ANTI PERUNDUNGAN__PROGRAM
ROOTS, SEKOLAH PENGGERAK,
KEMENRISTEK PUSAT PENGUATAN
KARAKTER (PUSPEKA), UNICEF
ANGKATAN KE 7
Aku sangat bersyukur mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan bimtek ini mewakili
sekolahku dikarenakan tidak semua sekolah terpilih untuk ikut dalam bimtek ini. Pembukaan bimtek
dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus, pukul 08.00 wib secara serentak di seluruh Indonesia melalui
zoom meeting. Acara pembukaan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian,
dilanjutkan dengan pengantar dan pengarahan Bapak/Ibu dari Kemenristek Pusat Penguatan Karakter.
Secara singkat, dijelaskan tentang Program Roots atau pencegahan anti perundungan dan manfaatnya.
Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan bimtek berdasarkan kelompok yang telah ditentukan dari pihak
panitia kegiatan bimtek. Dalam setiap kelompok terdiri dari sekolah-sekolah yang berbeda yang tersebar
dari seluruh daerah di Indonesia. Sehingga dengan demikian para peserta bimtek dalam tiap kelompok
lebih beragam suku dan daerahnya. Pada pembagian kelompok tersebut saya tergabung dalam
kelompok 5 bersama dengan kurang lebih 48 peserta lainnya.
Hari pertama bimtek, dimulai dengan perkenalan Fasnas (Fasilitator Nasional) anti perundungan. Lalu,
dilanjutkan dengan tes awal untuk mengukur pengetahuan kami mengenai bullying atau perundungan.
Selanjutnya, membuat kesepakatan bersama, salah satunya sepakat memanggil Fasnas maupun peserta
dengan panggilan kakak agar tercipta kesamaan pandangan dan juga agar kegiatan bimtek bisa berjalan
secara teratur, dan lancar. Lalu, pemaparan materi tentang bullying oleh Fasilitator Nasional secara
bergantian sesuai jadwalnya masing-masing. Ada sekitar 15 modul pembelajaran yang dibahas dalam
kegiatan bimtek ini. Berikut ini adalah modul bimtek anti perundungan
https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/merdekadariperundungan atau
https://drive.google.com/drive/folders/1Ql65Ez_zFMD2Q9RND2OLDafG2H4DLQgF. Untuk pengetahuan
kita bersama, secara garis besar, aku akan menuliskan sedikit ilmu tentang anti perundungan yang telah
didapatkan dari para Fasnas hebat ini.
Bullying atau dalam Bahasa Indonesia disebut juga dengan perundungan menurut beberapa para ahli
memiliki pengertian yang kurang lebih sama. Seperti menurut Olweus (1973) menyatakan bahwa
bullying merupakan tindakan agresif yang disengaja, dilakukan berulang-ulang, dan dari waktu ke waktu,
dan terdapat ketidakseimbangan kekuasaan atau kekuatan. Sedangkan menurut Coloroso (2007),
bullying adalah tindakan intimidasi yang dilakukan secara berulang-ulang oleh pihak yang lebih kuat
terhadap pihak yang lemah, dilakukan dengan sengaja dan bertujuan untuk melukai korbannya secara
fisik maupun mental. Sama halnya menurut Sullivan (2011), bullying adalah tindakan agresi atau
manipulasi atau pengucilan yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan berulang-ulang oleh individu
atau kelompok kepada individu atau kelompok lain. Jadi, berdasarkan beberapa pendapat para ahli di
atas, bisa aku simpulkan bahwasanya bullying merupakan sebuah bentuk tindakan yang tidak terpuji
karena dapat merugikan orang lain.
Nah, untuk bentuk-bentuk bullying atau perundungan itu terdiri dari 4 jenis, diantaranya:
1) Bullying fisik, misalnya melakukan kekerasan kepada orang lain, memukul, ataupun tindakan yang
bisa melukai orang lain
4) Cyber bullying, misalnya berkomentar yang mengarah body shaming di media sosial seseorang
(facebook, instagram, youtube, dsb), ataupun menyebarkan secara sadar foto atau video yang kurang
etis atau aib seseorang tanpa sepengetahuan dan persetujuan orang tersebut.
Siapa saja sih, orang-orang yang terlibat dalam bullying ? berikut ini akan saya jelaskan siapa saja
orang-orang yang terlibat dalam lingkaran bullying, diantaranya:
Orang yang membully, yaitu orang yang menjadi pelaku perundungan kepada orang lain
Pengikut, orang yang suka bullying dan ikut-ikutan tapi bukan orang yang memulainya
Pendukung atau pembully potensial, orang suka bullying itu tapi tidak menunjukkan dukungan apapun
Penonton yang tidak mau terlibat, orang yang tidak terlibat dalam bullying, tapi tidak mencoba
Orang yang yang dibully, yaitu orang yang menjadi korban perundungan oleh orang lain
Sebisa mungkin kita untuk tidak menjadi pelaku pembully, pengikut, pendukung, ataupun penonton
perundungan. Kita harus berusaha menghindari berbagai jenis perilaku bullying dikarenakan bullying
bisa menimbulkan masalah atau dampak negatif terhadap seseorang. Ada banyak dampak negatif yang
dialami seseorang korban bullying. Beberapa diantaranya yaitu menimbulkan luka, memar, cacat apabila
mereka mengalami bullying fisik. Selanjutnya, bisa menimbulkan masalah perilaku yaitu mudah
menyerang dan keinginan untuk balas dendam. Selain itu juga, bisa membuat motivasi hidup seseorang
menjadi rendah dan menarik dirinya dari lingkungan sekitar. Kemudian, bisa menimbulkan masalah
emosional seperti depresi, resah, menyakiti diri sendiri, bahkan bisa mengakibatkan seseorang nekat
bunuh diri.
Betapa berbahayanya dampak dari perilaku bullying ini. Oleh karena itu, kita harus berupaya sebisa
mungkin untuk tidak melakukan tindakan bullying atau perundungan. Kita nggak mau kan melihat orang
lain menderita dalam hidupnya ? apalagi orang yang menjadi korban bullying tersebut adalah keluarga,
sahabat ataupun orang yang kita cintai. Jadi, mari kita sama-sama ucapkan say no to bullying !!!
Agar kita bisa mencegah perilaku bullying di sekitar lingkungan kita (keluarga, pertemenan, sekolah,
masyarakat, dsb), kita bisa melakukan upaya pencegahan dari dimulai dari diri kita sendiri dulu dengan
mengendalikan emosi, berkomunikasi secara efektif (tunjukkan bahasa tubuh), tumbuhkan rasa percaya
diri, tanamkan rasa rendah hati dan rasa empati, memperbanyak teman yang dapat dipercaya, dan
melakukan diskusi. Bersikaplah asertif agat apa yang kita ucapkan tidak melukai dan menyinggung
perasaan orang lain. Jangan menghinakan diri kita dengan tindakan bullying. Jika kita melihat tindakan
bullying di sekitar kita maka kita harus bisa menghentikan tindakan bullying di tempat saat itu juga.
Laporkan pada teman, guru dan orang tua. Kemudian cari tahu apa yang terjadi, dan berikan nasihat
kepada pelaku bullying dan berikan dukungan kepada korban bullying. mari kita sama-sama ucapkan
sekali lagi say no to bullying !!!. Jika, kalian berkenan, yuk, ucapkan ikrar di bawah ini:
DEKLARASI ANTI PERUNDUNGAN
“MERDEKA BELAJAR”
1. MENOLAK PERUNDUNGAN
3. BERSIKAP POSITIF
Nah, di hari terakhir bimtek, dilaksanakan kembali tes pengetahuan akhir tentang Program roots Anti
Perundungan yang telah kami dapatkan selama bimtek yang kami ikuti. Selesai kegiatan tes akhir, maka
selesai sudah kegiatan Bimtek Anti Perundungan yang kami ikuti. Kepada kakak-kakak Fasnas, Kak Shoim
Sahriyati, Kak Imam, Kak Siti Raihan, dan Kak Annisa Taqwa, kami mengucapkan terima kasih atas
kesabaran dan semangatnya dalam membimbing kami selama bimtek. Terima kasih akan ilmu-ilmu
bermanfaat yang telah diberikan kepada kami. Begitu juga ucapan terima kasih kami kepada host
Puspeka, Kak Intan, co host Puspeka, Kak Taufik Dahlan dan Kak Ryka Hapsari Putri, serta rekan-rekanku
sesama peserta Bimtek Anti Perundungan. Semoga, tali silaturahmi kita tidak terputus di sini. Jika
sekarang kita hanya bisa bertatap muka secara virtual, semoga ke depannya kita bisa dipertemukan lagi
dalam dunia nyata. Harapannya nanti ada bimtek non virtual agar kita bisa berkumpul bersama. Aamiin.
PANTUN TENTANG