01 03
Berpikir
SPANISH secara
LANGUAGE SCHOOL CENTER Menerapkan
Sistematis Nilai Norma
02 Berpikir secara
Inovatif 04 Menerapkan
Etika Akademik
05
MEMILIKI Kepekaan Sosial
Di masyarakat
01
BERPIKIR
SISTEMATIS
DEFINISI BERPIKIR SISTEMATIS
Nilai adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan buruk di dalam masyarakat. Nilai dapat
dijadikan dasar pertimbangan setiap individu dalam menentukan sikap serta mengambil keputusan.
Norma
● Teladan
● Pembiasaan
● Penyadaran
● Pengawasan
● Penghargaan dan Hukum
antu
Memb
ti
Empa
Etika
li
Pedu
Normatif
meng
harg
PEK ai
A
Etika Normatif
Dan wajib ditaati oleh semua pelaku di ranah akademik, oleh karena itu
seluruh aktivitas hendaknya dilaksanakan sesuai dengan norma dan
ketentuan yang berlaku.
Standar Etika Akademik
1. Etika Dosen
Dosen adalah sebuah pilihan profesi mulia dan secara sadar diambil oleh seseorang yang
ingin terlibat dalam proses mencerdaskan anak bangsa.
Untuk itu dosen wajib untuk senantiasa meningkatkan kompetensi dan kualitasnya dalam
kerangka melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi secara berkelanjutan dan
bertanggungjawab.
Etika akademik dosen ini perlu dijabarkan menjadi peraturan atau kontrak kerja yang
mengikat, serta diikuti dengan sanksi akademik maupun kepegawaian bagi mereka yang
melakukan pelanggaran.
Contoh, ketidakhadiran seorang dosen dalam proses pembelajaran yang terlalu sering
tidak hanya melanggar etika akademik, tetapi juga melanggar peraturan, komitmen, tanggung
jawab, dan sangat tidak profesional. Maka dari itu haruslah ada sanksi yang tegas dari
instansi atau kelembagaan yang berwenang.
Standar Etika Akademik
2. Etika Mahasiswa
Mahasiswa adalah salah satu unsur civitas akademika yang merupakan objek dan sekaligus
subjek dalam proses pembelajaran.
Bagi seorang mahasiswa, etika dapat menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu
tindakan.
Mahasiswa mempunyai berbagai hak, kewajiban, dan larangan serta sanksi apabila
melanggar selama berada di lingkungan akademik.
Mahasiswa tidak cukup hanya menguasai iptek sebagai gambaran tingkat kemampuan
kognitif maupun psikomotorik, melainkan harus pula memiliki sikap profesional, serta
kepribadian yang utuh.
Mahasiswa wajib menghargai dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungan akademik di
mana mereka akan berinteraksi dalam proses pembelajaran.
Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan keilmuan, tetapi juga
membentuk kepribadian, kemandirian, keterampilan sosial, dan karakter.
Standar Etika Akademik
3. Etika Berbusana
a. Dalam lingkungan kampus tidak mempergunakan pakaian yang terbuka/terlihat aurat
atau anggota tubuh yang seharusnya ditutupi.
b. Bisa mengikuti mode, tapi tetap harus sesuai acara, sesuai waktu, sesuai tempat.
c. Hindari menggunakan pakaian yang terlalu mencolok atau menarik perhatian orang.
d. Hindari busana yang membuat anda sulit bergerak/melangkah.
e. Hindari aksesoris yang menimbulkan bunyi-bunyi waktu anda bergerak dan yang
mudah tersangkut.
f. Hindari sepatu yang tidak nyaman dan bersuara keras pada saat melangkah.
g. Pastikan busana anda sudah rapi, jangan membetulkan/merapikan sembarangan.
Macam-Macam Etika Akademik
1. Selalu ingin tahu
2. Daya analisis tajam
3. Kritis
4. Teliti
5. Rasional
6. Objektif
7. Jujur dan terbuka
8. Inovatif
9. Produktif
10. Menghargai nilai, norma, kaidah dan tradisi keilmuan
Pedu
li
05 Empa
ti
KEPEKAAN
antu
Memb
SOSIAL meng
harg
PEK ai
A
Pengertian Kepekaan Sosial
Ini berarti seberapa baik Anda memahami perasaan dan pikiran orang
lain dan seberapa akrab Anda dengan pengetahuan umum tentang
norma-norma sosial.
Aspek-Aspek Kepekaan Sosial
Menurut (Boyatzis, 1999) dimensi kepekaan sosial terdiri dari:
Empathy : Mengerti perasaan orang lain dan dapat memberikan perhatian secara aktif
terhadap masalah-masalah yang dialami orang lain dengan cara membantu
menyelesaikannya.
Organizational Awareness : Membaca keadaan emosional kelompok dan kekuatan hubungan
antara orang lain.
Service Orientation : Kemampuan yang terkait dengan keinginan membantu atau melayani
orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Others Pattern Recognition : Kemampuan yang terkait dengan mengenali, menghafal serta
memahami pola kebiasaan, pola sikap dan pola responnya orang-orang yang ada
disekelilingnya.
Sedangkan aspek-aspek kepekaan sosial menurut (Rohima, 2018) melalui
tindakan-tindakan kepekaan sosial antara lain sebagai berikut:
1. Tolong menolong
2. Kerjasama
3. Kesadaran diri
4. Menghargai orang lain
Cara Menumbuhkan Kepekaan Sosial
1. Menyadari bahwa kita tidak bisa hidup sendiri
2. Memperhatikan dan memperbaiki cara berbicara
3. Bergaul dengan sebanyak banyaknya orang
4. Terlibat dalam kegiatan sosial
5. Mengembangkaan empati
6. Berperilaku prososial
7. Menggunakan layanan bimbingan kelompok.
8. Melakukan latihan dirumah maupun lingkungan sosial
Manfaat Kepekaan Sosial
1. Menyadari akan kehadiran orang lain.
2. Membentuk keterampilan bersosialisasi
3. Memiliki kesadaran sosial tinggi dapat menganalisa dan memahami
bagaimana respon orang disekitarnya.
4. Orang yang kesadaran sosialnya tinggi jarang konflik.
DAFTAR PUSTAKA
Hudiarini, Sri. (2017). Penyertaan Etika Bagi Masyarakat Akademik di Kalangan Dunia Pendidikan Tinggi. Jurnal Moral
Kemasyarakatan, 2(1): 1-13.
Abdurrozak, R., & Jayadinata, A. K. “Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Inovatif Siswa.”
Jurnal Pena Ilmiah, vol. 1 (1), 2016, pp. 871-880.
Bochensi. “Apa yang dimaksud dengan berpikir sistematis atau system thinking.” m http:// www.scribd.com/doc/87900727/
Berpikir#Psikologi Pendidikan Pola Pikir Analogis UNESA. Accessed 5 April 2022.
Daryanto. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif. Jakarta, Buku yang cerdas dan mencerdaskan, 2009.
Forrester, J.W. System dynamics, system thinking, and soft OR. System Dynamics Review, 1994.
“Hubungan Antara Komitmen Afektif Dengan Kompetensi Orientasi Layanan Pelanggan (Customer Service Orientation).” Jurnal
Psikologi Undip, vol. 15, no. 2, 2017, p. 134, https://doi.org/10.14710/jpu.15.2.134-142. Accessed 5 April 2022.
Hudiarini, Sri. (2017). Penyertaan Etika Bagi Masyarakat Akademik di Kalangan Dunia Pendidikan Tinggi. Jurnal Moral
Kemasyarakatan, 2(1): 1-13.
TERIMA
KASIH!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik