Adam Kristian
Fakultas Ilmu Hukum , Universitas Mpu Tantular Jakarta
Email : adambertus191@gmail.com
Abstrak
Bullying merupakan tindakan tercelah dan menyimpang dari nilai-nilai Pancasila yang
terkadung dalam sila kedua disana mengatakana bahwa hak dan martabak korban tidak dihargai
yang dilakukan oleh seseorang dan tidak dianggap bahwa hak korban tidak memliki standar
dengan manusia lain dan menggap para pelaku lebih baik dalam semua aspek. Munculnya
bullying terjadi karena para pelaku sudah mengalami korban bullying selama di sekolah
menegah oleh sebab itu menjadi factor-faktor maraknya kasus bullying di Indonesia sehingga
para pelaku mengalami penuruan prestasi dalam sekolah diakibatkan bullying sehingga terbawa
sampai tua .
Tujuan jurnal ini adalah mengetahui bahwa tindakan bullying merupakan kejahatan yang
cukup serius didalam masyarakat dan bullying menjadi tradisi yang melekat dalam dunia
pendidikan di Indonesia bahkan di dunia.
Di Indonesia sudah banyak terjadi kasus bullying sebanyak 30 hingga mencapai 60 persen
dalam setiap tahun dan kebanyak terjadi bullying ada dalam dunia pendidikan dan sisa dalam
dunia kerja, banyak kasus bullying belum ada terungkap
Abstract
Bullying is an act of disrepute and deviates from the values of Pancasila contained in the
second precept there saying that the rights and dignity of the victim are not respected by
someone and it is not considered that the rights of the victim do not have standards with other
human beings and consider the perpetrators to be better in all aspects . The emergence of
bullying occurs because the perpetrators have experienced bullying victims while in secondary
school, therefore it becomes a factor in the rise of bullying cases in Indonesia so that the
perpetrators experience decreased achievement in school due to bullying so that they carry it into
old age. The purpose of this journal is to find out that bullying is a crime that is quite serious in
society and bullying is a tradition that is inherent in the world of education in Indonesia and even
in the world. In Indonesia there have been many cases of bullying as many as 30 to 60 percent
every year and most bullying occurs in the world of education and the rest in the world of work,
many cases of bullying have not been revealed.
Keywords: bullying, victims of bullying
Pendahuluan
Kekersasan dengan cara agresif di masyarakat dewasa ini semakin marak, hal tersebut
terlihat dengan adanya serangan melalui verbal atau non verbal yang sifatnya dikatakan penuh
tekanan mengintimidasi satu pihak. Bullying merupakan bentuk kejahatan yang tidak asing bagi
masyarakyat di negara Indonesia, Khususnya para pihak sekolah dan masyrakat. Bullying sudah
memakan banyak korban diindonesia bahkan dunia. Menurut para pakar dalam ahli anak yaitu
komisi perlindungan anak Indonesia (KPAI) mengatakan bahwa adanya kasus bullying yang
semakin meningkat sekitar 30 sampai 70 persen setiap tahun. Bahkan secara fakta yang kita
ketahui bahwa Indonesia mendudukin peringkat kelima dalam kasus bullying. Peringkat tersebut
bukan untuk dibangga karena bullying sudah mendarah daging dan tidak ada abis. Di Indonesia
bahkan sering mengalamin kasus bullying yang maraknya terjadi lingkungan masyrakat maupun
dilingkungan sekolah. Menurut pakar ahli hukum victimology mengakui hak-hak korban yang
terjadi bila terjadi bullying . menurut komnas ham mengatakan bahwa bullying merupakan
tindakan dengan melakukan dalam bentuk dengan cara intimidasi maupun kekerasan oleh
seseorang atau kelompok yang merasa kuat kepada korban yang fisik lemah secara berlebihan
dengan tanpa ada laporan dari para korban yang menjadi sasaran bullying yang menjadi
Bahwa kasus ini membawa kepada penjelasan keapda masyarakat dan sekolah khususnya
harus lebih paham mengenai yang marak terjadi bullying, apa yang menjadi menjadi penyebab
utama pelaku korban, dan saksi bagaimana cara mencengah dan memberhentikan tindakan
bullying ini, menurut detik.com [1], ada 5 cara mencegah bullying yang bisa dilakukan di
sekolah yaitu :
sebagai banteng. Secara etimologi kata Bully dairtikan sebagai pengertakan, terdahap
orang yang ingin menggangu dengan kondisi orang lemah dari para pelaku. Ari Bullying
dalam Bahasa Indonesia adalah intimidasi terhadap seorang yang lemah. Jadi , dapat kita
simpulkan bahwa Bullying artinya mengintimidasi seorang terhadap seorang secara terus-
menerus dan menyusahkan para pihak yang ingin melaporkan kasus bullying sehingga
mana perilaku yang memiliki mempunyai kekuatan yang lebih banyak ketimbang
korban bullying
2. Seorang ahli yang benama sejiwa (2008) mengatakan bahwa bullying dengan cara
kekerasan yang dilakukan untuk para korban yang mengalami bullying dengan
melakukan menyerang korban dengan para korban bullying dengan berbagai cara
3. Menurut Ahli data Ameika Psychiatric Assoction (APA) dengan riset yang
yaitu
b. perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan jangka yang cukup lama
c. adanya ketidaksamaan atau ketidakseimbangan dengan kekuatan atau kekuasan
dari para pelaku yamng membuat para korban trauma berlebihan, cemas
terhadap korban dengan cara meminta secara paksa untuk melakukan apa yang
psikologis mengatakan bahwa pelaku Bully adalah seorang yang menggap dirinya
yang lebih lemaah sehingga mudah menjadi sasaran untuk melakukan tindakan
tercelah oleh para pelaku yang melakukan tindakan yang tercelah atau membully,
Kejahatan yang didalam dapat dipengaruhi oleh beberapa pengaruh internal maupun eksternal yang
berada dalam diri para pelaku dan didalam pandangan menurut victimology mengatakan bahwa korban
yang menjadi korban yang tidak dapat hanya dipertanggung jawabkan atas dalam kejahatan diberikan
oleh pelaku “pengamat yang ahli victimology mengatakan bahwa latar belakang pemikiran viktimologis
ini. Jika kita ingin yang dapatkan meengambarkan tiga dimensi dari sebuah dalam kehidupan yang dalam
hal proporsi yang hal dalam sebenarnya ,sehingga dalam relevensi terutama dalam mengamati sehingga
dalam segala sesuatu dalam hal holistik selain secara mikro-klinis. Mengenai bullying yang kita
mengamati dalam hal segala sesuatu untuk pendekatan yang berada di berupusat dalam korban dengan hal
bahasan mengenai hal bullying segi dari padangan perspektif dalam hukum victimology dengan tujuan
Menurut teori victimology memliki sangat relevan dengan isu-isu permasalah sebagai berikut
1) menurut padangan ahli Viktimologi mengatakan bahwa mengindentifikasi mengenai hal-hal dalam
megenai sebuah pandangan yang sangat penting untuk mengingatkan bahwa korban bullying tersebut
masih belum menggap sebagai masalah, bahkan deianggap tindakan yang hal wajar di masa kecil atau
anak- anak banyak orang belum kita sadari atau diketahui dalam hak-hak dari korban bullying sehingga
2) menurut pemahaman ahli victimology mengenai proses secara history, budaya dan dalam social
maupun dalam ekonomi yang sangat perlu dilakukan untuk membedah dalam permasalah bullying dalam
secara konseptual dan sehingg dalam mengkaji dalam factor-faktor penyebab perundungan (bullying)
Sering kita ketahu bahwa didalam kasus bullying memliki peran masing yaitu pelaku atau
korban namun menurut beberapa ahli mengatakan bahwa ada tiga jenis komponen didalam
1. Pelaku utama (bully) seseorang yang memulai untuk melakukan bullying dibagi menjadi
2. Korban ( victim )
Korban telah menjadi sasaran dari pelaku dengan secara agresif, melakukan tindakam
dengan cara menyakitkan hati korban dan hanya melihat kan perlawan menghadapai
bullying
Menurut Byrne dibandingkan dengan korban dengan sebaya nya korban menjadi bullying
para korban cenderung menarik diri , memberikan kepada korban trauma berlebihan, panic
dan cemas yang akan menjadi situasi baru . korban bullying yang telah melaporkan lebih
nyaman sendiri dan menjadi pendiam sehingga memliki teman yang sedikit dan bahkan
tidak memliki teman sehingga terbentuk karakteristik dalam dirinya menjadi wasapada
kepada orang lain dan bersikap dingin , berhati- hati kepada orang lain agar tidak terulang
lagi Selanjutnya korbannya merupakan anak yang memiliki ciri fisik yang berbeda dengan
mayoritas anak yang istimewa, anak yang memiliki ADHD (attention deficit hyperactive
disorder) berpikir melakukan tindakan sehingga yang dilakukan dalam pertimbangan akan
mendapatkan akibat atas perbuatan yang dilakukan dengan seganja maupun tidak segaja
karena perilakunya yang pelaku yang serang sedang ingin melakukan tindakan membullying
ditempat area sekolah maupun di lingkungan masyarakat
Bully-victim yaitu Pelaku bullying yang melakukan tindakan bullying yag bertindak secara
agresif menjadikan negatif kepada korban misalnya hukuman menjadi tidak efektif kepada
para pelaku sehingga tidak membangun sehingga tidak dapat dikembangkan dengan tidak
ada menghargai dan menghormati kepada guru dan orang tua didalam dunia pendidikan
3. Pembelan (Bystander)
Bystander atau dikenal pembelaan merupakan suatu dengan kondisi dengan adanya orang- orang
yang berada disekitar lingkungan atau dikenal orang yang mengetahu bawa ada suatu peristiwa
kejadian perundungan namun tidak terlibat dalam suatu permasalah yang menjadi pelaku
maupun korban. Bystander atau koran kemungkinan besar menjadi pelaku yang melakukan
tindakan tercelah yaitu bullying yang masa akan datang dan berdasarkan tampang atau modeling
yang didapat hasil dari lingkungan yang kurang baik, pergaulan bebas, anti social, dan broken
homen yang menjadi pelaku bullying.
1.Verbal Bullying
Jenis ini merupakan tindakan dengan menggunakan kata-kata yang menaykiti orang dengan cara
merendahkan orang lain, berkata kasar kepada orang lain, men ghina nama orang tua dan menjelekan
pekerjaan orang lain bahkan bisa mengancam orang,melakukan pemerasaan secara argesif kepada orang
dengan cara kekerasan terhadap korban bilah tidak terjadi memnberikan dia uang sehingga korban dapat
disuruh oleh pelaku bullying.
2. physical bullying atau fisik bully
Bullying jenis merupakan dimana pelakukan melakukan dengan memliki fisik yang kuata untuk
merendahkan atau menidas sebagai obyek oleh pelaku sangat agresif terhadap orang sehingga pelalu
tersebut memliki fisik yang jauh lebih kuat dari korban, jenis dapat mudah dilihat bentuk bullying dengan
tindakan kekerasan dengan cara menedang perut korban dan tindakan fisik yang lain
3. cyberbullying
Jenis bullying ini adalah merupakan tindakan yang lebih modern kenapa bilang modern kerena melakkan
tindakan melakukan dengan cara pesan melalui handphone dengan berate yang menaykiti orang laon
sheingga bisa mengirim postingan yang dapat menyebab orang menjadi tersinggut dan bahkan bisa
menyebabkan orang bunuh diri akibat dibully di media sosial
4. Racist Bullying Atau Bully Dengan Berbau Perbedaan
Jenis bullying ini sangat parah dengan melakukan mempermalukan orang lain dengan menghina agama,
perbedaan kulit , jenis kelamin , perbedaan kebiasasan dan menngkreditkan budaya orang lain, rasisme ini
bukan hanya diindonesia saja bahkan diseluruh dunia masih banyak kasus melakukan rasisme terhadap
suatu bangsa yang tidak sesuai dengan tempat yang mereka menjadi tempat tinggal, banyak korban yang
bullying berbau rasisme bahkan banyak yang melakukan bunuh diri akibat rasisme ditambah dengan
bullying
G. Kesimpulan
Dalam jurnal ini dapat menyimpulkan bahwa berdasarkan tindakan bullying dicampur dengan seniortas
merupakan tindakan yang tidak baik patut dicontoh dan selalu mengarahkan hal-hal melakukan tindakan
bullying tersebut banyak jenisnya yaitu rasisme, cyberbullying, verbal bullying bahkan pshycal bullying,
sehingga bullying merupakan tindakan yang melanggar hukum dan hak-hak asasi manusia diakrena hak
asasi manusia arti setiap manusiia harus setara dengan manusia dan perilaku selayaknya manusia lain
bukan selayak seperti hewan yang bisa disuruh-suruh dan bullying cuman dengan tujuan menyakiti orang
lain sehingga menjadi trauma selama dia hidup. Bullying ini merupakan tradisi setiap tahun selama
dalam dunia pendidikan karena adanya seniortas yang dimana bullying sering terjadi bukan hal mudah
untuk memberantas tindkan bullying banyak faktor-faktor yaitu dari pihak sekolah yang terlalu cuek atau
tidak peduli terhadap siswa hanya dianggap hanya pemainan buat anak-anak saja sedangkan di
lingkungan masyarakyat jika adanya terjadi bullying sebagai masyarakyat harus wajib membela si
korban dan memberikan hukuman maupun nasehat kepada para pelaku bullying jika sampai meninggal
masyarakat wajib membawa para pelaku kepihak kepolisan setempat dengan sertakam bukti-bukt yang
kuat dan saksi mata yang melihat ,mendengar, merasakan, dan bullying tersebut merupakan tindakan
kejahatan dan tidak sesuai dengan amanah pada sila kedua yang isi menghargai hak dan martabat seorang
walapun berbeda jenis kelmin, suiku, ras , bangsa, dan agama.
https://www.detik.com/edu/sekolah/d-5909105/bullying-di-sekolah-bagaimana-cara-mencegahnya
Diakses pada tanggal 13 juli 2023 pukul 13.41 wib
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/cara-mengatasi-bullying-dan-tips-untuk-mencegahnya diakses
pada tanggal 13 juli 13.41 wib
https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/16/142424720/memahami-arti-bullying-jenis-penyebab-
dampak-dan-cara-mengatasinya?page=all diakses pada tanggal 13 juli 2023 pukul 13.41 wib