Anda di halaman 1dari 20

Ruang Aman Belajar

Bagi Santri Putri


PP Asshiddiqiyah
Kedoya, Jakarta Barat

LKPP PP IPPNU
(Hazimatul Layyinah, S.Psi)
REFLEKSI

Benar / Salah

Cat calling merupakan kekerasan seksual


REFLEKSI

Benar / Salah

Perkawinan anak, walau pihak perempuannya


suka sama suka bukan merupakan seksual
REFLEKSI

Benar / Salah

Tidak Mengikutsertakan seseorang tanpa alas


an yang jelas tidak termasuk bullying
Kasus di Pondok Pesantren
Masih adakah
ruang aman
bagi santri
putri?
Ruang aman itu apa?
Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945
khususnya dalam Pasal 28 G Ayat (1) yang menyebutkan:

“Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuai yang merupakan hak asasi.”

Selain konstitusi negara yang memberikan jaminan rasa aman bagi setiap orang,
Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia juga telah
menegaskan terkait dengan hak atas rasa aman. Ketentuan tersebut tertuang di
dalam Pasal 30 Undang-undang HAM yang berbunyi:

“Setiap orang berhak atas rasa aman dan tentram serta perlindungan terhadap ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.”
Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Penghapusan Kekerasan Seksual (TPKS) telah
disahkan pada 12 April 2022 oleh DPR RI. Pentingnya mengawal implementasi undang-
undang ini masih menjadi tantangan agar korban kekerasan seksual dapat menerima keadilan
yang selama ini menjadi hambatan.

Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Jakarta
menghadirkan Laporan Akhir Tahun 2022 kepada publik, dengan judul “Angka Kekerasan
Semakin Meningkat: Potret Buram Keadilan Bagi Perempuan dan Anak Korban
Kekerasan”

Pada tahun 2022 terdapat 1.512 aduan yang masuk ke LBH Apik Jakarta. Angka
tersebut meningkat drastis jika dibandingkan tahun 2021 yaitu sebanyak 1.321 kasus. Tercatat
dari total pengaduan yang masuk, kasus kekerasan terhadap perempuan sebanyak 1.185 dan non
kekerasan terhadap perempuan 322 kasus.
Yang paling mengerikan dari terbongkarnya kisah kekerasan seksual tersebut ialah ruang kejadian
dan pelakunya; yaitu orang-orang yang seharusnya melindungi justru menjadi pelaku, dan
peristiwa itu terjadi di dalam rumah dan ruang untuk menuntut ilmu.

Dalil-dalil yang menyatakan bahwa perempuan adalah sumber fitnah, tubuhnya mengundang
maksiat; sehingga harus ditutupi rapat-rapat. Hal tersebut digunakan sebagai alasan
ketidakamanan perempuan, seolah terbantahkan dengan adanya kisah tersebut. Faktanya,
banyak kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang terjadi di Pondok Pesantren dan
pelakunya adalah orang-orang yang memiliki kewenangan; seperti pengasuh, Pengajar, dan
kakak tingkat. Jika seperti ini, lantas di manakah ruang aman bagi Santri Putri?
Tingkat kedua adalah kebutuhan rasa
nyaman dan aman. Disaat kebutuhan
fisiologis sudah terpenuhi, akan muncul
naluri manusia untuk ingin merasa aman
dan mendapatkan perlindungan entah itu
keamanan dalam pekerjaan, jaminan untuk
kesehatan ataupun tunjangan di hari tua.
Hal ini juga merupakan basic needs yang
tentu perlu dipenuhi manusia. Pemenuhan
keinginan ini biasanya disalurkan orang
dalam pembelian asuransi jiwa, tabungan
berjangka, atau mungkin tempat tinggal
yang nyaman dan aman. Termasuk
perasaan aman dari kekerasan seksual.
Siapa saja pelaku kekerasan/bullying di
lingkungan Pondok Pesantren?
Tenaga Pendidik Teman
Guru, Ustadz, Kyai Bullying dapat dengan
mudah dilakukan oleh
teman

Pegawai Orang lain


Orang lain yang
Penjaga kantin, Petugas memiliki akses di
kebersihan, dll lingkungan pesantren
Dampak pada Korban

Psikis Fisik
Depresi, sedih berkepanjangan, perasaan Penurunan berat badan dan masalah
putus asa, rasa bersalah dan kesehatan akibat turunnya nafsu
menyalahkan diri, khawatir dan takut, makan/dampak psikis, luka di sekitar
mimpi buruk, keinginan bunuh diri, vagina atau alat kelamin, luka di tubuh.
gangguan kesehatan mental.
Bagaimana
menciptakan
ruang aman
bagi santri
putri?
Lingkungan Pesantren

Pemahaman Satgas Kampanye


Seluruh pihak harus
Membentuk Satgas anti Menyuarakan anti
paham tentang
kekerasan dan bullying kekerasan dan bullying
kekerasan maupun
dg melibatkan santri di lingkungan pesantren
bullying

Pos Keterlibatan
Membentuk pos Melibatkan secara aktif
pengaduan stakeholder terkait; wali
santri, psikolog, layanan
kesehatan.
LKPP PP IPPNU

Konseling Konten
01 Ruang Pelajar yang dapat
diakses Rekanita sebagai 02 Informasi dan edukasi menarik
tentunya juga informatif yang
dapat diakses di instagram
media konseling online
‘Ruang Pelajar’

Edukasi Ceremonial Day


03 Seminar atau webinar terkait;
mental health, kespro, dll
04 Meng-kampanyekan banyak hal
by moment agar pesan yang
disampaikan lebih mudah
diterima masyarakat
Penanganan terhadap Bullying

Bimbingan intensif Pendampingan


Pemberian arahan, peringatan serta Meninjau dari kemungkinan adanya
teguran terhadap pelaku bullying. Juga gangguan mental serta penurunan
dilakukan perbaikan moral dan motivasi belajar yang dihadapi oleh
tindakan pelaku melalui berbagai korban. Dalam kegiatan ini, guru harus
bimbingan psikologis. Kegiatan bekerja sama dengan guru BK serta
bimbingan ini dapat dilakukan oleh orang tua dalam upayanya
guru, guru BK (Bimbingan Konseling) memperbaiki kondisi mental korban
dan kerja sama dengan orang tua. bullying secara intensif.
(They have unfinished business )
Upaya Menghentikan Bullying
Korban Yang menyaksikan
• Tetap percaya diri dan hadapi tindakan bullying • Jangan diam
dengan berani. • Berusahalah mendamaikan
• Abaikan upaya bullying dengan sikap cuek • Dukunglah korban bullying agar dapat
• Simpan semua bukti bullying yang bisa kalian memulihkan rasa percaya dirinya kembali
laporkan. dan mendampinginya agar tetap bertindak
• Jangan pernah takut untuk berbicara atau positif
melaporkan. • Bicaralah dengan orang terdekat pelaku
• Berbaurlah dengan teman-teman yang membuat bullyingagar dapat memberikan perhatian
kalian percaya diri dan selalu berpikir positif. dan masukan kepada pelaku!
• Tetap berpikir positif. Tidak ada yang salah • Laporkan kepada pihak yang bisa menjadi
dengan diri kalian, selama kalian tidak penegak hukum di lingkungan terjadinya
merugikan orang lain. Tetaplah jadi diri kalian bullying,seperti kepala sekolah & guru.
sendiri dan lawan rasa takut kalian dengan rasa
percaya diri
Penguatan Santri Sebagai Filter Diri pada Kekerasan
Seksual
Do / Dont Beri informasi mana area tubuh yang boleh disentuh dan tidak

Ajarkan santri untuk berani menolak, menghindar, atau meminta bantuan


Berani menolak orang lain jika ada seseorang yang berusaha menyentuh bagian tubuh
tertentu

Speak up Berani mengatakan atas apa yang dirasa kurang tepat

Penurut tidak Mengajari Santri untuk tidak selalu menuruti semua hal yang diperintahkan
selalu baik (terkait dg menyentuh atau mempertontonkan bagian tubuh tertentu)

Antisipasi Melakuakan antisipasi atas hal-hal yang kemungkinan akan terjadi


Thanks!
Do you have any questions?
Hael.layyinah97@gmail.com | 0856-9535-1244

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution


Resources
• Indonesia, Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun
1945.
• Indonesia, Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
• LBH APIK Jakarta, Catatan Akhir Tahun (CATAHU) LBH APIK Jakarta 2022,
 diakses pada 28 Januari 2023.
• Jurnal Abdimas Mutiara Volume 3, Nomor: 2, Agustus 2022 83 Jurnal
Pengabdian Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia diakses pada 28
Januari 2023.
• Peran Ulama Perempuan Dalam Pencegahan dan Penanganan Kekerasan
Seksual Di Ormas Dan Lembaga Pendidikan Keagamaan, Margaret Aliyatul
Maimunah KPAI 2022 diakses pada 28 Januari 2023.
• https://temanstartup.com/5-tingkat-maslows-hierarchy-of-needs/ diakses pada 28
Januari 2023.
• https://rahma.id/adakah-ruang-aman-bagi-perempuan/ diakses pada 28 Januari
2023.

Anda mungkin juga menyukai