Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Marketing mix atau bauran pemasaran adalah alat bisnis yang digunakan dalam
pemasaran produknya. Bauran pemasaran penting digunakan ketika menentukan sebuah
produk atau nilai jual yang unik suatu produk (kualitas unik yang membedakan produk
dari para pesaingnya). Bauran pemasaran merupakan bagian dari keunggulan kompetitif
perusahaan yang digunakan dalam pemasaran produknya. Bauran pemasaran digunakan
ketika menggambarkan posisi strategis suatu produk di pasar. Marketing mix identik
dengan konsep empat P: Price, Product, Promotion, dan Place. Dalam bauran
pemasaran maka ditentukan juga strategi pemasaran atau usaha pemasaran dan harus
dimasukkan dalam rencana pemasaran (rencana bisnis). P

Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang,
dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu
perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan
strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau
tidaknya dalam memasarkan produknya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang di maksud dengan teori pemasaran
2. Bagaimana cara melakukan kegiatan pemasaran dan apa saja yang harus
dilakukan dalam kegiatan pemasaran
3. Apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran atau marketing mix
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan teori pemasaran dan semua
kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran.
2. Untuk memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara melakukan kegiatan
pemasaran dan apa saja yang harus dilakukan dalam kegiatan pemasaran.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran atau marketing
mix.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pemasaran.

Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti,
yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar. Tujuan
Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga
produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan, sehingga produk
tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan
siap membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat
produk tersebut tersedia.

2.1.1. Pengertian Pemasaran menurut Para Ahli :

1. William J Stanton, menyatakan bahwa:

Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-


kegiatan usaha yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan
kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.

2. Philip dan Duncan.

Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk


menempatkan barang-barang berwujud kepada konsumen.

3. American Marketing Association.

Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus
aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :

1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.


2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.

2
2.2 Kegiatan Utama Pemasaran
Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut marketing mix adalah suatu
perangkat perusahaan yang terdiri dari 4 variable yaitu produk, struktur harga,
kegiatan promosi dan saluran distribusi dengan tujuan untuk menentukan tingkat
keberhasilan pemasaran perusahaan yang bisa memberikan kepuasan dalam
pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen pasar yang di harapkan.

2.2.1 Bauran Pemasaran


Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya
dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004)
merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).

1. Product (Produk).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai
tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa
berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan
kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.
Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh
dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan
di jual perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada
konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk
sebagai salah satu dari keempat variable marketing mix maka kita bagi menjadi 3
bagian :

A. Pemilihan barang/produk
Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau
produk yang akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada
penentuan harga, strategi, promosi, yang akan dilakukan agar berhasil dalam
melaksanakan fungsi penjualan dari bidang pemasaran.

3
Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi menjadi 5 tahapan di mana untuk masing-masing
tahap suatu perusahaan harus memasang strategi atau kebijaksanaan yang berlainan
untuk menjaga agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Lima tahap tersebut
adalah sebagai berikut :

1) Tahap Perkenalan

Tahap perkenalan ini menunjukan bahwa barang yang dipasarkan benar-benar


baru atau masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya sehingga perlu
memperkenalkan barang tersebut pada masyarakat melalui penyampaian informasi
dengan kegiatan promosi yang gencar dan agresif menekankan merk penjualan,
kelebihannya dibandingkan dengan produk sejenis ataupun bagaimana kegunaanya bagi
konsumen dan lain-lain.

Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi
sedangkan hasil penjualan masih berjumlah sedikit dalam memberikan tambahan
pendapatan produsen. Tujuan utama promosi adalah agar konsumen tahu dan mengenal
dengan baik produk perusahaan dan mulai menyukainya.

2) Tahap Pertumbuhan

Tahap pertunbuhan ditunjukan dengan meningkatnya volume penjualan dengan


cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai. Usaha yang
dilakukan dalam tahap ini adalah menurunkan kegiatan promosinya untuk diganti
dengan memperluas dan meningkatkan distribusi ke daerah-daerah (lokasi-lokasi
segmen pasar) yang belum dimasuki atau kegiatan promosi digantikan dengan
persaingan harga dengan perusahaan pesaing.

Pada tahap ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang mencoba merebut


segmen pasar yang kita kuasai dengan menggunakan strategi-strategi yang dengan
perlahan dan pasti dapat menggeser kedudukan perusahaan yang lebih dulu masuk
pasar.

4
3) Tahap kedewasaan dan kejenuhan

Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan


dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk
perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat
sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan.
Tambahan volume penjualan sudah dilakukan sedangkan bagian pasar yang kita kuasai
sudah banyak yang dimasuki produk-produk pesaing yang sedikit demi sedikit mulai
mengikis segmen pasar kita, ditambah lagi dengan konsumen sudah mulai melirik
produk sejenis lainnya yang sekiranya mempunyai keunggulan lebih banyak atau
dengan kata lain konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang kita jual.

4. Tahap kemunduran/penurunan

Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan


perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar
perusahaan tidak bangkrut. Adapun kebijaksanaan yang akan di ambil oleh perusahaan
pada umumnya terdiri dari 2, yaitu :

a) Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing dengan digantikan oleh
barang yang benar-benar baru dan lain dibandingkan dengan produk lama.
b) Tetap mempertahankan barang lama tetapi memperbaharui atribut-atribut
lamanya baik dari segi kemasan atau dapat juga menonjolkan kelebihan lain.
B. Pembungkus barang
Bungkus barang merupakan pertimbangan ke dua setelah produk yang sejenis
ternyata mempunyai kualitas yang sama kualitas yang sama, rasa yang sama atau
kegiatan yang relative berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa bingung dengan
berbagai merk tersebut akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar produk yang
akan dipilih. Oleh karena itu bungkus juga memegang peranan penting dalam penjualan
produk. Untuk membuat bungkus agar menarik pembeli maka perusahaan harus
mempertimbangkan dari berbagai aspek baik aspek ekonomis, keindahan maupun
praktisnya.

5
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:

a) Bungkus yang membangkitkan hasrat untuk membeli.


b) Bungkus yang mudah diingat.
c) Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat besaing dengan
produk sejenis yang lain.
d) Bungkus di design agar dapat menjaga mutu barang, memudahkan
pengangkutan, penyimpanan, penyusunan di rak took, atau memmpunyai
kegiatan setelah dipakai habis (ada kegiatan ganda).

C. Merk Barang
Merk barang yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai dengan gambar
tertentu untuk mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk
membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain. Dengan melihat merk
seseorang yang sudah menggemari atau fanatic terhadap rasanya, mutunya atau
keadaanya tidak akan nemilih lagi dalam memilih lagi dalam membeli barang cukup
hanya dengan melihat gambar tertentu atau kata-kata tertentu dalam suatu prroduk
menganggap sudah cukup memutuskan untuk membeli.
Dengan merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat menghemat waktu
dalam membeli karena dapat menyuruh orang lain untuk membelinya (praktis) dan
membuat anggaran tertentu dalam memakainya.
Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh konsumen ini ternyata terlihat juga
oleh produsen sehingga sering sekali produsen menggunakan merk tersebut sebagai
salah satu strategi pemasarannya dengan jalan perusahaan memproduksi barang
yang tidak terlalu berbeda setiap memakai berbagai merk, hal ini dilakukan untuk
menguasai pasar.

D. Price (Harga)
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat
harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara
berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus
dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya
harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.

6
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of money
charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that
consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”.
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa.
Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk
mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.
Harga dan kebijaksanaan harga adalah elemen yang paling banyak
diperdebatkan dalam pemasaran. Harga adalah satu-satunya variabel strategi
pemasaran yang berkaitan dengan pemasukan, bagaimanapun harga mendatangkan
masalah tersendiri. Condous (1983) menyarankan, “…apabila pengenaan biaya
(charging) merupakan suatu keharusan, maka besarnya harus disesuaikan dengan
kemampuan pengguna.”
Prinsip penetapan harga barang dapat juga diterapkan daam penetapan harga
jasa. Secara singkat prinsip-prinsip penetapan harga menurut Zeithaml dan Bitner
(1996) adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan
harganya, yang mencakup: pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan
tingkat permintaan, prakiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan
produk yang ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan harga, dan
menentukan harga akhir.
2. Perusahaan tidak selalu harus berupaya mencari profit makasimum melalui
penetapan harga. Sasaran lain yang bisa mereka capai adalah mencakup
survival, memakasimumkan penerimaan sekarang, memakasimumkan
pertumbuhan penjualan, memakasimumkan penguasaan (skimming) pasar dan
kepemimpinan produk atau kualitas.
3. Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsif permintaan terhadap
perubahan harga. Untuk mengevaluasi sensitifitas harga, para pemasar bisa
menghitung elastisitas permintaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Elastisitas = Persen (%) perubahan dalam kuantitas yang dibeli
Persentase perubahan dalam harga

7
4. Berbagai jenis biaya harus sipertimbangkan dalam menetapkan harga, termasuk
di dalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya
variabel, biaya tidak langsung yang bisa dilacak, dan biaya-biaya yang
teralokasi. Bila suatu produk atau jasa harus mendatangkan keuntungan bagi
perusahaan, harga harus mampu menutup semua biaya mencakup mark-upnya.
5. Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan barang dan
jasa yang ditawarkan peruasahaan dan karenanya harus dipertimbangkan dalam
proses penetapan harga.
6. Berbagai cara penetapan yang ada mencakup mark-up, sasaran perolehan, nilai
yang bisa diterima, going rate, sealed-bid, dan harga psikologis.
7. Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuikan harganya dengan
menggunakan harga geografis, diskon harga, harga promosi, dan harga
diskrimiasi, serta harga bauran produk.

Dalam situasi tertentu, pengguna melakukan penilaian atau menghitung-hitung


tentang apa yang akan mereka peroleh sebagai balasan dari apa yang mereka
berikan. Dengan demikian, harga merupakan pembatas (trade-of) untuk sejumlah
benefit (nilai) yang akan diberikan oleh suatu produk (barang atau jasa) dengan
sejumlah biaya yang dikaitkan dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan
penggunaan produk tersebut (Yazid), 1999).

E. Promotion (Promosi)
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan,
Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai
macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
1. Pengertian Promosi
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat
mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara
pembeli dan penjual.
Promosi merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat
penting karena sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar
pembeli di mana keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat
dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena itu pembeli adalah raja.

8
Para produsen berbagai barang bersaing untuk merebut hati pembeli agar
tertarik dan mau membeli barang yang dijualnya. Pada dasarnya keputusan
membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif pertimbangan secara emosional,
seperti : merasa bangga, sugesti, angan-angan dan sebagainya. Tetapi bisa juga
pembeli membeli secara rasional seperti: karena mempertimbangkan riwatnya,
ekonomisnya, segi kepraktisan, harganya, pengangkutannya dan sebagainya.
Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, pada umumnya ada
4 kegiatan yang biasa dilakukan yaitu:
a) Periklanan.
b) Personal selling.
c) Promosi penjualan.
d) Publisitas dan humas.

F. Saluran Distribusi ( Place )


Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa
bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran
distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah
memperoleh suatu produk.
1. Pengertian Saluran Distribusi.
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the
company undertakes to make the product accessible and available to target
customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat
produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan
yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena
tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
2. Pemilihan saluran distribusi
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa
kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau
menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini
harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan
tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan.

9
Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling
bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah
produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam
perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi
yang tersebar luas.
Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk menyalurkan
barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak
(penguasaan) sampai dengan pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak
kepemilikannya saja.
Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak
geografis dsb.
b. Sifat produk.
c. Sifat perantara.
d. Sifat pesaing
e. Sifat perusahaan, dan sebagainya
Sifat pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen dalam memilih saluran
distribusi yang dipakai.
Sebagai contohnya, kalau jumlah pembeli hanya, frekuensi pembelian dalam
jumlah yang kecil-kecil maka akan membuat produsen cenderung memilih saluran
distribusi yang panjang.
Demikian juga sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang tidak
kalah pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak,
bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat dari segi konsumen,
harganya dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan
yang penting juga.
Demikian juga masalah sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju
dan sebagainya menjadi faktor yang penting dalam memilih saluran distribusi yang
akan digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan tujuan
agar barang yang ditawarkan sampai pada konsumen industry maupun konsumen
akhir.

10
3. Alternatif pemilihan saluran distribusi.
Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping mempertimbangkan
faktor-faktor di atas perusahaan juga perlu mengetahui unsure apa saja yang
sebenarnya juga mempengaruhi pemilihan saluran distribusi, diantaranya:
a. Tipe perantara.
Perantara dalam kenyataannya juga melakukan beberapa macam fungsi
pemasaran seperti penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian dan
sebagainya. Kalau fungsi pemasaran yang dilakukan perantara ternyata lebih
efisien disbanding dengan kalau fungsi pemasaran dilakukan oleh produsen
maka produsen yang bersangkutan biasanya memasukan perantara kedalam
saluran distribusi yang dipilihnya.
Pada dasarnya ada 3 jenis perantara yaitu :
1. Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang secara nyata mempunyai
barang dagangan dan melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang
di dagangkan dalam jumlah volume penjualan yang besar sehingga
pedagang besar ini biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah
yang banyak atau dengan kata lain tidak melayani kosumen akhir yang
membeli untuk memenuhi kebutuhan pribadinnya (atau besifat non-
bisnis).
2. Pengecer (retailer) adalah perantara yang berhubungan langsung dengan
konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan pribadi maupun
konsumen industri.
3. Agen, Agen merupakan perantara yang ketiga, agen mempunyai
perbedaan baik dengan pedagang besar mupun pengecer. Hal ini
diperlihatkan pada masalah hak kepemilikan barang yang dijualnya.
b. Jumlah Perantara.
Kalau ditinjau dari jumlah perantara, ini menyangkut untuk tingkat
penyebaran pasar yang diinginkan oleh produsen. Dengan
mempertimbangkan jumlah perantara/penyalur maka produsen mempunyai 3
jenis kebijaksanaan alternative pemakaian saluran distribusi, yaitu:
1. Distribusi Insentif.
Kebijaksanaan yang dipakai perusahaan dengan jalan memakai
sebanyak mungkin penyalur atau pengecer untuk mencapai dengan cepat
kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan segera.
11
2. Distribusi selektif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memakai
beberapa perantara saja, untuk memudahkan pengawasan terhadap
penyalur.
3. Distribusi eksklusif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memilih satu
perantara saja dalam wilayah geografis tertentu. Hal ini digunakan untuk
pengawasan yang lebih intensif dan mendorong semangat penyalur agar
agresif dalam melaksanakan fungsi pemasarannya.

Perencanaan saluran distribusi dilakukan dengan maksud untuk


memperlancar penyaluran produk agar sampai kepada konsumen. Dengan
kegiatan distribusi ini diharapkan dapat mempermudah konsumen untuk
memperoleh produk setiap saat. Kecepatan dan ketepatan dari saluran distribusi
yang dilakukan oleh perusahaan akan sangat membantu konsumen dalam
mendapatkan produk perusahaan, hal ini agar dapat menaikkan citra keberadaan
produk dan perusahaan itu sendiri.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran
pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang terdiri
dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan yang sangat
penting guna mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan
melakukan perencanaan terhadap empat bauran pemasaran diharapkan perusahaan
dapat merumuskan program pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan
kepada konsumen. Perencanaan produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus benar-
benar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus
mencerminkan kualitas yang baik. Hal tersebut agar sesuai dengan tujuan perusahaan
yang mana produk yang dihasilkan dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan
konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Karena produk merupakan titik sentral
dari kegiatan pemasaran, keberhasilan suatu perusahaan dapat diketahui dari respon
yang ditunjukkan oleh konsumen.
Pada situasi persaingan dan perubahan yang bergerak begitu cepat ini perusahaan
ditekan oleh faktor-aktor eksternal seperti perubahan teknologi, ekonomi, sosial kultural
dan pasar. Di sisi lain, secara internal perusahaan menghadapi perubahan organisasi
yang tak kalah peliknya, seperti masalah budaya perusahaan, struktur, karyawan,
pemegang saham. Dalam situasi seperti ini konsep pemasaran tidak lagi cukup hanya
berbicara tentang penjualan, periklanan atau bahkan konsep bauran pemasaran 4P
(product, place, pricing, dan promotion).
Pemasaran harus dilihat sebagai suatu konsep bisnis strategi (strategic business
concept). Artinya pemasaran tidak lagi sekadar marketing as it is, melainkan harus
diintegrasikan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9969175/Marketing_Mix_Bauran_Pemasaran

14

Anda mungkin juga menyukai