Anda di halaman 1dari 19

DISUSUN

OLEH

KELOMPOK 2
KELAS A
SEMESTER 4

Nurul Niken Kasim 841417001 Pratiwi Djibran 841417037


Listia Pakaya 841417003 Siti Nurcahyani B. Hinta 841417040
Siti Juniarti J. Paramata 841417004 Suci Ch. Andassari Yantu 841417041
Dewi Nurindi Isa 841417012 Cindy Pratiwi Ismail 841417042
Apriyanto Dai 841417016 Widya Astute Said 841417045
Elta 841417017 Fatiyah Halid 841417048
Salim Dalanggo 841417021 Zenab Pakudu 841417166
Riyanti Lasena 841417023 Candra Resianto 841417167
Adriani Yusuf 841417028 Sri Mutia R. S. Ibura 841417179
Henik Winur Yaning 841417029

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang ,atas Kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
“Asuhan Keperawatan pada Pasien Hospitalisasi dengan Gangguan Pencernaan”.

Tugas ini telah selesai kami susun dengan maksimal atas bantuan dari
berbagai pihak dan berbagai sumber sehingga bisa memperlancar pembuatan
tugas ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang sudah ikut berkontribusi dalam pembuatan tugas ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa tugas ini masih
jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat, tata bahasa, maupun isi
materinya .Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca untuk melakukan perbaikan agar tugas ini menjadi
makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami berharap semoga tugas “Asuhan Keperawatan pada Pasien
Hospitalisasi dengan Gangguan Pencernaan” ini bisa memberi manfaat ataupun
inspirasi pada pembaca.

Gorontalo, 20 Mei 2019

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 4
1.3 Tujuan................................................................................................... 4
Bab II Konsep Keperawatan
2.1 Pengkajian............................................................................................. 5
2.2 Diagnosa Keperawatan......................................................................... 9
2.3 Rencana Intervensi Keperawatan.......................................................... 10
Bab III Penutup
3.1 Simpulan............................................................................................... 15
3.2 Saran..................................................................................................... 15
Daftar Pustaka................................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hospitalisasi adalah keadaan krisis pada anak saat anak sakit dan dirawat di
rumah sakit, sehingga harus beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit yang
asing, peralatan medis yang menakutkan dan prosedur medis yang menyakitkan
sering menjadi gambaran hospitalisasi (Wong, 2008). Anak yang belum pernah
mengalami proses hospitalisasi akan merasakan stress yang lebih tinggi dibanding
dengan anak yang sudah pernah mengalami hospitalisasi beberapa kali. Pada anak
prasekolah umumnya merasakan banyak ketakutan. Dampak negatif dari
hospitalisasi pada usia anak prasekolah adalah gangguan fisik, psikis, sosial dan
adaptasi terhadap lingkungan (Parini, 2002 dalam Wahyuningsih, 2011).
Penelitian yang dilakukan Hallstrom & Elander (1997) sebagaimana dikutip
oleh Supartini (2004) menunjukkan bahwa hospitalisasi anak usia toddler dapat
menjadi suatu pengalaman yang menimbulkan trauma baik pada anak maupun
orang tua sehingga menimbulkan reaksi tertentu yang akan berdampak pada
kerjasama anak dengan orang tua dalam perawatan anak selama di rumah sakit.
Memahami konsep hospitalisasi dan dampaknya pada anak dan orang tua sebagai
dasar dalam pemberian asuhan keperawatan penting dilakukan oleh perawat.
Anak yang dirawat dirumah sakit akan berpengaruh pada kondisi fisik dan
psikologinya, sehingga dalam hal ini tidak hanya anak yang akan merasakan
reaksi hospitalisasi, tetapi orangtua juga akan ikut merasakan, pada beberapa
orangtua reaksi hospitalisasi dapat berupa kecemasan yang akan berkembang
menjadi perasaan yang tidak nyaman dan cenderung menakutkan (Kim, McFarlan,
& Mclane, 1994 dalam Mariyam & Kurniawan, 2008).
Berdasarkan uraian diatas, maka upaya mengatasi masalah yang timbul pada
anak dalam perawatan di rumah sakit, difokuskan pada intervensi keperawatan
dengan cara meminimalkan stresor, memaksimalkan manfaat hospitalisasi dan
memberi dukungan psikologis pada anggota keluarga. Media yang paling efektif
dalam upaya meminimalkan stresor atau penyebab stres adalah melalui kegiatan

3
permainan anak, oleh karena itu pemberian aktivitas bermain pada anak di rumah
sakit memiliki nilai terapeutik yang akan sangat berperan dalam memberikan
pelepasan stres dan ketegangan pada anak (Wong, 2003 dalam Wahyuningsih,
2011).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses pengkajian pada pasien hospitalisasi dengan gangguan
pencernaan ?
2. Apa saja diagnosa yang dapat diangkat pada pasien hospitalisasi dengan
gangguan pencernaan ?
3. Apa saja intervensi yang dapat diberikan pada pasien hospitalisasi
dengan gangguan pencernaan ?

1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan proses pengkajian pada pasien hospitalisasi dengan
gangguan pencernaan ?
2. Mendeskripsikan diagnosa yang dapat diangkat pada pasien hospitalisasi
dengan gangguan pencernaan ?
3. Mendeskripsikan intervensi yang dapat diberikan pada pasien
hospitalisasi dengan gangguan pencernaan ?

4
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN

2.1 PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama : An. Y
Umur : 3 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : xxxx
Agama : Islam
Alamat : xxxx
Tanggal MRS : xxxx
No. RM : xxxx
Diagnosa medis : Diare
b. Penanggung Jawab Klien
Nama : xxxx
Umur : xxxx
Jenis Kelamin : xxxx
Hubungan dengan Pasien : xxxx
Pekerjaan : xxxx
Alamat : xxxx
c. Faktor Predisposisi
1) Sanitasi lingkungan
Penyediaan air bersih : Ya/Tidak
Penyediaan jamban : Ya/Tidak
Pengelolaan sampah : Ya/Tidak
Sarana pembuangan air limbah : Ya/Tidak
2) Personal hygine
Memotong kuku tangan dan kaki : Ya/Tidak
Mencuci tangan sebelum dan sesudah : Ya/Tidak

5
Pada anak dengan diare bisa beragam macam factor predisposisi yang bisa
menyebabkan diare. Misalnya dipengaruhi oleh sanitasi lingkungan yang
tidak terjaga, personal hygine individu yang tidak terpelihara atau bisa jadi
disebabkan karena alergi makanan/minuman yang menimbulkan diare.
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum : Komposmentis, apatis, delirium, somnolen, sopor
Dan koma.
Pada pasien diare biasanya datang dengan penurunan kesadaran berat
2) Tanda-tanda vital
Suhu badan : Biasanya mengalami peningkatan
Nadi : Bisa cepat atau lemah
Pernafasan : Frekuensi napas meningkat
Tekanan darah : Menurun
3) Antropometri
Berat badan : Pada anak diare dapat terjadi penurunan BB
Tinggi badan : Normal
Lingkar kepala : Normal
Lingkar lengan : Bisa terjadi penurunan lila
Lingkar perut : Terjadi penurunan
4) Sistem pernapasam
Biasanya pernapasan agak cepat, bentuk dada normal, dan tidak
ditemukan bunyi nafas tambahan, kecuali anak memiliki riwayat
penyakit sistem pernapasan lainnya
5) Sistem kardiovaskular
Biasanya tidak ditemukan adanya kelainan, hanya saja denyut nadi
cepat dan lemah
6) Sistem pencernaan
Ditemukan gejala mual dan muntah, mukosa bibir dan mulut kering,
peristaltik usus meningkat, anoreksia, BAB lebih 3x dengan konsistensi
encer, lemah, lesu
7) Sistem perkemihan

6
Volume dieresis biasanya sangat menurun, karena cairan terlalu banyak
hilang dari tubuh karena diare
8) Sistem musculoskeletal
Kelemahan fisik dalam bergerak akibat output cairan yang berlebihan
yang tidak seimbang dengan input cairan
9) Sistem integument
Turgor kulit jelek, kulit teraba hangat
10) Sistem endokrin
Tidak ditemukan adanya kelainan
11) Sistem pengindraan
Mata cekung, hidung dan telinga biasanya tidak ditemukan adanya
kelainan
12) Sistem reproduksi
Tidak ditemukan adanya kelainan
13) Sistem neurologi
Dapat terjadi penurunan kesadaran
e. Respon Terhadap Hospitalisasi
1) Kecemasan akan perpisahan : kehilangan interaksi dari keluarga dan
lingkunganyang dikenal, perasaan tidak aman, cemas dan sedih
2) Perubahan pola kegiatan rutin
3) Terbatasnya kemampuan untuk berkomunikasi
4) Biasanya anak menolak makan, sering bertanya, menangsi perlahan dan
tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan
5) Penurunan mobilitas seperti kesempatan untuk mempelajari dunianya
dan terbatasnya kesempatan untuk melaksanakan kesenangannya
f. Riwayat Penyakit, hospitalisasi dan perpisahan sebelumnya
Riwayat penyakit : Biasanya anak datang dengan riwayat belum pernah
dan atau sudah pernah mengalami diare
Riwayat hospitalisasi : Jika anak sudah pernah MRS biasanya dampak
hospitalisasi dapat sedikit dikendalikan karena anak sudah punya
pengalaman sebelumnya, namun ditinjau lagi pola asuh selama di rawat

7
Riwayat perpisahan : Pada anak yang belum pernah MRS dan dirawat,
akan merasakan perpisahan yang sangat berarti terhadap orang-orang
terdekat misalnya ibunya, ayahnya, atau kakak/adiknya. Ini dapat
memunculkan stress pada anak
g. Riwayat pengobatan
Riwayat pengobatan tergantung dengan riwayat penyakit sebelumnya. Jika
anak sudah pernah diare kemungkinan pernah diberi antibiotic atau
kortikosteroid jangka panjang
h. Persepsi tentang penyakit
Pada awal anak menderita diare, biasanya orang tua menganggap hal ini
biasa saja karena belum disertai dengan penurunan kesadaran dan tanda-
tanda dehidrasi lainnya. Saat anak sudah mulai hilang kesadaran bahkan di
diagnosis oleh dokter menderita penyakit yang dapat mengancam jiwa,
disitulah persepsi keluarga tentang penyakit ini sangat parah
i. Sistem pendukung yang tersedia
Pada ibu muda yang minim pegetahun dan baru pertama kali memiliki
anak, biasanya ketika mendapati anak sakit itu akan meminta pertolongan
pada Ibu atau mertua untuk mengtasi masalah anak sebelum mebawa anak
ke fasilitas kesehatan terdekat. Berbeda pada Ibu yang sudah
berpengalaman mengurus anak, biasanya sudah bisa melakukan perawatan
awal sebelum membawa anak ke fasilitas kesehatan baik berupa kerumah
tenaga kesehatan terdekat, puskesmas ataupun kerumah sakit.
j. Koping keluarga
Koping pada keluarga biasanya tidak efektif
k. Ketakutan, kecemasan dan kesedihan keluarga
 Keluarga terutama ibu akan merasakan takut dan cemas, perasaan sedih
dan frustasi yang dipengaruhi oleh prosedur yang menyakitkan pada
anak, informasi buruk tentang diagnose medis
 Reaksi saudara kandung terhadap perawatan anak di RS yaitu marah,
cemburu, benci dan atau bisa merasa bersalah

8
2.2 DIAGNOSIS KEPERAWATAN
a. Ansietas b/d kebutuhan tidak terpenuhi, hubungan orang tua dan anak
tidak memuaskan ditandai dengan merasa khawatir dengan akibat dari
kondisi yang dihadapi, tampak gelisah, anoreksia, kontak mata buruk
b. Koping tidak efektif b/d ketidakadekuatan strategi koping ditandai dengan
mengungkapkan tidak dapat mengatasi masalah, tidak mampu memnuhi
peran yang diharapkan

9
2.3 INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSIS LUARAN INTERVENSI
NO. RASIONAL
KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
1. Ansietas b.d. Termoregulasi Manajemen Hipertermia Observasi
hospitalisasi 1. Untuk mengetahui tingkat
Setelah dilakukan intervensi Observasi perkembangan
Kategori : Psikologis keperawatan selama …x24 1. Identifikasi saat tingkat pengobatan
Subkategori : Integritas jam maka nyeri kronis dapat ansietas berubah (mis. 2. Untuk memudahkan
Ego teratasi dengan kriteria hasil : Kondisi, waktu, stressor) perawat dalam proses
1. Perilaku menyerang 2. Monitor tanda-tanda ansietas pengobatan pasien
Definisi : 2. Perilaku agresif/amuk (verbal dan nonverbal)
Kondisi emosi dan 3. Suara keras
pengalaman subyektif Terapeutik Terapeutik
individu terhadap objek Keterangan : 3. Cipptakan suasan terapeutik 3. Agar pasien merasa
yang tidak jelas dan 1. Meningkat untuk menumbuhkan nyaman dan tenang
spesifik akibat antisipasi 2. Cukup meningkat kepercayaan selama menjalankan
bahaya yang 3. Sedang 4. Temani pasien untuk proses pengobatan
memungkinkan individu 4. Cukup menurun mengurangi kecemasan, jika 4. Kecemasan akan sangat
melakukan tindakan untuk 5. Menurun memungkinkan mempengaruhi proses

10
menghadapi ancaman 5. Pahami situasi yang membuat pengobatan maka dari itu
ansietas tingkat kecemasan pasien
Penyebab : 6. Dengarkan dengan penuh harus dikurangi
1. Krisis situasional perhatian 5. Agar memudahkan dalam
2. Kebutuhan tidak 7. Gunakan pendekatan yang memilih metode
terpenuhi tenag dan meyakinkan pengobatan
3. Ancaman terhadap 8. Tempatkan barang pribadi 6. Membantu pasien
konsep diri yang memberikan kenyamanan mengurangi tingkat
4. Ancaman terhadap kecemasan
kematian 7. Agar pasien percaya dan
Gejala dan Tanda Mayor mau mengikuti program
Subjektif pengobatan yang akan
1. Merasa khawatir diberikan
dengan akibat dari 8. Membantu dalam hal
kondisi yang dihadapi stimulus terapi
Objektif: pengobatan
1. Tampak gelisah Edukasi Edukasi
2. Tampak tegang 9. Anjurkan keluarga untuk tetap 9. Agar pasien tidak merasa
3. Sulit tidur bersama pasien, jika perlu terlalu cemas

11
10. Latih kegiatan pengalihan 10. Jika sewaktu-waktu
Gejala dan Tanda Minor untuk mengurangi ketegangan terjadi kecemasan maka
Subjektif 11. Latih teknik relaksasi keluarga/pasien bisa
1. Anoreksia mengatasi hal tersebut
2. Merasa tidak berdaya 11. Memudahkan proses
Objektif pengobatan dengan teknik
1. Tremor pengalihan
2. Muka tampak pucat
3. Kontak mata buruk Kolaborasi Kolaborasi
12. Kolaborasi pemberian obat 12. Memudahkan proses
Kondisi Klinis Terkait antiansietas, jika perlu pengobatan
1. Hospitalisas
i

2. Koping Tidak Efektif Status Koping Promosi koping Observasi


b.d. d.d. 1. Untuk
Setelah dilakukan intervensi Observasi memudahkan penyusunan

12
Kategori : psikologis keperawatan selama …x24 1. Identifikasi kegiatan jangka jadwal kegiatan
Subkategori: integritas jam maka gangguan pendek dan panjang sesuai 2. Untuk membantu
ego mobilitas fisik dapat teratasi tujuan dalam proses
dengan kriteria hasil : 2. Identfikasi kemampuan yang penyembuhan
Definisi : 1. Perilaku koping adaptif dimiliki 3. Memudhakan
Katidakmampuan menilai 2. Perilaku asertif 3. Identifikasi dampak dan situasi dalam mengidentifikasi
dan merespons stresor 3. Orientasi realitas terhadap peran dan hubungan penyebab dari masalah
dan/atau ketidakmampuan 4. Minat mengikuti 4. Identifikasi kebutuhan dan 4. Membantu pasien
menggunakan sumber- perawatan/pengobatan keinginan terhadap dukungan mencari tahu dukungan
sumber yang ada untuk Keterangan : sosial seperti apa yang
mengatasi masalah 1. Menurun diinginkan
2. Cukup menurun Terapeutik
Penyebab : 3. Sedang 5. Gunakan pendekatan yang Terapeutik
1. Ketidakadekuatan 4. Cukup meningkat tenang dan meyakinkan 5. Agar pasien mau
strategi koping 5. Meningkat 6. Kurangi rangsanagn menjalani pengobatan
2. Ketidakteraturan atau lingkungan yang mengancam 6. Dapat
kekacauan lingkungan Edukasi menghambat proses
3. Krisis situasional 7. Anjurkan keluarga terlibat pengobatan apabila tetap
8. Latih penggunaan teknik dibiarkan

13
Gejala dan Tanda Mayor relaksasi Edukasi
Objektif 9. Latih keterampilan sosial, 7. Agar pasien
1. Menggunakan sesuai kebutuhan merasa lebih nyaman dan
mekanisme koping yang dapat terbuka
tidak sesuai 8. Memudahkan
proses pengobatan dengan
Gejala dan Tanda Minor teknik pengalihan
Subjektif 9. Membantu pasien
1. Kekhawatiran kronis mencari tahu dukungan
seperti apa yang
Objektif diinginkan
1. Perilaku tidak asertif

Kondisi Klinis Terkait


1. Gangguan
kecemasan perpisahan

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hospitalisasi adalah keadaan krisis pada anak saat anak sakit dan dirawat
di rumah sakit, sehingga harus beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit yang
asing, peralatan medis yang menakutkan dan prosedur medis yang menyakitkan
sering menjadi gambaran hospitalisasi (Wong, 2008). Biasanya pada anak
prasekolah umumnya merasakan banyak ketakutan. Dampak negatif dari
hospitalisasi pada usia anak prasekolah adalah gangguan fisik, psikis, sosial dan
adaptasi terhadap lingkungan (Parini, 2002 dalam Wahyuningsih, 2011).

3.2 Saran
Demikian materi mengenai “Asuhan Keperawatan pada Pasien
Hospitalisasi dengan Gangguan Pencernaan” yang dapat kami paparkan, besar
harapan kami tugas ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi, kami menyadari tugas ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karen itu, saran dan kritikan dari pembaca ( Dosen, dan rekan-
rekan) yang bersifat membangun sangat diharapkan agar tugas ini dapat disusun
menjadi lebih baik lagi diwaktu yang akan datang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hasan Abul. 2017. Asuhan Keperawatan Pada Klien Anak Dengan Diare. Dikutip
dari : https://www.academia.edu/9732825/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_
KLIEN_ANAK_DENGAN_DIARE. (diakses tanggal 20/05/2019 pukul 10.55)

Lily. 2017. Factor risiko terjadinya diare. Dikutip dari :


http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/44658/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y. . (diakses tanggal 20/05/2019 pukul 12.09)

Prastowo Finisia. 2013. Asuhan Keperawatan Pada Tn.S Dengan Gangguan


Sistem Pencernaan Diare Di Bangsal Melati Rsud Sragen. Dikutip dari :
http://eprints.ums.ac.id/6075/2/J200060055.PDF. (diakses tanggal 20/05/2019
pukul 09.23)

Safitri Elly. 2015. Lampiran Format Pengkajian s Identitas klien Nama. Dikutip
dari : https://www.academia.edu/4870762/Lampiran_Format_Pengkajian_s_Identi
tas_klien_Nama. (diakses tanggal 20/05/2019 pukul 06.51).

Parini, 2002 dalam Wahyuningsih, 2011. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar


Belakang Hospitalisasi...-Eprints UMM. Oleh MS Arifin, 2015. Diakses : Senin,
20 Mei 2019. Pukul 22:46 WITA.

Wong, 2008. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hospitalisasi...-


Eprints UMM. Oleh MS Arifin, 2015. Diakses : Senin, 20 Mei 2019. Pukul 22:46
WITA.

Hallstrom & Elander (1997) yang dikutip oleh Supartini (2004). 1 BAB 1
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hospitalisasi...-Eprints UMM. Oleh MS
Arifin, 2015. Diakses : Senin, 20 Mei 2019. Pukul 22:46 WITA.

16
Kim, McFarlan, & Mclane, 1994 dalam Mariyam & Kurniawan, 2008. 1 BAB 1
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hospitalisasi...-Eprints UMM. Oleh MS
Arifin, 2015. Diakses : Senin, 20 Mei 2019. Pukul 22:46 WITA.

Wong, 2003 dalam Wahyuningsih, 2011. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar


Belakang Hospitalisasi...-Eprints UMM. Oleh MS Arifin, 2015. Diakses : Senin,
20 Mei 2019. Pukul 22:46 WITA.

17

Anda mungkin juga menyukai