Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“STRATEGI PEMASARAN, PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN


DISTRIBUSI”
Untuk Memenuhi Tugas Kewirausahaan

Disusun Oleh :
M.Nouval Ghifari 021118043

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan rahmat-Nya kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“STRATEGI PEMASARAN, PRODUK, HARGA,PROMOSI DAN DISTRIBUSI ” ini dengan

baik dan tepat pada waktunya.


Tidak lupa saya ucapkan rasa terima kasih kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmatnya sehingga makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah
ditentukan.
Meskipun saya sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang
penyusunan makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang
telah kami susun ini masih terdapat kesalahan serta kekurangan. Sehingga saya
mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi. Akhir kata, saya berharap agar karya ilmiah ini
bisa memberikan banyak manfaat kepada para pembaca. Sebelumnya saya mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata atau kata – kata yang kurang berkenan

Bogor, 17 Mei 2021


DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Pembahasan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 STRATEGI PEMASARAN
2.2 STRATEGI PRODUK
a. Pilihan barang/produk
b. Pembungkusan barang
c. Merk barang
2.3 STRATEGI HARGA
2.4 STRATEGI LOKASI DAN DISTRIBUSI
2.5 STRATEGI PROMOSI

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan.
Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang
yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan
perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh
konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah
satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena
bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan
oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak
kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan
sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu
perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi
pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam
memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut
mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan
perusahaan.
Sebagaimana diketahui bahwa keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang selalu
mengalami perubahan yang terjadi setiap saat dan adanya keterkaitan antara satu dengan
yang lainnya. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting
untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Disamping
itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan
perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran
harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan
perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi pemasaran?
2. Apa itu strategi produk?
3. Apa itu strategi harga?
4. Apa itu strategi lokasi (tempat) dan distribusi?
5. Apa itu strategi promosi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui maksud strategi pemasaran?
2. Mengetahui maksud strategi produk?
3. Mengetahui maksud strategi harga?
4. Mengetahui maksud strategi lokasi (tempat) dan distribusi?
5. Mengetahui maksud strategi promosi?
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Strategi Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu
: kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar.
Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa
sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga
produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan
pelanggan siap membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana
membuat produk tersebut tersedia.
Strategi pemasaran pada hakikatnya merupakan serangkaian upaya yang ditempuh
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Untuk kepentingan kita dalam merancang strategi
pemasaran, kita akan berpijak pada pengertian strategi pemasaran yang disampaikan oleh
William Zikmund dan Michael D’Amico.
Pengertian strategi pemasaran menurut William Zikmund dan Michael D’Amico
adalah serangkaian upaya yang ditempuh dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Dalam
mengembangkan suatu pemasaran, setiap langkah yang dilakukan dalam memformulasikan
strategi pemasaran harus diorientasikan pada upaya untuk mencapai kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan merupakan kunci utama dari konsep pemasaran dan strategi pemasaran.
Ini berarti bahwa proses yang ditempuh oleh setiap pihak boleh jadi bermacam-macam sesuai
dengan kesanggupan dan karakteristik masing-masing tetapi tujuan akhirnya tetap akan
bermuara pada tercapainya kepuasan konsumen atau consumer satisfaction McCarthy dkk
(1998).
Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :
1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumaen.
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.
2.2 Strategi Produk
Produk (Product) adalah tawaran untuk memuaskan kebutuhan dari perusahaan.
Tawaran ini dapat berbentuk barang, jasa, atau campuran keduanya. Produk menggambarkan
bagaimana perusahaan menciptakan produk yang tepat untuk pasar sasaran. Berkaitan
dengan produk adalah pemberian merek, pengemasan, jaminan, pengembangan produk baru,
kualitas produk dan lini produk yang ada.
Ada 3 bagian yang harus diperhatikan dalam strategi produk yaitu:
a. Pemilihan produk
b. Pembungkus barang
c. Merk barang

a. Pemilihan barang/produk
Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau produk yang
akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada penentuan harga, strategi,
promosi, yang akan dilakukan agar berhasil dalam melaksanakan fungsi penjualan dari
bidang pemasaran. Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk dipasarkan atau sesuai
dengan perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan perusahaan
sehingga hasil kegiatan perusahaan yang dicapai akan dapat mempertahankan atau
ditingkatkan demi kelangsungan hidup perusahaan.
Sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan produk dalam siklus
kehidupan produk maka tindakan yang harus dilakukan adalah strategi apa yang akan
dilakukan atau kebijaksanaan apa yang akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah
tidak laku lagi perusahaan sudah menyiapkan produk baru,sebagai pengganti atau strategi
baru.
Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi menjadi 5 tahapan di mana untuk masing-masing tahap
suatu perusahaan harus memasang strategi atau kebijaksanaan yang berlainan untuk menjaga
agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tahap perkenalan
2. Tahap pertumbuhan
3. Tahap kedewasaan
4. Tahap kejenuhan
5. Tahap penurunan
1. Tahap Perkenalan
Tahap perkenalan ini menunjukan bahwa barang yang dipasarkan benar-benar baru
atau masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya sehingga perlu memperkenalkan
barang tersebut pada masyarakat melalui penyampaian informasi dengan kegiatan promosi
yang gencar dan agresif menekankan merk penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan
produk sejenis ataupun bagaimana kegunaanya bagi konsumen dan lain-lain.
2. Tahap Pertumbuhan
Tahap pertunbuhan ditunjukan dengan meningkatnya volume penjualan dengan cepat
karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai. Usaha yang dilakukan
dalam tahap ini adalah menurunkan kegiatan promosinya untuk diganti dengan memperluas
dan meningkatkan distribusi ke daerah-daerah (lokasi-lokasi segmen pasar) yang belum
dimasuki atau kegiatan promosi digantikan dengan persaingan harga dengan perusahaan
pesaing.
Pada tahap ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang mencoba merebut
segmen pasar yang kita kuasai dengan menggunakan strategi-strategi yang dengan perlahan
dan pasti dapat menggeser kedudukan perusahaan yang lebih dulu masuk pasar.
3. Tahap kedewasaan dan kejenuhan
Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan
dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan
sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya
dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan.
Tambahan volume penjualan sudah dilakukan sedangkan bagian pasar yang kita
kuasai sudah banyak yang dimasuki produk-produk pesaing yang sedikit demi sedikit mulai
mengikis segmen pasar kita, ditambah lagi dengan konsumen sudah mulai melirik produk
sejenis lainnya yang sekiranya mempunyai keunggulan lebih banyak atau dengan kata lain
konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang kita jual
4. Tahap kemunduran/penurunan
Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan
sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan tidak
bangkrut. Adapun kebijaksanaan yang akan di ambil oleh perusahaan pada umumnya terdiri
dari 2, yaitu :
a. Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing dengan digantikan oleh barang yang
benar-benar baru dan lain dibandingkan dengan produk lama. Kebijaksanaan ini dapat
berjalan dengan lancar asalkan perusahaan mempunyai tenaga yang punya kemampuan
dalam membuat motivasi baru, kreasi, atau menciptakan barang yang akan menggantikannya.
b. Tetap mempertahankan barang lama tetapi memperbaharui atribut-atribut lamanya baik dari
segi kemasan atau dapat juga menonjolkan kelebihan lain. Kalau alternatif ini tidak dapat
dilakukan perusahaan harus dapat membuat barang yang benar-benar baru yang memerlukan
penelitian dari awal baik dari segi mutu, merk dagang, pembungkus, cara mendistribusikan
dan lain-lain.
b. Pembungkus barang
Bungkus barang merupakan pertimbangan ke dua setelah produk yang sejenis
ternyata mempunyai kualitas yang sama kualitas yang sama, rasa yang sama atau kegiatan
yang relative berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa bingung dengan berbagai merk
tersebut akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar produk yang akan dipilih. Oleh
karena itu bungkus juga memegang peranan penting dalam penjualan produk.
Untuk membuat bungkus agar menarik pembeli maka perusahaan harus
mempertimbangkan dari berbagai aspek baik aspek ekonomis, keindahan maupun praktisnya.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:
a) Bungkus yang membangkitkan hasrat untuk membeli.
b) Bungkus yang mudah diingat.
c) Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat besaing dengan produk
sejenis yang lain.
d) Bungkus di design agar dapat menjaga mutu barang, memudahkan pengangkutan,
penyimpanan, penyusunan di rak took, atau memmpunyai kegiatan setelah dipakai habis (ada
kegiatan ganda).
c. Merk Barang
Merk barang yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai dengan gambar
tertentu untuk mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membedakan
perusahaan yang satu dengan yang lain. Dengan melihat merk seseorang yang sudah
menggemari atau fanatic terhadap rasanya, mutunya atau keadaanya tidak akan nemilih lagi
dalam memilih lagi dalam membeli barang cukup hanya dengan melihat gambar tertentu atau
kata-kata tertentu dalam suatu prroduk menganggap sudah cukup memutuskan untuk
membeli.
Dengan merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat menghemat waktu dalam
membeli karena dapat menyuruh orang lain untuk membelinya (praktis) dan membuat
anggaran tertentu dalam memakainya. Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh konsumen
ini ternyata terlihat juga oleh produsen sehingga sering sekali produsen menggunakan merk
tersebut sebagai salah satu strategi pemasarannya dengan jalan perusahaan memproduksi
barang yang tidak terlalu berbeda setiap memakai berbagai merk, hal ini dilakukan untuk
menguasai pasar.
2.3 Strategi Harga
Menurut menurut Alex S Nitisemito (1991:55) Harga diartikan sebagai nilai suatu
barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut
seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak
lain. Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang
ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa,
Tjiptono (2001 : 151). Dan harga merupakan unsur satu - satunya dari unsur bauran
pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan di banding unsur
bauran pemasaran yang lainnya (produk, promosi dan distribusi).
Strategi penetapan harga menjadikan tantangan yang semakin meningkat untuk
banyak perusahaan, karena deregulasi, informasi dari pembeli, persaingan global yang
kompetitif, pertumbuhan pasar yang lambat dan peluang perusahaan untuk meningkatkan
posisi pasarnya. Harga berdampak pada kinerja keuangan perusahaan dan berpengaruh
penting pada nilai penempatan merek di mata pelanggan. Harga juga mencermikan suatu
ukuran kualitas dari suatu produk.
Harga merupakan salah satu dari empat variabelkeputusan strategi utama yang
dikendalikan oleh manajer pemasaran. Keputusan penetapan harga memengaruhi jumlah
penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dan berapa banyak pendapatan yang diperoleh.
Harga adalah sesuatu yang harus diberikan kepada pelanggan untuk mendapatkan
keunggulan yang ditawarkan oleh bauran pemasaran perusahaan. Jadi, harga melakukan
peranan langsung dalam dalam membentuk nilai pelanggan.contoh: ragged mountain
menginginkan para pelangannya mengetahui bahwa harganya adalah nilai yang bagus
dibandingkan dengan apa yang mereka dapat di resor ski lainnya.
Konsep dan Peranan Harga
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus
menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran
yang memberikan pemasukan dan pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsurnya
(produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Disamping
itu harga merupakan unsur bauran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat.
Berbeda halnya dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi.
Kedua hal terakhir tidak dapat diubah/disesuaikan dengan mudah dan cepat, karena biasanya
menyangkut keputusan jangka panjang. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses
pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi.
a. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk
memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan
daya belinya.
b. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai
faktor-faktor produk, seperti kualitas.

Tujuan Penetapan Harga


Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu :
1. Tujuan Berorientasi pada Laba
Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih
harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah
maksimisasi laba. Dalam era persaingan global, kondisi yang dihadapi semakin kompleks
dan semakin banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan,
sehingga tidak mungkin suatu perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang
dapat menghasilkan laba maksimum. Oleh karena itu ada pula perusahaan
yang menggunakan pendekatan target laba, yakni tingkat laba yang sesuai atau pantas
sebagai sasaran laba. Ada dua jenis target laba yang biasa digunakan, yaitu target marjin dan
target ROI (Return On Investment).
2. Tujuan Berorientasi pada Volume
Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan harganya
berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan
istilah volume pricing objective. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai
target volume penjualan atau pangsa pasar. Tujuan ini banyak diterapkan oleh perusahaan
perusahaan penerbangan.
3. Tujuan Berorientasi pada Citra
Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga.
Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra
prestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu
(image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga
yang terendah di suatu wilayah tertentu. Pada hakekatnya baik penetapan harga tinggi
maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan
bauran produk yang ditawarkan perusahaan.

4. Tujuan Stabilisasi Harga


Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan
menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi
seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri
tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan
harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga
pemimpin industri (industry leader).
5. Tujuan-tujuan lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,
mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur
tangan pemerintah.
Tujuan-tujuan penetapan harga di atas memiliki implikasi penting terhadap strategi
bersaing perusahaan. Tujuan yang ditetapkan harus konsisten dengan cara yang ditempuh
perusahaan dalam menetapkan posisi relatifnya dalam persaingan. Misalnya, pemilihan
tujuan laba mengandung makna bahwa perusahaan akan mengabaikan harga para pesaing.
Pilihan ini dapat diterapkan dalam 3 kondisi, yaitu: a) tidak ada pesaing; b) perusahaan
beroperasi pada kapasitas produksi maksimum; c) harga bukanlah merupakan atribut yang
penting bagi pembeli.
Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Penetapan Harga
Kotler dan Armstrong (1994, h. 341) berpendapat bahwa ada dua faktor utama yang
perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga, yakni faktor internal perusahaan dan factor
lingkungan eksternal. Faktor internal perusahaan mencakup tujuan pemasaran perusahaan,
strategi bauran pemasaran, biaya, dan organisasi. Sedangkan faktor lingkungan eksternal
meliputi sifat pasar dan permintaan, persaingan, dan unsur-unsur lingkungan lainnya. Sejalan
dengan teori Kotler dan Armstrong tersebut, Harper W. Boyd, Jr. dan Orville C. Walker, Jr.
(1982) mengajukan suatu model pengambilan keputusan secara bertahap untuk penetapan
harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor internal perusahaan dan lingkungan
eksternal.
Mengingat banyaknya faktor yang harus diperhitungkan pada saat penetapan harga,
maka keduanya menyarankan perlunya suatu prosedur sistematis dalam menetapkan harga,
yang dirasakan akan sangat membantu tugas manajemen. Untuk itu mereka mengajukan
suatu model proses pengambilan keputusan mengenai penetapan harga, yang disarankan
untuk digunakan terutama pada saat untuk pertama kalinya keputusan harga akan dilakukan,
misalnya saat pengenalan produk baru atau pada saat akan dilakukannya negosiasi suatu
kontrak kerja.
2.4 Strategi Lokasi (Tempat) Dan Distribusi
Distribusi adalah cara perusahaan menyalurkan barangnya, mulai dari perusahaan
sampai ke tangan konsumen akhir. Distribusi dapat pula diartikan sebagai cara menentukan
metode dan jalur yang akan dipakai dalam menyalurkan produk ke pasar. Pendek atau
panjangnya jalur yang digunakan perlu dipertimbangakan secara matang.
Strategi distribusi penting dalam upaya perusahaan melayani konsumen tepat waktu
dan tepat sasaran. Keterlambatan dalam penyaluran mengakibatkan perusahaan kehilangan
waktu dan kualitas barang serta diambilnya kesempatan oleh pesaing. Oleh karena itu,
perusahaan harus memiliki strategi untuk mencapai target pasar dan menyelenggarakan
fungis distribusi yang berbeda-beda.
Perlu diketahui bahwa saluran distribusi memiliki fungsi tertentu. Fungsi-fungsi tersebut
menunjukkan betapa pentingnya strategi distribusi bagi perusahaan. Adapun fungsi saluran
distribusi adalah sebagai berikut.
1. Fungsi transaksi
Fungsi transaksi adalah fungsi yang meliputi bagaimana perusahaan menghubungi
dan mengomunikasikan produknya dengan calon pelanggan. Fungsi ini membuat mereka
sadar terhadap produk yang telah ada dan menjelaskan kelebihan serta manfaat produk
tersebut.
2. Fungsi logistik
Fungsi logistik merupakan fungsi yang meliputi pengangkutan dan penyortiran
barang, termasuk sebagai tempat menyimpan, memelihara, dan melindungi barang. Fungsi
ini penting agar barang yang diangkut tiba tepat waktu dan tidak rusak atau cepat busuk.
3. Fungsi fasilitas
Fungsi fasilitas meliputi penelitian dan pembiayaan. Penelitian yakni mengumpulkan
informasi tentang jumlah anggota saluran dan pelanggan lainnya. Pembiayaan adalah
memastikan bahwa anggota saluran tersebut mempunyai uang yang cukup guna
memudahkan aliran barang melalui saluran distribusi sampai ke konsumen akhir.
Dalam strategi saluran distribusi terdapat beberapa tujuan yang hendak dicapai
perusahaan. Strategi yang dijalankan tersebut akan memberikan banyak manfaat dalam
berbagai hal, seperti:
1. melayani konsumen secara cepat;
2. menjaga mutu produk agar tetap stabil;
3. menghemat biaya;
4. menghindari pesaing.
Strategi yang akan dijalankan perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang perlu
dipertimbangkan karena faktor-faktor tersebut memengaruhi berhasil strategi yang
dijalankan. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi strategi distribusi tersebut.
1. Pertimbangan pembeli atau faktor pasar
Karakteristik pelanggan memengaruhi keputusan apakah perlu menggunakan suatu
pendekatan distribusi langsung. Perusahaan harus memperimbangkan jumlah dan frekuensi
pembelian; sasaran pelanggan, apakah sasarannya pasar konsumen atau pasar industri; serta
lokasi geografis dan ukuran pasar.
2. Karakteristik produk
Produk yang kompleks, dibuat khusus, dan mahal cenderung menggunakan saluran
distribusi yang pendek dan langsung. Daur hidup produk juga menentukan pilihan saluran
distribusi. Pada tahap awal pembuatan, produk dijual secara langsung, tetapi dalam
perkembangannya dapat digunakan jasa perantara. Kepekaan produk, produk yang tidak
tahan lama memerlukan saluran distribusi yang pendek.
3. Faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan
Produsen yang memiliki sumber daya keuangan, manajerial, dan pemasaran yang
besar lebih baik menggunakan saluran langsung. Sebaliknya, perusahaan yang kecil dan
lemah lebih baik menggunakan jasa perantara.
Pengertian Distribusi
a) Philip Kotler (1997:140) saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling
tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk
digunakan atau dikonsumsi.
b) The American Marketing Association , mendefinisikankalau saluran distribusi meupakan
suatu struktur organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri dari agen, dealer,
pedagang besar dan pengecer, melalui sebuah komoditi, produk atau jasa yang dipasarkan.
c) Menurut Winardi (1989:299) yang dimaksud saluran distribusi merupakan suatu kelompok
perantara yang berhubungan erat satu sama lain dan yang menyalurkan produk-produk
kepada pembeli.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwaDistribusi adalah
suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai,
sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada
dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.
Bentuk – bentuk distribusi
a. Salura Distribusi Langsung
Yang dimaksud dengan Ditribusi Langsung adalah, suatu penyampaian barang
ketangan konsumen akhir yang membutuhkannya yang dilakukan sendiri (secara
menyeluruh) oleh produsen barang tersebut, tanpa melalui fihak lain sebagai perantara atau
middleman (Asri Marwan, 1991 : 272).

b. Distribusi Tidak Langsung


Dalam saluran distribusi tidak langsung, produsen menyalurkan produknya melalui
perantara yang kemudian disalurkan kepada konsumen akhir. Perantara pemasran ini sering
disebut juga dengan pedagang besar atau pengecer.
Ditinjau dari pedagang besar dan pengecer yang diikutsertakan dalam distribusi barang, maka
dikenal tiga tipe distribusi.
Tiga tipe distribusi tersebut antara lain :
1) Distribusi intensif
Biasanya cara penyaluran barang seperti ini dipakai untuk barang “covinience” dan
“industrial supplies” yang pada umumnya mempunyai frekuensi pembelian yang tinggi
dengan unit pembelian relatif kecil. Perusahaan berusaha menggunakan jumlah penyalur
sebanyak mungkin untuk mencapai konsumen agar kebutuhan konsumen dapat terpenuhi.
2) Distribusi selektif
Dapat dipakai untuk berbagai jenis produk, meskipun volume penjualan yang
diinginkan perlu juga dipertimbangkan. Makin sedikit pedagang besar dan pengecer yang
terlibat dapat berarti makin sedikit volume penjualan yang dapat dicapai.
3) Distribusi eksklusive
Cara ini sebenarnya dapat membatasi kontak dengan konsumen, sehingga penjualan
yang mampu dicapaipun relatif rendah, tetapi dibalik itu produsen dapat mengawasi langsung
kegiatan yang dilakukan oleh penyalur.
Alternatif Distribusi
Adapun beberapa alternatif saluran disteribusi yang bisa digunakan antara lain :
a. Distribusi Barang Konsumsi
1) Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi yang paling sederhana, saluran ini disebut sebagai saluran
distribusi langsung.
2) Produsen – Pengecer – Konsumen
Disini pengecer langsung melakukan pembelian pada produsen.
3) Produsen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen
Disini penjual hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar
saja.
4) Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Pada saluran ini produsen memilih agen sebagai penyalurannya yang kemudian agen
tersebut memilih sasaran penjualan terutama ditujukan kepada pengecer besar.
5) Produsen – Agen – Pedagang besar – Pengecer - Konsumen
Dalam saluran ini produsen menggunakan agen sebagi perantara untuk menyalurkan
barangnya kepada pedagang besar dan menjualnya kepada toko-toko.
b. Distribusi Barang Industri
1) Produsen – Pemakai industri
Saluran distribusi ini merupakan saluran yang paling pendek, produsen secara langsung
menjual produknya kepada konsumen. Biasanya digunakan kepada pemakai industri relatif
cukup besar.
2) Produsen – Distributor industri – Pemakai
Produsen barang jenis-jenis operating supply dan accesorys equipment kecil
menggunakan distribusi industri.
3) Produsen – Agen – Pemakai
Biasanya digunakan produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran, juga
perusahaan yang ingin memperkenalkan produk baru atau ingin memasuki daerah pemasaran
baru atau lebih suka menggunakan agen.
4) Produsen – Agen – Ditributor industri - Pemakai
Saluran ditribusi semacam ini dapat dipakai oleh perusahaan degan pertimbangan
penjualan terlalu kecil untuk dijual secara lanngsung.
Faktor – faktor yang memperngaruhi pemelihan saluran distribusi
Dalam menentukan saluran distribusi, pihak produsen harus mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut :
a. Pertimbangan pasar
Pemilihan saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola penbelian konsumen, maka
keadaan pasar merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran distribusi.
1) Konsumen atau pasar industri
2) Jumlah pembeli potensional
3) Konsentrasi pasar potensional
4) Jumlah pesanan
5) Kebiasaan dalam pembelian
b. Pertimbangan barang
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan adalah :
1) Nilai unit
2) Besar dan berat barang
3) Mudah rusaknya barang
4) Sifat teknis
5) Batang standart dan pesanan
6) Luas produk line
c. Pertimbangan perusahaan
1) Sumber pembelanjaan
2) Pengalaman dan kemampuan manajemen
3) Pengawasan saluran
4) Pelayanan yang diberikan oleh penjual
d. Pertimbagan perantara
Pada segi perantara, faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:
1) Pelayanan yang diberikan oleh perantara
2) Kegunaan perantara
3) Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen
4) Volume penjualan
5) Ongkos
2.5 strategi promosi
Promosi (Promotion) adalah bagaimana perusahaan mengkomunikasikan
produk/jasanya kepada saluran distribusi dan pasar sasarannya untuk mempengaruhi sikap
dan perilaku mereka. Promosi dibedakan menjadi 3, yaitu penjualan pribadi (personal
selling), penjualan massa (mass selling), dan promosi penjualan (sales promotion).
Tujuan promosi
Menurut Fandy Tjiptono (1997 : 221) tujuan utama dari promosi yaitu:
a. Menginformasikan (informing) dapat berupa menginformasikan pasar mengenai keberadaan
suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk,
menyampaikan perubahan harga kepada pasar, menjelaskan cara kerja suatu produk,
menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, meluruskan kesan yang keliru,
mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli, membangun citra perusahaan.
b. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk membentuk pilihan merek, mengalihkan
pilihan ke merek tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong
pembeli untuk belanja saat itu juga, mendorong pembeli untuk menerima kunjungan
wiraniaga (salesman).
c. Mengingatkan (reminding) dapat terdiri atas mengingatkan pembeli bahwa produk yang
bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan pembeli akan tempat-tempat
yang menjual produk perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada
kampanye iklan, menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat
mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai yakin kemudian
akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.
Jenis-jenis promosi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan sangat beragam,
tergantung dari situasi konsumen atau kondisi pada saat itu. Adapun jenis promosi penjualan
yang dapat dilakukan adalah:
1. pemberian harga khusus (special price) atau potongan harga (discount) untuk produk
tertentu;
2. pemberian undian kepada setiap pelanggan yang membeli dalam jumlah tertentu;
3. pemberian cinderamata serta kenang-kenangan lainnya kepada konsumen yang loyal; dan
4. promosi penjualan lainnya.
Promosi yang ketiga adalah publisitas. Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk
memancing pelanggan melalui kegiatan, seperti pameran, bakti sosial, serta kegiatan lainnya.
Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor perusahaan di mata para konsumennya. Oleh
karena itu, promosi melalui publisitas perlu diperbanyak.
Kegiatan promosi yang keempat adalah penjualan pribadi atau personal selling. Dalam
dunia bisnis penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh salesman dan salesgirldengan
cara door to door.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran
pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan yang sangat penting guna
mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan.
Perencanaan produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus benar- benar sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus mencerminkan
kualitas yang baik. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan
karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari
penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan
menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi
keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Dalam pengarnbilan keputusan menetapkan harga jual suatu produk atau jasa,
perusahaan mempunyai tujuan dan sasaran tertentu, baik untuk tujuan dan sasaran jangka
panjang maupun pendek. Hal ini dimaksudkan agar kelangsungan hidup suatu perusahaan
dapat terjaga dan dapat ditingkatkan untuk masa-masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Philip Kotler,(2003): “Marketing Manajemen” , 11th Edition , Prentice Hall Inc.
Simamora ,henry (2000) : “Manajemen Pemasaran Internasional 2” , Edisi soft cover, Jakarta:
Salemba Empat.
Feroniko,antoni,dkk.2013, http:www.academia.edu/5319440/
MAKALAH_Manajemen_pemasaran_Pengembangan_strategi_dan_program_penetapan_har
ga diakses pada tanggal 2 November 2018
Joseph, P. Cannon., William. D. Perreault., dan E. Jerome McCharty. Pemasaran Dasar.
Terjemahan oleh Diana Angelica dan Ria cahyani. 2009. Jakarta: Salemba Empat,
Keegan, Warren J. 1996, Manajemen Pemasaran Global: Alih Bahasa, Alexander Sindoro Jilid 1,
Jakarta: Prenhallindo.
Widyatmini,1995, Pengantar Bisnis,Cetakan ke IV edisi 1,seri,Depok,Seri Diktat
Kuliah:Gunadarma
Gruenwald, G. 1985. Seri Pemasaran dan Promosi, Pengembangan Produk Baru, PT Alex
Media Komputindo, Jakarta
Kotler, P. 1995. Manajemen Pemasaran; Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian.
Jilid I, edisi kedelapan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
- Dan Berbagai sumber lainnya.

Anda mungkin juga menyukai