Impuls saraf tiba di neuron muscular junction, mengakibatkan pembebasan asetilkolin. Kehadiran asetilkolin memicu depolarisasi yang kemudian menyebabkan pembebasan ion Ca²˖ dan reticulum sarkoplasma. Meningkatnya ion Ca²˖ menyebabkan ion ini terikat pada troponin, sehingga mengakibatkan perubahan struktur troponin tersebut. Perombakan ATP akan membebaskan energi yang dapat menyebabkan myosin mampu menarik aktin ke dalam dan juga melakukan pemendekan otot. Hal ini terjadi disepanjang myofibril pada sel otot. Mioisin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan terputus ketika molekul ATP terikat pada kepala myosin. Pada saat ATP terurai, kepala myosin dapat bertemu lagi dengan aktin pada tropomiosin. Proses kontraksi otot dapat berlangsung selama terdapat ATP dan ion Ca²˖. pada saat impuls terhenti, ion Ca²˖ akan kembali ke reticulum sitoplasma.
2. Bagaimana mekanisme kontraksi otot polos?
Proses kontraksi diaktifkan oleh ion kalsium dan adenosine trifosfat (ATP) yang dipecah menjadi adenosine difosfat (ADP) untuk memberikan energi bagi kontraksi.
3. Bagaimana mekanisme kontraksi otot jantung?
Sel otot jantung bersifat autoritmik yaitu sebagai otot yang mempunyai daya rangsang untuk dirinya sendiri, sehingga menyebabkan aksi potensial yang spontan yang menyebabkan proses kontraksi. Adanya aksi potensial akan menimbulkan depolarisasi membrane serat otot dan berjalan lebih dalam kedalam serat otot pada tempat dimana potensial aksi dapat mendepolarisasi sarkolema dan sitem tubulus T, sehingga ion kalsium dari cairan ekstrasel masuk. Potensial aksi juga menyebabkan reticulum sarkoplasma melepaskan sejumlah besar ion kalsium kedalam myofibril. Adanya ion kalsium dalam jumlah besar, efek penghambatan troponin/tropomiosin terhadap filament yang akan dihambat. Dengan meningkatnya ion kalsium maka akan meningkatkan gabungan kalsium troponin