Kelompok 4 :
Azwa Fayruza
Azzakiyatul Jamilah
Diny Muharramah
PENDAHULUAN
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berjudul “ Hukuman Yang Berat Terhadap Siswa Yang Suka
Membully Teman”.
Adapun pepatah yang berbunyi “ Tak ada gading yang tak retak”, makalah
ini pun masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan agar dapat menghasilkan
makalah yang lebih baik di kemudian hari. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Pengertian Bullying
Dari aspek hukum, bullying diatur dalam Pasal 80 ayat (1) Jo Pasal 76C
UU Perlindungan Anak dengan ancaman pidana 6 (enam) bulan dan/atau denda
paling banyak Rp.72.000.000, 00 (tujuh puluh dua juta rupiah) dan Pasal 345
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Ketika seseorang melihat temannya
membuli orang lain maka ia juga dapat hukuman yang tertera di dalam UUD
yaitu Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Pasal
76C “Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh,
melakukan, atau turut serta melakukan Kekerasan terhadap Anak.”
1. Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk
menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan.
2. Kategori bullying, di antaranya : Kontak fisik langsung, kontak verbal
langsung, perilaku non-verbal langsung, perilaku non verbal tidak
langsung dan pelecehan seksual.
3. Buli merupakan aksi yang di lakukan oleh satu pihak atau lebih ke pihak
lain, korban bullying bisa terjadi gangguan psikologis, otak dan
pemikiran di karenakan selalu di bully dengan teman" nya, oleh karna itu
pemerintah menegaskan dengan cara membuat UUD dari lembaga
pemberdayaan, perlindungan anak dan perempuan melarang masyarakat
terutama anak", remaja untuk melakukan pembulian.
4. Pencegahan terhadap bullying dapat dimulai melalui orangtua dengan
mengajarkan kecerdasan emosional sejak dini dan dapat dilakukan oleh
sekolah dan pemerintah, seperti program anti bullying dengan adanya
bimbingan konseling.