Anda di halaman 1dari 5

Peran Siswa SMA dalam Mencegah dan Mengatasi Tindak

Perundungan, Kekerasan Seksual, dan Intoleransi

Disusun Oleh:
Astiv Ayu Arshiani Kasman

SMAN 1 KULISUSU
KABUPATEN BUTON UTARA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
2023
Peran Siswa SMA dalam Mencegah dan Mengatasi Tindak
Perundungan, Kekerasan Seksual, dan Intoleransi

Pendahuluan.
Saat ini masalah yang rawan terjadi dilingkungan sekolah yang dapat menimbulkan
dampak sosial, psikologis, serta rusaknya mental seorang siswa adalah bullying, pelecehan,
intoleransi dan lain lain.Tercatat oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia terdapat 574 anak
laki laki dan 425 anak perempuan yang menjadi korban bullying di sekolah sepanjang tahun
2011 - 2019.Hal ini tentunya sangat memprihatinkan.Perundungan / bullying adalah perilaku
tidak menyenangkan baik secara verbal fisik ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia
maya ( cyber ) yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan, baik
dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok.Korban bullying bisa saja nekat melakukan
tindakan pembalasan terhadap pelaku yang sewaktu waktu bisa merugikan berbagai macam
pihak seperti kasus yang terjadi ( 30 Juni 2023 ) “ Siswa Bakar Sekolah di Temanggung,
motifnya karena sering di bully oleh teman dan gurunya”.
Selain perundungan, kekerasan seksual juga merupakan masalah yang jumlah kasusnya
terus meningkat setiap tahun.Hal ini tidak hanya di lakukan oleh sesama siswa namun guru
juga terkadang adalah pelaku dari tindakan ini.Kekerasan seksual adalah setiap perbuatan
merendahkan, menghina, melecehkan ( menyerang tubuh ), dan fungsi reproduksi seseorang
karena ketimpangan relasi kuasa atau gender yang dapat berakibat pada psikis dan fisik
termasuk mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan
pendidikan dengan aman dan optimal.Menurut laporan yang di adukan ke Komisi Nasional
( Komnas ) Perempuan tahun 2015 – 2020, 27% kasus kekerasan seksual terjadi pada jenjang
sekolah dan perguruan tinggi.
Kemudian, dengan adanya keberagaman di indonesia dengan masyarakat multikultural,
tidak menjamin bebas dari kasus / tindakan intoleransi.Intoleransi adalah sikap atau tindakan
diskriminatif kepada mereka yang berbeda latar belakang baik agama, ras, budaya, suku,
kepercayaan, gender, dan disabilitas.Sejak 2018 silam terdapat berbagai kasus intoleransi di
sekolah dan sangat rentan terkontaminasi.Padahal sekolah merupakan media untuk mengajar
dan membentuk karakter kebhinekaan, sikap toleransi dan kebebasan berekspresi.Perlunya
tindakan dan upaya pencegahan dari berbagai macam pihak untuk mencegah munculnya benih
benih radikalisme di lingkungan sekolah.Maka dari itu peran siswa SMA dalam mencegah
tindakan tindakan yang dapat merusak generasi penerus bangsa ini sangat penting.

Isi / Pembahasan.
Saat ini tingkat kesadaran seseorang untuk tidak melakukan tindakan tindakan yang
tidak sesuai sangat minim, disebabkan karena merasa diri paling tinggi, paling hebat, dan
paling berkuasa diantara yang lainnya.Hal ini menyebabkan marak terjadi kasus perundungan,
kekerasan seksual dan intoleransi di lingkungan sekolah. Bullying sendiri memiliki dampak
yang cukup mencekam tidak hanya bagi korban, namun pelakunya juga.
Terdapat beberapa dampak bullying bagi pelaku yaitu:
1. Penyahgunaan narkotika dan obat obat terlarang.
Seorang atau sekelompok pelaku bullying biasanya tidak mempedulikan tindakan
yang baik dan buruk,karena tindakan bullying yang mereka lakukan saja sudah masuk
dalam hal hal buruk.
2. Berpotensi menjadi kriminal.
Pada dasarnya bullying sudah termasuk tindak kriminal sesuai dengan beberapa pasal
berikut yaitu:
a.Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan.
(2) yang bersalah di ancam:
1.dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun, jika ia dengan sengaja mengancur-
kan barang atau jika kekerasan yang di gunakan mengakibatkan luka luka.
2.dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun, jika kekerasan mengakibatkan
luka berat;
3.dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun jika kekerasan mengakibatkan
maut.
b.Pasal 310 KUHP tentang Perundungan yang Dilakukan di Tempat Umum dan
Mempermalukan Harkat Martabat Seseorang
Pasal 310 KUHP:
1.barangsiapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan
menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum,
diancam karena pencemaran dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan
atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
2.jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran yang disiarkan, dipertunjukkan
atau di tempelkan di muka umum, maka diancam karena pencemaran tertulis
dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda
paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
3.tidak merupakan pencemaran atau pencemaran tertulis , jika perbuatan jelas di
lakukan demi kepentingan umum atau karena terpaksa untuk membela diri.

Sedangkan dampak bullying bagi korban yaitu:


1. Mengalami depresi dan kecemasan.
Rasa takut dan trauma yang ia alami akan membuatnya sering menyendiri lalu depresi.
Selain itu,hal ini dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan.
2. Gangguan Kesehatan.
Jika korban mengalami depresi dan kehilangan nafsu makan, maka akan berpengaruh
Terhadap kesehatan mentalnya dan terdapat kemungkinan mengalami penyakit
maag.Penyakit ini merupakan penyakit yang berbahaya karena apabila tidak di kontrol
dapat menyebabkan kematian.

Selain bullying, kekerasan seksual yang meliputi tindak pelecehan seksual, intimidasi
seksual, serta eksploitasi seksual yang terjadi di lingkungan sekolah juga menimbulkan
dampak negatif yaitu:
1. Dapat mempengaruhi psikologis siswa yang mengakibatkan stres dan depresi.Hal ini
dapat membuat siswa merasa tidak nyaman sepanjang hidupnya dengan kondisi yang
ia alami dan cenderung lebih sering menyendiri,dan dapat berdampak dikehidupan
sosial,karakter dan akademiknya.
2. Mengalami masalah seksualitas,yang dapat menyebabkan ketakutan terhadap hal
seksual yang di sebabkan oleh rasa trauma,cemas,dan pengaruh mental yang buruk.
Adapun dampak dari sikap intoleransi yaitu:
1. Timbulnya perselisihan dan berbeda paham antara kedua belah pihak yang dapat
menyebabkan ketidakharmonisan antasesama,sehingga hidup menjadi tidak tentram,
rukun, aman, dan damai.
2. Cenderung suka merendahkan kebudayaan dan kebiasaan orang lain serta
memandang bahwa kebudaayan dan kebiasaan yang dimiliki lebih baik,sehingga
dapat menimbulkan konflik antarkelompok (suku, ras, agama dan budaya).

Dari semua dampak yang ditimbulkan dari tiga permasalahan ini, maka perlunya
kesadaran kita sebagai siswa SMA untuk berperan penting mencegah dan mengatasi hal hal
tersebut. Beberapa upaya dan tindakan tegas perlu di lakukan agar dapat memperkecil dampak
yang di timbulkan atau bahkan mengurangi resiko terjadinya.Hal-hal tersebut meliputi:
1. Mengedukasi, yaitu memberikan pengetahuan kepada siswa agar lebih paham terkait
pengertian, jenis-jenis, serta dampak yang dapat di timbulkan, sehingga mereka lebih
berhati hati dan selalu menjaga dan melindung diri mereka, seperti mengetahui batasan
pribadi serta orang lain, dan tidak membiarkan diri sendiri untuk terjerumus ke
pergaulan yang tidak sesuai dengan cara memilih teman yang benar, sehingga ketika
menemukan atau merasakan sesuatu atau tindakan yang mulai mencoba coba untuk
melakukan hal yang tidak pantas, siswa tersebut dapat menghindarinya.Sebagai
contoh tindakan edukasi yaitu melakukan sosialisasi terkait cara penanganan dan
memberikan beberapa tips untuk menghindari tindakan tersebut.
2. Melaporkan ke guru bimbingan konseling terkait sikap semena mena atau kekerasan
yang di alami siswa dengan membawa saksi serta memberikan bukti yang relevan
terkait permasalahannya agar korban dapat di beri perlindungan oleh guru serta pihak
sekolah.
3. Memberikan contoh teladan kepada siswa lainnya seperti membiasakan untuk saling
menghargai dan menghormati antara satu sama lain, menanamkan sikap toleransi
seperti saling menyapa sesama siswa.
4. Mengidentifikasi berbagai macam bentuk kemungkinan terjadinya intoleransi di
lingkungan sekolah, seperti mewajibkan siswa yang berkeyakinan agama dengan
jumlah minoritas untuk tetap mengikuti mata pelajaran agam sesuai dengan yang di
anutnya. Contohnya menyediakan guru agama khusus bagi siswa tersebut, agar tetap
bisa menerima materi sesuai dengan keyakinannya.
5. Jadilah siswa yang percaya diri serta membawa aura positif bagi siswa yang lain.
Setelah itu kita dapat juga membantu menumbuhkan sikap percaya diri pada siswa lain
dengan cara:
a.Menanamkan pada diri mereka bahwa setiap anak yang lahir di dunia itu istimewa.
b.Memberikan apresiasi kepada siswa ketika berhasil melakukan atau mencoba
sebuah hal baru
Menumbuhkan sikap percaya diri pada siswa tentunya sangat penting karena dapat
membantu siswa untuk melihat potensi yang ada dalam dirinya sehingga ia mampu untuk
menoreh prestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik.Dengan rasa percaya diri
juga dapat mempengaruhi cara berpikir, berperilaku, serta dapat mengambil keputusan dengan
tepat sehingga membuatnya mampu untuk menghadapi tantangan dan kekecewan yang pasti
terjadi dalam hidupnya.

Kesimpulan
Pada masa sekarang ini, maraknya tindakan tindakan yang dapat merusak generasi
bangsa perlu dicegah atau di minimalisir.Peranan siswa SMA tentunya sangat perlu untuk
membantu pencegahan rusaknya mental maupun fisik anak bangsa sejak di bangku
SMA.Upaya serta tindakan pencegahan dapat di lakukan dengan semaksimal mungkin di
lingkungan sekolah. Namun semua bentuk peranan atau tindakan tersebut dapat terlaksana
dengan baik apabila adanya dukungan dari pihak guru, maupun sekolah untuk membantu
mensukseskannya sekaligus mencegah terjadinya tindakan tindakan yang tidak terpuji. Oleh
karena itu marilah kita bersama sama menjadi siswa SMA yang dapat menjadi role model
yaitu dapat memberikan aura positif serta tindakan tindakan yang cemerlang yang dapat di
mulai dari lingkungan sekolah kita untuk mencegah dan mengatasi tindakan perundungan,
kekerasan seksual dan intoleransi.

Daftar Pustaka / Referensi


1.Direktorat Sekolah Dasar “Stop Perundungan atau Bullying”
https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/stop-perundungan-atau-bullying {Diakses pada
19 Juli 2023}
2.”Lindungi Anak Stop Tradisi Bullying di Satuan Pendidikan”
https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/4268/lindungi-anak-stop-tradisi-
bullying-di-satuan-pendidikan {Diakses pada 19 Juli 2023}
3.Kekerasan Seksual “Merdeka dari Kekerasan”
https://merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id/kekerasan-seksual/ {Diakses pada 19 Juli
2023}
4.Bukan Hanya Korban, Ini Dampak Bullying Bagi Pelaku
https://www.suara.com/health/2022/06/16/120148/bukan-hanya-korban-ini-dampak-bullying-
terhadap-pelaku-dan-orang-yang-menyaksikannya?page=all {Diakses pada 20 Juli 2023}
5.Daftar Pasal KUHP yang dapat Menjerat Bullying
https://tirto.id/daftar-pasal-kuhp-yang-bisa-menjerat-menghukum-pelaku-bullying-gzy9
{ Diakses pada 20 Juli 2023 }
6.Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Siswa - Aku Pintar
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/cara-menumbuhkan-rasa-percaya-diri-siswa
{ Diakses pada 28 Juli 2023 }

Anda mungkin juga menyukai