Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL USAHA

“DESINFEKTAN ANTISEPTIK”

Oleh :

DYAH CATUR PITALOKA/11

NIM : P17211203111

1C D4 KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES

MALANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Disinfektan adalah agen antimikroba yang dirancang untuk menonaktifkan atau


menghancurkan mikroorganisme pada permukaan lembab. Meski mampu membunuh
mikroorganisme, namun tidak semua bisa mati hanya dengan disinfektan. (Hiana, 2008)

Menurut WHO(World Health Organization) 2020, Desinfektan merupakan bahan kimia yang
digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh bakteri maupun virus,
pengertian lain dai desinfektan adalah

“ Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau
pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit. Pengertian lain dari
disinfektan adalah senyawa kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh
mikroorganisme yang terpapar secara langsung oleh disinfektan. Disinfektan tidak memiliki daya
penetrasi sehingga tidak mampu membunuh mikroorganisme yang terdapat di dalam celah atau
cemaran mineral. Selain itu disinfektan tidak dapat membunuh spora bakteri sehingga
dibutuhkan metode lain seperti sterilisasi dengan autoklaf”.

Selama pandemi COVID-19 ini menjaga kebersihan sangat diperlukan. Sehingga hal ini
termasuk salah satu alasan saya membuat usaha produk desinfektan. Tentu saja manfaat produk
desinfektan sangat besar dan salah satu produk yang wajib dimiliki setiap rumah selama pandemi
ini.

1.2 Gambaran Usaha dan Produk

Deskripsi Singkat Produk


“Desinfektan Antipetik” adalah salah satu produk pembersih yang berbahan kimia
yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad
renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit. . Di era pandemi ini pemerintah
mengahruskan untuk mengikuti protocol kesehatan yang telah ditentukan. Salah
satunya rajin membersihkan barang dan tempat sekitar kita dengan cairan
desinfektan. Diketauhi bahwa "Disinfektan dapat merusak lapisan lemak tersebut
sehingga membuat virus corona cukup lemah dibandingkan dengan norovirus
yang merupakan virus tanpa selubung dan virus lainnya yang memiliki cangkang
protein yang lebih kuat," ungkap Kepala Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI,
Ajeng Arum Sari dalam pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com.

1.3 Visi & Misi


1.3.1 Visi
Mampu bersaing di dunia bisnis dan menciptakan lapangan pekerjaan
serta menjadi wirausahawan sukses.

1.3.2 Misi
 Menghasilkan produk yang berkualitas, aman, serta bermanfaat bagi
konsumen
 Mengembangkan usaha ini lebih besar hingga ke manca Negara.
 Melakukan inovasi pada produk
 Meningkatkan promosi produk melalui media online maupun dengan
media promosi lain.
BAB II

ISI

2.1 Analisis SWOT


2.1.1 Strenght (kekuatan)
 Produk mudah dipasarakan
 Harga termasuk murah
 Banyak dibutuhkan

2.1.2 Weakness (kelemahan)

 Membutuhkan tenaga kerja yang paham akan proses pembuatan


desinfektan yang aman
 Kerugian akibat barang rusak atau gagal

2.1.3 Opportunity (Peluang atau kesempatan)

 Banyak orang yang membutuhkan produk ini dimasa pandemi.


 Proses distribusi mudah
 Masyarakat yang kini lebih pintar dan modern yang melebih
mementingkan kesehatan

2.1.4 Treatment (Ancaman)


Adanya inovasi pembuatan produk yang lebih menarik dengan harga
terjangkau oleh pesaing lain.

2.2 Analisis Pasar


2.2.1 Segmentasi atau Target Pasar
Sasaran penjualan produk adalah ibu rumah tangga. Karena dimasa pandemi ini tentu saja
ibu rumah tangga memiliki rasa cemas terkait kesehatan keluarganya. Sehingga banyak
dari mereka lebih memperketat protocol kesehatan khususnya di rumah . selain ibu rumah
tangga sasaran penjualan selanjutnya adalah para wirausahawan yang memiliki toko
pribadi. Untuk menunjang keamanan protocol kesehatan di usaha nya para wirausahan
harus rajin membersihkan toko nya demi keselamatan pemebeli dan penjual.

2.2.2 Strategi pemasaran

Adapun strategi pemasaran yang dapat kami lakukan adalah:


1. Dari mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak memerlukan banyak
biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan bercerita dengan teman-teman kita
atau keluarga untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua
konsumen/masyarakat akan mengetahui usaha kita. Dan apabila usaha kita sudah
diketahui dan disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang lain
untuk membeli roti bakar di tempat kita.
2. Dengan media Internet
Selain promosi dari mulut ke mulut, maka promosi juga dapat dilakukan dengan
menggunakan media internet, seperti dapat melalui facebook, twitter, blog,dll. Karna
sebagian besar masyarakat telah menggunakan media internet, sehingga masyarakat dapat
mengetahui usaha kita,
3. Pengembangan Pasar
Selain melakukan berbagai strategi pemasaran produk seperti diatas, kami juga
mempromisikan usaha kami ini dengan cara menambah pasar baru untuk memperluas
jangkauan yang sudah dimiliki. Dalam hal ini, dapat dengan memperluas usaha
desinfektan antiseptic ini ke daerah-daerah lain, dengan harapan usaha ini akan lebih
dikenal oleh masyarakat dan juga dapat menambahkan pendapatan serta dapat
mengurangi tingkat pengangguran dengan memperkerjakan karyawan yang baru.

2.2.3 Media promosi


Promosi penjualan Dalam usaha ini kami mempromosikan produk kami dengan
cara menawarkan ke, saudara, masyarakat, dan bahkan ke sosial media seperti
whatsapp , instagram ,dll. Distribusi yang kami lakukan kepada konsumen yaitu
dengan distribusi secara langsung karena para konsumen hanya berpusat di daerah
sekitar kota Malang. Kami melakukan distribusi ini dengan cara COD (perjanjian
di suatu tempat dengan konsumen yang bersangkutan) dan mengantarkan
langsung ke rumah para konsumen tersebut.

2.3 Analisi Sumber Daya yang dibutuhkan


2.3.1 Bahan baku, bahan penolong dan peralatan yang digunakan
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat disinfektan 
 Sarung tangan karet (agar kulit tangan tidak iritasi)
 Masker  
 Baskom plastik 
 Botol kemasan 1 liter 
 Kain lap bersih 
 Cairan pemutih yang mengandung etanol atau NaClO dengan kadar 5,25%
 Air bersih 

2.3.2 Sumber Daya Manusia


Untuk mendukung kelangsungan usaha ini dibutuhkan beberapa elemen Sumber
Daya Manusia (SDM) yang terkait didalamnya. Adapun Sumber Daya Manusia
(SDM) yang terlibat dalam kelangsungan usaha ini, yaitu:
1) Distributor
Agar usaha ini dapat bertahan dan berjalan dengan baik, maka kami melakukan
kerjasama dengan distributor-distributor desinfektan lainnya, sehingga bahan-
bahan dari pembuatan desinfektan ini mudah didapatkan.
2) Tenaga Kerja
Dalam usaha desinfektan antiseptic ini kita tidak memerlukan sumber daya
manusia yang ahli dan skill yang khusus seperti sarjana dll, akan tetapi yang
diperlukan adalah orang yang paham akan dunia bahan kimia seperti desinfektan
dan orang yang mau bekerja secara tekun / telaten, sabar, kerja keras .
3) Masyarakat Sekitar
Selain SDM dari distributor dan tenaga kerja selanjutnya masyarakat juga
berperan penting dalam kelancaran usaha ini, karna kita juga harus memiliki
hubungan baik dengan masyarakat setempat, karna apabila kita tidak mempunyai
hubunga baik maka bisa saja usaha kita tidak disenangi sehingga dapat terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan. Sehingga disinilah kita sebagai wirausaha harus
mempunyai sikap yang baik dan jujur terhadap siapa saja.

2.4 Analisis Keuangan.


2.4.1 Sumber Pendanaan
Usaha “Desinfektan Antiseptik” ini adalah usaha kolaborasi antara 3 orang yang
juga keluarga kandung sendiri. Ketiga orang ini menyetorkan modal dengan
jumlah yang sama sesuai kesepakatan bersama. Sehingga jumlah profit yang akan
dibagikan nantinya juga sama.
2.4.2 Rincian Biaya
Alat dan Bahan :
1. Cairan pemutih : Rp 300.000
2. Air : Rp 50.000
3. Baskom plastik : Rp 10.000
4. Botol kemasan 1 liter  : Rp 60.000/12 botol
5. Masker : Rp 10.000
6. Sarung tangan :Rp 10.000
TOTAL = Rp 440.000,.
Penjualan
Modal : Rp 440.000,.
Menghasilkan : 12 botol desinfektan ukuran 1 liter perbotol
Harga Jual : Rp 50.000,. per botol

2.4.3 Keuntungan
Modal : Rp 440.000,.
Menghasilkan : 12 botol desinfektan ukuran 1 liter
perbotol
Harga Jual : Rp 50.000,. per botol
Keuntungan : Rp 50.000 × 12 botol = Rp 600.000
=Rp 600.000 – MODAL
=Rp 600.000 – Rp 440.000
=Rp 160.000.

Sehingga satu kali pembuatan menghasilkan 12 botol maka keuntungan


per botol adalah Rp 13.000.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Desinfektan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk mencegah
terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk
membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Di
era pandemi ini pemerintah mengahruskan untuk mengikuti protocol kesehatan yang
telah ditentukan. Salah satunya rajin membersihkan barang dan tempat sekitar kita
dengan cairan desinfektan. Sehingga peluang usaha produk desinfektan ini sangat
menjanjikan. Selain bermanfaat juga menghasilkan peluang usaha yang baik dan
berkualitas.

3.2 Saran
Demikianlah proposal bisnis ini saya buat.Semoga proposal ini dapat diterima dan
dapat bermanfaat bagi kita semua.Tidak lupa saya mengucap syukur kepada Tuhan YME
karena atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan proposal usaha
ini.Dan tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
membantu dalam pembuatan proposal ini.
Segala saran dan kritik yang membangun sangatlah saya harapkan dari semua
pihak, karena saya menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna.Saran
dan kritik tersebut semoga saja dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi saya untuk dapat
menjadi lebih baik lagi dihari esok. Atas segala waktu dan perhatiannya saya
mengucapkan terima kasih.

REFERENSI
 Hendro.2011.Dasar-dasar Kewirausahan. Jakarta : Penerbit Erlangga.
 Taufik (2011). Format Bisnis Plan Sederhana.(Online).
(http://taufikbudhipramoho.blog.unsoed.ac.id/2011/03/23/format-bisnis-plan-
sederhana/) ,21 Agustus 2018
 Muzliah Lilis (2015) Sistem Manajeman Lilis Muzliah (Online).
(http://lilismuzliah.blogspot.com/2015/06/proposal-usaha.html ) , Juni 2015

Anda mungkin juga menyukai