I.
Tujuan Percobaan
Mengenal mekanisme fisiologi dan sifat-sifat sistem indera.
Mendapatkan gambaran tentang berbagai sistem indera, sistem-sistem fisiologik,
II.
organ-organ dalam setiap sistem dan letak serta posisi dalam anatomi.
Mengenal struktur dan fungsi unit sistem indera.
Tinjauan Pustaka
Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar
untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar
tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima
alat indera itu adalah mata, hidung, telinga / kuping, kulit dan lidah. Setiap orang
normalnya memiliki lima / panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap
rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai
dengan insting kita. Orang yang cacat indra masih bisa hidup namun tidak akan bisa
menikmati hidup layaknya manusia normal. Organ indera, juga dikenal sebagai ujung
sensoris atau reseptor, merupakan bagian terminal dendrite yang menerima berbagai
stimulus/ rangsangan sensoris dan mentransmisikan rangsangan tersebut ke susunan saraf
pusat. Berdasarkan sumber stimulusnya reseptor sensoris ini dikelompokkan menjadi 3
kelompok yaitu :
1. Eksteroreseptor
yaitu reseptor sensoris yang terletak pada permukaan badan dan akan menerima
stimulus dari lingkungan luar. Ekteroreseptor dibagi lagi menjadi 3 kelompok yaitu:
a. Ekteroreseptor yang merupakan komponen dari jalur somatik aferen umum (general
somatic afferent). Reseptor ini peka terhadap stimulus suhu, raba, tekan dan nyeri.
b. Eksteroreseptor yang merupakan komponen dari jalur somatic aferen khusus (special
somatic afferent). Reseptor ini peka terhadap cahaya (sense of vision) dan suara
(sense of hearing).
c. Eksteroreseptor yang merupakan komponen dari jalur viseral aferen khusus. Reseptor
ini peka terhadap bau dan rasa.
2. Propioreseptor
yaitu reseptor khusus yang terletak pada kapsul sendi, tendon, dan serat intrafusal
didalam otot. Reseptor yang merupakan komponen jalur somatik aferen umum (general
somatic afferent) ini akan mentrasmisikan informasi yangterkait dengan kesiagaan tubuh
dalam suatu ruang dan gerakan. Organ versibular yang terletak pada telingan dalam akan
menerima stimulus terkait dengan gerakan kepala. Input ini ditransmisikan ke otak yang
selanjutnya akan diproses untuk mengkoreksi keseimbangan tubuh.
3. Interoreseptor
yaitu reseptor yang menerima informasi sensorik dari organ-organ di dalam tubuh.
Reseptor ini merupakan komponen dari jalur viseral aferen umum (general viseceral
aferent).
INDERA PENGLIHAT (MATA)
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.
Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot
penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.
Mata merupakan organ fotosensoris yaitu organ yang menerima rangsangan cahaya.
Cahaya masuk melintasi kornea, lensa, dan beberapa struktur refraksi didalam orbita.
Cahaya kemudian difokuskan oleh lensa ke bagian saraf mata yang sensitif terhadap
cahaya yaitu retina. Retina mengandung sel-sel batang dan kerucut yang akan mengubah
impuls cahaya menjadi impuls saraf. Setelah melintasi suatu rangkaian lapisan sel saraf
dan sel-sel penyokong informasi penglihatan diteruskan oleh saraf optik ke otak untuk
diproses.
TUNIKA FIBROSA (LAPISAN SKLERA-KORNEA)
Tunika fibrosa membentuk sebuah kapsula fibroelastik yang kokoh penyokong bola
mata. Lapis fibrosa ini dibagi menjadi dua bagian yaitu sklera dan kornea. Sklera
merupakan bagian yang putih melingkupi lima-perenam bagian bola mata dan terletak di
sebelah belakang, sementara kornea merupakan bagian yang jernih dan transparan
melingkupi seperenam depan bola mata. Tempat sambungan sklera dan kornea dikenal
dengan nama limbus.
SKLERA
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak
tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva
adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi
melindungi bola mata dari gangguan. Di bagian belakang sklera ditembus oleh serat-serat
saraf optik pada lamina kribrosa. Sklera mengandung pembuluh darah terutama pada
limbus (tempat pertautan sklera dan kornea).
KORNEA
Kornea merupakan bagian tunika fibrosa yang transparan, tidak mengandung
pembuluh darah, dan kaya akan ujung-ujung serat saraf. Kornea berasal dari penonjolan
tunika fibrosa ke sebelah depan bola mata. Secara histologik kornea terdiri atas 5 lapisan
yaitu :
a. Epitel kornea
Merupakan lanjutan dari konjungtiva disusun oleh epitel gepeng berlapis tanpa
lapisan tanduk. Lapisan ini merupakan lapisan kornea terluar yang langsung kontak
dengan dunia luar dan terdiri atas 7 lapis sel. Epitel kornea ini mengandung banyak
ujung-ujung serat saraf bebas. Sel-sel yang terletak di permukaan cepat menjadi aus dan
digantikan oleh sel-sel yang terletak di bawahnya yang bermigrasi dengan cepat
b. Membran Bowman
Merupakan lapisan fibrosa yang terletak di bawah epitel tersusun dari seratkolagen
tipe 1.
c.
Stroma kornea
Merupakan lapisan kornea yang paling tebal tersusun dari serat-serat kolagentipe 1
yang berjalan secara paralel membentuk lamel kolagen. Sel-sel fibroblasterletak di antara
serat-serat kolagen.
d.
Membran Descemet
Merupakan membran dasar yang tebal tersusun dari serat-serat kolagen.
e.
Endotel kornea
Lapisan ini merupakan lapisan kornea yang paling dalam tersusun dari epitel selapis
gepeng atau kuboid rendah. Sel-sel ini mensintesa protein yang mungkin diperlukan untuk
memelihara membran Descement. Sel-sel ini mempunyai banyak vesikel dan dinding
selnya mempunyai pompa natrium yang akan mengeluarkan kelebihan ion-ion natrium ke
dalam kamera okuli anterior. Ion-ion klorida dan air akan mengikuti secara pasif.
Kelebihan cairan di dalam stroma akan diserap olehendotel sehingga stroma tetap
dipertahankan dalam keadaan sedikit dehidrasi (kurang cairan), suatu faktor yang
diperlukan untuk mempertahankan kualitas refraksi kornea.
Kornea bersifat avaskular (tak berpembuluh darah) sehingga nutrisi didapat
kandungan cara difusi dari pembuluh darah perifer di dalam limbus dan dari
humor akweus di bagian tengah. Kornea menjadi buram bila endotel kornea gagal
mengeluarkan kelebihan cairan di stroma.
LIMBUS
Limbus merupakan tempat pertemuan antara tepian kornea dengan sklera. Pada
tempat ini terdapat lekukan atau sudut akibat perbedaan kelengkungan kornea dansklera.
Bagian luarnya diliputi epitel konjungtiva bulbi yang merupakan epitel berlapis silindris
dengan lamina propria di bawahnya. Stromanya merupakan tepian sklerayang menyatu
dengan kornea. Stroma ini tersusun dari jaringan ikat fibrosa. Di bagian dalam stroma ini
membentuk taji sklera (scleral spur).
Pada bagian anterior taji ini terdapat jaringan trabekula (trabecula sheet)
dengan jalinan ruangruang di antaranya dikenal sebagai ruang trabekula (trabecular spaces
/space of Fontana). Di atas trabekula terdapat suatu saluran lebar dan panjang disebut
kanal Schlemm.
KANAL SCHLEMM
4
Merupakan suatu pembuluh berbentuk cincin yang melingkari mata tepat anterior
dan eksternal skleral spur. Di sebelah luar dibatasi oleh jaringan sklera dan didalam oleh
lapisan jaringan trabekula yang lebih dalam. Lumen kanal ini di batasioleh selapis sel
endotel. Kanal ini akan meneruskan diri ke dalam pleksus sklera dan akhirnya bermuara
pada pleksus vena sklera. Di bagian posterior taji sklera, padakorpus siliaris terdapat otot
polos, muskulus siliaris yang berfungsi untuk mengatur akomodasi mata.
2. TUNIKA VASKULOSA / UVEA (L.uva=anggur)
Tunika vaskulosa terdiri atas 3 bagian yaitu khoroid, badan siliaris dan iris.
KOROID
Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang
berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina.
Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar).
Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iri
s yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui
pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil
untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang
berfungsimengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan
mengatur cembung pipihnya lensa.
BADAN SILIARIS (KORPUS SILIARIS)
Korpus siliaris (badan siliaris) adalah struktur melingkar yang menonjol kedalam
mata terletak di antara ora serrata dan limbus. Struktur ini merupakan perluasanlapisan
khoroid ke arah depan. Korpus siliar disusun oleh jaringan penyambung jarangyang
mengandung serat-serat elastin, pembuluh darah dan melanosit.Badan siliaris membentuk
tonjolan-tonjolan pendek seperti jari yang dikenalsebagai prosessus siliaris.
Dari prosessus siliaris muncul benang-benang fibrillin yangakan berinsersi pada
kapsula lensa yang dikenal sebagai zonula zinii. Korpus siliar mengandung 3 berkas otot
polos yang dikenal sebagai muskulussiliaris. Satu berkas karena orientasinya akan menarik
khoroid sehingga membukakanal Schlemm untuk aliran humor akweus. Dua berkas lain
yang menempel padaskleral spur berfungsi untuk mengurangi tekanan pada zonula Zinii
sehingga lensa menjadi lebih tebal dan konveks. Fungsi ini disebut akomodasi.
Glaukoma merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai oleh peningkatantekanan
intraokuler yang tinggi dalam waktu lama akibat kegagalan penyaluran humor akweus dari
bilik mata depan. Bila keadaan ini dibiarkan dapat menyebabkankebutaan.
Indera pengecap pada manusia adalah lidah. Pada permukaan lidah terdapat tonjolan
kecil yang disebut papila, sehingga permukaan lidah terlihat kasar. Berdasarkan
bentuknya papila dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
Papila filiformis adalah Papila yang berbentuk seperti benang halus, papila ini banyak
ini terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah.
Papila sirkumvalata adalah Papila yang bentuknya seperti huruf v terbalik danterdapat
pada pangkal lidah.
Di dalam setiap papila terdapat banyak tunas pengecap atau kuncup pengecap.
Setiap tunas pengecap terdiri dari dua jenis sel yaitu sel penyokong yang berfungsi untuk
menopang dan sel pengecap yang berfungsi sebagai reseptor dan memilik itonjolan
seperti rambut yang keluar dari tunas pengecap. Setiap tunas pengecap akan merespon
secara maksimal terhadap salah satu rasa.
Tunas pengecap dapat membedakan empat macam rasa, yaitu rasa manis, rasa
pahit,rasa asam, dan rasa asin. Tunas pengecap rasa manis lebih banyak terdapat di
ujunglidah, tunas pengecap rasa pahit terletak di pangkal lidah, tunas pengecap rasa
asamterletak di tepi belakang kiri dan kanan lidah, serta tunas pengecap rasa asin terletak
ditepi depan kiri dan kanan lidah. Sejumlah tunas pengecap juga terdapat pada tenggorok
dan langit-langit rongga mulut.
Rongga hidung mempunyai tiga lapisan yang dipisahkan oleh tulang. Rongga atas
berisi ujung-ujung cabang saraf cranial, yaitu saraf olfaktori (saraf pembau). Hidung
terlindung dari lapisan tulang rawan dan bagian rongga dalam mengandung sel-sel epitel
yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi lendir dan
rambut-rambut pembau.
Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai
indra pembau. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam
hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol
seperti tunas pengecap. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang
khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau.
Diakhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambutrambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara Bulu hidung di
dalam kaviti hidung menapis debu dan mikroorganisme dariudara yang masuk dan
lapisan mukus yang memerangkapnya.
Bekalan darah yang banyak ke membran mukus membantu mengawal udara yang
masuk menjadi hampir sama dengan suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu
hidungjuga berfungsi sebagai organ untuk membau kerana reseptor bau terletak dimukos
a bahagian atas hidung. Hidung juga membantu menghasilkan dengungan (fonasi).
Telinga
menerima
gelombang
suara
yang
frekuensinya
berbeda,
pada jendela oval, di mana suara dihantar telinga tengah. Jendela bulat
memberikan jalanke getaran suara. Jendela bulat ditutupi oleh membrana sangat tipis,
dan dataran kakistapes ditahan oleh yang agak tipis, atau struktur berbentuk cincin.
anulus jendela bulat.Maupun jendela oval mudah mengalami robekan.
10
Bila ini terjadi, cairan dari dalam dapatmengalami kebocoran ke telinga tengah
kondisi ini dinamakan fistula perilimfe. Tubaeustachii yang lebarnya sekitar 1mm
panjangnya sekitar 35 mm, menghubngkan telingahke nasofaring. Normalnya, tuba
eustachii tertutup, namun dapat terbuka akibat kontraksiotot palatum ketika melakukan
manuver Valsalva atau menguap atau menelan. Tuba berfungsi sebagai drainase untuk
sekresi dan menyeimbangkan tekanan dalam telinga tengah dengan tekanan atmosfer.
c.Telinga Dalam
Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk
pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga kranial
VII(nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis) semuanya merupakan bagian
darikomplek anatomi. Koklea dan kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang
labirint. Ketiga kanalis semisi posterior, superior dan lateral erletak membentuk sudut 90
derajatsatu sama lain dan mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan.
Organahir reseptor ini distimulasi oleh perubahan kecepatan dan arah gerakan seseorang.
Koklea berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm dengan
duasetengah lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk pendengaran,
dinamakanorgan Corti.. Di dalam lulang labirin, namun tidak sempurna mengisinya,
Labirinmembranosa terendam dalam cairan yang dinamakan perilimfe, yang
berhubunganlangsung dengan cairan serebrospinal dalam otak melalui aquaduktus
koklearis.Labirin
membranosa
tersusun
atas
atrikulus,
sakulus,
dan
duktus
semisirkularis,duktus koklearis.
Atrikulus, bentuknya seperti kantong lonjong dan agak gempeng terpaut
padatempatnya oleh jaringan ikat. Disini terdapat saraf (nervus akustikus) pada
bagiandepan dan sampingnya ada daerah yang lonjong yang disebut macula
akustikautrikola. pada dinding belakang atrikus ada muara dari duktus semisirkularis
dan padadinding depannya ada tabung halus disebut utrikulosa sirkularis, saluran
yangmenghubungkan atrikulus dengan sakulus.
Sakulus, bentuknya agak lonjong lebih kecil dari utrikulus, terletak pada bagiandepan
dan bawah dari vestibulum dan terpaut erat oleh jaringan ikat, tempatterdapatnya
nervus akustikus. Pada bagian depan sakulus ditemukan serabut-serabut halus cabang
nervus akustikus yang berakhir pada macula akustika sakuli. Pada permukaan bawah
sakulus ada duktus reunien yang menghubungkan sakulus denganduktus koklearis, di
11
bagian sudut sakulus ada saluran halus disebut duktusendolimfatikus, berjalan melalui
aquaduktus vestibularis menuju permukaan bagian bawah tulang temporalis dan
berakhir sebagai kantong buntu disebut sakusendolimfatikus yang terletak tepat di
lapisan otak duramater.
Duktus semisirkularis, ada tiga tabung selaput semisrkularis yang berjalan
dalamkanalis semisrkularis (superior, posterior, dan lateralis). Penampangannya kirakirasekitar sepertiga penampang kanalis semisirkularis. Bagian duktus yang melebar
disebut ampula selaput. Setiap ampula mengandung satu celah siklus, sebelah dalamada
Krista ampularis yang terlihat menonjol kedalam yang menerima ujung-ujungsaraf.
Duktus koklearis merupakan saluran yang berbentuk agak segitiga seolaholahmembuat
batas
pada
koklea
timpani.
Atap
duktus
koklearis
terdapat
pelipisyang
dilapisi
periosteumyang
berisi
cairanperilimfe&
kolea atau rumah siput. Penampang melintang koklea trdiri aras tiga bagian
yaituskala vestibuli,skala media, danskala timpani. Bagian dasar dari skala vestibuli
berhubungan
dengan
tulang
sanggurdi
melalui
jendela
berselaput
yang
superior, kanalis
semisirkularis
posterior
dan
kanalis
semisirkularislateralis.
Labirin membranosa memegang cairan yang dinamakan endolimfe.Terdapat
keseimbangan yang sangat tepat antara perilimfe dan endolimfe dalam telinga dalam
banyak
kelainan
telinga
dalam
terjadi
bila
keseimbangan
ini
terganggu.
13
VII). Kanalisauditorius internus mem-bawa nervus tersebut dan asupan darah ke batang
otak.
III.
IV.
a. Penglihatan (visual)
1. Anatomi mata
Amati mata kambing/sapi yang tersedia dan ditemukan bagian-bagian mata yang
penting, terutama :
Sclera, badan vilreous, nervus opticus, lensa mata, cornea, retina conjungtiva, iris,
otot-otot mata ekstrinsik, binti buta.
2. Fisiologi penglihatan
a) Refleks akomodasi
- Ukur pupil mata dan amati adanya perbedaan ukuran pupil mata dibawah sinar
-
b)
-
Titik dekat
Fokuskan mata pada objek (mis : pensil/batang pengaduk) berjarak 1 meter.
Perlahan-lahan gerakan objek mendekati mata sampai objek terlihat berganda.
Gerakan kembali menjauh sampai objek tampak lagi sebagai objek tunggal. Jarak
ini disebut titik dekat untuk akomadasi.
c) Bintik buta
14
Bintik buta adalah area pada retina dimana saraf-saraf optis dan pembuluh darah
d) Ketajaman penglihatan
- Uji ketajaman penglihatan dengan kartu snellen yang ditentukan pada jarak yang
ditentukan (bagi yang berkacamata lakuakanlah dengan uji ini dengan dan tanpa
-
kaca mata)
Ketajaman penglihatan dinyatakan sebagai :
V = d/D
D = jarak pada mana huruf seharusnya dapat dibaca (mata normal)
d = jarak pada mana huruf dapat dilihat dengan jelas (dapat dibaca)
b. Kecap/rasa
Distribusi reseptor kecap
Dengan menggunakan satu tetes dari larutan dibawah ini, tentukan lokasi
reseptor untuk empat jenis rasa lidah :
-
Larutan-larutan berikut merupakan larutan yang memiliki rasa pada nilai ambang
rasa lidah
- Pahit : kinin 0,000008 M
- Manis : sukrosa 0,1 M
- Asam : asam klorida 0,009 M
- Asin : natrium klorida 0,01 M
Seluruh anggota kelompok cobalah apakah hal ini benar, dengan meneteskan tiap
tetes larutan pada lidah yang bersih. Sebelum dicicipi, larutan dipanaskan dahulu
37 derajat celsius dan dengan waktu mencicipi lidah tidak boleh goyang.
c. Pendengaran
Ketajaman pendengaran
- Pada saat melakukan uji ini, ruangan harus sepi
15
Tempatkan seluruh jam yang berdetak pada telingan kanan salah satu anggota
kelompok mata harus tertutup dan telinga kiri disumbat dengan kapas
Jauhkan jam secara perlahan-lahan, kemudian tentukan jarak dimana detak jam
Uji weber
-
Uji ini merupakan salah satu uji untuk menentukan ketulian. Uji ini tidak
d. Penciuman
Adaptasi penciuman
- Tutup mata dari salah satu anggota kelompok
- Cium kamfer pada satu lubang hidung, lubang hidung yang lain ditutup
- Apakah bau tersebut langsung tercium?
- Bila dicium terus menerus, catat waktu yang dibutuhkan sampai subjek tak dapat
-
dan minyak cengkeh dengan lubang hidung yang telah beradaptasi tadi
Catat pengamatan saudara dan cari landasan-landasan teorinya
Adaptasikan lagi satu lubang hidungnya dengan kamfer
16
3. Anatomi lidah
17
4. Reseptor kecap
5. Anatomi telinga
kel
om
po
k
II
III
IV
18
Gelap
terang
Reaksi akomodasi
Jarak
0,3
mm
0,4
mm
0,4
mm
0,6
mm
0,3 cm
20
cm
5m
0,4 cm
0,2
mm
0,3 cm
0,5 cm
0,3 cm
0,5 cm
20
cm
5m
0,6
mm
20
cm
5m
0,7 cm
0,3 cm
0,3 cm
0,2 cm
0,2
mm
0,1
mm
5 m
0,4
mm
20
cm
20
cm
5m
0,8
mm
penglihatan
Kecap/rasa
Loka
si
Rasa
Lokasi
Ras
a
Lokasi
Ras
a
Lar. NaCl 1%
Ras
a
Lar. As.asetet
lokas
i
Lar. Sukrosa
5%
Objek
kembal
i
Asin
Lar.kinin
sulfat
Objek
tak
tampak
Tepi
kanan
Bintik buta
Jarak
tampak
kembali
Asa
m
Titik dekat
Jarak
tampak
beranda
Tepi
kiri
Pinggir
depan
Pinggir
depan
Pinggir
depan
Asa
m
Asa
m
Asa
m
Pinggir
belaka
ng
Pinggir
belaka
ng
Pinggir
belaka
ng
Asin
Asin
Asin
Asin
Manis
Manis
Manis
Manis
Belaka
ng
pinggir
Ujung
Ujung
Ujung
Ujung
Asa
m
Pahi
t
Pahi
t
Pahi
t
Pahi
t
Depan
pinggir
Pinggi
r
Pinggi
r
Pinggi
r
Pinggi
r
Manis
13 cm
16 cm
20 cm
17 cm
60 cm
Ujung
7 cm
4 cm
5 cm
11 cm
90 cm
Pahi
t
16 cm
40 cm
21 cm
33 cm
40 cm
Pinggi
r
5,5 cm
9 cm
2 cm
16,5 cm
6 cm
Jarak
Bunyi
menghilan
g
Bunyi
terdengar
kembali
Bunyi
menghilan
g
Bunyi
terdengar
kembali
Bunyi
menghilan
g
Bunyi
terdengar
kembali
Bunyi
menghilan
g
Bunyi
terdengar
kembali
Bunyi
menghilan
g
Bunyi
terdengar
kembali
pendengaran
19
kamfer
ol. mp
penciuman
cengkeh
ol. ricini
Pembuktian
Ketajaman penengaran
Rot
i
Kiri
Kiri
Kiri
kiri
Uji
webe
r
Kiri
Ba
wa
ng
Cab
e
Kana
n
Kana
n
kana
n
kana
n
Getar
Getar
Kana
n
6,5 cm
2 cm
9,4
cm
6 cm
7 cm
6 cm
Getar
mend
engun
g
Getar
mend
engun
g
20
18 cm
13 cm
36 cm
26 cm
33 cm
21 cm
9 cm
15 cm
10 cm
28 cm
19 cm
36 cm
Getar
mend
engun
g
Fungsi
Menangkap dan mengumpulkan gelombang
Lubang telinga
bunyi
Menangkap dan mengumpulkan gelombang
Liang pendengaran
bunyi
Menangkap dan mengumpulkan gelombang
Gendang telinga
bunyi
Menerima
rangsangan
bunyi
dan
Menghubungkan
rongga
mulut
dengan
Distribusi
Otot penggerak
Trochlear
mata
mata
Otot lain penggerak bola Menggerakan
bola
Trigeminalis
Abducent
mata
Otot pengunyah
Otot penggerak
bola
Facial
mata
Otot
ludah
21
muka,
Fungsi
Mencium
Melihat
bola Mensarafi
otot
mata
Mengunyah
bola Menggerakan
mata
kelenjar Mengecap
bola
dan
Auditorius
Glossopharyngeal
Kelenjar
Vagus
penelan
Saraf
11
Accessories
kejantung
Otot belikat
12
Hypoglossa
Otot ludah
kepala
Bicara,
10
Keseimbangan
parotis
pendengaran
otot Mengecap
dan
dan
menelan
parasimpatik Sakit, lapar, menelan
menelan,
mengunyah
b. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, telah dilakukan percobaan panca indera. Dilakukan prosedur
penglihatan, kecap (rasa), serta pendengaran dan penciuman.
Pada uji penglihtan, fisiologi penglihatan pada refleks akomodasi didapat hasil pupil
mata yang terkena cahaya secara tiba-tiba mengecil dibanding pupil mata yang tidak
terkena cahaya. Mata yang terkena cahaya secara tiba-tiba akan mengecil secara cepat dan
iris mendekat secara lambat. Pupil mata tergantung dari iris atau semacam otot iris. Iris
mendekat jika cahaya yang masuk terlalu terang dan iris menjauh jika cahaya yang masuk
terlalu redup. Jika mata tidak siap saat terkena cahaya maka pupil mengecil atau meredup
secara langsung. Kalau siap maka pupil akan mengecil atau meredup secara perlahan. Bisa
saja terjadi refleks apabila mata kiri yang disenter mata yang meredup sebelah kanan. Hal
ini disebabkan karena ada kiasma optius yaitu persilangan bawah otak. Mengecilnya pupil
karena cahaya ialah lebarnya pupil diatur oleh iris sesuai dengan intensitas cahaya yang
diterima oleh mata.
Ditempat yang gelap dimana intensitas cahayanya kecil maka pupil akan membesar,
agar cahaya lebih banyak masuk kemata. Ditempat yang sangat terang dimana intensitas
cahayanya cukup tinggi atau besar maka pupil akan mengecil, agar cahaya lebih sedikit
masuk kemata untuk menghindari mata agar tidak selalu, bila mata diarahkan kesalah satu
mata pupil akan berkontraksi, kejadian tersebut dinamakan refleks pupil atau refleks
cahaya pupil.
Diprosedur titik dekat, didapat hasil rata-rata objek terlihat berganda pada jarak 6 cm
dan titik akomadasi (kemampuan mata untuk menyesuaikan diri terhadap objek yang
dilihat) terdapat pada jarak 20 cm disuasana gelap jaraknya 0,4 mm, dan terang jaraknya
0,3 cm. Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (punctum
proximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik jauh
22
(punctum remotum). Jika kita sangat dengan dengaan objek maka cahaya yang masuk
kemata tampak seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh dari objek, maka sudut
kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak pararel. Baik sinar dari
objek yang jauh maupun yang dekat harus derefraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan
titik yang tajam pada retina agar objek terlihat jelas.
Pada prosedur bintik buta, bayangan suatu benda tidak nampak pada jarak tertentu,
karena pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh dibagian bintik buta pada retina.
Bayangan akan nampak jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh dibagian
bintik kuning pada retina.
Selanjutnya setelah
dilakukan
percobaan
penglihatan,
dilakukan
percobaan
pengecapan (rasa). Pertama dilakukan percobaan distribusi reseptor kecap, didapat hasil
larutan kinin sulfat 0,1% terasa pahit, larutan sukrosa 5% terasa manis, larutan asam
asetat 1% terasa asam dan larutan NaCl 1% terasa asin. Sensasi pengecapan terjadi karena
rangsangan terhadap berbagai reseptor pengecapan, ada sedikitnya 13 reseptor kimia yang
ada pada sel-sel pengecapan, antara lain : 2 reseptor natrium, 2 reseptor kalium, 1 reseptor
klorida, 1 reseptor adenosine, 1 reseptor inosin, 1 reseptor manis, 1 reseptor pahit, 1
reseptor glutamate, dan 1 reseptor ion hydrogen. Kemampuan reseptor tersebut
dikumpulkan menjadi 5 kategori yang umum disebut sensasi pengecapan utama tentunya
disesuaikan dengan area saraf, yaitu kuncup pengecapan yang sensitive terhadap rasa
manis terletak diujung lidah, substansi asam dirasakan terutama dibagian samping lidah,
tetapinya reseptornya terkumpul dibagian samping lidah, substansi pahit akan
menstimulasi kuncup pengecap dibagian belakang lidah.
Pada saat melakukan percobaan pendengaran dan kesetimbangan pada anatomi
telinga yang ditemukan pada model anatomi telinga terdapat pina, meatus aditorius
external, membran tipani, rongga telinga tengah, maleus, incus, stapes, choclea, kanaikanai semisirkuliar dan tabung eustachius.
Pada saat melakukan percobaan pendengaran dan kesetimbangan pada ketajaman
pendengaran, pada telinga kanan ketika jam dijauhkan jarak detak jam yang tak terdengar
lagi yaitu 36 cm. Pada telinga bagian kiri ketika jam dijauhkan jarak jam yang tak terdegar
lagi yaitu 28 cm.
Pada saat melakukan percobaan pendengaran dan kesetimbangan pada uji weber
dengan menggunakan garpu tala, pada saat garputala dipukul kemudian didekatkan
ketelinga, dan terdengar bunyi yang berasal dari posisi median, maka pendengar tersebut
normal.
Pada saat melakukan percobaan penciuman pada adaptasi penciuman bahan yang
digunakan kamfer, cengkeh, ol. mp dan ol. ricini. Pada saat kamfer diletakan dihidung
23
kamfer langsung tercium baunya, pada saat kamfer diletakan terus menerus dihidung
sampai bau kamfer itu hilang. Pada saat menggunakan minyak cengkeh aroma minyak
cengkeh tidak tercium. pada saat menggunakan ol. mp aromanya langsung tercium , dan
begitupun dengan ol. ricini. Ini berarti penciuman praktikan masih berfungsi dengan baik
karena pada saat waktu adaptasi, hidung tidak mencium bau apapun, sehingga dapat
dengan mudah mengenali bau-bau bahan yang diujikan.
VI.
Kesimpulan
Mata adalah salah satu alat indera yang berfungsi sebagai indera penglihatan. Mata
memiliki struktur yaitu skelera (bagian putih mata) konjungtiva, kornea, pupil, iris,
lensa, retina, saraf optikus, humor aqueus, humor vitreus
Telinga terdiri dari 3 bagian : telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Bagian
luar merupakan bagian terluar dari telinga yang terdiri dari daun telinga, luibang
telinga, dan saluran telinga. Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang
pendengaran, landasan dan sanggurdi. Telinga bagian dalam meliputi labirin osea,
sebuah rangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteur yang berisi
cairan.
Indera pengecap pada manusia adalah lidah. Pada permukaan lidah terdapat
tonjolan kecil yang disebut papila, sehingga permukaan lidah terlihat kasar.
Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai
indra pembau. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dala
m hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak
bergerombol seperti tunas pengecap. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel
olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf
pembau.
VII.
Jawaban pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan akomodasi? Otot-otot mana yang terlihat dalam
akomodasi ini dan bagaimana kerjanya?
Akomodasi merupakan penyesuaian mata untuk melihat atau memfokuskan yang
dilihat. Otot-otot yang terlihat dalam akomodasi antara lain : otot siliar (otot lensa
mata). Dan mekanisme kerjanya perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata
dan retina selalu tetap. Sehingga dalam melihat benda-benda pada jarak tertentu
24
25
7. Buta warna dapat diartikan sebagai suatu kelainan penglihatan yang disebabkan
ketidakmampuan sel-sel kerucut pada retina mata untuk menangkap suatu sprektrum
warna tertentu sehingga warna objek yang terkihat bukan warna yang sesungguhnya.
8. Kerusakan salah satu sel konus sel reseptor pada retina akan menyebabkan kelainan
buta warna. Sehingga di daerha bintik kuning yaitu bagian yang paling peka terhadap
sinar hanya ada sel konus saja.
9. Buta warna merah hijau sejauh ini merupakan bentuk paling umum buta warna.
Seorang individu dengan bentuk ini buta warna sebenarnya tidak buta untuk kedua
merah dan hijau pada waktu yang sama, tetapi lebih baik buta warna merah, atau buta
warna hijau. Namun hasilnya sama ketidakmampuan untuk membedakan antara
berbagai warna merah dan hijau. Di sebut juga deutanopia, yang merupakan gangguan
penglihatan terhadap warna yang disebabkan tidak adanya photoreseptor retina hijau.
Hal ini menimbulkan kesulitan dalam membedakan hue pada warna merah dan hijau
(red-green hue discrimination)
10. Ada 4 kategori sensasi rasa yang utama
Rasa pahit (pangkal lidah)
Rasa manis (ujung lidah)
Rasa asam (tepi lidah)
Rasa asin (bagian sisi lidah)
11. Decibel : disebabkan oleh gangguan koklea atau saraf pendengaran.
Decibel zero : disebabkan oleh gangguan mekanisme telinga tengah untuk
menghantarkan suara ke koklea.
12. Fungsi organ corti adalah sebagai organ reseptor yang menimbulkan impuls saraf
akibat getaran membran basilaris.
Bagian-bagian organ corti : terdiri atas sel-sel penyokong dan sel-sel rambut. Sel-sel
di organ corti antara lain : sel tiang dalam, sel tiang luar, sel falangs luar, sel falangs
dalam, sel batass, dan sel hansen.
13. Komponen olfaktori terdiri dari tiga jenis sel epitel kolumner kompleks bersilia : sel
basal, sel neurosensoris dan sel penunjang. Sel neurosensoris olfaktori dewasa
berbentuk neuron bipolar dengan perikarion di daerah basal epitel dengan dendrit
mencapai lumen, sedang akson keluar dari epitel mencapai bulbus ofaktorius.
14. Penglihatan :
Cahaya => kornea => pupil & iris => lensa mata (berakomodasi) => retina
(fotoreseptor) => bintik kuning => urat saraf => otak besar ( melihat)
Kecap (rasa)
Rangsangan cairan => lidah => ujung saraf pengecap (papila) => otak (kesan
mengecap)
26
Pendengaran
Gelombang suara => saluran pendengaran => membran timpani => tulang martil,
tulang landasan dan tulang sanggurdi => tingkap bundar => menggetarkan cairan.
Didalam rumah siput => impuls ujung saraf ini diteruskan ke saraf pendengar di otak
besar. Otak besar menerima ipuls ini, kemudian menerjemahkannya dan kita
mmpersiapkannya sebagai suara.
Penciuman
Rangsang gas => hidung => ujung saraf pembau => otak (kesan membau).
Daftar Pustaka
Anderson, paul D. 1996. Anatomi dan Fisiologi tubuh manusia. Jakarta : EGC
Irianto koes. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa. Bandung: Alfabeta
Setiadi. 2007. ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA. Jogjakarta; GRAHA ILMU.
Syaifuddin.2011. Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Syaifuddin.2009. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
27