Anda di halaman 1dari 14

ANATOMI FISIOLOGI, KARDIOVASKULER DAN PROSES

OKSIGENASI

DOSEN PEMBIMBING:
IBRAHIM SULEMAN, S.Kep,Ns
OLEH:
RACHMAT ILOPONU
RAY RENALDI KASIM
SRI DEVI OKTAVIANA MOHAMAD
PUTRI AYU BENAZIR OTAYA
EKA PUTRI WULANDARI
MELITANTY G. POU
DINI FITRIYANI MASPEKE
KEYSI DAMOPOLII
SITI MASITHA A. MANANGIN
SITTI ANNISA HANAPI
APRIYANI AHMAD
DESIYANTI S. RAHMAN
FITRAHANDAYANI I.PANI
FANTRI EKA PUTRI MARDJIN
MASNIA ERWINA
DWI A. PRATIWI

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAH RAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. atas terselesaikannya tugas
makalah ini. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi syarat mengikuti perkuliahan di
Universitas Negeri Gorontalo. Judul tugas kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia yang
diberikan salah satunya tentang ‚ SISTEM KARDIOVASKULER dan PROSES
OKSIGENASI dalam penyusunan makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin
untuk mengumpulkan data dan keterangan yang diperoleh dalam penulisan makalah ini.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan serta kelemahan dalam
menyusun makalah ini, karena ilmu pengetahuan yang kami dapat belum maksimal.
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman kita semua tentang anatoni fisisologi kardiovaskuler dan proses oksigenasi. Kami
sadar dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Akan tetapi kami yakin
makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Gorontalo, 25 september 2015

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................2
2.1 SISTEM KARDIOVASKULER............................................................2
A. Struktur, Fungsi, dan Komposisi Darah............................................2
B. Anatomi dan Fisiologi Jantung.............................................................3
2.2 JANTUNG..............................................................................................3
A. Struktur Otot Jantung........................................................................3
B. Metabolisme Otot Jantung................................................................4
C. Sistem Konduksi Jantung..................................................................4
D. Denyut Jantung.......................................................................................5
E. Kardiodinamika......................................................................................5
2.3 KEBUTUHAN OKSIGENASI...............................................................7
A. Kebutuhan Oksigenasi......................................................................7
B. Proses Oksigenasi.............................................................................8
C. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen.............................9
D. Gangguan Oksigenasi......................................................................10
BAB III PENUTUP.....................................................................................12
A. KESIMPULAN................................................................................12
B. SARAN............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................13

Anatomi, Fisiologi Kardiovaskuler Dan Proses Oksigenasi Page 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan
berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang
disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari
jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung. Sistem peredaran darah atau
sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari
sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem
peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja
jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin
kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan
mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah
yang berlawanan .Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak,
gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi,
sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang
kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga
mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem
pembekuan dalam tubuh.
Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional.
Tidak adanya oksigen akan menyebabkan  tubuh secara fungsional mengalami kemunduran
atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan
kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana Struktur, Fungsi, Dan Komposisi Darah?
2. Jelaskan Anatomi Dan Fisiologi Jantung?
3. Bagaimana Kerja Denyut Jantung?
4. Jelaskan Struktur Dan Karakteristik Arteri-Vena-Kapiler ?
5. Bagaimana Sirkulasi Paru-Paru, Sistemik, Fetal ?
6. Bagaimana Abnormalitas Pada Darah, Jantung Dan Pembuluh?
7. Bagaimana Proses Oksignasi ?

Anatomi, Fisiologi Kardiovaskuler Dan Proses Oksigenasi Page 4


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SISTEM KARDIOVASKULER


A. Struktur, Fungsi, dan Komposisi Darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata
hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunanihaima yang berarti darah.
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang
warnanya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya kadar
oksigen dan karbondioksida didalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon diogsida
warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah di ambil dengan cara bernapas, dan zat
tersebut sangat berguna pada peristiwa pembakaran/ metabolisme di dalam tubuh. Vikositas/
kekentalan darah lebih kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,065, temperatur
380C, dan PH 7,37-7,45.
Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja atau pompa
jantung. Selama darah beredar dalam pembuluh maka darah akan tetap encer, tetapi kalau ia
keluar dari pembuluhnya maka ia akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan
jalan mencampurkan ke dalam darah tersebut sedikit obat anti- pembekuan/ sitrus natrikus.
Dan keadaan ini akan sangat berguna apabila darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah.
Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat
badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama,
bergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau pembuluh darah.
 Fungsi Darah
1. Sebagai alat pengangkut yaitu:
a. Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh
jaringan tubuh.
b. Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
c. Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke
seluruh jaringan/ alat tubuh.
d. Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk
dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.
2. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh
dengan perantaraan leukosit dan antibodi/ zat–zat anti racun.
3. Menyebarkan panas keseluruh tubuh
 Kandungan dalam darah :
a.Air : 91%
b. Protein : 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen)
c.Mineral : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat, magnesium,
kalsium, dan zat besi).
d. Bahan organik : 0,1% (glukosa, lemak asam urat, kreatinin, kolesterol, dan
asam amino).

Anatomi, Fisiologi Kardiovaskuler Dan Proses Oksigenasi Page 5


B. Anatomi dan Fisiologi Jantung
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada diantara kedua
paru.Terdapat selaput yang mengitari jantung yang disebut perikardium, terdiri dari dua
lapisan :
1. Perikardium parietalis : lapisan luar melekat pada tulang dada dan paru
2. Perikardium viseralis : lapisan permukaan jantung/ epikardium
Diantara kedua lapisan ini terdapat cairan perikardium.

2.2 JANTUNG
Jantung berfungsi untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan metabolisme sel
seluruh tubuh.
A. Struktur Otot Jantung
Otot jantung mirip dengan otot skelet yaitu mempunyai serat otot. Perbedaannya otot
jantung tidak dipengaruhi oleh syaraf somatik, otot jantung bersifat involunter. Kontraksi otot
jantung dipengaruhi oleh adanya pacemaker pada jantung.
a. Struktur Jantung
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan :
1. Lapisan luar (epikardium)
2. Lapisan tengah (Miokardium)
3. Lapisan dalam (endokardium)
b. Ruang – Ruang Jantung
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 berdinding tipis disebut atrium(serambi) dan 2
berdinding tebal disebut ventrikel (bilik)
1. Atrium
 Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh
tubuh. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan melalui katub dan
selanjutnya ke paru.
 Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah
vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katub dan
selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta. Kedua atrium dipisahkan oleh sekat
yang disebut septum atrium.

2. Ventrikel
Merupakan alur alur otot yang disebut trabekula. Alur yang menonjol disebut
muskulus papilaris, ujungnya dihubungkan dengan tepi daun katub atrioventrikuler
oleh serat yang disebut korda tendinae.
 Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru
melalui arteri pulmonalis.
 Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh
melalui aorta. Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.
c. Katup Katup Jantung
1. Katup atrioventrikuler
Terletak antara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak diantara atrium kanan dan
ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup (trikuspid). Sedangkan katup yang
terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup
(Mitral). Memungkinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel pada fase diastole
dan mencegah aliran balik pada fase sistolik.

Anatomi, Fisiologi Kardiovaskuler Dan Proses Oksigenasi Page 6


2. Katup Semilunar
 Katup Pulmonal terletak pada arteri pulmonalis dan memisahkan pembuluh ini dari
ventrikel kanan.
 Katup Aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Kedua katup ini mempunyai
bentuk yang sama terdiri dari 3 buah daun katup yang simetris. Danya katup ini
memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri selama
sistole dan mencegah aliran balik pada waktu diastole. Pembukaan katup terjadi
pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi, dimana tekanan ventrikel lebih
tinggi dari tekanan didalam pembuluh darah arteri.

B. Metabolisme Otot Jantung


Metabolisme otot jantung tergantung sepenuhnya pada metabolisme aerobik. Otot
jantung sangat banyak mengandung mioglobin yang dapat mengikat oksigen. Karena
metabolisme sepenuhnya adalah aerob, otot jantung tidak pernah mengalami kelelahan.

C. Sistem Konduksi Jantung


Jantung mempunyai system syaraf tersendiri yang menyebabkan terjadinya kontraksi
otot jantung yang disebut system konduksi jantung. Syaraf pusat melalui system syaraf
autonom hanya mempengaruhi irama kontraksi jantung. Syaraf simpatis memacu terjadinya
kontraksi sedangkan syaraf parasimpatis menghamabt kontraksi.
 System kontraksi jantung terdiri atas :
o Nodus Sinoatrialkularis (NSA) terletak pada atrium kanan dan dikenal sebagai
pacemaker karena impuls untuk kontraksi dihasilkan oleh nodus ini.
o Nodus Atrioventrikularis (NAV) terletak antara atrium dan ventrikel kanan
berperan sebagai gerbang impuls ke ventrikel.
o Bundle His adalah serabut syaraf yang meninggalkan NAV. Serabut Bundle Kanan
Dan Kiri adalah serabut syaraf yang menyebar ke ventrikel terdapat pada septum
interventrikularis.Serabut Purkinje adalah serabut syaraf yang terdapat pada otot
jantung.

D. Denyut Jantung
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Kecepatan denyut jantung terutama
ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA. Jantung dipersarafi oleh kedua divisi sistem
saraf otonom, yang dapat memodifikasi kecepatan (serta kekuatan) kontraksi, walaupun untuk
memulai kontraksi tidak memerlukan stimulasi saraf. Kontraksi jantung disebut disebut
systole sedangkan relaksasi jantung atau pengisian darah pada jantung disebut diastole. Irama
jantung dimulai dari pacemaker (NSA) dengan impuls 60-80 kali/menit. Semua bagian
jantung dapat memancarkan impuls tersendiri tetapi dengan frekuensiyang lebih rendah.
Bagian jantung yang memancarkan impuls diluar NSA disebut focus ektopik yang
menimbulkan perubahan irama jantung yang disebut aritmia. Aritmia dapat disebabkan oleh
hipoksia, ketidakseimbangan elektrolit, kafein, nikotin karena hal tersebut dapat
menyebabkan fokus ektopik kontraksi diluar kontraksi dari nodus NSA. Jika terjadi hambatan
aliran impuls dari NSA menuju NAV maka impuls syaraf akan timbul dari nodus NAV
dengan frekuensi yang lebih rendah yaitu sekitar 40-50 kali/menit. Jika ada hambatan pada
bundle his atau serabut bundle kanan dan kiri maka otot jantung akan kontraksi dengan
iramanya sendiri yaitu 20-30 kali/menit. Denyut jantung 20-30 kali/menit tidak dapat
mempertahankan metabolisme otot.

Anatomi, Fisiologi Kardiovaskuler Dan Proses Oksigenasi Page 7


E. Kardiodinamika
 .Pola Respon Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan
berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang
disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari
jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung.

Jantung manusia merupakan jantung berongga yang memiliki 2 atrium dan 2 ventrikel.
Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian
tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan,
terletak di rongga dada sebalah kiri. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut
perikardium. Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan
bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi,
jantung berkontraksi secara periodik.
Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi
jantung manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang diawali kekuatan
rangsang dari otot jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf.
 Struktur dan Karakteristik Arteri-Vena-Kapiler
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh
tubuh.
Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler :
1. Pembuluh Arteri (Nadi)
Pada saat jantung berkontraksi (sistol), darah akan keluar dari bilik menuju pembuluh
nadi (arteri), sehingga arah aliran darah dalam arteri meninggalkan jantung. Pembuluh ini
tebal, elastis (diameternya dapat berubah sesuai kebutuhan) hal tersebut berfungsi untuk
menjaga aliran darah konstan dan tidak tersendat. Pembuluh tersebut memiliki sebuah
katup yang disebut valvula semilunaris yang berada tepat di luar jantung. Letak pembuluh
nadi di dalam permukaan kulit, namun denyutnya masih dapat dirasakan. Tekanan darah
di dalamnya kuat, sehingga jika terluka darahnya memancar. Warna darah yang
diangkutnya adalah merah segar. Darah dalam arteri kaya akan O2, kecuali arteri paru-
paru.
Pembuluh nadi tersusun atas tiga lapis jaringan, yaitu :
a. Lapisan pertama, berupa jaringan ikat yang kuat dan elastis.
b. Lapisan tengah, berupa otot polos yang berkontraksi secara tak sadar sehingga dapat
menguah diameter pembuluh nadi.
c. Lapisan ketiga, berupa jaringan endothelium yang melindungi jaringan di dalamnya.
2. Pembuluh Vena (Balik)
Pembuluh vena (balik) ditemukan oleh seorang ahli fisiologi dari inggris, yakni
William Harvey (1578–1657). Vena berfungsi untuk mengedarkan darah dari kapiler
menuju jantung. Dindingnya tipis dan kurang elastis. Pembuluh ini memiliki banyak katup
yang berfungsi mencegah darah mengalir kembali ke jantung. Letak pembuluh vena dekat
dengan permukaan kulit, denyutnya tidak dapat dirasakan. Tekanan darah di dalamnya
lemah, sehingga jika terluka darahnya menetes. Darah yang diangkut mengandung
CO2,kecuali vena pulmonalis. Warna darah yang diangkutnya adalah merah tua.

Anatomi, Fisiologi Kardiovaskuler Dan Proses Oksigenasi Page 8


Pembuluh vena yang masuk ke jantung yaitu :
a. Vena Cava Superior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari tubuh bagian atas ke serambi
kanan.
b. Vena Cava Inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari tubuh bagian bawah ke serambi
kanan.

c. Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru – paru ke serambi kiri
jantung.

3. Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh yang membentuk jalinan pembuluh di seluruh
jaringan dan menjadi penghubung antara pembuluh nadi dan pembuluh balik. Fungsinya
sebagai tempat difusi oksigen, karbon dioksida, sari makanan, hormon, dan zat sisa.
 Sirkulasi Fungsi Sistem Kardiovaskuler
Lingkaran sirkulasi dapat dibagi atas tiga bagian besar yaitu sirkulasi sistemik,
sirkulasi pulmonalis, dan sirkulasi koroner :
a. Sirkulasi Sistemik
o Mengalirkan darah ke berbagi organ
o Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
o Memerlukan tekanan permulaan yang besar
o Banyak mengalami tahanan
o Kolom hidrostatik panjang
b. Sirkulasi Pulmonalis
o Hanya mengalirkan darah ke paru
o Hanya berfungsi untuk paru
o Mempunyai tekanan permulaan yang rendah
o Hanya sedikit mengalai tahanan
o Kolom hidrostatik pendek
c. Sirkulasi Koroner
Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untuk
miokardium melalui cabang cabang intar miokardial yang kecil.
Aliran darah koroner meningkat pada :
o Aktifitas
o Denyut jantung
o Rangsang sistem syaraf simpatis

2.3 KEBUTUHAN OKSIGENASI


A. Kebutuhan Oksigenasi
Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional.
Tidak adanya oksigen akan menyebabkan  tubuh secara fungsional mengalami kemunduran
atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan
kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh.
 Sistem Tubuh yang Berperan dalam Kebutuhan Oksigenasi
Saluran pernapasan bagian atas:

Anatomi, Fisiologi Kardiovaskuler Dan Proses Oksigenasi Page 9


a. Hidung, proses oksigenasi diawali dengan masuknya udara melalui hidung.
b. esophagus.
c. Laring, merupakan saluran pernapasan setelah faring.
d. Epiglotis, merupakan katup tulang rawan yang bertugas menutup laring saat proses
menutup.
 Saluran pernapasan bagian bawah:
a. Trakhea, merupakan kelanjutan dari laring sampai kira-kira ketinggian vertebrae
torakalis kelima.
b. Bronkhus, merupakan kelanjutan dari trakhea yang bercabang menjadi bronchus
kanan dan kiri.
c. Bronkiolus, merupakan saluran percabangan setelah bronchus.
d. Alveoli, merupakan kantung udara tempat terjadinya pertukaran oksigen dengan
karbondioksida.
e. Paru-Paru (Pulmo), Paru-paru merupakan organ utama dalam sistem pernapasan.

B. Proses Oksigenasi
o Ventilasi
Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari
alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi di pengaruhi oleh beberapa hal, yaitu adanya perbedaan
tekanan antara atmosfer dengan paru, semakin tinggi tempat maka tekanan udara semakin
rendah, demikian sebaliknya, semakin rendah tempat tekanan udara semakin tinggi. Pengaruh
proses ventilasi selanjutnya adalah complienci dan recoil.  Complience merupakan
kemampuan paru untuk mengembang. sedangkan recoil adalah kemampuan CO2 atau
kontraksi menyempitnya paru. Pusat pernapasan, yaitu medulla oblongata dan pons, dapat
dipengaruhi oleh ventilasi.
Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer
2. Adanya kondisi jalan napas yang baik
3. Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan ekspansi atau
kembang kempis.
o Difusi Gas
Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dialveoli dengan kapiler paru dan co2
di kapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh beberapa paktor, yaitu
luasnya permukaan paru, tebal membran respirasi atau permeabilitas yang terdiri atas epitel
alveoli dan interstisial (keduanya dapat mempengaruhi proses difusi apabila terjadi proses
penebalan).
Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2 (hal ini sebagai mana O2 dari alveoli masuk
kedalam darah oleh karena tekanan O2 dalam rongga alveoli lebih tinggi dari tekanan O2
dalam darah vena pulmonalis, masuk dalam darah secara difusi).
o Transfortasi Gas
Transfortasi gas merupakan proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan tubuh dan
Co2 jaringan tubuh ke kapiler. Transfortasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu
curah jantung (kardiak output), kondisi pembuluh darah, latihan (exercise), perbandingan sel
darah dengan darah secara keseluruhan (hematokrit), serta eritrosit dan kadar Hb.

 Jenis Pernapasan
1. Pernapasan Eksternal
Pernapasan eksternal merupakan proses masuknya O2 dan keluarnya CO2 dari tubuh,
sering disebut sebagai pernapasan biasa. Proses pernapasan ini dimulai dari masuknya
Anatomi, Fisiologi Kardiovaskuler Dan Proses Oksigenasi Page 10
oksigen melalui hidung dan mulut pada waktu bernapas, kemudian oksigen masuk melalui
trakea dan pipa bronchial ke alveoli, lalu oksigen akan menembus membrane yang akan diikat
oleh Hb sel darah merah dan dibawa ke jantung. Setelah itu, sel darah merah dipompa oleh
arteri ke seluruh tubuh untuk kemudian meninggalkan paru dengan tekanan oksigen 100
mmHg.
2. Pernapasan Internal
Pernapasan internal merupakan proses terjadinya pertukaran gas antar sel jaringan
dengan cairan sekitarnya yang sering melibatkan proses  Semua hormon termasuk derivate
catecholamine dapat melebarkan saluran  pernapasan.

C. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen


Kebutuhan tubuh terhadap oksigen tidak tetap, sewaktu-waktu tubuh memerlukan
oksigen yang banyak, oleh karena suatu sebab.
Kebutuhan oksigen dalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
lingkungan, latihan, emosi, gaya hidup dan status kesehatan :
1. Lingkungan
Pada lingkungan yang panas tubuh berespon dengan terjadinya vasodilatasi pembuluh
darah perifer, sehingga darah banyak mengalir ke kulit. Hal tersebut  mengakibatkan panas
banyak dikeluarkan melalui kulit. Respon demikian menyebabkan curah jantung meningkat
dan kebutuhan oksigen pun meningkat. Sebaliknya pada lingkungan yang dingin, pembuluh
darah mengalami konstriksi dan penurunan tekanan darah sehingga menurunkan kerja jantung
dan kebutuhan oksigen.
Pengaruh lingkungan terhadap oksigen juga ditentukan oleh ketinggian tempat. Pada
tempat tinggi tekanan barometer akan turun, sehingga tekana oksigen juga turun.
Implikasinya, apabila seseorang berada pada tempat yang tinggi, misalnya pada ketinggian
3000 meter diatas permukaan laut, maka tekanan oksigen alveoli berkurang. Ini
menindikasikan kandungan oksigen dalam paru-paru sedikit. Dengan demikian, pada tempat
yang tinggi kandungan oksigennya berkurang. Semakin tinggi suatu tempat maka makin
sedikit kandungan oksigennya, sehingga seseorang yang berada pada tempat yang tinggi akan
mengalami kekurangan oksigen. Selain itu, kadar oksigen di udara juga dipengaruhi oleh
polusi udara. Udara yang dihirup pada lingkungan yang mengalami polusi udara, konsentrasi
oksigennya rendah. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan oksigen dalam tubuh tidak
terpenuhi secara optimal. Respon tubuh terhadap lingkungan polusi udara diantaranya mata
perih, sakit kepala, pusing,batuk dan merasa tercekik.
2. Latihan
Latihan fisik atau peningkatan aktivitas dapat meningkatkan denyut jantung dan
respirasi rate sehingga kebutuhan terhadap oksigen semakin tinggi.
3. Emosi
Takut, cemas, dan marah akan mempercepat denyut jantung sehingga kebutuhan
oksigen meningkat.
4. Gaya Hidup
Kebiasaan merokok akan memengaruhi status oksigenasi seseorang sebab merokok
dapat memperburuk penyakit arteri koroner dan pembuluh darah arteri. Nikotin yang
terkandung dalam rokok dapat menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah perifer dan
pembuluh darah darah koroner. Akibatnya, suplai darah ke jaringan menurun.
5. Status Kesehatan

Anatomi, Fisiologi Kardiovaskuler Dan Proses Oksigenasi Page 11


Pada orang sehat, sistem kardiovaskuler dan sistem respirasi berfungsi dengan baik
sehingga dapat memenuhi kebutuhan oksigen tubuh secara adekuat. Sebaliknya, orang yang
mempunyai penyakit jantung ataupun penyakit pernapasan dapat mengalami kesulitan dalam
pemenuhan kebutuhan oksigen tubuh.

D. Gangguan Oksigenasi
Permasalahan dalam hal pemenuhan kebutuhan oksigen tidak terlepas dari adanya
gangguan yang terjadi pada sistem respirasi baik pada anatomi maupun fisiologis dari organ-
organ respirasi. Permasalahan dalam pemenuhan tersebut dapat disebabkan adanya gangguan
pada sistem tubuh lain, misalnya sistem kardiovaskuler.
Gangguan pada sistem respirasi dapat disebabkan diantaranya oleh peradangan,
obstruksi, trauma, kanker, degeneratif dan lain-lain. Gangguan tersebut akan menyebabkan
kebutuhan oksigen dalam tubuh tidak terpenuhi secara adekuat. Secara garis besar, gangguan-
gangguan respirasi dikelompokkan menjadi tiga yaitu gangguan irama/frekuensi pernapasan,
insufisiensi pernapasan dan hipoksia.
o Gangguan irama/frekuensi pernapasan :
a) Pernapasan ‘Cheyne-stokes’ yaitu siklus pernapasan yang amplitudonya mula-
mula dangkal, makin naik kemudian menurun dan berhenti. Lalu pernapasan
dimulai lagi dengan siklus baru. Jenis pernapasan ini biasanya terjadi pada klien
gagal jantung kongesti, peningkatan tekanan intrakranial, overdosis obat. Namun
secara fisiologis, jenis pernapasan ini terutama terdapat pada orang di ketinggian
12.000-15.000 kaki di atas permukaan laut dan pada bayi saat tidur.
b) Pernapasan ‘Biot’ yaitu pernapasan yang mirip dengan pernapasan Cheyne-stokes,
tetapi amplitudonya rata dan disertai apnea. Keadaan pernapasan ini kadang
ditemukan pada penyakit radang selaput otak.
c) Pernapasan ‘Kussmaul’ yaitu pernapasan yang jumlah dan kedalamannya
meningkat sering melebihi 20 kali/menit. Jenis pernapasan ini dapat ditemukan
pada klien dengan asiidosis metabolik dan gagal ginjal.

Anatomi, Fisiologi Kardiovaskuler Dan Proses Oksigenasi Page 12


BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Hal ini karena sistem sirkulasi adalah sistem transportasi tubuh. Fungsi ini akan berfungsi
sebagai sistem vital untuk mengangkut bahan-bahan yang mutlak dibutuhkan oleh sel-sel
tubuh. Sistem sirkulasi teridiri dari tiga komponen dasar :
a) Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar
dapat mengalir ke jaringan.
b) Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat
didistribusikan ke seluruh tubuh.
c) Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan didistribusikan ke
seluruh tubuh.
Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional. Tidak
adanya oksigen akan menyebabkan  tubuh secara fungsional mengalami kemunduran atau
bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan
kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh.
Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem pernapasan secara
fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem respirasi, maka kebutuhan
oksigen akan mengalami gangguan.
B. SARAN
Dalam mempelajari materi ini, harusnya mahasiswa dan pembaca dapat mencari berbagai
referensi agar isi tidak menyimpang dari materi dan sesuai dengan yang seharusnya.

Anatomi, Fisiologi Kardiovaskuler Dan Proses Oksigenasi Page 13


DAFTAR PUSTAKA

Hall JE. Fisiologi Kedokteran. 11th ed. Jakarta: Penerbit EGC;2010.

Kimball, J. W. 1983. Biologi. Erlangga, Jakarta.

Ramadhan AJ. Mencermati Gangguan pada Darah dan Pembuluh Darah: Tekanan Darah.

Yogyakarta: Diva Press; 2009. P. 34-43

Sastrodinoto, Soenarjo. 1980. Biologi Umum II. PT. Gramedia: Jakarta

Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar

Klien,

Jakarta: Salemba Medika Hidayat, A. Aziz Alimul. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar

Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan.

Jakarta :Salemba Medika  Sumber

Anatomi, Fisiologi Kardiovaskuler Dan Proses Oksigenasi Page 14

Anda mungkin juga menyukai