Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sabun merupakan kebutuhan yang tidak dapat dilepas dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap manusia pasti membutuhkan sabun untuk membersihkan
sesuatu. Semakin hari semakin banyak jenis sabun yang ditawarkan kepada
masyarakat, mulai dari jenis sabun yang umum seperti sabun mandi, sabun untuk
cuci piring, dan deterjen untuk pakaian, sampai jenis sabun yang tidak umum
seperti, sabun untuk mobil, sabun untuk hewan peliharaan, dan lainnya. Tetapi
tentu dari sekian banyak sabun yang ditawarkan di pasar, sabun yang melekat
pada kehidupan sehari-hari manusia adalah sabun mandi. Setiap hari, orang pada
umumnya menggunakan sabun untuk mandi. Oleh karena itu, merupakan hal yang
sangat penting untuk mengetahui mengenai sabun yang digunakan, terutama
mengenai komposisi atau bahan baku yang digunakan untuk memproduksi sabun
tersebut.

1.2 Kebaruan Ide Kreatif Produk

Pengharum ruangan dari sabun bekas

Produk pengharum ruangan rata-rata terbuat dari bahan-bahan sintetis,


yang jika di hirup terus menerus dalam waktu lama, dapat membahayakan
kesehatan. Natonal Academy of sciences (NAS) di Amerika bahkan melaporkan
bahwa sebagian besar bahan yang di gunakan untuk membuat pengharum ruangan
sintetis merupakan senyawa minyak bumi. Pengharum ruangan yang terbuat dari
sabun lebih aman dari pengharum ruangan yang terbuat dari bahan sintetis dan
lebih murah bahan-bahan dasarnya.

1
1.2 Perbedaan Dan Keunggulan

Limbah sabun mandi

Produk Souvenir handmade dapat dibuat dengan memanfaatkan barang


bekas, limbah maupun daur ulang. Secara umum produk handmade yang terbuat
dari bahan tersebut untuk modal relatif lebih terjangkau. Salah satu produk yang
bias di buat adalah pengharum ruangan yang terbuat dari sabun bekas di rumah-
rumah penduduk sekitar. Pengharum ruangan yang terbuat dari sabun ini menjadi
salah satu souvenir pengharum ruangan karena bau yang dikeluarkan oleh sabun
yang beraroma wangi dan pada akhirnya produk pengharum ruangan diharapkan
dapat menjadi produk pengharum ruangan maupun dikendaraan yang unik dan
ekslusif.

Kekuatan dan Peluang Produk Produk

Pengharum ruangan ini mempunyai beberapa kekuatan produk yang terdiri


atas:

1. Ramah lingkungan, karena dihasilkan dari mengolah sabun


2. Aroma wanginya menggunakan aroma khas yg dapat disesuaikan
dengan aroma sabunnya
3. Nilai kreativitas yang tinggi.
4. Pemasaran secara daring dan sistem cash on delivery (COD) sehingga
produk akan dikenal masyarakat luas.
5. Harga terjangkau

1.4 Target Sasaran Konsumen

Menetapkan konsumen yang akan dijadikan target pemasaran berdasarkan


segmenting maka, konsumen yang akan dituju yaitu rumah-rumah penduduk, serta
toko penjual souvenir. Menjadi alternatif pilihan pengganti pengharum ruangan
yang murah dan terjangkau untuk kalangan menengah kebawah.

2
BAB 2

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Kondisi Lingkungan Umum


Konsep bisnis produk pengharum ruangan menggunakan metode P4 (Product,
Promotion, Place, Price) antara lain :

1. Product (Produk) Produk pengharum ruangan berbeda dari produk


pengharum pada umumnya, di mana bahan baku berasal dari sabun mandi
batang. Produk pengharum ruangan mempunyai varian rasa yang berbeda
antara lain aroma fresh berbagai buah, bunga dan lainnya, hal ini
menekankan packing yang simpel berbeda dari pengharum ruangan
lainnya.
2. Promotion (Promosi) Promosi untuk produk pengharum ruangan pada
tahap awal dengan menawarkan pemberian free tester kepada kerabat
dekat untuk mencoba produk pengharum ruangan dan kemudian akan
dilakukan honest review terhadap konsumen.
3. Place (Tempat) Tempat yang ditawarkan melalui cara luring maupun
daring. Untuk strategi luring dapat dilakukan dengan cara melakukan
media promosi produk pengharum ruangan ini melalui bazar, kegiatan-
kegiatan besar maupun kecil yang ada di Demak, dan menjualnya setiap
minggu di kegiatan “Sunmor”, sedangkan strategi daring menggunakan
platform media sosial daring.
4. Price (Harga) Bicara tentang harga, tentunya pengharum ruangan
dirancang untuk dapat dijangkau bagi semua golongan masyarakat. Dalam
penentuan harga ditentukan target konsumen dan kualitas pengharum
ruangan dengan tujuan mengenalkan produk yang ramah lingkungan yang
terbuat dari limbah minyak sayur dengan harga yang ekonomis, sekitar
Rp12.000,00.

3
2.2 Analisis SWOT
Gambaran umum rencana usaha dijelaskan dengan menggunakan 2
pendekatan yaitu : (1) pendekatan analisis SWOT dan (2) pendekatan analisis
kelayakan usaha.
a. Kekuatan dalam usaha ini adalah
 Produk pengharum ruangan ini merupakan sebuah pengharum ruangan yang
dipakai untuk mengharumkan ruangan dan juga, dengan mengunakan bahan
limbah sabun mandi yang sudah tidak terpakai lagi.
 Pengharum ruangan dari sabun ini lebih menonjol sisi ekonomi dan kesehatan
namun tetap memiliki nilai jual yang tinggi.
 Selain itu produk ini dikemas dengan sisi menarik dan dapat dijadikan souvenir
rumah tangga.
 Harga produk ini sangat terjangkau karena disesuaikan dengan segmen
konsumen.
 Keberadan bahan baku sabun bekas yang sangat berlimpah di rumah – rumah
penduduk dengan berbagai ukuran.
b. Kelemahan
 Pengerjaan setiap pengharum ruangan agak lama karena harus menjemur dan
menghias terlebih dahulu.
 Waktu yang dimiliki untuk menjalankan usaha tidak banyak karena pelaku
usaha (mahasiswa) memiliki kewajiban kuliah.
c. Peluang
 Pangsa pasar produk pengharum ruangan ini sangat luas, dimana produk
pengharum ruangan sangat dibutuhkan oleh ibu-ibu rumah tangga untuk hiasan
ruang keluarga yang terkesan bentuknya yang unik.
 Dibandingkan dengan produk pengharum ruangan lain yang pada umumnya
harganya mahal dan juga bentuknya yang model biasa-biasa saja terjual di
pasar.
d. Ancaman
 Bila prospek produk pengharum ruangan ini sangat bagus dan unik akan
mudah diduplikasi oleh pihak lain.

4
 Produk pesaing dijual dengan motif sama dan lebih bagus.

2.3 Analisis Kelayakan Usaha


Pembuatan souvenir ini dilakukan dengan sistem mandiri. Dengan Asumsi 1
bulan dapat dihasilkan 90 buah.

Tabel 1 : Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan souvenir ini dengan Sistem


Mandiri

Nama Barang Satuan Harga Total


Sabun Mandi 10 biji 1.000 10.000
Tempat pengharum 1 buah 10.000 10.000
Lain-lain 1 paket 10.000 10.000
Total biaya 30.000
Harga produk 40.000
Jumlah produk perbulan 90 buah @40.000
Penerimaan (R) 3.600.000
Biaya (C) 90 buah @30.000 2.700.000
R/C 1.3
NPV (5 tahun) 54.000.000

Berdasarkan indikator-indikator dalam Tabel diperoleh gambaran bahwa usaha ini


layak untuk dikembangkan.

Analisis Finansial
Analisis finansial dilakukan melalui analisis usaha selama 12 bulan dengan
asumsi suku bunga per tahun sebesar 8% sehingga discount rate yang digunakan
per bulan adalah 1%. Berdasarkan perhitungan cashflow, analisis finansial usaha
yang akan dilaksanakan diantaranya:
1. IRR (Internal Rate of Retuns) adalah tingkat pengembalian modal proyek
yang dianalisis. Persamaan IRR dapat dilihat pada persamaan (1).

5
a. 𝐼𝑅𝑅 = 𝑖1 + 𝑁𝑃𝑉1 (𝑁𝑃𝑉1−𝑁𝑃𝑉2) (𝑖2 − 𝑖1) (1) Hasil perhitungan
nilai IRR dengan angka 81% artinya menguntungkan karena
tingkat pengembalian suku bunga mencapai 89% (lebih dari suku
bunga analisis yakni discount rate sebesar 1%).
2. NPV (Net Present Value) merupakan selisih antara pengeluaran dan
pemasukan yang telah di diskon dengan menggunakan discount rate
sebagai diskon faktor. Persamaan NPV dapat dilihat pada persamaan (2).
𝑁𝑃𝑉 = ∑ 𝐶𝑡 (1+𝑟) 𝑡 𝑇 𝑡−1 − 𝐶0 (2) Hasil perhitungan nilai NPV dengan
nominal Rp 54.000.000. NPV adalah nilai bersih yang diperoleh selama
satu tahun analisis sehingga bisnis ini menguntungkan.
3. PI (Profitability Index) adalah perbandingan antara nilai arus kas bersih
yang akan datang dengan nilai investasi sekarang. Persamaan PI dapat
dilihat pada persamaan (3). 𝑃𝐼 = Nilai Aliran Kas Masuk Nilai Investasi
(3) Hasil perhitungan nilai PI sebesar 10,51% (>1) artinya menguntungkan
karena investasi 1% dapat dikembalikan di akhir tahun sebanyak 10,51%.

4. PBP dengan nilai 13 PBP adalah satu bulan 13 hari karena di bulan kedua
nilai Cummulative Present Value bernilai positif sehingga investasi sudah
dapat dikembalikan di bulan ketiga.

5. B/C (Benefit Cost Ratio) adalah ukuran perbandingan antara pendapatan


dengan total biaya produksi. Persamaan B/C dapat dilihat pada persamaan
(4). 𝐵 𝐶 = Jumlah Pendapatan Total Biaya Produksi (4) Hasil perhitungan
nilai B/C dengan nilai 9,51% artinya dalam 1% biaya yang dikeluarkan
akan memperoleh keuntungan sebesar 9,51%.
6. BEP Produk adalah jumlah barang yang harus dihasilkan untuk
memperoleh titik impas. Persamaan BEP Produk dapat dilihat pada
persamaan (5). 𝐵𝐸𝑃 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 = FC P−VC (5) Hasil perhitungan nilai BEP
Produk dengan 16 unit artinya titik impas jika produk terjual sebanyak 16
unit. Produk yang dijual adalah 300 unit maka usaha ini menguntungkan.

6
7. BEP Rupiah adalah jumlah penerimaan yang harus diterima untuk
memperoleh titik impas. Persamaan BEP Rupiah dapat dilihat pada
persamaan (6).

7
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1 Tahap Pra Program


 Pembelian Peralatan :beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk usaha
pembuatan souvenir ini adalah silet, pisau, sabun, dan tempat untuk
pengharum ruangan.
 Pembuatan Desain Souvenir : Contoh desain souvenir yang akan
dihasilkan seperti dalam gambar berikut :
 Gambar 2. Contoh desain I, dan II souvenir

Desain 1 Desain 2
 Gambar 3. Bahan baku

3.2 Tahap Produksi


Bahan-bahan yang dibutuhkan meliputi :
 Bahan Pakai untuk souvenir
Bahan yang digunakan untuk pembuatan souvenir ini adalah : Sabun
bekas, tempat pengharum bisa buat sekreatif mungkin.

8
 Cara membuat souvenir :
Kegiatan produksi dilaksankan dengan sistem mandiri yaitu dimana
mahasiswa mengerjakan sendiri semua kegiatan produksi dengan cara
sebagaimana yang disusun berikut:
1. Siapkan semua bahan (sabun, tempat pengharum, silet, dan pisau)
2. Jemur dulu sabunnya
3. Potong kecil-kecil menjadi beberapa bagian.
4. Potong sabun tersebut sesuai dengan keinginan.
5. Masukkan ke dalam tempat yang sudah di siapkan dan beri cuka
6. Letakkan di tempat terbuka di dalam ruangan

Pengumpulan Bahan
1
Perangkaian Bahan
2
Penghisan Souvenir
3
Gambar 4. Alur
pembuatan
souvenir
3.3 Tahap Pasca Produksi
 Positioning :merupakan jenis souvenir lampion yang baru muncul di
tatanan pasar dan menjadi pembeda yang sangat signifikan diantara
pengharum ruangan lainnya yaitu terletak pada bahan baku desain souvenir
yang terbuat dari sabun bekas dikalangan pedagang ini masih menjadi
limbah selain desain yang unik, pengharum ruangan ini juga murah dan
indah.
 Segmenting :merupakan kegiatan untuk mengelompokan konsumen
berdasarkan karakteristik tertentu berdasarkan pendapatan, lokasi
penjualan, letak geografis, dan keadaan kehidupan lingkungan yang masih
menjanjikan keaslian lingkungan tersebut.
 Targeting :menetapkan konsumen yang akan dijadikan target pemasaran
berdasarkan segmenting maka, konsumen yang akan dituju yaitu rumah-
rumah penduduk, serta toko penjual souvenir.
 Promoting :dilakukan promosi langsung kepasar-pasar tradisional dan
membuka kios di pusat perkotaan Bangkalan. Sehingga masyarakat tahu
akan munculnya souvenir baru yang unik dan murah ini. Kami juga
menyebarkan brosur, leaflead serta stiker kepada masyarakat dan spanduk
didepan rumah produksi. Selain promosi dengan langsung turun
kelapangan kami juga mempromosikan lewat media online yang sangat
menunjang promosi souvenir

9
Daftar Pustaka
https://www.kompas.com/homey/read/2022/02/13/174900576/tips-
membuat-pengharum-ruangan-pakai-sabun-batang-dan-pewangi-pakaian?
page=all , diakses pada tanggal 4 Juli 2023
https://masfikr.com/cara-membuat-pengharum-ruangan-dari-sabun/ ,
diakses pada tanggal 7 Juli 2023
https://www.ecocare.id/post/5-cara-membuat-pengharum-ruangan-yang-
awet , diakses pada tanggal 8 Juli 2023

10

Anda mungkin juga menyukai