kulit akan terangkat )
24. Masukkan terus trokar dan pendorngnya sampai sedikit melewati batas
tanda pertama (pada pangkal trokar ) tepat berada pada luka insisi
(perhatikan : oleh karena trokar yang kita pakai adalah trokar untuk
implan enam batang yang ukuran implannya lebih pendek dari pada
implan dua batang, maka trokar perlu di dorong sedikit melebihi batas
yang ada pada trokar sesuai dengan selisih panjang implan dua batang
dan enam batang)
25. Keluarkan pendorong
26. Masukkan kapsul yang pertama kedalam trokar dengan tangan atau
dengan tangan atau pinset : tadahkan tangan yang lain dibawah kapsul
sehingga dapat menangkap kapsul bila jatuh
27. Masukkan kembali pendorong dan tekan kapsul ke arah ujung trokar
sampai terasa adanya tahanan
28. Tahan pendorong dtempatnya dengan satu tangan. Dan tarik trokar
keluar sampai mencapai pegangan pendorong (dengan tehnik ini batang
implan akan tertunggal dibawah kulit sesuai yang akan drencanakan )
29. Tarik trokar dan pendorongnya secara bersama- sama sampai batas
tanda kedua (pada ujung trokar) terlihat pada luka insisi : jangan
mengelurkan trokar dari tempat insisi
30. Tahan kapsul yang telah terpasang dengan satu jari dan masukkan
kembali trokar , ulangi lagi kembali langkah 24-28
31. Raba kapsul untuk memastikan kedua kapsul implan telah terpasang
(keduanya kira-kira membentuk suduk15⁰-30⁰)
32. Raba daerah insisi untuk memastikan seluruh kapsul berada jauh dari
insisi (ujung implan tidak boleh menyembul diluka insisi)
TINDAKAN PASCA PEMASANGAN
33. Tekan pada tempat insisi dengan kassa untuk menghentikan perdarahan
(kalau ada)
34. Dekatkan ujung – ujung insisi dan tutup dengan band –aid
35. Beri pembalut tekan untuk mencegah perdarahan dan mengurangi
memar
36. Beri petujukpada klien cara merawat luka (mis; bila ada nanah, atau
darah atau kapsul keluar dari luka insisi, klien harus segera kembali ke
klinik)
37. Sedot larutan klorin o,5% kedalam tabung semprit. Keluarkan lagi, lalu
lepaskan jarum dari tabung semprit
38. Buang jarum diwadah khusus (terbuat dari bahan yang sulit ditembus
benda tajam ), buang tabung semprit dan pendorongnya ditempat
sampah medis. catatan : Bila tempat sampah khusus benda tajam telah
penuh, bakar atau kubur
39. Letakkan semua peralatan dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
untuk dekontaminasi , pisahkan trokar dari pendorongnya
40. Buang peralatan yang sudah tidak dipakai lagi ketempatnya (kasa,
kapas,sarung tangan / alat suntik sekali pakai)
41. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan
klorin, kemudian buka dan rendam selama 10 menit
42. Cuci tangan dengan sabun dan air, kemudian keringkan dengan handuk
atau kain bersih
43. Buat rekam medik tentang pemasangan implan, lakukan pencatatan
pada buku register /catatan akseptor
44. Lakukan observasi selama 5 menit sebelum memperbolehkan klien
pulang

NILAI =

PENGUJI

(____________________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI

1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A

2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B

3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C


Nama Mahasiswa : No : Observer :

PENCABUTAN IMPLAN DUA KAPSUL

Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan skala penilaian
sebagai berikut:
1 : Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan, pengamatan atau
observasi tidak dikerjakan )
2 : Dilakukan tetapi tidak sempurna( langkah atau prosedur belum dilaksanakan secara baik
dan benar atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai atau beberapa langkah tidak
dilaksanakan )
3 : Dilakukan dengan lengkap ( semua langkah atau prosedur dilakukan dengan baik )
TS : Tidak sesuai (Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan atau
situasinya )

Skor
PENCABUTAN IMPLAN DUA KAPSUL
1 2 3
KEGIATAAN
PERSIAPAN
Alat :
1. Handuk kecil
2. Kain bersih
3. Tempat cuci tangan
4. Sabun
5. Sarung tangan steril / DTT
6. Kapsul implant
7. Antiseptik (bethadine)
8. Cucing 2 buah (untuk larutan antiseptik dan untuk tempat implant)
9. Kassa steril (DTT) dalam tempatnya
10. Duk steril (DTT)
11. Spuit 5 cc
12. Implan set steril ( tanpa trokard )
13. Lidokain
14. Bisturi
15. plester
16. Larutan klorin
17. Waskom tempat larutan
18. Sampah medis dan non medis
19. Buku register

1. Tanyakan apakah sudah mrngetahui prosedur pencabutan implant


2. Tanyakan tentang adanya reaksi alergi terhadap obat anastesi
3. periksa kembali untuk meyakinkan bahwa klien telah mencuci
lengannya sebersih mungkin dengan sabun dan air, serta membilasnya
sehingga tidak ada sisa sabun
4. Bantu klien naik kemeja periksa, letakkan kain bersih dan kering
dibawahlengan klien dan atur posisi lengan klien dengan benar
5. Raba kapsul untuk menentukan jumlah kapsul lokasi insisi guna
mencabut kapsul dengan memperhitungkan jarak yang sama dari ujung
kedua kapsul
6. Pastika bahwa peralatan yang steril atau yang telah didesinfeksi tingkat
tinggi (DTT)
7. Buka peralatan steril dari kemasannya
TINDAKAN PRA PENCABUTAN
8. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan handuk atau kain
bersih
9. Pakai sarung tangan steril atau DTT (bila sarung tangan di beri bedak,
hapus bedak dengan menggunakan kasa yang telah dicelupkan kedalam
air steril atau DTT )
10. Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang diperlukan
11. Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik, gerakkan arah luar
secara melingkar seluas 8-13 cm dan biarkan kering
12. Pasang kain penutup (DOEK) steril atau DTT disekeliling lengan klien
PENCABUTAN KAPSUL DENGAN TEHNIK STANDAR
13 Tusukkan jarum semprit dikulit tepat dilokasi insisi pada kulit nantinya
akan dilakukan
14. Suntikan anastesi lokal (lidokain 1% - 2%) 0,3 – 0,5cc tepat dibawah
kulit( intradermal) pada tempat insisi yang telah ditentukan, sampai
Kulit sedikit menggelembung
15. Teruskan penusukan jarum kelapisan dibawah kulit (subdermal)
dibawah ujung akhir dari kapsul sampai sepertiga panjang kapsul,
lakukan aspirasi untuk meyakinkan bahwa jarum tidak masuk
kepembuluh darah
16. Suntikan 0,5-1cc obat anastesi sambil menarik spuit kearah tempat
tusukan jarum dikulit tetapi tidak sampai mencabut seluruh jarumnya
(dengan tehnik ini, anastesi local akan merata disepanjang bawah
kulit dan agar kapsul tetap mudah diidentifikasi dengan perabaan )
17. Tunggu 2-3 menit, uji efek anastesinya sebelum membuat insisi pada
kulit
18. Buat insisi kecil dengan bisturi dengan jarak sekitar 5 mm dibawah
ujung dari kapsul yang terdekat dengan siku
19. Tentukan lokasi kapsul yang termudah untuk dicabut dan didorong
pelan – pelan kerah insisihingga ujung dari kapsul tampak
20. Jepit ujung kapsul dengan klem lengkung (Masquito) dan bawah kearah
insisi
21. Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilinginya dengan
menggunakan kasa steril atau bisturi
22. Kelurkan kapsul dengan cara menariknya menngunakan klem atau
pinset , taruh pada mangkok yang berisi mangkok yang berisi larutan
klorin 0,5%
23. Lakukan langkah yang sama untuk kapsul berikutnya yang akan dicabut
(bila diperlukan suntikan lagi anastesi)
PENCABUTAN KAPSUL YANG SULIT
CATATAN : Prosedur pemberian anastesi sudah dilakukan
24. Buat insisi kecil dengan bisturi dengan jarak sekitar 5 mm dibawah
ujung dari kapsul yang terdekat dengan siku
25. Untuk kapsul yang jauh dri tempat insisi , dorong kapsul dengan jari
kearah tempat insisi, masukkan klem lengkung yang terbuka mengarah
keatas dan jepit kapsul dengan ujung-ujung klem
26. Jatuhkan klem tersebut 180⁰ ke arah bahu klien
27. Setelah menjatuhkan klem kea rah bahu,bersihkan jaringan ikat yang
mengelilingi kapsul dengan menggunakan kasa steril atau kapsul
28. Bila setelah menjatuhkan klem kearah bahu, kapsul tidak kelihatan,
maka putar klem 180⁰ kearah yang berlawanan dari sumbunya untuk
membuat ujung kapsul mencuat
29. Setelah jaringan ikat dilepaskan dari ujung kapsul, tekan dengan jari
tangan jaringan ikat yang mengelilingi kapsul sehingga ujung kapsul
mencuat
30. Jepit kapsul yang telah mencuat itu dengan klem lain sambil melepas
klem lengkung
31. keluarkan kapsul dengan cara menarik kapsul secara perlahan, taruh
pada mangkok yang berisi larutan klorin 0,5%
32. Lakukan langkah yang sama untuk kapsul berikutnya untuk yang
akandicabut (bila diperlukan suntikan lagi anastesi)
PENCABUTAN KAPSUL DENGAN TEHNIK POP OUT
CATATAN : Prosedur pemberian anastesi sudah dilakukan
33. Pilih kapsul yang mudah di cabut
34. Dorong ujung atas dari kapsul (dekat bahu) dengan mnggunakan jari
35. Pada saat ujung bawah kapsul (dekat siku) menonjol keluar , buat insisi
kecil (2-3 mm) di atas ujung kapsul tersebut dengan menggunakan
bisturi
36. Tekan ujung kapsul dengan ibu jari dan jari-jari lainya sehingga
mencuat dari tempat insisi
37. Masukkan bisturi ketempat insisi sehingga menyentuh ujung kapsul dan
potong jaringan ikat yang menutupi ujung kapsul
38. Setelah jaringan ikat dilepaskan dari ujung kapsul, tekan kapsul dengan
jari tangan sehingga ujung kapsul mencuat (pop out) pada tempat
insisi
39. Keluarkan kapsul dengan cara menarik kapsul secara perlahan
menggunakan klem atau pinset, taruh pada mangkok yang berisi larutan
klorin 0,5%
40. Lakukan langkah yang sama untuk kapsul berikutnya yang akan
dicabut (bila diperlukan suntikkan lagi anastesi)
PENCABUTAN KAPSUL DENGAN TEHNIK U
CATATAN : Prosedur pemberian anastesi sudah dilakukan
41. Buat insisi kecil (selebar ± 3-4 mm ) pada kulit dintara kapsul pertama
dan kedua dengan arah memanjang ± berjarak 5 mm diatas ujung
kapsul
42. Pegang kapsul dngan jari tangan dan masukkan ujung klem implan (alat
vasektomi yang dimodifikasi) sampai mencapai kapsul
43. Jepit kapsul dan tarik keluar sampai mendekati permukaan kulit, klem
implan dijatuhkan 90⁰ kea rah bahu (kalau perlu sampai 180⁰ )hingga
kapsul terlihat
44. Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilinginya dengan
menggunakan kasa atau scalpel
45. Jepit ujung kapsul yang sudah dibersihkan dengan klem lengkung, tarik
keluar dan taruh
46. Lakukan langkah yang sama untuk kapsul berikutnya yang akan dicabut
(bila diprlukan disuntikkan lagi anastesi)
TINDAKAN PASCA PENCABUTAN
47. Perlihatkan kedua kapsul tersebut pada klien
48. Rapatkan kedua tepi luka insisi dan tutup dengan band-aid
49. Beri pembalut tekan untuk mencegah perdarahan dan mengurangi
memar
50. Beri petunjuk pada klien cara merawat luka
51. Anjurkan pada klien untuk segera kembali ke klinik bila ada nanah atau
darah keluar dari luka insisi
52. Sedot larutan klorin 0,5% kedalam tabung semprit, keluarkan lagi ,lalu
lepaskan jarum dari tabung semprit
53. Buang jarum diwadah khusus (terbuat dari bahan yang sulit ditembus
bahan tajam ), buang tabung semprit dan pendorongnya ditempat
sampah medis
Catatan; Bila tempat sampah khusus benda tajam telah penuh, bakar atau
kubur
54. Letakkan semua peralatan dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
untuk dekontaminasi
55. Buang peralatan yang sudah idak dipakai lagi ketempatnya (kasa, kapas,
alat suntik sekali pakai dan kapsul implan)
56. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan
klorin, kemudian buka dan rendam selama 10 menit
57. Cuci tangan dengan sabun dan air kemudian keringkan dengan handuk
atau kain bersih
58. Lakukan observasi selama 5 menit sebelum memperbolehkan klien
pulang
CATATAN :
teknik-teknik pencabutan implan yang ditulis dalam penuntun belajar ini
meskipun ditulis dengan langkah-langkah berurutan, tidak dimaksudkan
pelaksanaannya harus diurutkan seperti itu. Dalam prakteknya kita bias
memilih satu atau gabungan dari teknik-teknik tersebut
NILAI =

Penguji

(____________________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI

1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A

2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B

3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C

Nama Mahasiswa : No : Observer :


PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN KLINIK

PEMERIKSAAN FISIK IBU NIFAS

Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan skala
penilaian sebagai berikut :
1 : Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan, pengamatan
atau observasi tidak dikerjakan )
2 : Dilakukan tetapi tidak sempurna( langkah atau prosedur belum dilaksanakan secara
baik dan benar atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai atau beberapa langkah
tidak dilaksanakan )
3 : Dilakukan dengan lengkap ( semua langkah atau prosedur dilakukan dengan baik )
TS : Tidak sesuai (Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan atau
situasinya )

N SKOR
BUTIR EVALUASI
O 1 2 3
PERSIAPAN
1. Menyapa pasien dan menjelaskan tujuan anamnesa
2. Persiapan alat :
 Tensimeter & stetoskop
 Termometer
 Hanscun steril & hanscun bersih
 Kom tertutup & kapas sublimat
 Perlak / underpad
 Bengkok
 penligth
 Sampah medis & non medis
 Alat tulis
 Format anamnesa ibu nifas
3. Memposisikan pasien senyaman mungkin
4. Merespon keluhan pasien
5. Persiapan tempat pemeriksaan dan alat (lembar status ibu, alat
tulis, register ibu nifas)
6. Menanyakan biodata pasien dan suami (nama, umur, agama,
pendidikan, pekerjaan, suku/ bangsa, alamat)
7. Menanyakan keluhan utama/ alasan kedatangan
8. Menanyakan riwayat perkawinan
9. Menanyakan riwayat haid
10. Menanyakan riwayat obstetrik
11. Menanyakan riwayat persalinan sekarang
12. Menanyakan riwayat kontrasepsi
13. Menanyakan riwayat penyakit yang lalu
14. Menanyakan riwayat penyakit keluarga yang menurun dan
menular
15. Menanyakan riwayat diet (jenis makanan yang dimakan, frekuensi,
keluhan, obat-obatan dan zat besi yang dikonsumsi)
16. Menanyakan riwayat ambulasi (frekuensi, pusing saat ambulasi,
mandiri atau dengan bantuan orang lain)
17. Menanyakan riwayat eliminasi
18. Menanyakan mengenai proses menyusui
19. Menanyakan mengenai tanda bahaya postpartum
20. Menanyakan kondisi psikososial ibu :
a. perasaan ibu terhadap bayinya
b. respon suami dan keluarga terhadap kondisi ibu
c. adat istiadat yang berhubungan dengan nifas di lingkungan
tempat tinggal ibu
21. Memeriksa keadaan Umum Ibu
22. Periksaa Tanda-Tanda Vital
a. Tekanan Darah
b. Nadi
c. Suhu
d. Pernafasan                  
23. Melakukan pemeriksaan payudara :
a. Ibu tidur terlentang dengan lengan kiri diatas kepala, raba
payudara sampai axila bagian kiri( apakah ada
benjolan,pembesaran kelenjar)
b. Kemudian ulangi prosedur yang sama pada payudara
sampai axial bagian kanan
c. Inspeksi putting susu (apakah menonjol,datar,terbenam
atau ada nanah)
24. Melakukan pemeriksaan abdomen (Lihat apakah ada luka bekas
operasi, menilai tinggi fundus uteri,kontaksi dan konsistensi uterus)
25. Melakukan pemeriksaan Kandung kemih
26. Melakukan pemeriksaan pada kaki ( adakah varises, Ada warna
kemerahan pada betis, apakah ada odema, adakah tanda human )
27. Melakukan pemeriksaan Genetalia/perineum, posisikan kaki ibu
dorsal recumbent
28. Gunakan sarung tangan steril
29. Perhatikan warna,bau lokhea,konsistensi,hematom vulva dan
kebersihan

30. Lakukan vulva Hygiene,perhatikan perdarahan dan sumber darah


(menilai luka laserasi atau jahitan perineum
31. Lepaskan sarung tangan dan rendam ke dalam larutan korin
( langssung buang ke sampah medis )
32. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan
33.  Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

PENGUJI

NILAI =

(____________________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI

1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A

2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B

3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C


PENUNTUN BELAJAR KONSELING TANDA BAHAYA IBU HAMIL

Nama Mahasiswa : No : Observer :

Beri nilai untuk setiap langkah klink dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Perlu Perbaikan : Langkah klinik sudah dilakukan tetapi belum dilaksanakan dengan benar dan baik atau tidak
sesuai dengar urutannya sebagian langkah tidak dilakukan
2. Cukup : Langkah klinik sudah dilakukan dengan benar tetapi hasilnya belum baik atau waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan Iangkah tersabut lebih lama dari yang diharapkan
3. Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga pekerjaannya cukup memuaskan dan waktu
yang dipergunakan sangat efisien

SKOR
NO BUTIR EVALUASI
1 2 3
SIKAP & PERILAKU
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2 Memperkenalkan diri kepada klien
3 Mempersilakan klien duduk
4 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
5 Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat
CONTENT
6 Menyebutkan tanda bahaya kehamilan
7 Menjelaskan tanda tanda perdarahan pervaginam dalam kehamilan dan
pengaruhnya terhadap kehamilan
8 Menjelaskan tentang sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang
dan pengaruhnya terhadap kehamilan
9 Menjelaskan tentang masalah penglihatan atau pandangan kabur atau
terbayang pada kehamilan
10 Menjelaskan adanya nyeri abdomen yang hebat dan pengaruhnya
terhadapkehamilan
11 Menjelaskan adanya bengkak pada muka dan tangan dan pengaruhnya
terhadap kehamilan
12 Menjelaskan adanya bayi kurang bergerak seperti biasa dan pengaruhnya
terhadap kehamilan
13 Menjelaskan untuk segera datang ke klinik jika mengalami tanda tanda
bahaya kehamilan
14 Menanyakan pada ibu apakah pernah mengalami tanda tanda bahaya
tersebut
15 Menjelaskan kembali tanda bahaya kehamilan yang telah diterangkan
TEKNIK
16 Melaksanakan tindakan secara sistematis
17 Melaksanakan Tindakan secara berurutan
18 Mengaja privacy pasien
19 Melaksanakan tinadakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu

NILAI =
19

PENGUJI

(____________________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI


1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A
2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B
3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C
PENUNTUN BELAJAR KONSELING PERSIAPAN PERSALINAN DAN KESIAGAAN KEGAWATDARURATAN
PADA IBU HAMIL

Nama Mahasiswa : No : Observer :

Beri nilai untuk setiap langkah klink dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Perlu Perbaikan : Langkah klinik sudah dilakukan tetapi belum dilaksanakan dengan benar dan baik atau tidak
sesuai dengar urutannya sebagian langkah tidak dilakukan
2. Cukup : Langkah klinik sudah dilakukan dengan benar tetapi hasilnya belum baik atau waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan Iangkah tersabut lebih lama dari yang diharapkan
3. Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga pekerjaannya cukup memuaskan dan waktu
yang dipergunakan sangat efisien

SKOR
NO BUTIR EVALUASI
1 2 3
SIKAP & PERILAKU
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2 Memperkenalkan diri kepada klien
3 Mempersilakan klien duduk
4 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
5 Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat
CONTENT
6 Menanyakan (memastikan kembali) identitas pasien: nama ibu, umur ibu,
nama suami, alamat
7 Menanyakan (memastikan kembali): gravida (jumlah kehamilan), dan
taksiran persalinan.

8 Menanyakan (dan menjelaskan) pentingnya mengetahui golongan darah


ibu.

9 Menanyakan nama calon pendonor darah.

10 Menanyakan (dan menjelaskan) rencana penolong dan tempat persalinan.

11 Menanyakan rencana pendamping persalinan.

12 Menanyakan (dan menjelaskan) tentang persiapan/ketersediaan biaya


persalinan.

13 Menanyakan lokasi tempat tinggal ibu dengan rencana tempat melahirkan.

14 Menanyakan (dan menjelaskan) tentang persiapan/ketersediaan alat


transportasi yang akan digunakan dalam keadaan darurat.
15 Menanyakan (dan menjelaskan) tentang persiapan peralatan yang
dibutuhkan ibu dan bayi.

16 Menanyakan tentang pembuatan keputusan dalam keluarga dan siapa yang


SIAGA saat persalinan (dilibatkan dan menjadi pendamping saat
persalinan).

17 Menanyakan (dan menjelaskan) tentang siapa yang menjaga anak di


rumah saat persalinan (saat ibu dirawat). (Untuk ibu primi/multipara
dengan anak hidup).

18 Menanyakan pengetahuan ibu (dan menjelaskan) tentang tanda bahaya


kehamilan dan persalinan.

19 Menanyakan pengetahuan ibu (dan menjelaskan) tentang tanda-tanda


persalinan

20 Menanyakan tentang rencana penggunaan kontrasepsi setelah melahirkan.

21 Menjelaskan tentang komitmen/kesediaan ibu dan suami (keluarga) untuk:


suami menjadi pendamping persalinan, melakukan inisiasi menyusu dini,
dan pemeriksaan nifas.

22 Melakukan evaluasi konseling.

23 Melakukan dokumentasi pada kartu amanat persalinan dan form


perencanaan persalinan sesuai tanggal pelaksanaan.

24 Menanyakan (memastikan kembali): gravida (jumlah kehamilan), dan


taksiran persalinan.

25 Menanyakan (dan menjelaskan) pentingnya mengetahui golongan darah


ibu.

26 Menanyakan nama calon pendonor darah.

TEKNIK
27 Melaksanakan tindakan secara sistematis
28 Melaksanakan Tindakan secara berurutan
29 Menjaga privacy pasien
30 Melaksanakan tinadakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu

NILAI =
30
PENGUJI

(____________________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI


1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A
2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B
3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C

PENUNTUN BELAJAR KONSELING KETIDAKNYAMANAN PADA IBU HAMIL

Nama Mahasiswa : No : Observer :

Beri nilai untuk setiap langkah klink dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Perlu Perbaikan : Langkah klinik sudah dilakukan tetapi belum dilaksanakan dengan benar dan baik atau tidak
sesuai dengar urutannya sebagian langkah tidak dilakukan
2. Cukup : Langkah klinik sudah dilakukan dengan benar tetapi hasilnya belum baik atau waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan Iangkah tersabut lebih lama dari yang diharapkan
3. Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga pekerjaannya cukup memuaskan dan waktu
yang dipergunakan sangat efisien

SKOR
NO BUTIR EVALUASI
1 2 3
SIKAP DAN PERILAKU
1 Memberi salam kepada ibu dan keluarga dengan sopan dan santun
2 Memperkenalkan diri
3 Menjelaskan maksud dan tujuan serta prosedur pelaksanaan
CONTENT
1 Menggali permasalahan yang dikeluhakan pasien. Menanyakan keluahan
yang dirasakan saat ini
2 Mengklarifisakinan masalah yang dikeluarkan pasien
3 membahas dan menemukan solusi dari keluhan yang dialami pasien
          Menjelaskan penyebab keluhan
          Cara meringankannya
          Tanda bahaya yang muncul
4 Menjelaskan pada pasien bahwa keluhan yang dirasakan merupakan
keluhan fisiologi yang muncul dalam masa kehamilan
5 Memberikan kesempatan pada pasien untuk menanyakan kembali
berbagai hal yang belum dipahami dan mengungkapkan pendapatnya
6 Melakukan evaluasi pada pasien untuk mengukur tingkat pemahaman dari
konseling yang telah diberikan
7 Menyimpulkan materi konseling dengan pasien
8 Membuat janji pertemuan sebagai bentuk follow up
TEKNIK
9 Melaksanakan perasat dengan sistematis
10 Teruji menggunakan yang mudah dimengerti
11 Menjaga privasi

NILAI =
11

PENGUJI

(____________________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI

1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A

2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B

3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C


PENUNTUN BELAJAR KONSELING GIZI IBU HAMIL

Nama Mahasiswa : No : Observer :

Beri nilai untuk setiap langkah klink dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Perlu Perbaikan : Langkah klinik sudah dilakukan tetapi belum dilaksanakan dengan benar dan baik atau tidak
sesuai dengar urutannya sebagian langkah tidak dilakukan
2. Cukup : Langkah klinik sudah dilakukan dengan benar tetapi hasilnya belum baik atau waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan Iangkah tersabut lebih lama dari yang diharapkan
3. Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga pekerjaannya cukup memuaskan dan waktu
yang dipergunakan sangat efisien

SKOR
NO BUTIR EVALUASI
1 2 3
SIKAP
1 Menyambut dan memperkenalkan diri kepada klien dan keluarga dengan
sopan dan ramah
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur konseling yang akan dilakukan
3 Merespon reaksi klien dengan tepat dan kontak mata
CONTENT
1 Menanyakan keluhan yang dirasakan klien
2 Mengklarifikasi dan menggali keluhan yang dirasakan klien
3 Menjelaskan proses kehamilan dari konsepsi sampai ke persalinan

4 Menjelaskan pola makan ibu selama kehamilan pada tiap-tiap trimester


dan makanan yang sesuai dengan keidaknyamanan sesuai yang dikeluhkan
5 Menjelaskan bahan makanan yang sehat serta emberikan contoh jenis
makanan sesuai dengan sumber gizinya
6 Menjelaskan proses memasak makanan bergizi
7 Menjelaskan perubahan penambahan kalori selama kehamilan
8 Menjelaskan macam-macam makanan yang harus dibatasi selama
kehamilan
9 Menjelaskan macam-macam makanan yang harus banyak dikonsumsi
selama kehamilan
10 Menjelaskan peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori per hari
dengan memberikan contoh porsi ukuran rumah tangga
11 Menjelaskan kenaikan berat badan normal selama kehamilan
13 Menjelaskan menu yang seimbang untuk mendukung kehamilan
14 Memberikan kesempatan pada pasien untuk menanyakan kembali
berbagai hal yang belum dipahami dan mengungkapkan pendapatnya
15 Melakukan evaluasi pada pasien untuk mengukur tingkat pemahaman dari
konseling yang telah diberikan
16 Menyimpulkan materi konseling dengan pasien
17 Menyepakati waktu kunjungan ulang
TEKNIK
18 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
19 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
20 Menjaga privasi klien

NILAI =
20

PENGUJI

(____________________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI

1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A

2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B

3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C


PENUNTUN BELAJAR KONSELING PADA IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN ZAT BESI

Nama Mahasiswa : No : Observer :

Beri nilai untuk setiap langkah klink dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Perlu Perbaikan : Langkah klinik sudah dilakukan tetapi belum dilaksanakan dengan benar dan baik atau tidak
sesuai dengar urutannya sebagian langkah tidak dilakukan
2. Cukup : Langkah klinik sudah dilakukan dengan benar tetapi hasilnya belum baik atau waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan Iangkah tersabut lebih lama dari yang diharapkan
3. Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga pekerjaannya cukup memuaskan dan waktu
yang dipergunakan sangat efisien

SKOR
NO BUTIR EVALUASI
1 2 3
SIKAP
1 Menyambut dan memperkenalkan diri kepada klien dan keluarga dengan
sopan dan ramah
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur konseling yang akan dilakukan
3 Merespon reaksi klien dengan tepat dan kontak mata
4
CONTENT
1 Menanyakan keluhan ibu saat ini
2 Menyakan riwayat kehamilan dan persalinan yang dapat menyebabkan 
permasalahan ibu saat ini( anemia pada waktu kehamilan, persalinan yang
lama atau perdarahan saat persalinan )
3 Menjelaskan kondisi / permasalahan klien yang kekurangan zat
besi(berdasarkaan keluhan yang ibu rasakan ibu mengalami anemia )

4 Menjelaskan pengertian zat besi, zat besi adalah suatu suplemen


penambah darah yang sangat dibutuhkan oleh ibu nifas guna mencegah
terjadinya anemia selama nifas

5 Menjelaskan kegunaan zat besi adalah suplemen penambah darah dan


selama nifas ibu wajib mengkonsumsi tablet zat besi guna mencegah
timbulnya anemia)
6 Menjelaskan tablet yang mengandung zat besi
7 Menjelaskan kebutuhan/ dosis perhari dalam mengkonsumsi tablet zat besi
yaitu 1x/hari atau jika keadaannya memungkinkan bisa menambah dosis
menjadi 2x per hari “ jika kondisi Hb jauh dari normal
8 Menjelaskan kebutuhan / dosis selama nifas yaitu 1x perhari dan minimal
40  tablet selama nifas ( bu, selama nifas / 40 hari ibu harus minum semua
tablet tambah darah yang sudah diberikan oleh bidan
9 Menjelaskan waktu minum tablet zat besi( ibu sebaiknya minum tablet zat
besi ini pada waktu malam hari menjelang tidur, karena untuk mengurangi
efek mual yang akan timbul setelah ibu meminumnya.jika ibu minum
pada waktu pagi hari maka ibu akan mual muntah karena salah satu
efeknya menimbulkan rasa eneg )
10 Menjelaskan cara minum tablet zat besi/ penyimpanan tablet zat besi yaitu
diminum dengan menggunakan air jeruk atau air putih karena akan
membantu proses penyerapan zat besi. Jangan diminum dengan
menggunakan air susu, kopi dan teh karena akan menghambat proses
penyerapan zat besi di dalam tubuh ) dan menyimpannya dengan benar
11 Menjelaskan efek samping tablet zat besi kepada klien secara lengkap
yaitu efek yang akan timbul adalah rasa eneg/ mual, konstipasi atau susah
buang air besar dan warna tinja akan berubah menjadi hitam kecoklatan
13 Menjelaskan bahan makanan yang mengandung zat besi yaitu sayuran
yang berwarna hijau yaitu bayam, kangkung, daun singkong, pete, hati,
kuning telur, dan daging yang berwarna merah
14 Menjelaskan bahan makanan yang membantu penyerapan zat besi (Vit C,
B 12 ) yaitu makanan yang mengandung vit C : jeruk, sayuran hijau,
kentang . dan makanan yang mengandung B 12 : hati, ginjal, telur, susu,
ikan, keju dan daging
15 Menjelaskan bahan makanan yang menghambat penyerapan zat besi ( teh,
kopi, susu ) yaitu Teh, Kopi, Susu  Menghambat Penyerapan Zat Besi
dalam Tubuh, disarankan untuk tidak meminumnya setelah makan. minum
teh, kopi dan susu setelah makan dapat menyebabkan hambatan
penyerapan zat besi dalam tubuh hingga 80 %. Padahal, zat besi sangat
dibutuhkan dalam upaya pertumbuhan kualitas tubuh manusia )
16 Menjelaskan cara mengolah makanan sehingga zat besi yang terkandung
didalamnya tidak banyak yang hilang yaitu sebelum di masak sayuran
dicuci baru dipotong sesuai ukuran yang diinginkan. Jangan merendam
sayuran yang telah dipotong, karena vitamin C mudah larut di dalam air.
Hindari memotong sayuran terlalu kecil karena ukuran kecil juga
menyebabkan mudah terjadi proses pengoksidaan vitamin terutama
vitamin C. Jangan memasak sayuran terlampau masak.
17 Melakukan evaluasi
TEKNIK

18 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu

19 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

20 Menjaga privasi klien

NILAI =
20

PENGUJI

(____________________________)

NO NILAI ABSOLUT NILAI MUTU LAMBANG NILAI

1 78,75 – 100 3,51 – 4,00 A

2 67,50 – <78,75 2,76 – 3,50 B

3 56,25 – < 67,50 2,00 – 2,75 C

Anda mungkin juga menyukai