Anda di halaman 1dari 5

Mekanisme Penghantaran Impuls Saraf (Bagian, Fungsi, Mekanisme).

Penghantaran impuls saraf di


dalam tubuh melewati jalur sebagai berikut:

Berdasarkan sifat tanggapan terhadap suatu rangsang, gerak dibagi menjadi dua, yaitu:

Gerak Biasa, yaitu gerak yang dihasilkan karena rangsangan dialirkan melalui otak. Alurnya,
yaitu:

Gerak Refleks, yaitu gerak yang terjadi secara spontan dan cepat karena tanpa kontrol otak.
Contoh: menutupnya kelopak mata saat debu masuk ke mata. Alur impulsnya, yaitu:

Alat-alat indra berperan sebagai reseptor impuls (rangsang). Berdasarkan jenis rangsangan yang
diterima, alat indra dibedakan menjadi:
1.Kemoreseptor, yaitu penerima rangsangan berupa senyawa kimia. Contoh: lidah dan hidung.
2.Fotoreseptor, yaitu penerima rangsangan berupa cahaya. Contoh: retina mata.
3.Mekanoreseptor, yaitu penerima rangsangan berupa tekanan atau suhu. Contoh: kulit.
4.Audioreseptor, yaitu penerima rangsangan berupa getaran bunyi. Contoh: koklea pada telinga.
Menurut Wikipedia, Indera atau indria merupakan alat penghubung/kontak antara jiwa dalam wujud
kesadaran rohani diri dengan material lingkungan. Dalam ajaran Hindu indria ada sebelas macam
dan disebut sebagai eka dasa indriya.

Lima macam indera berfungsi sebagai alat sensor dalam bahasa Sanskerta disebut panca budi
indriya dan dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai panca indera yaitu: alat pembantu untuk
melihat (mata), alat pembantu untuk mengecap (lidah), alat pembantu untuk membau (hidung), alat
pembantu untuk mendengar (telinga), dan alat pembantu untuk merasakan (kulit/indera peraba).

Berikut ini macam-macam panca indra pada manusia beserta fungsi dan bagian-bagiannya:

A. MATA

Mata terdiri atas tiga lapisan, yaitu sklera, koroid, dan retina. Bagian-bagian mata terdiri atas:

Kornea, yaitu bagian depan mata yang bersifat tembus cahaya dan selalu dibatasi oleh air
mata.

Iris (selaput pelangi), yaitu bagian mata yang memiliki pigmen warna dan berfungsi untuk
mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata.

Pupil, yaitu celah yang dibentuk oleh iris (di tengah) dan berfungsi sebagai lubang masuknya
cahaya. Pupil dapat membesar dan mengecil sesuai dengan banyaknya cahaya yang masuk.

Lensa Mata, yaitu sebagai pengatur fokus bayangan yang dibentuk agar jatuh tepat di bintik
kuning (pada retina).

Retina (selaput jala), yaitu berfungsi sebagai penangkap bayangan dan terdiri atas dua
bagian, yaitu bintik kuning (pusat terkumpulnya fotoreseptor) dan bintik buta (bagian yang
tidak peka cahaya), berikut ini mekanisme melihat, yaitu:

Beberapa kelainan yang berkaitan dengan mata yaitu:


Rabun Jauh (miopi), yaitu kemampuan mata yang tidak dapat melihat jarak jauh karena
bayangan jatuh di depan retina. Kelainan ini dapat dibantu dengan kacamata lensa cekung
(minus)

Rabun Dekat (hiper metropi), yaitu kelainan dimana bayangan jatuh dibelakang retina
sehingga mata tidak dapat melihat jarak dekat. Kelainan ini dapat dibantu dengan kacamata
lensa cembung (positif).

Rabun Tua (presbiopi), yaitu kombinasi rabun jauh dan dekat karena melemahnya otot
lensa mata. kelainan ini dapat dibantu dengan kacamata lensa rangkap (bifokus).

Astigmatisma, yaitu cacat pada mata yang tidak dapat membedakan garis fertikal dan
horizontal secara bersamaan. Kelainan ini dikarenakan kornea mata tidak rata.

B. HIDUNG

Hidung tersusun atas sel epitel dan saraf pembau. Hidung berfungsi sebagai indra pembau karena
memiliki reseptor pembau (kemoreseptor) pada bagian langit-langit rongga hidung, yang
disebut saraf olfaktori. Pada ujung sel reseptor terdapat rambut-rambut halus (silia) dan selaput
lendir yang berfungsi sebagai pelembab. Rangsangan berupa bau diterima oleh sel reseptor dan
dibawa menuju pusat saraf pembau di otak. Proses jalannya rangsang berupa bau dapat dijelaskan
pada skema berikut:

C. LIDAH
Lidah berfungsi sebagai indra pengecap karena memiliki kemoreseptor pada papilla(tonjolan-
tonjolan kecil) dipermukaannya. Bagian pengecap rasa pada lidah ditunjukan pada gambar berikut ini:
D. TELINGA
Telinga berfungsi sebagai indra pendengar karena memiliki audioreseptor di dalamsaluran koklea.
Bagian-bagian telinga yaitu:

Telinga Luar, yaitu yang terdiri atas daun telinga, lubang telinga, liang telinga,dan gendang
telinga (membran timpani).

Telinga Tengah, yaitu merupakan bagian pengatur getaran dan terdiri atas tulang-tulang
pendengaran (martil-landasan-sanggurdi), saluran eustachius, dan tingkap oval.

Telinga Dalam, yaitu penerima getaran yang terdiri atas koklea (rumah siput), tiga setengah
saluran lingkaran (terdapat alat keseimbangan bernama ekuilibrium), tingkap bundar, dan
tingkap jorong.

Urutan peristiwa sehingga bunyi dapat didengar oleh manusia:


E. KULIT
Kulit berfungsi sebagai indra peraba karena memiliki ujung-ujung saraf sebagai mekanoreseptor.
Nama ujung syaraf beserta rangsang yang diterima, yaitu:

Ujung saraf paccini (reseptor tekanan)

Ujung saraf meissner (reseptor sentuhan)

Ujung saraf ruffini (reseptor panas)

Ujung saraf krausse (reseptor dingin)

Ujung saraf tanpa selaput (reseptor nyeri/sakit)

Lempeng merkel (reseptor sentuhan dan tekanan ringan

Anda mungkin juga menyukai