Anda di halaman 1dari 13

Tahap Komunikasi

1) Fase Orientasi
 Salam Terapeutik
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd.I: “Baik terima kasih ke teman-teman
khususnya dari teman-teman yatim mandiri ingin menyapa terlebih dahulu
terhadap Bapak dan Ibu yang sudah bergabung di kesempatan siang hari ini dan
juga tentunya teman-teman Yatim Mandiri beserta teman-teman yang sudah jadi
partisipan pada kesempatan siang hari ini. Saya sapa dengan sebuah lafal doa
yang terbaik untuk Bapak Ibu sekalian kita Ilal Jannah wa Deen Assalam
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nama saya Heru Kusuma Hadi
Lc, M.Pd.I, saya di Surabaya sebagai pembina komunitas Surabaya Cijerah pun
juga saya founde dari Albina Project dan juga saya sharing partner dari teman-
teman HIV Survivor jadi teman-teman yang terkena ataupun terstatus kan AIDS
atau dalam istilah kesehatan dikenal dengan B20.
 Evaluasi Validasi
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd.I: “Alhamdulillah alhamdulillahilladzi
anzala sakinata sih Bil mukminin gimana insyallah penuh dengan lapis-lapis
rahmat ampunan dan juga tentunya Ridho dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala
alhamdulillah bisa bertatap muka di kesempatan yang hari ini bersama Bapak dan
Ibu sekalian.”
 Kontrak
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd.I: “Bapak dan Ibu dan rekan-rekan yang
insyallah penuh dengan kemuliaan dari Allah subhanahu wa ta'ala juga kepada
ada teman-teman yang saat ini mengikuti kajian sering makan malam hari ini kita
membincangkan terkait dengan misteri kenakalan remaja di era milenial gimana
teman-teman disini saya beri tema khusus dari materi saya itu adalah musuh
sayang saya ulangi lagi adalah musuh tersayang.
2) Fase Kerja
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd. : “di kesempatan ini sebagai pemateri yang
kedua izin menyampaikan materi saya pada kesempatan siang hari ini supaya obrolannya
Santai juga sini ada kalimat mas Bima ya mohon maaf sekali saya kalau dari saya
kebiasaannya itu suka tidak satu arah jadi saya butuh teman untuk ngobrol kira-kira bisa
mas bima mewakili ?”
Bima : ‘Insyallah bisa ustadz.”
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd. : “baik terima kasih. Ayah Bunda kalau ada
pertanyaan Mas Bima Biasanya kalau berinteraksi dengan anak remaja zaman sekarang
orang tua itu banyak happy atau worry?? Untuk sepengetahuan Mas Bima sendiri banyak
Happy atau Worry, Mas? “
Bima : “Tergantung ustadz, kadang – kadang kita itu merasa happy tapi ada juga
kalanya kita akan merasakan seperti worry tergantung Bagaimana suasana kita pada
saat itu gitu ustadz”
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd. = “Ya terima kasih Memang kata-kata Happy
dan worry ini menjadi sebuah keniscayaan yang akan dialami Suatu kondisi nanti.
filosofi yang menarik dari kata kalimat bahasa Inggris itu Don't Worry Be Happy ucapan
yang pertama kali urutannya adalah Don't Worry kita nggak pernah mendengar atau
jarang mendengar Be Happy Don't Worry arti Don't worry be happy dulu maksudnya
adalah jangan kamu takut jangan kamu khawatir Jangan cemas setelah itu maka muncul
be Happy maksud saya adalah Bapak dan Ibu Ayah Bunda kita berbicara itu ketenangan
dulu baru kemudian kita berbicara kesenangan kita berbicara ketenangan baru Setelah itu
kita berbicara kesenangan Kenapa karena kepemilikan anak yang paling dibutuhkan bagi
orang tua adalah orang tua bisa bersikap lebih tenang maka berbicara sebuah solusi-solusi
yang harus ditemukan pasti diawali dengan ketenangan , ketenangan bukan ekspresi
kemarahan bukan sisi-sisi temperamen atau sisi yang lainnya inilah yang izin kami
sampaikan di kesempatan kali ini. supaya lebih nyantol sedikit saya menginformasikan
terkait dengan diri saya bapak dan ibu rakan-rakan Insya Allah dimuliakan oleh Allah
subhanahu wa ta'ala .Nama saya Heru Kusumahadi saya di Surabaya sebagai pembina
komunitas Surabaya Hijrah pun juga saya founde dari Albina Project dan juga saya
Sharing partner dari teman-teman HIV Survivo.r jadi teman-teman yang terkena ataupun
terstatus kan AIDS atau dalam istilah kesehatan dikenal dengan B20 itu maka izin pada
kesempatan siang hari ini sharing saja terkait dengan pengalaman saya terkait
berinteraksi dengan mereka mereka yang pernah dalam kategori nakal warna dalam
kategori nakal pun juga saya pernah menjadi seorang tenaga pengajar baik dari level TPQ
kemudian SD kemudian SMP kemudian SMA yang cukup lama kurang lebih 13 tahun
sampai sekarang saya menjadi seorang dosen salah satu kampus. Nah membicarakan
tentang apa yang menjadi kenakalan remaja sampai dari Saya memiliki pengalaman
berinteraksi dengan mereka sampai sekarang kita akan mengambil sebuah kesimpulan
kesimpulannya kalau tadi ibu Dr.Tri sudah menyampaikan beberapa poin secara based
on riset beliau mungkin nanti ada sudut pandang yang berbeda dari yang Saya tawarkan
pada kesempatan siang hari ini saya Awali dulu dengan sebuah gambar ini.(menampilkan
sharescreen di Zoom ) Ini adalah teman kami yang Warna bajunya hijau ini adalah teman
HIV kemudian yang yang sampingnya berwarna hitam sudah bisa dilihat hiasan-hiasan di
tangan dan di kaki nya ya ada hiasan2 di tangan di kakinya ada hiasannya jadi bisa
diprediksikan teman-teman Bapak Ibu rekan-rekan teman saya ini punya masa lalu yang
suram masa lalu yang kelam pun juga ini yang mungkin sudut pandang dari saya yang
mungkin berbeda dalam artian untuk menambahkan agar semakin Paripurna nya obrolan
kita di kesempatan siang hari ini .Lalu ini adalah beberapa chat yang saya terima ketika
ada seorang anak remaja yang galau dengan agama yg terbaik itu apa bagi saya ini
termasuk kenakalan remaja Apakah ini menjadi sebuah kenakalan remaja yang berefek
terlihat banget dampaknya memberikan keburukan kepada orang ? tidak ini langsung tapi
dia Di mana dia ini kemudian sempat chat sama saya kemudian Rencananya sih Besok
hari Senin mau ketemuan sama dia ngobrol di mana Dia kemudian secara pemikiran itu
mulai agak nakal. Kenapa saya katakan seperti itu dikarenakan kita coba ambil definisi
kenakalan remaja tadi mungkin sudah disampaikan oleh ibu Dr. Tri di terkait dengan
kenakalan remaja itu seperti apa kita ambil satu saja terkait definisinya tentang kenakalan
remaja. Ternyata kenakalan remaja itu didapat dari sebuah kata-kata pelanggaran. Saya
ulangi lagi, kata-kata remaja itu didapat dari sebuah kata melanggar suatu dari suatu
proses yang menunjukkan penyimpangan tingkah laku atau pelanggaran terhadap norma-
norma yang ada aturan-aturan yang ada kemudian terlanggar kenakalan remaja
disebabkan oleh berbagai faktor baik itu faktor pribadi keluarga ataupun juga lingkungan
ini menurut data dari (Willis,1994) sehingga Bapak dan Ibu rekan-rekan berbicara
tentang hal ini kenakalan remaja. Maka kalau di dalam perspektif Islam itu sebenarnya
mendasar sebuah dalil di dalam Alquran melanggar 2 hal yang pertama adalah melanggar
aturan Allah yang kedua adalah melanggar aturan manusia jadi ini dengan ayat ini saja
surat ke 1959 saya pribadi ayah-bunda rekan-rekan itu beberapa kali melakukan riset
kecil-kecilan Kalau doctor Tri tentunya luar biasa ya sangat sangat ilmiah sekali kalau
saya hanya bisa datang ke lokasi tanpa kemudian dengan Apa ? instrumen-instrumen
yang seperti halnya disampaikan beliau tidak sampai segitunya namun kesimpulan ayat
ini begitu jelas sekali dan sangat factual sekali bahwasanya memang ayat ini itu benar
adanya apa itu pertama melanggar aturan Allah dan kedua melanggar aturan manusia .
di dalam bahasa alquran khususnya dalam bahasa Arab urutan-urutan itu memiliki
makna dalam konsep yaitu maksudnya adalah ketika ada kalimat-kalimat atau diksi
dalam redaksi Alquran dan hadis itu sifatnya berurutan maka memiliki mana Di sini ada
urutan yang pertama itu Adhous Shollat dan yang kedua Watabaust Syahawat yaitu satu
menyia-nyiakan solat yang kedua memperturutkan hawa nafsu dan mereka nanti akan
mengalami kesesatan menariknya adalah ayat ini itu diawali dengan kata-kata maka
datanglah sesudah mereka pengganti. pengganti itu artinya adalah generasi maka akan
ada degenerasi dari anak-anak kita nantinya atau generasi dari kita nantinya yang
mengalami dua indikator ini pertama itu Adhous Shollat dan yang kedua Watabaust
Syahawat Maka kalau dalam versi saya bapak dan ibu rekan-rekan yang dimuliakan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala bisa diartikan orang yang kemudian anak remaja yang
meninggalkan salat itu jadi sebab kenakalan karena dia melanggar aturan agama namun
oleh sebagian orang tua Mohon maaf ini dianggap mungkin ini dianggap remeh untuk
masalah solat dampak langsung . tapi bagi kita orang Islam harus meyakini ini urusan
yang besar dampaknya memang tidak langsung tapi nanti akan merasakan dan luar biasa
dahsyatnya efeknya. Mengapa? kita lanjutkan di bawah ini poin kedua Watabaust
Syahawat dan mengikuti syahwat jadi efek dari meninggalkan aturan salat makan
nantinya adalah kepada syahwat atau dalam bahasa yang dibalik paradoksnya anak itu
akan baik, Anak itu tidak akan menturutkan syahwat nya ketika sholat anak ini itu terjaga
sehingga kesimpulannya setiap anak remaja yang sisi-sisi agamanya dalam urusan ibadah
ritual itu kemudian masih bolong, masih memiliki masalah, masih memiliki konflik,
masih memiliki problematika maka urusan-urusan akhlak nya juga memiliki hal yang
sama bermasalah tapi kalau misalnya ibadahnya salatnya dan lain sebagainya Itu baik
insyallah wilayah2 dari keburukan akhlak itu nanti akan bisa diminimalisir.Nah bapak
dan ibu rekan-rekan ayah bunda subhanahuwata'ala ini saya masih berbicara Secara
teoritis terlebih dahulu baru kemudian berbicara dari sisi pengalaman-pengalaman saya.
begini kalau saya nanya ke Mas Bima, Mas kira-kira permasalahan kenakalan remaja
yang paling over menurut mas bima itu apa mas?”
BIMA = “Menurut saya mengenai mohon maaf terkait seks bebas ustadz diatas narkoba
dan lain-lain.”
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd.I = “Baik kalau saya simpulkan kategorinya Ayah
Bunda teman-teman itu terbagi dari beberapa poin kalau yang saya bagi yaitu adalah pada
poin ini Problematika kehidupan remaja kisah hedonism bagi saya itu termasuk
kenakalan. Kenapa lagi melanggar aturan norma yang ada baik secara agama Apakah
norma-norma sosial dan yang kedua kekerasan yang ketiga itu Nalar yang liar yang
ketiga ini terkadang tidak dianggap adalah kenakalan oleh sebagian orang tua. Bahkan
kalau saya boleh katakan cukup sebagian orangtua tiadak menganggap nalar yg liar ini
sebagai sebuah kenakalan kemudian hilangnya itu iman dan Ibadah dalam artian
ritualitas ibadah-ibadah itu kemudian tidak dipenuhi tidak dilakukan berikutnya apa yang
disampaikan oleh mas bima tadi seksualitas ada juga obat2 an serta juga konflik keluarga
dan lain sebagainya misal saya ambil satu contoh dulu sebelum pada sisi seksualitas atau
interaksi lawan jenis yaitu nalar yg liar dalam perspektif saya dalam sisi agama adalah
saya acapkali itu berdialog berdiskusi dengan anak remaja yang notabene nya satu yang
beragama islam tetapi tidak appreciated dengan agama Islamnya. berikutnya dia
bergaama islam Tapi dia ya Masa bodoh dengan Islamnya saya juga berinteraksi dengan
teman-teman yang selain Islam tapi tertarik dengan Islam ada Kapan hari itu ada tempat
itu masih mahasiswa yang kemudian main kerumah ngobrol ketertarikan dia dengan
Islam saya juga berinteraksi dengan beberapa mahasiswa mahasiswi yang berkeyakinan
selain Islam yang ingin kemudian sharing dengan Islam sehingga dari beberapa
pengalaman ini juga tentunya pengalaman yang kecil banget yaitu ketika saya bersama
teman-teman yang punya stigma negatif punya masa lalu yang buruk yang kemudian kita
mencoba berdakwah untuk merangkul teman-teman ini. Nah dari obrolan ini bagi saya
pemikiran itu menjadi unsur yang perlu juga difokuskan untuk selesaikan dengan
solusinya kalau sesuai seksualitas dampaknya jelas hamil diluar nikah kemudian
kemarahan kemudian aborsi dan lain sebagainya dampaknya tampak atau obat-obatan itu
juga akan tampak sekali dia kan dia akan ngefly kemudian hilang sadar diri dia akan
mabuk dia akan membunuh dan lain sebagainya apakah yang lainnya tapi kenakalan pada
sisi pemikiran ini kepada Ayah Bunda perlu juga dicermati Kenapa kok anak ini
kemudian muncul pemikiran pemikiran yang tidak sesuai dengan aturan-aturan ataupun
kaidah-kaidah Islam mempertanyakan Allah mereka kemudian menyalahkan Allah dan
lain sebagainya karena inilah menjadi pemicu nanti berikutnya akan muncul aktivitas-
aktivitas yang buruk seperti yang kita sebutkan tadi . contoh kasus ada seorang anak
remaja malam-malam itu Jam 9 malam datang ke rumah saya waktu itu lagi hujan dia
pakai sepeda motor Kawasaki itu datang ke saya singkat cerita menangis dan lain
sebagainya apa yang terjadi ternyata setelah didiruntut pikiran-pikiran yang yang
melawan kaidah-kaidah umumnya di dalamnya agama jadi dia menanyakan Islam ini
nggak asik yang pertama Ya Islam ini karena agama yang paling banyak aturan-
aturannya sehingga kesan nya itu mengekang agama yang paling banyak aturan-aturan
larangan-nya sedangkan dia menginginkan sebuah kebebasan . padahal logika seperti ini
pola pikir seperti ini bisa sebenarnya kita lawan dengan logika yang lain seperti apa ya
nanti kalau ditanyakan Monggo kita jawab nantinya. Saya selanjutkan Dulu , ketika anak
ini menyampaikan butuh kebebasan akhirnya dia bebas Kebebasan salah satunya yang
dilawan dari kebebasan islam adalah interaksi lawan jenis . Dia itu dia itu tidak setuju
dan lain sebagainya tentang makhram karena dianggap mendiskriminasikan wanita. Apa
yang terjadi akhirnya dia menabrak dari sisi itu diawali dengan pola pikir. Lalu singkat
cerita dia menghamili pacarnya. Lalu dengan pergaulan yang bebas tadi pihak perempuan
yang tidak terima Akhirnya orang tuanya dari perempuan tadi menggugat bahkan
kemudian mau melaporkan bahkan mohon maaf Ayah Bunda hendak membunuh si laki-
laki tadi maka saya ingin mengajak pola pikir khususnya dalam kaidah-kaidah Islam itu
juga perlu kita berikan ruang wilayah yang cukup kita fokuskan disitu juga supaya kita
bisa mencoba melakukan tindakan preventif dari kenakalan kenakalan yang muaranya itu
berasal dari pola pikir itu nah sekarang kita beralih ke kita tadi yang disampaikan oleh
Mas bima tadi tentang seksualitas .saya mulai tahun 2006 itu lebih di dunia pornografi
dan ulangi lagi ketika di 2006-2018 saya itu berada di dunia pornografi jadi mencoba
mencari data-data tapi ya memang tidak hitam diatas putih terkait dengan efek dari sisi
pornografi itu sehingga saya temukan ternyata ya sudah tadi disampaikan oleh ibu dokter
Tri tadi bahwasanya itu luar biasa Nah kan saya nanya ke Mas bima.”
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd.I = “Mas Aplikasi apa yang paling horor untuk
wilayah pornogradi bagi anak-anak kita anak remaja aplikasi apa instalasi apa gitu di
gadget anak2 kalau beleh tau versi nya mas bima apa bentuk Apakah YouTube apakah
apakah yang lain gitu.”
BIMA = “Kalau menurut Saya dari sisi Facebook karena apa ? Karena anak-anak
remaja pun bahkan dari usia berapa ya Mulai SMP SD sudah banyak yang memiliki akun
akun Facebook dan sangat rentan sekali kalau mereka itu bisa terjerumus ke hal-hal yang
negative seperti itu ustadz/”
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd.I = “Iya Terima Kasih mas bima, Ayah Bunda
saya punya ya apa ya dikatakan juga bukan Re-chat tapi juga ada data gitu ketika saya
mengisi sharing di beberapa sekolah baik Negeri ataupun yang islam yang swasta
ternyata dan juga pengalaman saya tahun 2006 itu masih ternyata yang membahayakan
sekali itu Twitter meskipun Facebook bener , instagram Oke, apalagi Youtube tapi
kenapa Saya menyebutkan lebih ke twitter karena hal ini yang tidak disorot oleh orang
tua karena hal ini yang tidak disorot oleh orang tua saya tanyakan aplikasi yang paling
sedikit dimiliki oleh orang tua kita adalah aplikasi Twitter kalau ditanya itu pengalaman
saya yang paling puncak itu adalah dari Twitter itu Kenapa orang tua mungkin tidak
tertarik karena twitter hanya sifatnya teks seperti itu orang tua beranggapan khawatir nya
itu yang visual di Facebook Instagram atau YouTube gitu yang mudah di akses tapi anak
kita kan anak namanya anak remaja Sisi privasi itu menjadi unsur penting bagi mereka
dimana privasi itu adalah tidak ada akses orang tua di situ akhirnya mereka lebih kepada
aplikasi-aplikasi oleh orang-orang tua itu tidak menarik di situ. Akhirnya apa yg terjadi
Itu luar biasa ya Bunda terkait dengan akses untuk hal-hal pornografi tinggal hanya satu
klik saja yang hanya tulisan teks itu sampai mohon maaf yang pernah saya alami
langsung itu saya apa ya bukan dijadikan sharing saja di ajak oleh orang tua dengan anak
laki-lakinya yang kemudian menjadi Mohon maaf ini saya bahasanya germo itu anak ini
anak usia jenjang berapa ya SMA lah masih kelas 1 SMPlupa antara itu SMP kelas 9 atau
SMA kelas 10 itu Dia ini sudah memberikan transaksi-transaksi penjual harga dan juga
nama dari perempuan di mana letaknya saya sampai survey lokasi . saya kemudian
berangkat ke Tretes kemudian sedikit wawancara hanya dadi twitter . jadi itu beberapa
kasus yg saya alami. Dan yang terakhir kasus nya adalah tentang kenakalan melawan
aturan2 secara umum. Contoh missal teman2 HIV Alhamdulillah saya dikarunai allah
bisa menemui teman yg sudah hijrah, namun teman saya ini insecure belum berani
sharing. Singkat cerita 1 desember 2019 saya dengan dia bikin komitmen buat program
yang intinya mengedukasi temen-temen satu supaya teman-teman yang baik mah itu
tidak tersakiti pun juga masyarakat secara umum juga tidak ter balas dendami apa
bahasanya ter balas dendami maksudnya gini temen-temen yang segmentasinya itu di
marginalkan kan kita rangkul agar teman-teman ini tidak merangkul keluarga kita
maksudnya gini. coba Bapak Ibu Ayah Bunda teman-teman bayangkan ketika ada
seseorang yang kemudian pernah nakal kemudian dia ingin tobat ketika dia ingin tobat
ini otomatis dia mendatangi orang-orang yang baik yaitu kita kita lagi masyarakat pada
umumnya Tapi gara-gara dia itu sudah pernah terstigma buruk kemudian dia mendatangi
orang tua atau mendatangi masyarakat karena ini stigma jelek maka ditolak oleh orang-
orang yang ingin didekati oleh pelaku tadi nah orang tadi itu menolak orang yang baik-
baik nih pada umumnya kita menolak nggak mau kamu menerima taubatnya Ini akhirnya
anak pelaku kenakalan ini pasti ke mana Mas? mencari solusinya ke mana? mencari pada
yang punya hidup . nah allah pasti sudah menerima taubatnya ini sedangkan dia butuh
Pengakuan dari masyarakat terkait bahwa dirinya sudah mulai bertaubat tp masyarakat
menolak karna stigma tadi. Masyarkat takut tertular HIV tersebut padahal secara ilmiah
penularannya biasanya hanya pada tiga wilayah darah, asi ataukah kemudian sperma dan
lain sebagainya sedangkan air liur Tidak .sehingga pada wilayah ini banyak masyarakat
yang menolak masalahnya menolaknya Terkadang juga diikuti ikutkan ucapan-ucapan
yang tidak baik omongan-omongan yang menyakiti. singkat cerita si anak yang tadinya
nakal yg ingin bertobat ini sakit hati dicemooh oleh masyarakat. pertanyaan saya sakit
hatinya temen yang pernah nakal ini itu kira-kira ingin balas dendam apa enggak ke
masyarakat yang menyakiti dia ?”
BIMA= “Secara manusiawi ya ustad.”
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd.I = “Ya teman-teman jadi ada sih kemudian kasus
yang pernah kita dengara mungkin ada penularan melalui jarum suntik bisa jadi itu
karena teman-teman HIV yang kemudian tobat ditolak oleh masyarakat kemudian
dicemooh otomatis mereka yang tadi pingin baik akhirnya tidak ada tempat ruang yang
untuk kebaikan akhirnya mereka kembali lagi kepada jalanan temen-temen mereka ya
mereka dirangkul lagi oleh teman-teman mereka plus mereka sakit hati. ada kejadian
pengalaman teman kami HIV divonis galau cemas khawatir keluarganya menolak benar
kata mas bima tadi akhirnya datang ke masjid Mas datang ke masjid apa yang terjadi
akhirnya sama pihak masjid diusir. Ketika diusir oleh pihak masjid dia pikirannya yang
mengusir dia Allah apa yang terjadi dia 2 hari dia nyari survei lokasi untuk dia bunuh
diri tapi enggak jadi bunuh diri karena satu dan lain hal ada kekuatan Allah di situ Nah
pertanyaan saya Kalau teman saya ini tadi yang bunuh diri jadi bunuh diri misalnya nanti
di akhirat nanti dipertanyakan yang namanya orang yang mengusir dia tadi Nah karena
inilah bapak ibu rekan-rekan saya dengan teman tadi itu pinggin nya mengedukasi teman-
teman yang memiliki masa lalu yang buruk supaya kita rangkul agar mereka tidak
merangkul anak-anak kita agar mereka tidak balas dendam ke masyarakat agar mereka
kemudian tidak menyakiti menularkan ke masyarakat . nah dari sini yg ingin sampaikan
2 poin ke depan kita membicarakan terkait dengan satu indikator-indikatornya apa terkait
dengan kenakalan remaja berikutnya bagaimana alternative- alternatif solusi yang bisa
kita dapatkan yang pertama Sudah saya sampaikan tadi indikatornya adalah terkait
dengan ibadahnya indikatornya terkait dengan pemikirannya terkait dengan agama
tentunya. saya punya guyon dulu Mas Bima terkait dengan pemikiran ibadah dan juga
aktualisasi kenakalan remaja waktu dulu saya waktu saya ngajar di SMA jadi setiap
liburan setiap liburan panjang gitu ya saya kemudian mereka masuk saya juga 2 kalimat
tanya menyampaikan 2 kalimat tanya kepada siswa-siswa saya pertanyaan yang pertama
angkat tangan siapa yang selama liburan sholatnya bolong? Kira-kira ada yang jawab ada
gak mas bima? “
BIMA= “Pasti ada”
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd.I = “Ya ketika saya Tanya Kenapa? Jawabanya
pasti bla bla bla bla bla bla itu alasanya menariknya pertanyaan kedua saya tanya angka
tangan yang selama liburan siapa yang sudah itmandi kan semua sudah akil baligh. Nah
pertanyaan ke saya ke Mas Bima kira-kira berapa persentasenya Mas anggap saja satu
kelas 30 presentase nya yang angkat tangan berapa mas? Nah kelas yang ini cowok-
cowok semua”
BIMA= “Mungkin ada 30 sampai 40% “
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd.I = “Nah data saya itu lebih dari 50 % per kelas
yang mandi besar karna mandi besar ini pasti dua kemungkinan. kemungkinan pertama
Karena mimpi basah yang kedua ya karena sisi kalau bahasa saya itu mobil matic dengan
mobil manual gitulah ya pertanyaan saya lagi kepada mas bima. kira-kira 60% tadi itu
mana Yang matic mana yang manual ? lebih banyak mana aja deh ?”
BIMA= “Lebih besar yang manual”
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd.I = “Benar sekali ,jadi bapak dan ibu itu dulu ya
waktu saya masih ngajar sekarang tentunya aksesnya luar biasa bahkan Mohon maaf saya
informasikan ini mohon maaf dimasa pandemi ini saya dengan beberapa teman-teman
mencoba meriset kecil-kecil baik Data simpel saja . Mohon maaf ini pornografi itu
melejitnya itu tinggi sekali salah satu penyebabnya karena akses HP semakin tinggi sekali
di kondisi Pandemi ini saya ulangi lagi hati-hati dengan Sisi ini . nah kembali lagi ke
pembicaraan kita “
Dr.Tri Anjaswarni, S.Kp. M.Kep = “Ustad kalau boleh saya ijin masuk. Nah yang ini
menarik Nah ini tadi yang luar biasa Ini nyambung dengan apa yang saya sampaikan tadi
di masa pandemi ini dengan hasil penelitian saya betul-betul bahwa gadget atau apalah
perangkat yang terhubung dengan internet itu ternyata menjadi prediktor utama untuk
dari kenakalan remaja saat ini kan kita menjadi suatu delimatik satu sisi waktu itu ada
suatu himbauan dari pemerintah bawa harus menjaga Ananda semuanya untuk apa ini
pembatasan dalam penggunaan gadget akhirnya sekolah membuat aturan tidak boleh
membawa HP dan sebagainya di sekolah. saat ini mulai pagi jam 6.30 sampai jam 4 sore
bahkan sampai malam mereka terhubung dengan internet untuk sekolah nah tadi saya
sampaikan bahwa dunia internet atau apa ini saat ini dengan penggunaan teknologi yang
luar biasa ini bagai pisau bermata dua satu sisi mungkin untuk pengembangan pribadi sisi
lain kalau ini tidak dikendalikan maka bisa menjadi suatu kehancuran bagi generasi
muda. Nah ini mungkin ustad bisa memberikan wawasan lebih jauh dari sudut pandang
secara agama. Monggo ustadz”
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd. = “Baik Terima kasih ini responnya dan
komentarnya Alhamdulillah kita senang jadi Ayah Bunda teman-teman memang gawai
gadget laptop pokoknya sesuatu yang tersambung dengan internet kata Bunda tadi itu
sangat-sangat memberikan sebuah kekawatiran bagi orang tua yang lagi kekawatiran bagi
orang tua itu saat ini ya saya kasih yang horror lagi ya mohon maaf ini tapi enggak papa
yang menakutkan. jadi suatu hari saya dipanggil oleh seorang bunda gitu ya kemudian
diajak ngobrol di rumahnya kata bunda ini dulu ini sekitar 10 tahunan yang lalu
bayangkan kalau sekarang. Bunda Ini Ibu ini begitu senang dengan karakter anaknya
laki-lakinya yang taat lalu dengan aturan-aturan dengan aturan pulang sekolah langsung
pulang ke rumah enggak jalan-jalan keliling-keliling Enggak muter-muter nggak pokok-
pokok dan sebagainya sampai ke rumah kemudian maka. Pokoknya teratur gitulah apa
yang terjadi ternyata sekali anak laki-laki ini keluar 4 itu 3 hari nggak keluar Ternyata
apa singkatnya kemudian setelah kita coba aja sharing ternyata Setelah dia pulang ke
rumah dia kemudian di dalam kamar itu kemudian bermain dengan laptopnya akhirnya
berkomunikasi chatting gitu dengan seorang perempuan yang ternyata perempuan ini
lebih agresif daripada laki-laki tadi. singkat cerita kemudian keluar rumah selama
langsung 3 hari anaknya kesannya baik terlihat baik tapi karena ada sisi akses internet
yang tidak dijaga oleh orang tua, tidak dibatasi oleh orang tua maka kemudian Muara
pada sebuah kasus seperti itu maka Bunda Bapak dan Ibu rekan-rekan yang telah
dimuliakan Allah Subhana Wa Ta'ala Yuk kita pahamkan kalimat ini kepada anak-anak
kita terkait dengan masalah gawai Apakah itu bebas namun terbatas. bebas namun
terbatas khususnya remaja yang sudah bisa diajak dialog nah disini lah Ayah Bunda saya
berbicara yang kedua alternatif solusi yang saya biasa lakukan kepada teman-teman
begini Ayah Bunda kalau tadi indikatornya kayak simpel saja yang lebih saya lebih Pro
dengan Bu Tri tadi terkait dengan indikator-indikator yang yang ada saya hanya berbicara
pemikiran agamanya pemikiran tentang agamanya kedua tentang ibadahnya saja kalau
sudah seperti itu maka ada indikator-indikator yang perlu kita khawatirkan. Bagaimana
kemudian solusinya ? pertama Ayah Bunda apapun anak kita apapun kenakalan anak kita
apapun kejengkelan kita kepada mereka apapun problematika kita dengan mereka maka
silahkan konflik itu kalaupun ada tapi masih bisa kita bikin konflik itu bikin asyik.
Bagaimana konflik itu bikin asyik karena hakekatnya prinsipnya Setiap anak itu pasti
menghasilkan sebuah kebaikan. Saya ulangi lagi Setiap anak itu menghasil memiliki
nilai-nilai kebaikan maka konflik memang negatif tapi Yakinlah konflik itu bisa asik bisa
bernilai positif itu prinsipnya mengapa? tolong husnudzon kita positif thinking kita
kepada anak kita apapun lagi kenakalan anak kita kenapa begini kisah singkatnya saya
nanya ke Mas Bima, Mas Bima di sini ada 3-4 poin terkait fungdi anak menurut Alquran
yaitu perhiasan (Ziinatun), penyejuk hati (Qurrota A’yun),ujian (Fitnah),musuh
(Aduwwun)”
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd. = “Nah pertanyaan saya kepada mas bima dan
juga bapak ibu silakan juga menjawab itu yang positif mana yang netral mana yang
negative.”
BIMA = “Yang positif ini ada berapa kira-kira ustad? sikap positif positifnya 1 2 Netral
3 Netral yang negative nya ada di nomor 4. “
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd. = “Oke sekarang saya tanya kalau netralnya
dihapus, netralnya dihapus nomor 3 itu dihapus maka nomor 3 jadi positif atau negative?
gimana nomor 3 diletakkan di positif atau negatif pujian dia bukan Jangan dilihat dari
redaksi tanya dulu ujian percobaan itu positif atau negatif ?”
BIMA= “Positif Ustadz.”
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd = “Positif saya sepakat. Jadi Bapak Ibu ternyata
fungsi anak di dalam Alquran itu tersebut 3 positif 1 negatif berarti lebih banyak fungsi
anak itu baik seharusnya anak itu menggembirakan orang tua sebelum Alasannya saya
sampaikan sekarang ada pertanyaan Bapak Ibu saya bisa dulu Mas Bimo dan juga teman-
teman sudut pandang point of view nya itu adalah 1 2 3 itu Mas itu ditempelkan ke
orangtua Mas. maksudnya yang anak itu jadi perhiasan anak menjadi penyejuk hati anak
menjadi ujian itu ditempelkan ke orang tua sedangkan musuh ini ditempelkan ke anak ini
maksudnya jadi musuh ini bukan ditempelkan ke orang tua tapi musuh jadi ditempelkan
ke anak-anak. Maka ada istilah nya anak durhaka anak yang menjadi musuh tapi preseptif
orang tua menilai Anak itu tidak ada musuh sebenarnya kenapa? Karena pol-pol an nanti
waktu ujian.contoh misalnya gini Saya punya teman seorang anak yang luar biasa
kenakalannya narkoba mulai SD SMP itu sudah bandar kemudian gaya hidupnya hedon
dan tidak ada aturan bahkan orang tuanya sudah mau disakiti baik secara fisik ataukah
secara sajam . pertanyaan saya Mas teman saya ini yang sudah Hijrah ya teman saya
akhirnya sudah pertanyaan saya posisi anak teman saya ini nomor berapa mas?”
BIMA = “Nomor tiga”
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd. = “Anak-anak ini biasa disebut sebagai anak
durhaka berarti posisinya di mana ? musuh ya. Tapi kalau orang tua melihat anaknya ini
itu di posisi mana mas? orang tua melihat anaknya ini”
BIMA = “Orang tua melihat posisi anak nya ini ujian dan cobaan.”
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd. = “Ujian dan cobaan pasti melihat ini anak
senakal-nakalnya anakku ini adalah anakku maka inilah adalah anakku itu adalah orang
tua menganggapku aku diuji oleh Allah. oleh karenanya solusinya yang pertama Ayah
Bunda kalau ayah bunda baik orangnya ibadahnya taat ayah-bunda kemudian anaknya
nakal ketahuilah bukan salahnya Ayah Bunda sesungguhnya itu Allah menginginkan
Bunda itu diangkat derajatnya dengan ditakdirkan anaknya Bunda Ayah itu kemudian
nakal kenapa karena anak menjadi nakal itu karena dua perspektif pertama keinginannya
Allah perspektif kedua kebanyakan itu adalah pola asuh gagalnya pola asuh dari orang
tua. namun kalau ada Bunda orangnya baik banget Maka jangan sampai kemudian kita
Suudzon kemudian kita beregatif thinking kenapa? hakekatnya Ayah Bunda ingin
diinginkan oleh Allah untuk menaikkan level nya kok bisa jadi nakal itu karena keinginan
Allah karena banyak kasusnya dalam kisah-kisah para nabi pun banyak siapa tidak kenal
dengan Nabi Adam yang anaknya kemudian melakukan tindakan pembunuhan Kali
pertama di muka bumi ini sedangkan nabi kita tahu maksud dia itu nabi itu terjaga dari
kesalahan meskipun ada beberapa tapi kalau saya di dalam tafsir tidak saya temukan Apa
itu karena nabi adam apa tidak adil dalam memahami satu dengan yang lainnya terlalu
mengoperkan satu anaknya dengan anaknya yang lain itu memang ada di dalam tafsir kita
tidak ada itu hanya karakter yang tidak terima ketika kurbannya dia kepada Allah itu
tidak terima jadi nggak ada kesalahan dari Nabi Adam alaihissalam. Kemudian juga kisah
dari Nabi Nuh Seorang nabi yang begitu taatnya ibadahnya oke punya anak yang
kemudian diangkat maka pada wilayah ini sebenarnya bukan anak menjadi nakal itu
karena salahnya orang tua karena memang Allah menginginkan Ayah Bunda itu memiliki
derajat yang lebih tinggi dalam ilmu hadits disebutkan didalam sebuah kisah itu namanya
Ahlul musibah jadi orang yang selalu mendapatkan ujian dari Allah beda dengan Ahlul
Alfiyah yaitu orang yang selalu mendapatkan kesenangan ya jadi mana yang lebih indah
nanti di akhirat mereka yang selalu mendapatkan ujian dan cobaan karena dosanya
dihapus maka Ayah Bunda tolong Kalaupun kita mendapati anak kita seperti ini seperti
itu tidak sesuai dengan harapan 1 dulu persepsi kita dia anak. kita berarti di situ ada
ladang kebaikan ladang pahala ataupun ladang untuk menghapus dosa kita dan itu yang
dialami oleh orang tua dari kerabat kami ini sabar Saya ini orang tuanya baik sekali terus
ibadahnya Apa yang terjadi kemudian anaknya tanpa dituturi tanpa dinasehati kemudian
ingin hijrah sendiri mendatangi orang tuanya dan pun juga minta maaf orang tuanya
tanpa ada sebuah tuturan nasehat yang begitu terus menerus. Allah memiliki Jalan
Hidayah tersendiri berdasarkan kebalikan orang tua tapi juga Ayah Bunda hati-hati ada
juga tentunya dan lebih banyak anak itu yang kemudian nakal karena salah pola asuh
yang dilakukan oleh orang tuanya oleh karenanya Ayah Bunda teman-teman jadi 1 poin
itu terlebih dahulu terkait dengan bagaimana alternatif solusi dan yang kedua adalah
setelah kita punya perspektif sebagai orang tua ini adalah Anakku ini adalah ladang amal
adalah salah satu cara aku dinaikkan derajatnya oleh Allah dan itu kita tahu luar biasa
sekali salah satu state temannya yang saya sukai itu adalah ustad Humar Mita ketika 2
kakaknya yang di atas itu down syndrome sedangkan ibunya Masya Allah mengurusi dari
bayi sampai usia 50 tahun anaknya itu bayangkan Bagaimana down syndrome BAB apa
pun dan sebagainya dan tidak berbicara kenakalan tapi perspektif orang tua menilai anak
itu seperti apa ? untuk menjadi awal dari pondasi mencari solusi yang berikutnya dan
yang terakhir itu adalah obrolan.
izin Kami sharing dengan cara saya itu ngobrol dengan anak muda anak remaja dan acap
kali diminta oleh orangtua untuk berbincang mencarikan solusi untuk anaknya yaitu gini
ayah bunda 4 tanggapan berbincang dengan logika remaja karena namanya anak remaja
pasti sisi-sisi akalnya itu udah menuju kesempurnaan maka lebih banyak berbicara
dengan logika di sini prinsip awal apa dan Ibu Ayah Bunda rekan-rekan nasehat itu untuk
memenangkan hati bukan untuk memenangkan akal nasehat itu untuk memenangkan hati
bukan untuk memenangkan akal itu yang pertama. jadi Kenapa sih nasehat kok
memenangkan hati begini kasusnya ada anak gadis SMP. saya agak kaget juga ini Mas
Bimo dulu itu sekitar 5 tahun yang lalu itu dalam satu bulan saya menemukan kasus anak
gadis itu atheis. anak gadis atheis itu biasanya laki-laki tapi itu anak gadis apa yang
terjadi teman-teman ? Ternyata saya dapati Iya komunikasi dengan ibunya itu tidak
nyambung . Akhirnya saya diminta untuk berbincang dengan anak gadis tersebut ternyata
memang ada pengaruh dari kakaknya seorang mahasiswi dan lain sebagainya ya tapi
yang pasti adalah ketika dia berbicara dengan orang tuanya itu bertolak belakang
khususnya ibunya ya mungkin karena ketemu perasaan gitu ya jadi nggak muncul kata
bapaknya kalau dia ngobrol sama saya masih bisa terima logika-logika saya cuma dia
kadang-kadang masih marah kenapa marahnya karena itu diskusi, debat biasanya kita
ingin supaya mereka bisa diterima tapikadang-kadang hati itu tidak bisa menerima . saya
mengambil kisahyang sederhana saja di dalam kisah Nabi Shaleh yang ada di surah yang
ke 11 . Nasi Shaleh diminta membuktikan dirinya sebagai seorang nabi dan rasul
ditantang dengan meminta permintaan pertama aku minta unta, dua betina, 3 warna
kuning , 4 keluar dari batu sama nabi Shalih dibuktikan keluarlah unta ini dengan kriteria
yang sudah diminta seharusnya umatnya ini karena melihat secara logika ditangkap panca
indra ternyata masih ada umatnya nabi Shalih yang menolak logikaitu padahal nalar
sudah melihat tapi keyakinan hati menolak pun demikian ketika berdiskusi dengan
Ananda Ananda yang memiliki tangan dari kenakalan remaja bukan yang kita
menangkan itu logika kita tapi yang kita menangkan itu ada yang kita menangkan bukan
logika mereka yang kita menangkan adalah hati mereka bagaimana mereka bisa masuk ke
dalam diri kita. maka Bapak Ibu saya tutup disini yang 4 kriteria yaitu 4 ini satu
prinsipnya yaitu
1. Pastikan sebelum berdiskusi berbincang berkomunikasi dengan anaknya itu tolong
diawali dengan doa
2. yang kedua konsep sayaPrinsip kedua itu tertarik lalu menarik
3. yang ketiga ialah dialog tentunya pada umumnya
4. dan kesimpulan yang harus kita sepakati Meskipun tidak harus di sini ya isinya
kesimpulan itu anak yang mengambil kesimpulannya
tapi yang terpenting bagi saya adalah di nomor 1 dengan nomor 2 ini . kok bisa nomor 1
Nomor 2 begini kan kita tadi itu ingin memenangkan hati sedangkan pemilik hati itu
tentunya Allah bukan kita maka sebelum kita kemudian berdiskusi berdialog kita minta
Allah untuk membolak-balikkan anak kita karena terkadang Bapak Ibu kita nggak usah
berdialog tapi kita melalui doa itulah saja allah sudah memberikan Hidayah kepada anak
kita yang tiba-tiba anak kita itu akan dengan sendirinya tanpa perlu bertatap muka dengan
kita. Contoh orang teman saya preman, Wonder gangster apa tubuhnya ada tatonya.
bagaimana dia kemudian Toba bagaimana dia sadar bagaimana dia meninggalkan
kenakalannya Dia cuma gara-gara dia kemudian di atas Jembatan Suramadu tiba-tiba dia
melihat ke sebelah kiri melihat apa laut itu sambil berucap Ya Allah capek ya Allah
gimana caranya bisa berhenti ya Allah tiba-tiba gitu Padahal tadi gk kepikiran sama
sekali Karena posisinya dia saat itu sedang dikejar oleh Polisi apa terjadi dengan sama
allah dibayar cash. 3 jam setelahnya dia ditangkap oleh Polisi akhirnya masuk studio
padahal itu bukan kali pertama bisa jadi sudah puluhan dia masuk tapi pas dia masuk itu
dia menemukan hidayah di itu penjara itu bukan dari orang tuanya di penjara itu dia
kemudian apa tidak ya Allah ya Allah kemudian dia sekarang bahkan mengajak kepada
kebaikan kita kan teman saya sekarang itu dipekerjakan oleh pihak Pemprov Jatim untuk
menanggulangi kenakalan remaja anak-anak yang di dunia narkoba ,anak jalanan dan
sebagainya jadi seperti itu yang dirasakan oleh teman kami diam kemudian tanpa
berkomunikasi dengan sapuan cukup dengan doa dan yang terakhir adalah tertarik lalu
menarik sekali itu maksudnya kalau prinsip saya tertaik dulu dengan gaya mereka baru
kemudian saya masuk di dunia mereka saya tarik mereka tentunya kita tidak semuanya
bisa mengaplikasikan hal ini pun demikian dengan saya saya tidak bisa mengikuti gaya
mereka sepenuhnya kayak misal saya kalau diminta untuk mendakwahi anak-anak game
online Saya tidak bisa karena memang saya sudah mencoba untuk belajar di online itu
gak bisa-bisa tapi kalau game-game yang lain oke lah jadi kalau kita tidak bisa tertarik
lalu kita bisa bersinergi kita bisa minta bantuan yang disampaikan oleh Bunda doctor Tri
tadi ya kalau pada wilayah di sini ada wilayah kesehatan ada pekerja sosial ada agama
dan sebagainya yang kita bisa bersinergi untuk kebaikan dari anak-anak.”

3) Fase Terminasi =
Evaluasi-Validasi :
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd.I : “Sementara itu dulu waktu yang bisa saya
sampaikan, apakah ada yang di tanyakan?”
Rencana Tindak Lanjut :
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd.I : “Terima kasih Mas Bima Mungkin bisa
diperluas lagi di sesi tanya jawab”
Kontrak yang akan dating
Ustadz Heru Kusumahadi, Lc, M.Pd.I : "Terkait dengan pertanyaan yang akan
diberikan, nanti kita diskusikan kembali di webinar selanjutnya. Demikian yang bisa saya
sampaikan, mohon maaf jika ada salah kata, Sekian terima kasih wasalamualaikum
warahmatullahi wabarakatu"

Anda mungkin juga menyukai