PENDIDIKAN INDONESIA
DISUSUN OLEH :
KOMANG
AYU
AYU
PUTU
UNIVERSITAS xxxxxxxxx
xxxxxxxxxxx
2022
PENGERTIAN
Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan ialah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan
manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan.
Dalam hal ini, kelompok kami akan mengangkat isu Pendidikan yaitu bullying yang
kerap kali terjadi dalam lingkungan sekolah. Bullying merupakan sebuah tindakan tidak
terpuji yang bermaksud untuk mengganggu dan menyakiti seseorang dan dilakukan secara
sengaja. Bullying terbagi menjadi dua yaitu bullying secara verbal dan secara fisik.
Ada banyak faktor yang menyebabkan mengapa tindakan bullying di sekolah rawan
terjadi, diantaranya karena faktor kurangnya pengawasan guru, faktor kepribadian yang
kurang dapat berempati pada sesama, faktor ingin menjadi perhatian dari lingkungan
pertemanan, faktor ingin mempertunjukkan kekuasaan dan power kelompok, faktor
pengendalian emosi yang buruk, bahkan karena faktor pernah menjadi korban bullying.
Dampak yang ditimbulkan dari perilaku bullying bagi korban yaitu dari sisi
psikologis, dimana korban akan memiliki rasa traumatis. Rasa trauma tersebut akan berlanjut
hingga menyebabkan korban sulit untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain,
menjadi pribadi yang tertutup, bahkan tak jarang mengalami depresi hingga bunuh diri.
(AN002, 2021)
PEMBAHASAN
Manusia itu sendiri mempunyai arti sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai
pikiran dan akal budi yang mampu menguasai makhluk lain. Keadilan merupakan suatu sifat
dimana kita berpihak kepada yang benar, tidak memihak atau berat sebelah. Sedangkan
keadaban berasal dari kata adab yang mempunyai arti budaya. Jadi keadaban dapat diartikan
sebagai suatu sikap atau tindakan yang dilandasi oleh nilai nilai budaya, terutama norma-
norma sosial dan kesusilaan dalam masyarakat. Sila ke-2 Pancasila mempunyai bunyi
“Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, dimana memiliki arti bahwa Bangsa Indonesia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa harus saling menjunjung tinggi harkat dan
martabat seseorang tanpa membedabedakan suku, budaya, ras, dan agamanya.
Berikut adalah berbagai upaya untuk mewujudkan kemanusiaan yang adil dan beradab di
kehidupan kita:
1. Mengenali dan memperlakukan orang-orang sesuai dengan status dan martabat mereka
sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa.
2. Mengakui kesetaraan, hak hak dasar, dan kewajiban setiap manusia, tanpa memandang ras,
suku, agama, jenis kelamin, warna kulit, dan sebagainya.
8. Mengetahui bahwa Bangsa Indonesia merupakan sebagian dari seluruh umat manusia.
3. Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP tentang Perundungan yang Dilakukan di Tempat Umum
dan Mempermalukan Harkat Martabat Seseorang.
1. Keluarga.
Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah: orang tua yang
sering menghukum anaknya secara berlebihan, atau situasi rumah yang penuh stress, agresi,
dan permusuhan. Anak akan mempelajari perilaku bullying ketika mengamati konflik-konflik
yang terjadi pada orang tua mereka, dan kemudian menirunya terhadap teman-temannya. Jika
tidak ada konsekuensi yang tegas dari lingkungan terhadap perilaku coba-cobanya itu, ia akan
belajar bahwa “mereka yang memiliki kekuatan diperbolehkan untuk berperilaku agresif, dan
perilaku agresif itu dapat meningkatkan status dan kekuasaan seseorang”. Dari sini anak
mengembangkan perilaku bullying.
2. Sekolah.
Kondisi lingkungan sosial dapat pula menjadi penyebab timbulnya perilaku bullying.
Salah satu faktor lingkungan sosial yang menyebabkan tindakan bullying adalah kemiskinan.
Mereka yang hidup dalam kemiskinan akan berbuat apa saja demi memenuhi kebutuhan
hidupnya, sehingga tidak heran jika di lingkungan sekolah sering terjadi pemalakan antar
siswanya.
Televisi dan media cetak membentuk pola perilaku bullying dari segi tayangan yang
mereka tampilkan. Survey yang dilakukan kompas (Saripah, 2006) memperlihatkan bahwa
56,9% anak meniru adegan adegan film yang ditontonnya, umumnya mereka meniru
geraknya (64%) dan kata-katanya (43%).
Berikut upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan menanggulangi tindak kekerasan
melalui pendidikan karakter:
(1) Memperkuat pengendalian sosial, hal ini dapat dimaknai sebagai berbagai cara yang
digunakan pendidik untuk menertibkan peserta didik yang melakukan penyimpnagan,
termasuk tidnak kekerasan dengan melakukan pengawasan dan penindakan;
(5) Meningkatkan dialog dan komunikasi intensif antara siswa dalam sekolah;
AN002. (2021, Desember 10 ). Isu Isu Dalam Dunia Pendidikan di Indonesia. Retrieved from
Ampenan News : https://www.ampenannews.com/2021/12/isu-isu-dalam-dunia-
pendidikan-di-indonesia.html
Heti Novita Sari, P. P. (2022). PERILAKU BULLYING YANG MENYIMPANG DARI NILAI PANCASILA PADA
SISWA SEKOLAH. Jurnal Kewarganegaraan, 3-4.
Oktifa, N. (2022, Juni 14). Cara Untuk Mengatasi Bullying dan Mengatasinya . Retrieved from Aku
Pintar : https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/cara-mengatasi-bullying-dan-tips-untuk-
mencegahnya
Yuyarti. (2018). MENGATASI BULLYING MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER. Journal Unnes, 56-57.