OKSIGENASI
DOSEN PEMBIMBING:
IBRAHIM SULEMAN, S.Kep,Ns
OLEH:
RACHMAT ILOPONU
RAY RENALDI KASIM
SRI DEVI OKTAVIANA MOHAMAD
PUTRI AYU BENAZIR OTAYA
EKA PUTRI WULANDARI
MELITANTY G. POU
DINI FITRIYANI MASPEKE
KEYSI DAMOPOLII
SITI MASITHA A. MANANGIN
SITTI ANNISA HANAPI
APRIYANI AHMAD
DESIYANTI S. RAHMAN
FITRAHANDAYANI I.PANI
FANTRI EKA PUTRI MARDJIN
MASNIA ERWINA
DWI A. PRATIWI
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAH RAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. atas terselesaikannya tugas
makalah ini. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi syarat mengikuti perkuliahan di
Universitas Negeri Gorontalo. Judul tugas kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia yang
diberikan salah satunya tentang ‚ SISTEM KARDIOVASKULER dan PROSES
OKSIGENASI dalam penyusunan makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin
untuk mengumpulkan data dan keterangan yang diperoleh dalam penulisan makalah ini.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan serta kelemahan dalam
menyusun makalah ini, karena ilmu pengetahuan yang kami dapat belum maksimal.
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman kita semua tentang anatoni fisisologi kardiovaskuler dan proses oksigenasi. Kami
sadar dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Akan tetapi kami yakin
makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................2
2.1 SISTEM KARDIOVASKULER............................................................2
A. Struktur, Fungsi, dan Komposisi Darah............................................2
B. Anatomi dan Fisiologi Jantung.............................................................3
2.2 JANTUNG..............................................................................................3
A. Struktur Otot Jantung........................................................................3
B. Metabolisme Otot Jantung................................................................4
C. Sistem Konduksi Jantung..................................................................4
D. Denyut Jantung.......................................................................................5
E. Kardiodinamika......................................................................................5
2.3 KEBUTUHAN OKSIGENASI...............................................................7
A. Kebutuhan Oksigenasi......................................................................7
B. Proses Oksigenasi.............................................................................8
C. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen.............................9
D. Gangguan Oksigenasi......................................................................10
BAB III PENUTUP.....................................................................................12
A. KESIMPULAN................................................................................12
B. SARAN............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................13
2.2 JANTUNG
Jantung berfungsi untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan metabolisme sel
seluruh tubuh.
A. Struktur Otot Jantung
Otot jantung mirip dengan otot skelet yaitu mempunyai serat otot. Perbedaannya otot
jantung tidak dipengaruhi oleh syaraf somatik, otot jantung bersifat involunter. Kontraksi otot
jantung dipengaruhi oleh adanya pacemaker pada jantung.
a. Struktur Jantung
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan :
1. Lapisan luar (epikardium)
2. Lapisan tengah (Miokardium)
3. Lapisan dalam (endokardium)
b. Ruang – Ruang Jantung
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 berdinding tipis disebut atrium(serambi) dan 2
berdinding tebal disebut ventrikel (bilik)
1. Atrium
Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh
tubuh. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan melalui katub dan
selanjutnya ke paru.
Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah
vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katub dan
selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta. Kedua atrium dipisahkan oleh sekat
yang disebut septum atrium.
2. Ventrikel
Merupakan alur alur otot yang disebut trabekula. Alur yang menonjol disebut
muskulus papilaris, ujungnya dihubungkan dengan tepi daun katub atrioventrikuler
oleh serat yang disebut korda tendinae.
Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru
melalui arteri pulmonalis.
Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh
melalui aorta. Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.
c. Katup Katup Jantung
1. Katup atrioventrikuler
Terletak antara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak diantara atrium kanan dan
ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup (trikuspid). Sedangkan katup yang
terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup
(Mitral). Memungkinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel pada fase diastole
dan mencegah aliran balik pada fase sistolik.
D. Denyut Jantung
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Kecepatan denyut jantung terutama
ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA. Jantung dipersarafi oleh kedua divisi sistem
saraf otonom, yang dapat memodifikasi kecepatan (serta kekuatan) kontraksi, walaupun untuk
memulai kontraksi tidak memerlukan stimulasi saraf. Kontraksi jantung disebut disebut
systole sedangkan relaksasi jantung atau pengisian darah pada jantung disebut diastole. Irama
jantung dimulai dari pacemaker (NSA) dengan impuls 60-80 kali/menit. Semua bagian
jantung dapat memancarkan impuls tersendiri tetapi dengan frekuensiyang lebih rendah.
Bagian jantung yang memancarkan impuls diluar NSA disebut focus ektopik yang
menimbulkan perubahan irama jantung yang disebut aritmia. Aritmia dapat disebabkan oleh
hipoksia, ketidakseimbangan elektrolit, kafein, nikotin karena hal tersebut dapat
menyebabkan fokus ektopik kontraksi diluar kontraksi dari nodus NSA. Jika terjadi hambatan
aliran impuls dari NSA menuju NAV maka impuls syaraf akan timbul dari nodus NAV
dengan frekuensi yang lebih rendah yaitu sekitar 40-50 kali/menit. Jika ada hambatan pada
bundle his atau serabut bundle kanan dan kiri maka otot jantung akan kontraksi dengan
iramanya sendiri yaitu 20-30 kali/menit. Denyut jantung 20-30 kali/menit tidak dapat
mempertahankan metabolisme otot.
Jantung manusia merupakan jantung berongga yang memiliki 2 atrium dan 2 ventrikel.
Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian
tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan,
terletak di rongga dada sebalah kiri. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut
perikardium. Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan
bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi,
jantung berkontraksi secara periodik.
Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi
jantung manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang diawali kekuatan
rangsang dari otot jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf.
Struktur dan Karakteristik Arteri-Vena-Kapiler
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh
tubuh.
Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler :
1. Pembuluh Arteri (Nadi)
Pada saat jantung berkontraksi (sistol), darah akan keluar dari bilik menuju pembuluh
nadi (arteri), sehingga arah aliran darah dalam arteri meninggalkan jantung. Pembuluh ini
tebal, elastis (diameternya dapat berubah sesuai kebutuhan) hal tersebut berfungsi untuk
menjaga aliran darah konstan dan tidak tersendat. Pembuluh tersebut memiliki sebuah
katup yang disebut valvula semilunaris yang berada tepat di luar jantung. Letak pembuluh
nadi di dalam permukaan kulit, namun denyutnya masih dapat dirasakan. Tekanan darah
di dalamnya kuat, sehingga jika terluka darahnya memancar. Warna darah yang
diangkutnya adalah merah segar. Darah dalam arteri kaya akan O2, kecuali arteri paru-
paru.
Pembuluh nadi tersusun atas tiga lapis jaringan, yaitu :
a. Lapisan pertama, berupa jaringan ikat yang kuat dan elastis.
b. Lapisan tengah, berupa otot polos yang berkontraksi secara tak sadar sehingga dapat
menguah diameter pembuluh nadi.
c. Lapisan ketiga, berupa jaringan endothelium yang melindungi jaringan di dalamnya.
2. Pembuluh Vena (Balik)
Pembuluh vena (balik) ditemukan oleh seorang ahli fisiologi dari inggris, yakni
William Harvey (1578–1657). Vena berfungsi untuk mengedarkan darah dari kapiler
menuju jantung. Dindingnya tipis dan kurang elastis. Pembuluh ini memiliki banyak katup
yang berfungsi mencegah darah mengalir kembali ke jantung. Letak pembuluh vena dekat
dengan permukaan kulit, denyutnya tidak dapat dirasakan. Tekanan darah di dalamnya
lemah, sehingga jika terluka darahnya menetes. Darah yang diangkut mengandung
CO2,kecuali vena pulmonalis. Warna darah yang diangkutnya adalah merah tua.
c. Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru – paru ke serambi kiri
jantung.
3. Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh yang membentuk jalinan pembuluh di seluruh
jaringan dan menjadi penghubung antara pembuluh nadi dan pembuluh balik. Fungsinya
sebagai tempat difusi oksigen, karbon dioksida, sari makanan, hormon, dan zat sisa.
Sirkulasi Fungsi Sistem Kardiovaskuler
Lingkaran sirkulasi dapat dibagi atas tiga bagian besar yaitu sirkulasi sistemik,
sirkulasi pulmonalis, dan sirkulasi koroner :
a. Sirkulasi Sistemik
o Mengalirkan darah ke berbagi organ
o Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
o Memerlukan tekanan permulaan yang besar
o Banyak mengalami tahanan
o Kolom hidrostatik panjang
b. Sirkulasi Pulmonalis
o Hanya mengalirkan darah ke paru
o Hanya berfungsi untuk paru
o Mempunyai tekanan permulaan yang rendah
o Hanya sedikit mengalai tahanan
o Kolom hidrostatik pendek
c. Sirkulasi Koroner
Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untuk
miokardium melalui cabang cabang intar miokardial yang kecil.
Aliran darah koroner meningkat pada :
o Aktifitas
o Denyut jantung
o Rangsang sistem syaraf simpatis
B. Proses Oksigenasi
o Ventilasi
Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari
alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi di pengaruhi oleh beberapa hal, yaitu adanya perbedaan
tekanan antara atmosfer dengan paru, semakin tinggi tempat maka tekanan udara semakin
rendah, demikian sebaliknya, semakin rendah tempat tekanan udara semakin tinggi. Pengaruh
proses ventilasi selanjutnya adalah complienci dan recoil. Complience merupakan
kemampuan paru untuk mengembang. sedangkan recoil adalah kemampuan CO2 atau
kontraksi menyempitnya paru. Pusat pernapasan, yaitu medulla oblongata dan pons, dapat
dipengaruhi oleh ventilasi.
Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer
2. Adanya kondisi jalan napas yang baik
3. Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan ekspansi atau
kembang kempis.
o Difusi Gas
Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dialveoli dengan kapiler paru dan co2
di kapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh beberapa paktor, yaitu
luasnya permukaan paru, tebal membran respirasi atau permeabilitas yang terdiri atas epitel
alveoli dan interstisial (keduanya dapat mempengaruhi proses difusi apabila terjadi proses
penebalan).
Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2 (hal ini sebagai mana O2 dari alveoli masuk
kedalam darah oleh karena tekanan O2 dalam rongga alveoli lebih tinggi dari tekanan O2
dalam darah vena pulmonalis, masuk dalam darah secara difusi).
o Transfortasi Gas
Transfortasi gas merupakan proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan tubuh dan
Co2 jaringan tubuh ke kapiler. Transfortasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu
curah jantung (kardiak output), kondisi pembuluh darah, latihan (exercise), perbandingan sel
darah dengan darah secara keseluruhan (hematokrit), serta eritrosit dan kadar Hb.
Jenis Pernapasan
1. Pernapasan Eksternal
Pernapasan eksternal merupakan proses masuknya O2 dan keluarnya CO2 dari tubuh,
sering disebut sebagai pernapasan biasa. Proses pernapasan ini dimulai dari masuknya
Anatomi, Fisiologi Kardiovaskuler Dan Proses Oksigenasi Page 10
oksigen melalui hidung dan mulut pada waktu bernapas, kemudian oksigen masuk melalui
trakea dan pipa bronchial ke alveoli, lalu oksigen akan menembus membrane yang akan diikat
oleh Hb sel darah merah dan dibawa ke jantung. Setelah itu, sel darah merah dipompa oleh
arteri ke seluruh tubuh untuk kemudian meninggalkan paru dengan tekanan oksigen 100
mmHg.
2. Pernapasan Internal
Pernapasan internal merupakan proses terjadinya pertukaran gas antar sel jaringan
dengan cairan sekitarnya yang sering melibatkan proses Semua hormon termasuk derivate
catecholamine dapat melebarkan saluran pernapasan.
D. Gangguan Oksigenasi
Permasalahan dalam hal pemenuhan kebutuhan oksigen tidak terlepas dari adanya
gangguan yang terjadi pada sistem respirasi baik pada anatomi maupun fisiologis dari organ-
organ respirasi. Permasalahan dalam pemenuhan tersebut dapat disebabkan adanya gangguan
pada sistem tubuh lain, misalnya sistem kardiovaskuler.
Gangguan pada sistem respirasi dapat disebabkan diantaranya oleh peradangan,
obstruksi, trauma, kanker, degeneratif dan lain-lain. Gangguan tersebut akan menyebabkan
kebutuhan oksigen dalam tubuh tidak terpenuhi secara adekuat. Secara garis besar, gangguan-
gangguan respirasi dikelompokkan menjadi tiga yaitu gangguan irama/frekuensi pernapasan,
insufisiensi pernapasan dan hipoksia.
o Gangguan irama/frekuensi pernapasan :
a) Pernapasan ‘Cheyne-stokes’ yaitu siklus pernapasan yang amplitudonya mula-
mula dangkal, makin naik kemudian menurun dan berhenti. Lalu pernapasan
dimulai lagi dengan siklus baru. Jenis pernapasan ini biasanya terjadi pada klien
gagal jantung kongesti, peningkatan tekanan intrakranial, overdosis obat. Namun
secara fisiologis, jenis pernapasan ini terutama terdapat pada orang di ketinggian
12.000-15.000 kaki di atas permukaan laut dan pada bayi saat tidur.
b) Pernapasan ‘Biot’ yaitu pernapasan yang mirip dengan pernapasan Cheyne-stokes,
tetapi amplitudonya rata dan disertai apnea. Keadaan pernapasan ini kadang
ditemukan pada penyakit radang selaput otak.
c) Pernapasan ‘Kussmaul’ yaitu pernapasan yang jumlah dan kedalamannya
meningkat sering melebihi 20 kali/menit. Jenis pernapasan ini dapat ditemukan
pada klien dengan asiidosis metabolik dan gagal ginjal.
A. SIMPULAN
Hal ini karena sistem sirkulasi adalah sistem transportasi tubuh. Fungsi ini akan berfungsi
sebagai sistem vital untuk mengangkut bahan-bahan yang mutlak dibutuhkan oleh sel-sel
tubuh. Sistem sirkulasi teridiri dari tiga komponen dasar :
a) Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar
dapat mengalir ke jaringan.
b) Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat
didistribusikan ke seluruh tubuh.
c) Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan didistribusikan ke
seluruh tubuh.
Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional. Tidak
adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional mengalami kemunduran atau
bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan
kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh.
Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem pernapasan secara
fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem respirasi, maka kebutuhan
oksigen akan mengalami gangguan.
B. SARAN
Dalam mempelajari materi ini, harusnya mahasiswa dan pembaca dapat mencari berbagai
referensi agar isi tidak menyimpang dari materi dan sesuai dengan yang seharusnya.
Ramadhan AJ. Mencermati Gangguan pada Darah dan Pembuluh Darah: Tekanan Darah.
Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien,
Jakarta: Salemba Medika Hidayat, A. Aziz Alimul. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar