Anda di halaman 1dari 6

DRAFT KONTES PIDATO

Tema : Perundungan
Orator : Citra Ayu Winarti

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat [pagi/siang/sore/malam] bapak dan ibu serta rekan-rekan semua yang


hadir di sini. Terima kasih telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
menyampaikan buah pikiran dan gagasan dalam sebuah pidato
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat
berkumpul bersama dalam keadaan sehat dan bahagia dalam mengikuti Kegiatan
Jumbara Ke-12 bertempat di salah satu surga tersembunyi yang dimiliki kabupaten
Brebes, Objek Wisata Kaligua
Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulillah, Muhammad
SAW, keluarganya, para sahabatnya dan kita para pengikutnya hingga akhir jaman.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Kakak Panitia Penyelenggara
Kegiatan Jumbara Ke-12 yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
menyampaikan pidato saya.
Saya, Citra Ayu Winarti dari SMP Negeri 1 Losari Brebes. Saya berdiri disini,
ingin menyampaikan apa yang selama ini menjadi pemikiran dan kecemasan saya
pribadi dan mungkin juga rekan-rekan semuanya serta kekhawatiran bagi dunia
pendidikan secara umum. Maka dalam kesempatan ini, saya akan menyampaikan
buah pikiran saya dalam pidato bertema PERUNDUNGAN
Apa itu perundungan?
Menurut KBBI, perundungan adalah perbatan merundung yang dapat diartikan
mengganggu, mengusik terus menerus dan menyusahkan. Sehingga perundungan
adalah adalah pola perilaku, bukan insiden yang terjadi sekali-kali. Anak-anak yang
melakukan bullying biasanya berasal dari status sosial atau posisi kekuasaan yang le
bih tinggi, seperti anak-anak yang lebih besar, lebih kuat, atau dianggap populer sehin
gga dapat menyalahgunakan posisinya.
Mungkin Bapak Ibu, kakak-kakak serta rekan-rekan semua teringat peristiwa yang
terjadi beberapa bulan lalu dan viral di media social dan melukai rasa kemanusian
hingga mengusik organisasi duia untuk ikut angkat bicara. Peristiwa tersebut
melibatkan peserta didik sebuah SMP yang berawal dari perundungan menjadi
tindakan kekerasan. Kita biasanya dapat mengidentifikasi perundungan melalui tiga
karakteristik berikut: disengaja (untuk menyakiti), terjadi secara berulang-ulang, dan
ada perbedaan kekuasaan.
Seorang pelaku bullying memang bermaksud menyebabkan rasa sakit pada
korbannya, baik menyakiti fisik atau kata-kata atau perilaku yang menyakitkan,
dan melakukannya berulang kali dan terjadi karena pelaku memiliki kuasa lebih
daripada posisi korban. Anak laki-laki lebih mungkin mengalami perundungan fisik,
sedangkan anak perempuan lebih mungkin mengalami perundungan secara
psikologis, walaupun jenis keduanya tentu cenderung saling berhubungan.
Perundungan dapat berupa pelecehan verbal, fisik, atau bahkan perundungan
siber melalui media sosial. Perundungan juga dapat menyebabkan masalah seperti
depresi, kecemasan, dan bahkan mengarah pada tindakan bunuh diri pada korban.
Salah satu hal yang perlu kita pahami adalah bahwa setiap orang berhak untuk
diperlakukan dengan hormat, tanpa memandang perbedaan kita. Karena perbedaan
mereka dalam hal penampilan, suku bangsa, orientasi seksual, atau bahkan
ketidakmampuan mereka untuk memahami dan menghadapi situasi sosial tertentu.
Sehingga, sudah saatnya bagi kita semua untuk berdiri bersama melawan perilaku ini.
Penting untuk mengajarkan nilai-nilai seperti empati, toleransi, dan
penghargaan terhadap perbedaan kepada remaja kita. Pendidikan di sekolah dan di
rumah harus berfokus pada membangun kecerdasan emosional dan sosial agar remaja
dapat lebih memahami perasaan dan pengalaman orang lain.
Perkembangan teknologi digital terutama smartphone yang menjadikan
masyarakat yang semakin terhubung melalui teknologi, rentan perundungan siber dan
menjadi masalah yang semakin mendalam. Pesan beracun, berita palsu, atau
penyebaran informasi pribadi dapat menghancurkan kehidupan seseorang dalam
sekejap. Maka, kita perlu mendidik remaja tentang etika online dan konsekuensi dari t
indakan perundungan siber.

Lantas apa yang dapat kita lakukan ?


Permendikbudristek No.46 tahun 2023 tersebut memberikan panduan langkah
yang daoat dilakukan jika terjadi perundungan dan kekerasan di lingkungan sekolah.
Pertama, mengidentifikasi cakupan kejadian perundungan dan/atau kekerasan:
a. Perundungan dan/atau kekerasan yang terjadi di dalam lingkungan sekolah
b. Perundungan dan/atau kekerasan yang terjadi di luar lokasi sekolah yang
masih dalam kegiatan sekolah, misalnya kegiatan satuan pendidikan seperti
magang, karya wisata, dan/jamboree (seperti kegiatan Jumbara saat ini)
c. Perundungan dan/atau kekerasan yang melibatkan lebih dari satu satuan
pendidikan.
Kedua, membentuk tim khusus di sekolah-sekolah yang akan bertugas untuk
menangani kasus, berpedoman pada kebijakan kementerian terkait pencegahan dan pe
nanganan kekerasan di lingkungan sekolah serta menajdi fasilitator dan melakukan ko
ordinasi jika perundungan dan /atau tindak kekerasan akan dilaporkan kepada aparat p
enegak hukum.
Sebagai pengingat, bahwa melaporkan perundungan bukan tindakan serba
mengadu atau dengan istila gaul “CEPU”, namun tindakan melindungi teman-teman
kita dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua orang. Selain itu, penting
juga untuk memberikan dukungan kepada korban perundungan.
Kita bisa menjadi pendengar yang baik, teman yang setia, atau mendampingi
mereka mencari bantuan dari ahli kesehatan mental jika diperlukan. Penting juga
untuk mengubah pandangan kita tentang kekuatan. Sebuah tindakan yang paling
berani bukanlah berkuasa atas orang lain, tetapi berani berbicara dan bertindak dengan
kebaikan. Itu adalah tanda sejati dari kepemimpinan dan keberanian.
Sebagai penutup pidato saya, marilah kita semua untuk berkomitmen bersama
dalam memerangi perundungan di kalangan remaja. Mari kita saling mengingatkan
dan menjalankan nilai-nilai toleransi, empati, dan penghargaan terhadap perbedaan
kepada generasi mendatang. Mari kita bersama melawan perundungan dan
menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua remaja.
Demikian pidato dari saya, mohon maaf apabila ada tutur kata yang kurang
berkenan, sekian dan terima kasih, Wassalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
SPEECH CONTEST DRAFT

Theme : Bullying
Orator : Citra Ayu Winarti

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Good [morning/afternoon/afternoon/evening] ladies and gentlemen and all my
colleagues present here. Thank you for giving me the opportunity to convey my
thoughts and ideas in a speech.
All praise and thanks to Allah SWT who has given His mercy and grace to all
of us, so that we can gather together in good health and happiness in participating in
the 12th Jumbara Activity located in one of the hidden paradises owned by Brebes
Regency, Kaligua Tourism Object.
Sholawat and Salam may always be poured out to Rasululllah, Muhammad
SAW, his family, his companions and we as his followers until the end of time
My name is Citra Ayu Winarti from SMP Negeri 1 Losari Brebes. I am
standing here, wanting to convey what has been my personal thoughts and concerns
and perhaps also those of my colleagues and concerns for the world of education in
general. So on this occasion, I will convey my thoughts in a speech with the theme of
BULLYING.

What is bullying?
According to the KBBI, bullying is the act of violently which can be
interpreted as disturbing, disturbing continuously and troubling. So bullying is a
pattern of behavior, not a one-off incident. Children who bully usually come from a
higher social status or position of power, such as children who are bigger, stronger, or
considered popular so they can abuse their position
We can usually identify bullying through the following three characteristics:
It is intentional (to hurt), it happens repeatedly, and there is a power differential.
A bully intends to cause pain to their victim, whether physical harm or hurtful words
or behavior, and does so repeatedly and occurs because the bully has more power than
the victim's position. Boys are more likely to be physically bullied, while girls are
more likely to be psychologically bullied, although the two types certainly tend to be
interconnected.
Bullying can be verbal abuse, physical abuse, or even cyber bullying through
social media. Bullying can also cause problems such as depression, anxiety, and even
lead to suicide in victims. One of the things we need to understand is that everyone
deserves to be treated with respect, regardless of our differences. Because of their
differences in appearance, ethnicity, sexual orientation, or even their inability to
understand and deal with certain social situations. Thus, it is time for all of us to stand
together against this behavior.
It is important to teach values such as empathy, tolerance and respect for
differences to our teens. Education at school and at home should focus on building
emotional and social intelligence so that teens can better understand the feelings and
experiences of others.
The development of digital technology, especially smartphones, which makes
society more connected thr
ough technology, is vulnerable to cyber bullying and has become a deepening
problem. Toxic messages, fake news, or the spread of personal information can
destroy a person's life in an instant. Thus, we need to educate teenagers about online
etiquette and the consequences of cyberbullying
So what can we do?
First, identify the scope of bullying and/or violence:
a. Bullying and/or violence that occurs within the school environment
b. Bullying and/or violence that occurs outside the school location that is still
within school activities, for example, education unit activities such as
internships, field trips, and/or jamborees (such as the current Jumbara
activity)
c. Bullying and/or violence involving more than one education unit
Second, establish special teams in schools that will be tasked with handling
cases, guided by ministerial policies related to the prevention and handling of
violence in the school environment as well as facilitating and coordinating if bullying
and/or acts of violence will be reported to law enforcement officials.
We can be a good listener, a loyal friend, or accompany them to seek help
from a mental health professional if needed. It is also important to change our view of
power. The most courageous act is not to have power over others, but to speak up and
act with kindness. That is the true mark of leadership and courage.
Let's fight bullying together and create a better world for all teenagers.
Thus my speech, please apologize if there are words that are less pleasing, May Allah
SWT, the Lord of the Universe make it easy and strong for us to face and eradicate
bullying behavior. That's all and thank you.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai