Anda di halaman 1dari 5

PENCEGAHAN BULLIYING DI SEKOLAH

Linda sriwahyuni1 dan Herlinda puspita sari2


Gmail: lindasurayuni@gmail.com dan herlindaaja@gmail.com

ABSTRACT
Bullying is violence that is carried out by a child who is in control in the school
environment or outside the school with the aim of continuously hurting the child. This
bullying can cause a child to become very depressed or cause very deep trauma.
This bullying is done intentionally by strong, irresponsible individuals.
As for the aspects of bullying such as physical bullying, verbal bullying and
psychological bullying. Verb bullying is bullying that is usually done by the
perpetrator by making fun of the victim. Psychological bullying is usually more
severe than verbal and physical bullying because it involves the mental or
psychological aspects of the victim, usually the perpetrator will attack the victim by
looking cynical or inviting other people to isolate the victim.
The factors behind students doing bullying are feeling superior, victims of broken
homes, and perpetrators who are too restrained from doing anything by the family so
that the perpetrators rebel and take out bad behavior on friends who are more
reserved.
Keywords: Bullying.

ABSTRAK
Bulliying adalah suatu kekerasan yang di lakukan olah suatu anak yang berkuasa
di lingkungan sekolah maupun luar sekolah dengan tujuan untuk menyakiti suatu
anak tersebut secara terus menerus. Bulliying ini dapat menimbulkan anak menjadi
sangat tertekan ataupun menimbulkan trauma yang sangat mendalam. Bullying ini di
lakukan secara sengaja oleh individu yang kuat, tidak bertanggung jawab.
Adapun aspek aspek tindakan bullying seperti bullying fisik, bullying verba dan
bullying psikologis. Bullying verba merupakan bullying yang biasa dilakukan oleh
pelaku dengan cara mengolok ngolok korban. Bullying psikologis biasanya lebih
parah dari pada bullying verba dan fisik karena ini menyangkut mental atau psikis

2
korban terbut, biasanya pelaku akan menyerang korban dengan cara memandang
sinis atau mengajak orang lain untuk mengucilkan korban.
Faktor- faktor yang melatar belakangi siswa melakukan bullying adalah merasa
dirinya lebih unggul, korban broken home, dan pelaku terlalu dikekang melakukan
apapun oleh pihak keluarga sehinggga pelaku tersebut memberontak serta
melampiaskan perilaku buruk kepada teman yang lebih pendiam.
Kata kunci : Bulliying.

PENDAHULUAN
Siswa merupakan generasi muda yang mengenyam pendidikan dibangku sekolah. Siswa
juga dapat dikatakan sebagai generasi yang berada dimasa pubertas, di mana masa pubertas
tersebut terjadi banyak perubahan baik secara fisik, psikososial, kognitif yang tentunya
berpengaruhh terhadap perkembangan emosionalnya. masa remaja berada ditaraf kisaran
umur 13 sampai 15 tahun. Dalam taraf umur yang terbilang sangat muda siswa mengalami
masa senang bermain dengan teman sebaya. Terkadang cara bermain siswa bisa tergolong
prilaku menyimpang atau biasa disebut prilaku bullying.
Menurut Mathematics (2016) Bullying juga dapat di definisikan sebagai bentuk kekerasan
atau penindasan yang dapat meningkatkan perilaku kasar yang dilakukan secara sengaja dan
berkelanjutan terhadap orang lain. Seperti, penganiayaan, pelecehan, penyebaran gosip, dan
pengasingan sosial. Maka dari itu, pelaku akan merasa puas dari tindakan yang dilakukan
sehingga korban lemah secara fisik, psikologis, dan verbal.
Pendapat yang sama jug daatang dari Wicaksana dalam Panggabean (2023), bullying
adalah kekerasan fisik dan psikologis jangka panjang yang dilakukan seseorang atau
kelompok, terhadap seseorangyang tidak mampu mempertahankan dirinya dalam situasi
di mana ada Hasrat untuk melukai atau menakuti orang itu atau membuat diatertekan.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa prilaku bullliying merupakan
prilaku menyimpang dikarenakan hal yang dilakukan individu tersebut menganggu orang lain
seperti kekerasan fisik, penganiayaan, pelecehan sehingga menyebabkan mental dan psikis
seseorang terganggu.
BullIying berpeluang besar buat ditiru, siswa yang menerapkan bullying dapat terjalin
setelah mereka sendiri sempat memperoleh perlakuan bullying misalnya sempat disakiti oleh
orang yang lebih kokoh, misalnya orang tua, kakak, ataupun sahabat sebaya yang lebih
dominan.
Adapun aspek aspek tindakan bullying seperti bullying fisik, bullying verba dan bullying
psikologis. Bullying fisik biasanya identik dengan cara bulliying yang bersangkutan dengan
body, kasat mata seperti memukul. Bullying verba merupakan bullying yang biasa dilakukan
oleh pelaku dengan cara mengolok ngolok korban. Bullying psikologis biasanya lebih parah
dari pada bullying verba dan fisik karena ini menyangkut mental atau psikis korban terbut,
biasanya pelaku akan menyerang korban dengan cara memandang sinis atau mengajak orang
lain untuk mengucilkan korban.
Faktor- faktor yang melatar belakangi siswa melakukan bullying adalah merasa dirinya
lebih unggul, korban broken home, dan pelaku terlalu dikekang melakukan apapun oleh pihak
keluarga sehinggga pelaku tersebut memberontak serta melampiaskan perilaku buruk kepada
teman yang lebih pendiam.
Menurut Bulu (2019) faktor penyebab seseorang melakukan tindakan bullying yaitu
karena faktor teman sebaya atau lingkungan social. Pengaruh Teman Sebaya secara social ini
dikenal sebagai fase pertama untuk berkelompok sehingga memiliki banyak teman dan
dikenal dengan gang age, jadi, konformitas teman sebaya ini mempunyai pengaruh terhadap
prilaku siswa tersebut.
Studi ini akan menjelaskan tentang pengertian bullying menurut para ahli, dampak negatif
dan positifnya serta cara mencegah agar tidak terjadi bullying. Dalam pecegahan bullying ini
kita juga memiliki tahap demi tahap agar tidak terjadi bullying.

METODE PENELITIAN
Metode pada artikel ini menggunakan studi pustaka (library research) yaitu metode dengan
pengumpulan data dengan cara memahami dan mempelajari teori-teori dari berbagai literatur
yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Ada Empat tahap studi pustaka dalam
penelitian yaitu menyiapkan perlengkapan alat yang diperlukan, menyiapkan bibliografi
kerja, mengorganisasikan waktu dan membaca atau mencatat bahan penelitian Wahyudin
(2017) .
Pengumpulan informasi dapat di manfaatkan untuk mencari sumber serta menkontruksi
dari berbagai sumber yang lain contohnya semacam novel, buku harian yang sempat dibaca.
Dari inilah kita dapat menemukan bahan pustaka sebagai referensi yang dianalisis secara
kritis dan harus mendalam supaya bisa menunjang hasil yang memuaskan.

PEMBAHASAN
Bulliying adalah suatu kekerasan yang di lakukan olah suatu anak yang berkuasa di
lingkungan sekolah maupun luar sekolah dengan tujuan untuk menyakiti suatu anak tersebut
secara terus menerus. Oleh karena itu bulliying ini dapat menimbulkan anak menjadi sangat
tertekan ataupun menimbulkan trauma yang sangat mendalam. Bullying ini di lakukan secara
sengaja oleh individu yang kuat, tidak bertanggung jawab, dan di lakulan secara sadar oleh
oknum tersebut.
Menurut Olweusd dalam Panggabean (2023) bullying adalah sebuah tindakan atau
perilaku agresif yang disengaja, yang dilakukan oleh sekelompok orang atau seseorang secara
berulang-ulang dan dari waktu ke waktu terhadap seorang korban yang tidak dapat
mempertahankan dirinya dengan mudah atau sebagai sebuah penyalahgunaan kekuasaan
ataupun kekuatan secara sistematik.
Menurut Irvan (2016) berikut merupakan indikator dari prilaku bullying diantaranya:
a. Prilaku bullying fisik
Tindakan bullying fisik merupakan prilaku yang dilakukan oleh pelaku dengan cara
kasat mata/terlihat bentuk kekerasannya. Seperti memukul, menendang, mlempar sesuatu
pada korban.
b. Prilaku bulliying verba
Tindakan bullying verba merupakan upaya prilaku kekerasan yang dilakukan oleh
pelaku menggunakan indra pendengaran. Seperti mengolok korban, mencaci, bahkan
melontarkan kata kata tidak pantas terhadap korban.
c. Prilaku bullying psikologis
Tindakan bullying psikologis biasanya dilakukan oleh pelaku denngan cara menyerang
psikis atau mentalnya. Seperti menatap tajam korban ketika berpapasan atau mengajak
teeman sekelas untuk menjauhi korban sehingga hal itu membuat korban merasa tertekan
secara psikis/mental.
Prilaku bullying selain berdampak bagi korban, baik secara fisik dan psikis. bullying juga
sangat berdampak negatif. Menurut Irawati (2021) dampak negatif bagi korban yaitu
menderita sakit mental dan munculnya pikiran untuk bunuh diri atau mengakhiri hidup akibat
merasa tertekan dan tidak bisa lepas dari bullying.
Untuk mencegah perilaku bullying kita perlu kesadaran dari diri sendiri terlebih dahulu
dan menurut Rahayu B.A (2019) kita harus mampu membangun sikap empati agar
mempunyai karakter sosial pada diri sendiri sehingga menjadi seseorang yang bisa
menghargai, menghormati perbedaan satu sama lain baik fisik, kondisi pikiran, agama,
keluarga serta perbedaan lainnya. Dengan begitu kita bisa menunjukkan orang yang
berkualitas tidak hanya dari orang yang cerdas saja, namun orang yang memiliki kepedulian
tinggi sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari sikap berempati kita
dapat meningkatkan perilaku baik terhadap orang lain dan bisa menjalin hubungan dengan
baik serta interaksi social yang tidak menimbulkan perilaku bullying.

KESIMPULAN
Perilaku bullying merupakan tindakan agresif menganggu, melukai, menyakiti seseorang
yang berada pada posisi lemah secara fisik maupun psikis. Perilaku bullying ini meliki
dampak negatif bagi korban. Secara umum bullying ini di bagi menjadi tiga jenis yaitu
bullying secara fisik, bullying secara verbal dan bullying secara psikis.

DAFTAR PUSTAKA
Bulu, Y., Maemunah, N., & Sulasmini. (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Bullying pada Remaja Awal. Nursing News, 4(1), 54–66.
https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/download/1473/1047
Irawati, R. P., Lestari, P. M., & Siminto, S. (2021). Pemahaman Remaja Mengenai Bullying
dan Dampak Negatif Jangka Panjang yang Ditimbulkannya. Darma Sabha Cendekia,
3(1), 49–59. http://jos.unsoed.ac.id/index.php/dsc/article/view/3616
Irvan Usman. (2016). PERILAKU BULLYING DITINJAU DARI PERAN KELOMPOK
TEMAN SEBAYA DAN IKLIM SEKOLAH PADA SISWA SMA DI KOTA GORONTALO.
1–23.
Mathematics, A. (2016). Pengaruh Peer Group Bullying Terhadap Psikologi Belajar Aqidah
Akhlak Siswa Kelas VII C Di MTS Tarbiyatul Islam Soko Tuban. 17(1), 1–23.
Panggabean, H., Situmeang, D., Simangunsong, R., & Hukum, F. (2023). Waspada tindakan
Bullying Dan Dampak Pada Dunia. 1(1), 9–16.
Rahayu B.A., P. I. (2019). Bullying di Sekolah : Kurangnya Empati Pelaku Bullying Dan
Lack Of Bullies Empathy And Prevention At School. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(3),
237–246.
Wahyudin. (2017). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi Lapangan. Pre-
Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 6(1), 1–6.

Anda mungkin juga menyukai