Anda di halaman 1dari 54

ILMU BIOMEDIK DASAR

Stuktur dan Fungsi Sistem Sensori


Pengindraan dan Sistem Integumen
Hj. Metri Lidya, S.Kp.M.Biomed
Kelompok 3 Kelas 1C
Chelsy Maulina 233311379 Rahma Alya 233311405
Fadhel Nur Zikra 233311385 Vania Zandra Firjatullah 233311409
Fayza Firdayutami 233311386 Wina Hasnalia 233311412
Intan Nurmain I 233311391 Wafit Septia Wati 233311411
Marsha Lina 233311393 Zakiyya Hilmi 233311415
Nabila Azzahra 233311397 Zilva Ridhotuljannah 233311416
Pinkan Rahmadani 233311402
SISTEM SENSORI PENGINDERA
MACAM- MACAM ORGAN SENSORI DAN FUNGSI

Mata

Telinga

Lidah

Kulit

Hidung
1. MATA
Bagian-Bagian Mata
1. Sklera

Merupakan jaringan ikat fibrosa yang kuat berwarna putih buram dan tidak
tembus cahaya, kecuali dibagian depan yang transparan yang disebut kornea.
Sklera berfungsi untuk memberi bentuk pada bola mata dan tempat melekat otot
ekstrinsik.
Bagian-Bagian Mata
2. Kornea

Kornea merupakan jendela mata yang unik karena bentuknya transparan,


terletak pada bagian depan mata berhubungan dengan sklera. Bagian ini
berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya dan memfokuskan bekas cahaya.
Kornea tersusun atas 5 lapisan yaitu epithelium, membrane, buwman, stroma,
membrane descemet dan endothelim.
Bagian-Bagian Mata
3. Lapisan Koroid

Lapisan Koroid berwarna coklat kehitaman dan merupakan lapisan


yang berpigmen mengandung banyak pertumbuhan darah untuk memberi nutr
dan oksigen pada retina, warna gelap pada koroit berfungsi untuk mencegah
refleksi atau pemantulan sinar.
Bagian-Bagian Mata
4. Iris

Iris merupakan perpanjangan dari korpus silialis ke anterior, bersambung


dengan permukaan lensa anterior. Iris tidak tembus pandang dan
berpigmen berfungsi mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk kedalam
mata dengan cara merubah ukuran pupil.
Bagian-Bagian Mata
5. Lensa

Lensa mempunyai struktur bikonveks, tidak mempunyai pembuluh darah,


transparan dan tidak berwarna. Ruang bagian depan lensa berisi cairan yang
disebut aqueous humor, cairan ini diproduksi oleh korpus silialis dan ruangan
pada bagian belakang lensa berisi cairan vitreous humor. Lensa berfungsi untuk
menfokuskan cahaya yang masuk kedalam retina melalui mekanisme akomudasi
yaitu proses penyusuaian secara otomatis pada lensa untuk memfokuskan objek
secara jelas yang beragam
Bagian-Bagian Mata
6. Retina

Retina merupakan lapisan terdalam pada mata, melapisi lapisi 2/3 bola
pada bagian belakang. Retina merupakan bagian mata yang sangat peka
terhadap cahaya.
Bagian-Bagian Mata
7. Saraf Optic

Saraf optic merupakan saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina,
untuk menuju ke otak.
Telinga
Bagian-Bagian Telinga
1. Meatus Auditorius Eksternal (liang telinga luar)

Liang telinga (meatus akustikus eksternus) memiliki panjang kurang 2,5 cm,
berbentuk huruf S. 1/3 bagian luar terdiri dari tulang rawan, banyak terdapat
kelenjar minyak dan kelenjar serumen (modifikasi kelenjar keringat=kelenjar
serumen). 2/3 bagian sisanya terdiri dari tulang (temporal) dan sedikit kelenjar
serumen.
Bagian-Bagian Telinga
2. Telinga bagian tengah (Kavum timpani)
A. Membran pani
Membran timpani atau sering di sebut sebagai gendang telinga. Membran timpani
berfungsi untuk meneruskan suara meuju tulang-tulang pendengaran (osikula)
B. Osikula
Merupakan tulang-tulang telinga yang terdiri atas tiga tulang kecil, a. Malleus (martil) b.
Incus (landasan) c. Stapes (sanggurdi)
C. Saluran eustacius
Merupakan saluran di dalam rongga telinga tengah yang menjorok
menghubungkan telinga dengan faring.
Bagian-Bagian Telinga
3. Telinga bagian dalam
A. Vestibula
Merupakan bagian pertama dari telinga dalam yang berfungsi sebagai pintu
penghubung antar bagian-bagian telinga.
B.Tiga saluran setengah lingkaran (saluran semi serkuler)
Yaitu saluran superior, posterior dan lateral.ketiga saluran ini saling membuat
sudut tegak lurus satu sama lain.
C. Koklea
Adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah
siput.
Lidah
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang
berfungsi untuk membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan
menelan,sebagai pengecap serta membantu kita berkomunikasRasa manis dan
asin dideteksi pada ujung lidah, rasa asam di tengah sisi-sisi lidah, dan rasa
pahit di bagian belakang. Kuncup pengecap di lidah 11 dapat menerima
rangsangan rasa suatu zat dalam bentuk larutan.
Kulit
Fungsi kulit yaitu melindungi
tubuh dari kerusakan akibat
benturan
(kerusakan mekanis), dan
melindungi tubuh dari kontak
langsung kimia,
bakteri, jamur, kuman penyakit
dan sinar matahari.
Hidung
Fungsi hidung sebagai mengatur
kondisi udara (air conditioning),
penyaring udara, dan
humidifikasi serta berfungsi
sebagai penyeimbang
dalam pertukaran tekanan dan
juga mekanisme imunologik
local
PROSES AKOMODASI

01 02 03

Akomodasi (Memfokuskan Pengaturan Akomodasi Mekanisme Akomodasi


Mata) Melalui Saraf Parasimpatis (Memfokuskan Mata)
1. Akomodasi (Memfokuskan Mata)
Pada orang muda, lensa terdiri atas kapsul elastis yang kuat dan berisicairan
kental yang mengandung banyak protein dan serabut-serabut transparan. Bila lensa
berada dalam keadaan relaksasi tanpa tarikan terhadap kapsulnya, makalensa
dianggap berbentuk hampir sferis.
2. Pengaturan Akomodasi Melalui Saraf Parasimpatis

Otot siliaris hampir seluruhnya diatur oleh sinyal saraf parasimpatis


yangdijalarkan ke mata dari nukleus saraf kranial ketiga pada batang
otak.Perangsangan saraf parasimpatis menimbulkan kontraksi otot siliaris,
yangselanjutnya mengendurkan ligamen lensa dan meningkatkan daya bias.
Dengan meningkatnya daya bias, mata mampu melihat objek lebih dekat
dibandingsewaktu daya biasnya rendah. Akibatnya dengan memendeknya objek
kearah mata, frekwensi impuls saraf parasimpatis ke otot siliaris secara
progresif
ditingkatkan agar objek dapat tetap dilihat dengan jelas
3. Mekanisme Akomodasi (Memfokuskan Mata)

Mekanisme akomodasi yaitu mekanisme yang memfokuskan system


lensadari mata, penting untuk meningkatkan ketajaman mata. Akomodasi
terjadi
akibatkontraksi atau relaksasi muskulus siliaris, kontraksi menyebabkan
peningkatansystem lensa, dan relaksasi menyebabkan penurunan kekuatan.
Peran otot siliar
Jika otot siliar berkontraksi, jarak antara otot dan lensa berkurang, lebihkhusus
adalah jarak equator lensa dan jonjot jonjot siliar berkuran→> jarak antaraorigo dan
inersi zonula akan mengendur, sehingga lensa yang lentur ini berubahmenjadi lebih
bulat->daya refraksi bertambah karena akomodasi.
• Untuk pengelihatan dekat
Otot siliar akan berkontraksi->serabut zonula mnegndor dan lensa
bentuknyamenjadi lebih bulat yang berarti akan menambah daya refraksi.
• Untuk pengelihatan jauh
Otot siliar mengendor->serabut-serabut zonula dan kapsul menegang dan
bentuklensa menjadi lebih lonjong yang berakibat menurunnya daya
refraksi.
2. Pengaturan akomodasi melalui saraf parasimpatis
Proses Akomodasi
➢ Kemampuan menyesuaikan kekuatan lensa
➢ Akomodasi meningkatkan kekuatan lensa untuk melihat dekat
➢ Pada mata normal :
▪ M.ciliaris relaksasi, lensa lebih pipih untuk melihat jauh.
▪ M.ciliaris kontraksi, lensa menjadi lebih konveks shg lebih kuat untuk
melihat dekat.
▪ Stimulasi simpatis → M.ciliaris relaksasi.
▪ Stimulasi parasimpatis M.ciliaris kontraksi
Teori Pendengaran
Teori yang mengemukakan bahwa : analisa nada suara adalah fungsi dari cortex cerebri di
lobus temporalis. Teori ini dinamakan analisa central.
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Retherfood dan disebut teori telfon atau teori teori
frekuensi. Kerja dari teori ini adalah : membran pada alat telinga bekerja seperti alat telepon,
yaitu mengubah getaran suara menjadi impuls listrik yang
Mdiantarkan oleh kawat menuju ke alat penerima dan alat penerima
ini akan mengubah impuls listrik menjadi getaran suara seperti
semula
Teori yang mengemukakan bahwa analisa nada suara adalah fungsi dari pada cochlea di
organon corti. Teori ini dinamakan analisa perifer
Teori ini diseut teori resonansi dari Helm Haltz, yaitu padatelinga dalamterdapat sel-sel rambut
dari organ corti yang dapat bergetar atau beresonansisesuai dengan nada suara yangkita
dengar
Proses Mendengar

Proses Pendengaran Dimulai dari adanya getaran suara (F 16 – 2000 Hz),



ditangkap oleh daun telinga l.telinga luar menggetarkan membran tympani →
getaran diteruskan melalui tulang-tulang pendengaran di slubang tengah → tulang
stapes→ →
cairan endolinpe di dalam labirin ditangkap oleh organ corti. Getaran
bunyi yang masuk disebut getaran mekanis diubah → getaran elektris oleh nervus

cocklearis disalurkan ke pusat-pusat di otak lobus temporalis → sehingga terjadi
kesadaran bunyi
Gangguan-gangguan pada Indra Pendengaran

1. Secara Klinis
Tuli Konduktif/tuli Perifer Penderita tuli terhadap suara dengan
frekuensirendah oleh karena itu konduksi disebut juga tuli bas
Tuli Persepsi/tuli Central Tuli sentral yaitu bila kerusakan dimulai dari
organ corti. Umumnya penderita akan kehilanganpendengaran
terhadap suara dengan frekuensi tinggi, karena itu disebut juga tuli
Discont
Gangguan-gangguan pada Indra Pendengaran
2. Secara Fisiologis
Tuli konduksi/hantara Segala bentuk ketulian yang disebabkan oleh ganguanhantaran
udara melalui telinga luar sampai organ corti.
Disebabkan karena: Sumbatan telinga luar, Kerusakan
membrane tympani, kerusakan tulang pendengaran, Sumbatan
pada tuba eustachii, sehingga terjadi perbedaan tekanan antara
cavum tympani dengan udara luar.
Tuli persepsi/tuli penerimaan.
Segala bentuk ketulian yang disebabkan oleh karena kerusakan
reseptor penerimaan organ corti sampai nervus ke VIII (Nervus
Cochlearis)
Tuli Central
Segala bentuk ketulian yang disebabkan oleh kerusakan
batang otak/medula oblongata sampai pada cortex cerebri
lobus temperalis (pusat pendengaran).
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang
berfungsi untuk membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan
menelan,sebagai pengecap serta membantu kita berkomunikasRasa manis dan
asin dideteksi pada ujung lidah, rasa asam di tengah sisi-sisi lidah, dan rasa
pahit di bagian belakang. Kuncup pengecap di lidah 11 dapat menerima
rangsangan rasa suatu zat dalam bentuk larutan.
Pengujian Fungsi Pendengaran

Tes pendengaran adalah prosedur untuk memeriksa kemampuan


mendengar
seseorang. Pemeriksaan ini dilakukan dengan beberapa cara yang dapat
mengukur seberapa baik gelombang suara dari telinga dihantarkan ke
otak.
Jenis-jenis Tes Pendengaran
1. Audiometri Nada Murni
Dalam tes pendengaran ini, Anda akan diberikan rangsangan melalui udara dan tulang mastoid (tulang
yang terletak di belakang telinga). Ketika rangsangan diberikan melalui udara, jalur pendengaran luar
serta telinga bagian dalam Anda
akan diukur. Sementara itu, jika rangsangan diberikan melalui tulang, pendengaran pada telinga bagian
dalam akan diukur

2. Speech Perception Test


Dalam tes ini, Anda diminta mengulangi kata-kata yang diucapkan kepada anda. Gangguan
pendengaran terkait usia (presbikusis) biasanya dimulai dengan hilangnya pendengaran pada frekuensi
yang lebih tinggi, sehingga suara ucapan tertentu (seperti ‘p’, ‘f’, dan ‘t’) terdengar sangat mirip.
Jenis-jenis Tes Pendengaran
3.Timpanometri
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat apakah gendang telinga dapat berfungsi dengan normal

4. Refleks stapedial dan kerusakan refleks


Tes ini dilakukan untuk memeriksa kemampuan saraf pendengaran untuk mengirimkan sinyal
pendengaran ke otak. Jika terjadi penyumbatan di sepanjang jalur ini, artinya Anda memerlukan
konsultasi medis lebih lanjut.

5.Tes garpu tala


mendeteksi lokasi dan sifat gangguan pendengaran.
Jenis-jenis Tes Pendengaran

6. Evaluasi respon batang otak (brainstem evoke response evaluation)


Brainstem evoke response evaluation (BERA) mengukur saraf listrik yang membawa suara
dari telinga bagian dalam ke otak

7 . Threshold equalizing noise (TEN) test


Tes pendengaran ini memeriksa apakah ada bagian telinga yang tidak dapat merespons
rangsangan suara. Jika ada, bagian telinga ini disebut dengan “zona mati” atau “dead
zone”.
Jenis-jenis Tes Pendengaran

8. Tes kalimat dalam kebisingan


Sentence-in-noise (SIN) test atau uji kalimat dalam kebisingan dilakukan untuk
mengukur kemampuan Anda untuk memahami percakapan dalam lingkungan yang
bising.

9. Emisi otoakustik
Tes ini dilakukan untuk memeriksa respons telinga bagian dalam terhadap suara.
Repon tersebut diukur dengan menempatkan mikrofon yang sangat sensitif di liang
telinga.
Pengujian Fungsi Penglihatan
Pengujian Pengukuran Ketajaman Penglihatan
Penilaian ketajaman penglihatan jarak jauhjarak pengujian harus 3 meter (10 kaki) atau lebih,
untuk meminimalkan kebutuhan penggunaan akomodasi untuk memfokuskan optotipeJarak tes
tradisional adalah 6 meter (20 kaki); namun, Komite Visi (Dewan Riset Nasional1980)
merekomendasikan agar jarak tes standar diubah menjadi 4 meter karena jarak ini
memerlukan kebutuhan akomodasi tepat 0,25 D; jaraknya juga 10 kali lebih panjang dari 40
cm, yang merupakan jarak yang umum digunakan untuk menguji penglihatan dekat
(Hofstetter1973)Protokol penelitian klinis ETDRS menggunakan jarak uji standar 4 meter,
dengan rekomendasi untuk memperpendek jarak pandang menjadi 1 meter ketika ketajaman
penglihatan 4/40 (setara dengan 20/200) tidak dapat dicapai.
Pengujian Fungsi Penglihatan
Prosedur Pengujian biasanya ketajaman penglihatan diukur ketika koreksi optik optimal
(kacamata atau lensa kontak) sedang dipakaiUntuk penentuan kecacatan, secara logis paling
tepat untuk menguji ketajaman binokularAlgoritme lama dari American Medical Association
(AMA) (American Medical Association1993; American Medical Association & Committee on
Medical Rating of Physical Impairment, 1958) untuk menghitung efisiensi penglihatan
binokular mengambil ketajaman monokuler dari mata yang lebih baik dan menambahkan
nilai negatif pembobotan tergantung pada ketajaman penglihatan pada mata yang lebih
burukAlgoritma yang diberikan dalam panduan AMA tahun 1993 adalah 3 x impairment
value of better eye + impairment value of worse eye.
SISTEM INTEGUMEN
Struktur Kulit
Kulit merupakan pembungkus yang elastis yang terletak paling luar yang melindungi
tubuh dari pengaruh lingkungan hidup manusia dan merupakan alat tubuh yang
terberatdan terluas ukurannya, yaitu kira-kira 15% dari berat tubuh dan luas kulit
orang dewasa1,5m2. Rata-rata tebal kulit 1-2m. Palingtebal (6 mm) terdapat di telapak
tangandan kaki dan paling tipis (0,5 mm) terdapat di penis. Kulit merupakan organ
terbesar didalam tubuh. Kulit terdiri atas lapisan epidermis yang berasal dari ektoderm
permukaan dan lapisan dermis yang berasal dari mesoderm.
Struktur Kulit
Kulit merupakan pembungkus yang elastis yang
terletak paling luar yang melindungi tubuh dari
pengaruh lingkungan hidup manusia dan merupakan
alat tubuh yang terberatdan terluas ukurannya, yaitu
kira-kira 15% dari berat tubuh dan luas kulit orang
dewasa1,5m2. Rata-rata tebal kulit 1-2m.
Palingtebal (6 mm) terdapat di telapak tangandan
kaki dan paling tipis (0,5 mm) terdapat di penis.
Kulit merupakan organ terbesar didalam tubuh. Kulit
terdiri atas lapisan epidermis yang berasal dari
ektoderm permukaan dan lapisan dermis yang
berasal dari mesoderm.
Struktur Kulit
Kulit diklasifikasikan berdasarkan warna :
Terang (fair skin), pirang,dan hitam.
Merah muda :pada telapak kaki dan tangan bayi.
Hitam kecokelatan : pada genitalia orang dewasa.
Kulit diklasifikasikan berdasarkan jenisnya :
Elastis dan longgar : pada palpebra, bibir, dan preputium.
Tebal dan tegang : pada telapak kaki dan tangan orang dewasa.
Tipis : pada wajah.
Lembut : pada leherdan badan.
Berambut kasar : pada kepala.
Epidermis

Epidermis merupakan lapisan teratas


pada kulit manusia dan memiliki tebal
yang berbeda-beda : 400-600 μm untuk
kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan
kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis
(kulit selain telapak tangan dan kaki,
memiliki rambut).
Epidermis
5 lapisan kulit pada epidermis
Lapisan tanduk (stratumcorneum)
lapisan kulit paling luar yang terdiri dari sel gepeng yang mati, tidak berinti, protoplasmanya
berubah menjadi keratin (zat tanduk
Lapisan bening (stratum lucidum)
terletak di bawah lapisan korneum, lapisan sel gepeng tanpa inti, protoplasmanya berubah
menjadi protein yang disebut eleidin. Lapisan ini lebih jelas tampak pada telapak tangan dan
kaki.
Lapisan berbutir (stratumgranulosum)
merupakan 2 atau 3 lapis sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di
antaranya. Butir kasar terdiri dari keratohialin. Mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini.
Epidermis
5 lapisan kulit pada epidermis
Lapisan bertaju (stratum spinosum)
terdiri dari sel yang berbentuk poligonal, protoplasmanya jernih karena banyak
mengandung glikogen, selnya akan semakin gepeng bila semakin dekat ke
permukaan.
Lapisan benih (stratumgerminativumatau stratum basale)
terdiri dari sel yang berbentuk poligonal, protoplasmanya jernih karena banyak
mengandung glikogen, selnya akan semakin gepeng bila semakin dekat ke
permukaan.
Epidermis
Selain sel-selepitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:
Melanosit
Sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.Melanosit (sel pigmen)
terdapat di bagian dasarepidermis.
Sel Langerhans
Sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit
T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T.
Sel Merkel
Sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan fungsi dengan
sistem neuroendokrin difus.
Keratinosi
yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam.
Dermis
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di
bawah epidermis. Penyusun utama dari dermis
adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit
dengan memberikan kekuatan dan struktur pada
kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi
bergantung pada daerah tubuh dan
mencapaimaksimum 4 mm di daerah punggung.
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung
saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut,
kelenjarkeringat, kelenjar kelenjarpalit atau
kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan
getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus
arektor pili).
Dermis
Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare
dan stratum reticular.
Stratum papilare
merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar. bagian
yang menonjol ke epidermis, berisiujung serabut sarafdan pembuluh darah.
Stratum retikulare
bagian bawah yang menonjol ke subkutan. Terdiri dari serabut penunjang seperti
kolagen, elastin,dan retikulin. Dasar (matriks) lapisanini terdiri dari cairan kental asam
hialuronat dan kondroitin sulfat, dibagian ini terdapat pula fibroblas. yang lebih tebal
dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur (terutama
kolagen tipe I).
Subcutis / Hipodermis
Lapisan hypodermis/subcutis merupakan lapisan
terbawah dari kulit dan terbentuk dari jaringan
ikat longgar yang memisahkan kulit dengan otot di
bawahnya sehingga kulit dapat bergerak dengan
mudah diatas jaringan penyangganya. Jaringan
Subkutan atau hipodermis merupakan lapisan kulit
yang paling dalam. Lapisan ini terutama berupa
jaringan adiposa yang memberikan bantalan
antara lapisan kulit dan struktur internal seperti
otot dan tulang. Banyak mengandung pembuluh
darah, pembuluh limfe dan syaraf juga terdapat
gulungan kelenjar keringat dan dasar dari folikel
rambut.
Fungsi Jaringan Kulit
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna
dalam menjaga homeostasis tubuh.
Diantaranya :
Proteksi
Absorpsi
Ekskresi
Persepsi
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
Pembentukan vitamin D.
Fungsi Jaringan Kulit
Fungsi Proteksi
Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya.
Kulit punya bantalan lemak, ketebalan, serabut jaringan penunjang yang dapat melindungi tubuh dari
gangguan:
1) Fisis/mekanis : tekanan, gesekan, tarikan;
2) Kimiawi : iritan sepertilisol, karbil, asam,alkali kuat;
3) Panas : radiasi, sengatan sinar Ultra Violet;
4) Infeksi Luar : bakteri,jamur.

Beberapa macam perlindungan :


1) Melanosit, lindungi kulit dari pajanan sinar matahari denganmengadakan tanning (penggelapan kulit).
2) Stratum korneum impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air.
3) Keasaman kulit kerna ekskresikeringat dan sebum,perlindungan kimiawi terhadap infeksi bakteri
maupun jamur.
4) Proses keratinisasi, sebagai sawar (barrier) mekanis karena sel mati melepaskan diri secara teratur.
Fungsi Jaringan Kulit
Fungsi Absorpsi
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan kulitikut mengambil fungsi
respirasi.

Fungsi Ekskresi
Mengeluarkan zat yang tidak bergunabagi tubuh sepertiNaCl, urea, asam urat,dan amonia.
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya, yaitu
kelenjar sebasea dan kelenjar keringat
Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan melepaskan
lipid yang dikenal sebagai sebum menuju lumen.
Kelenjar keringat merupakan sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan
dua molekul organik hasil pemecahan protein yaitu amoniakdan urea.
Fungsi Jaringan Kulit
Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (termoregulasi)
Dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan
(otot berkontraksi) pembuluh darah kulit.

Fungsi Pembentukan Vitamin D


Kulit mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan pertolongan
sinar matahari.
Question
Time
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai