Ada beberapa reseptor dapat merespons (walau secara lemah) stimulus di luar stimulus
khususnya. Satu satunya cara reseptor reseptor menyampaikan informasi ke sistem saraf
pusat hanya dalam bentuk potensial aksi yang dirambatkan melalui serabut saraf, maka
reseptor harus mengubah berbagai bentuk energi stimulus menjadi energi listrik (potensial
aksi). Proses pengubahan energi stimulus menjadi energi listrik ini dikenal sebagai transduksi.
Proses ini melalui proses depolarisasi reseptor yang menghasilkan perubahan potensial
membran. Potensial membran dikenal sebagai potensial reseptor pada reseptor sel khusus,
dan disebut potensial generator bila reseptor merupakan ujung saraf eferen.
Berdasarkan sederhana atau kompleksnya reseptor dan jalur saraf, reseptor sensori
dikelompokkan menjadi:
1. Indera umum yang meliputi reseptor dan alur saraf sederhana; sensasi taktil
(sentuhan, tekanan, vibrasi), sensasi termoreseptif (panas dan dingin), sensasi
sakit, sensasi proprioseptif (kesadaran atau aktifitas otot, tendon, sendi
keseimbangan);
2. Indera khusus yang meliputi sensasi olfaktori (pembau), sensasi gustatory
(pengecap), sensasi visual (penglihatan), sensasi auditori (pendengaran), sensasi
equilibrium (orientasi tubuh)
INDERA PENGLIHATAN
BAGIAN-BAGIAN MATA
Mekanisme Melihat
● Proses kerja mata manusia diawali dengan masuknya cahaya melalui bagian kornea, yang
kemudian dibiaskan oleh aqueous humour ke arah pupil. Pada bagian pupil, jumlah cahaya
yang masuk ke dalam mata dikontrol secra otomatis, dimana untuk cahaya yang banyak,
bukaan pupil akan mengecil sedangkan untuk jumlah cahaya yang sedikit bukaan pupil akan
membesar.
● Pupil akan meneruskan cahaya ke bagian lensa mata dan oleh lensa mata cahaya difokuskan
ke bagian retina melalui vitreus humor.
● Cahaya ataupun objek yang telah difouskan pada retina, merangsang sel saraf batang dan
kerucut untuk bekerja dan hasil kerja ini diteruskan ke serat saraf optik, ke otak dan kemudian
otak bekerja untuk memberi tanggapan sehingga menghasilkan penglihatan.
● Sel saraf batang bekerja untuk penglihatan dalam suasana kurang cahaya, misalnya pada
malam hari. Sedangkan sel saraf kerucut bekerja untuk penglihatan dalam suasana terang.
Misalnya pada siang hari.
Kelainan Indera Penglihatan
1. Rabun Dekat (Hipermetropi)
Rabun dekat atau Hipermetropi disebabkan karena lensa mata yang terlalu pipih, jadi mata
tidak dapat melihat benda dari jarak dekat dengan jelas. Penglihatan orang yang mengalami
rabun dekat bisa diperbaiki dengan menggunakan kacamata berlensa cembung atau (+).
3. Buta Warna
Buta warna bukan bentuk kebutaan yang tidak bisa melihat apapun Squad, tetapi buta warna
adalah suatu kelainan pada mata. Penyebabnya adalah ketidakmampuan sel-sel kerucut
mata menangkap suatu spektrum warna sehingga mata sulit untuk membedakan warna
tertentu .
4. Astigmatisma (Silinder)
Astigmatisma atau mata silinder adalah kondisi penglihatan mata menjadi kabur.
Astigmatisma terjadi karena ada penyimpangan dalam pembentukan bayangan pada lensa.
Penglihatan penderita astigmatisma dapat ditolong dengan kacamata berlensa silinder.
02 Sistem Pendengaran
Anatomi Telinga
Ada hubungan yang luas antara inti pendengaran kanan dan kiri di seluruh batang otak, memungkinkan
perbandingan masukan dari telinga kanan dan kiri dan lokalisasi suara di ruang angkasa. Jadi, tidak seperti
korteks somesthetic, korteks pendengaran di setiap sisi otak menerima sinyal dari kedua telinga. Karena
dekusasi yang luas ini, kerusakan pada korteks pendengaran kanan atau kiri tidak menyebabkan hilangnya
pendengaran unilateral.
Gangguan Sistem Pendengaran
1. Infeksi Telinga Tengah
Otitis media sangat umum terjadi pada anak-anak karena saluran
pendengarannya relatif pendek dan horizontal. Infeksi saluran
pernapasan atas menyebar dengan mudah dari tenggorokan ke rongga
timpani dan sel udara mastoid. Cairan menumpuk di rongga dan
menyebabkan tekanan, nyeri, dan gangguan pendengaran.
Jika tidak diobati, otitis media dapat menyebar dari sel udara mastoid
dan menyebabkan meningitis, infeksi meningen yang berpotensi
mematikan. Otitis media juga dapat menyebabkan penyatuan tulang
telinga tengah, mencegahnya bergetar dengan bebas dan dengan
demikian menyebabkan gangguan pendengaran.
2. Ketulian
Ketulian berarti segala gangguan pendengaran, dari ringan dan
sementara hingga lengkap dan ireversibel. Tuli konduksi adalah jenis
yang dihasilkan dari gangguan transmisi getaran ke telinga bagian
dalam. Ini dapat terjadi akibat gendang telinga yang rusak, otitis media,
atau penyumbatan saluran pendengaran. Penyebab lainnya adalah
otosklerosis, penyatuan tulang-tulang pendengaran satu sama lain atau
penyatuan stapes ke jendela oval yang mencegah tulang-tulang
bergetar bebas.
Tuli sensorineural (saraf) terjadi akibat kematian sel-sel rambut atau
salah satu elemen saraf yang berhubungan dengan pendengaran. Ini
adalah penyakit pekerjaan umum musisi dan orang lain yang bekerja di
lingkungan yang bising.
03 INDERA PENCIUMAN
BAGIAN – BAGIAN HIDUNG
Mekanisme Indera Penciuman
2. Parosmia
Merupakan keadaan dimana seseorang dapat mencium bau namun salah mengenali bau tersebut. Respons
penderita parosmia biasanya menggambarkan bahwa sebagian bau yang mereka hirup tidak enak. Parosmia
dapat disebabkan oleh kerusakan pada neuron indera penciuman, flu, cedera di kepala dan terpapar oleh
racun.
3. Phantosmia
Merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang mencium sesuatu yang pada kenyataannya tidak ada
atau disebut juga halusinasi penciuman. Pengidap gangguan ini umumnya mencium berupa bau asap atau bau
terbakar. Baunya mungkin terus tercium atau datang dan pergi.
4. Anosmia
Merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan indera penciumannya. Anosmia
dapat memengaruhi hidup seseorang. Selain tidak bisa mencium bebauan dan merasakan makanan, kondisi
ini dapat memicu hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, malnutrisi, hingga depresi.
04 INDERA PENGECAP
TASTE BUD
✔ Reseptor pengecap mendeteksi rangsangan rasa.
✔ Sel-sel ini dipersarafi oleh aferen perasa serat saraf kranial VII,
IX, X
Mekanisme Biolistrik pada Pengecapan Asam
●Reseptor rasa asam merespons ion H+ yang terdapat pada larutan atau
makanan yang bersifat asam. Bahan asam akan berikatan dengan
reseptor site reseptor pengecap.
●Selain ion H+ , rasa asam juga bisa dirangsang oleh asam organik.
Semua jenis asam organik memiliki satu atau lebih kelompok karboksil,
dan berbagai struktur tambahan. Kelompok-kelompok karboksil memiliki
ion hidrogen dengan derajat disosiasi yang tergantung pada kekuatan
asam.
Mekanisme Biolistrik pada Pengecapan Pahit
Rasa Pahit dipicu oleh kelompok tastan yang secara kimiawi lebih beragam
dibandingkan dengan sensasi kecap lainnya.Sebagi contoh alkaloid (
Kafein,nikotin,Striknin dan lainnya),serta bahan beracun lainnya
Mekanisme reseptor pahit memperluas kemampuan reseptor kecap untuk
mendeteksi pahit memperluas kemampuan reseptor kecap untuk
mendeteksi beragam bahan kimia yang berpotensi membayakan
Mekanisme Biolistrik pada
Pengecapan Asin
●
Mekanisme Biolistrik pada
Pengecapan Manis
Rasa manis ditimbulkan dari konfigurasi dari glukosa.Pengikatan
glukosa ataupun molekul organik lainnya yang dapat diterima oleh
reseptor seperti sakarin,aspartam,sukrosa, dan pemanis buatan
lainnya akan mengaktigkan protein G ketika bertemu dengan reseptor
sel kecap.Pretein G kemudian mengaktigkan jalur pesan kedua cAMP
di sel kecap.Jalur pembawa pesan kedua akhirnya menyebabkan
fosforilasi dan penyumbatan saluran K di membran sel reseptor
depolarisasi reseptor
Mekanisme Biolistrik pada
Pengecapan Umami
Rasa ini dipicu oleh zat asam amino terkhusunya
adalah glutamat adanya asam amino seperti yang
terdapat pada dagisng sapi , dan berfungsi sebagai
penanda akan makanan yang kaya dengan protein
.Glutamat berikatan dengan reseptor yang berkaitan
dengan protein G dan mengaktifkan sistem pembawa
pesan kedua
Gangguan Indera Pengecap
1. Hypogeusia
Merupakan penurunan kemampuan untuk mengidentifikasi rasa manis, asam, pahit, asin,
dan umami. Seseorang yang mengalami gangguan ini masih bisa merasakan rasa makanan, tapi
kepekaannya berkurang. Sebagian besar kasus hipogeusia disebabkan karena trauma fisik /
kimia, diabetes, dan defisiensi zinc dan zat besi
2. Dysgeusia
Merupakan suatu kondisi di mana lidah merasakan rasa busuk asin, sensasi rasa tengik,
atau logam yang bertahan dalam mulut. Dysgeusia kadang-kadang disertai dengan sindrom
mulut terbakar, suatu kondisi di mana seseorang mengalami sensasi terbakar yang
menyakitkan di mulut. Dysgeusia dapat disebabkan oleh infeksi, peradangan, mulut kering,
efek obat samping tertentu, kerusakan saraf, gangguan neurologis, dan merokok.
INDERA PERABA
Sensasi Indera Umum
STRUKTUR ANATOMI KULIT
Kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, serta hipodermis:
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit serta tersusun atas kulit ari dan lapisan malpighi.
Terdapat pula saluran keringat, lubang kulit atau pori-pori serta ujung rambut. Kulit ari tersusun
atas sel-sel terluar dari lapisan malpighi yang telah mati. Fungsi dari kulit ari merupakan
mencegah masuknya bibit-bibit penyakit ke dalam tubuh dan mencegah menguapnya air dari
tubuh. Lapisan malpighi berada di bagian dalam setelah kulit ari. Lapisan ini disusun oleh sel-sel
yang aktif membelah diri.
b. Dermis
Lapisan dermis terdapat kelenjar kerigat, kelenjar minyak, akar rambut, pembuluh darah, saraf
serta reseptor indra peraba.
c. Hipodermis
Lapisan ini merupakan lapisan terdalam dari susunan kulit. Lapisan ini mengandung banyak
jaringan lemak yang berguna untuk menghangatkan tubuh.
RESEPTOR PADA KULIT
● Termoreseptor
Termoreseptor adalah reseptor di kulit yang mendeteksi perubahan suhu, seperti suhu dingin, dan
sebagian lagi mendeteksi suhu hangat dan Termoreseptor merupakan ujung saraf bebas.
Lokasi dan jumlah termoreseptor akan menentukan sensitivitas kulit terhadap perubahan suhu.
Tangan, misalnya, memiliki lebih banyak termoreseptor daripada paha atau tulang kering, yang
berarti lebih sensitif terhadap perubahan suhu.
● Nosiseptor
Nosiseptor adalah reseptor pada kulit yang mendeteksi kerusakan yang terjadi pada jaringan.
Pada dasarnya Nosiseptor atau pain reseptor merupakan mekanisme perlindungan yang
dimaksudkan untuk menyadarkan fakta bahwa kerusakan jaringan sedang atau akan terjadi.
Selain itu, penyimpanan pengalaman menyakitkan dalam memori membantu kita menghindari
peristiwa yang berpotensi membahayakan di masa mendatang.
● Mekanoreseptor
Mekanoreseptor adalah reseptor pada kulit yang dirancang untuk mendeteksi sensasi mekanis.
Mekanoreseptor terdapat pada bagian yang bernama reseptor taktill.Reseptor taktil terletak di
lapisan epidermis dan dermis kulit.
ORGAN-ORGAN SENSORIK DI KULIT