Anda di halaman 1dari 6

A.

Deskripsi Kasus

Baru-baru ini, beredar viral video perundungan atau bullying dengan


kekerasan fisik terhadap siswa di Cilacap, Jawa Tengah.Aksi perundungan itu
dilakukan oleh MK, remaja yang baru duduk di bangku kelas 9 SMP.Sedangkan
korban merupakan adik kelasnya, FF, yang kini duduk di bangku kelas 8
SMP.Dalam 0video berdurasi 4 menit 15 detik yang beredar di media sosial,
tampak korban berkali-kali dipukul dan ditendang oleh pelaku.Ironisnya, aksi
perundungan itu disaksikan sejumlah murid lain.Setelah video perundungan ini
viral, anggota Polresta Cilacap langsung turun tangan.Kondisi Terkini Siswa SMP
Korban Bullying di Cilacap, Alami Lebam dan Jalani Visum Luka Lebam
Ditemukan pada Korban Bullying Siswa di Cilacap Kapolresta Cilacap, Kombes
Fannky Ani Sugiharto, mengatakan perundungan ini dipicu masalah geng.

Pelaku diketahui merupakan ketua geng yang bernama Barisan Siswa.Ia


melakukan penganiayaan lantaran kesal korban mengaku sebagai anggota geng
Barisan Siswa yang dipimpinnya.Selain itu, korban disebut juga menggunakan
nama Barisan Siswa untuk menantang kelompok lain. Akhirnya, dia bertemu
dengan ketua 'Barisan Siswa' yang telah menjadi viral dalam video itu."Saat ada
yang berupaya melerai, pelaku justru mengancam mereka.Polisi amankan Lima
Anak.Polresta Cilacap mengamankan lima orang siswa terkait kasus bullying atau
perundungan yang terjadi di salah satu SMP di Cilacap.Menurut Fannky, massa
tersulut emosi saat mendengar MK melakukan perundungan terhadap FF yang
merupakan tetangga desanya."Pelaku dan korban desanya bersebelahan, jadi
mudah dilacak. Beberapa massa yang akan membantu korban sempat
menggeruduk rumah pelaku," ujar Fannky. Akibatnya, polisi harus menerjunkan
sebanyak 120 personel untuk mengamankan MK dari serangan massa.Akibat aksi
perundungan itu, korban mengalami luka lebam di sejumlah bagian tubuh. Korban
FF sudah menjalani visum pada Selasa kemarin, tetapi untuk hasil medisnya
mungkin nanti sama pihak kepolisian," ungkap Humas RSUD Majenang,
Muhamad Fadil Sayekti. Meski menjalani visum, korban menolak dirawat di
RSUD Majenang.Korban langsung dibawa kembali ke rumah oleh pihak keluarga
setelah menjalani visum.

B. Analisa Kasus Perundungan

Polisi mengungkap motif di balik penganiayaan tersebut. Kapolresta


Cilacap Kombes Fannky Ani Sugiharto menyebut kejadian tersebut disebabkan
oleh pelaku MK tidak terima korban berinisial FF (14) mengaku sebagai bagian
dari kelompok BarisanSiswa(Basis)."Motifnya, korban mengaku menjadi anggota
kelompok Barisan Siswa (Basis). Padahal dia bukan sebagai anggota kelompok
ini". Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, korban tersebut setelah mengaku
bagian dari kelompok Basis juga sempat menantang kelompok lain yang berada di
luar sekolah."Dia sempat menantang-nantang keluar. Indikasinya pelaku itu
merupakan ketuanya” ungkapnya.

Kaitan Kasus Perundungan Dengan Makna Pancasila

Perundungan atau pembullyan adalah tindakan yang melanggar nilai-nilai


Pancasila, yang merupakan dasar negara Indonesia. Berikut adalah beberapa
pelanggaran pada nilai-nilai Pancasila yang berkaitan dengan kasus perundungan
atau pembullyan.

1.) Ketuhanan Yang Maha Esa

Dalam sila pertama ini perundungan dapat dikatakan melanggar nilai


tersebut jika ada tindakan mengejek atau merendahkan agama atau keyakinan
seseorang. Setiap agama itu selalu mengarahkan kepada kebaikan dan
ketentraman.Oleh karena itu, didalam agama pasti melarang umatnya untuk
melakukan tindakan kekerasan fisik dan mental karena merupakan perbuatan
dosa.

2.) Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

Dalam sila kedua ini mengharuskan bangsa Indonesia untuk selalu


“Memanusiakan manusia”. Maksudnya yaitu setiap bangsa Indonesia harus bias
memperlakukan orang lain seperti halnya kepada manusia, yaitu dengan sikap
saling menghormati, menghargai, saling tolong menolong dan tentunya tidak
saling menghina dan menjatuhkan satu sama lain.

3.) Persatuan Indonesia

Sila ketiga menuntut seluruh bangsa Indonesia untuk Bersatu dalam


membangun kehidupan.Bullying dalam sila ketiga ini sangat tidak dibenarkan
karena tindakan tersebut dapat memecah belah dan menciptakan suatu konflik
antara individua tau kelompok.

4.) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan Perwakilan

Pada sila keempat ini mewajibkan bangsa Indonesia mengikuti pemimpin


yang adil dan bijaksana beserta dengan aturan yang mengikutinya. Karena
pemimpin-pemimpin yang berwawasan luas tentunya akan membuat suatu
regulasi atau aturan yang mengenai bully dan pastinya mereka akan melarang
keras adanya perilaku pembullyan.

5.) Keadilan Sosial Bgai Seluruh Rakyat Indonesia

Dalam sila kelima ini menyeru kepada bangsa Indonesia untuk bias saling
berlaku adil kepada sesama bangsa. Adanya sifat dan rasa keadilan tinggi akan
mencegah bangsa Indonesia untuk menjauhi hal-hal yang akan menghancurkan
keadilan itu sendiri. Tidak terkecuali dalam hal pembullyan, yang dari setiap
aspek dapat dikatakan tidak adil. Dalam kasus bullying ini sangat penting untuk
menghormati nilai-nilai Pancasila dan menumbuhkan sikap saling
menghormati ,dan toleransi. Pendidikan akan kesadaran pentingnya nilai-nilai
Pancasila dapat membatu mencegah adanya perilaku bully.

C. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

a.) Sebab dan Implikasi Kasus


Penyebab bullying dapat berasal dari pelaku maupun korban bullying. Dari
sisi korban bullying penyebab yang paling umum adalah dari penampilan
fisisknya. Ketika seseorang memiliki penampilan fisik yang dianggap berbeda
dengan anak-ank lain yang pada umumnya, para pelaku bully itu akan
menjadikannya sebagai bahan ejekan untuk mengintimidasi anak tersebut. Selain
itu hal-hal yang dapat menjadi penyebab adanya bully pada korban adalah ketika
seseorang dianggap lebih lemah dan tidak bias melawan, maka akan menimbulkan
ketidakseimbangan antara kekuatan pelaku atau korban. Pada pelaku tentunya
akan lebih merasa lebih kuat dan dapat mendominasi korban yang dipandangnya
lebih lemah. Dampak yang disebabkan oleh bullying dalam jangka pendek yang
menimbulkan korban mengalami trauma, syok atau cidera dalam fisik semata.
Namun, bullying juga berdampak pada korban bullying adalah dapat membuat
korban menjadi depresi, dan depresi yang berkepanjangan dapat membuat korban
melakukan tindakan yang dapat menyakiti dirinya sendiri atau bahkan bias sampai
mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Bullying banyak menyerang anak rata-
rata usia sekolah.

b.) Sudut Pandang Kasus Berdasarkan Analisa Penulis

Mengenai kasus pembullyan yang saat ini banyak beredar dimedia sosisal
ini adalah tindakan yang sangat tercela karena, bullying itu termasuk perilaku
menindas, menghina ataau menyakiti orang lain secara dengan sengaja dan
dilakukan secara terus menerus. Tindakan tersebut dapat membuat seseorang yang
mengalaminya akan menjadi trauma baik itu secara fisik maupun mentalnya
bahkan ada yang sampai mengakhiri hidupnya.

c.) Hubungan Kasus Dengan Makna Pancasila

Perilaku bullying yang saat ini banyak terjadi di lingkungan sekolah


tentunya termasuk perilaku yang menyimpang dari nilai pancasila sila ke-2 yang
berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” yang berarti bahwa bangsa
Indonesia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa harus bisa saling
menjujung tinggi harkat dan martabat sesama manusia tanpa membeda-bedakan
suku, budaya, ras, dan agamanya. Kasus bullying dianggap sebagai pelanggaran
sila ke-2 karena seseorang yang tidak dihargai, dan seorang individu itu
diperlakukan secara semena-mena dan menganggap dirinya itu lebih baik. Maka
dari itu, diharapkan dengan adanya sikap Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
maka pasti akan terciptanya kehidupan masyarakat yang saling menghargai dan
menghormati setiap individu tanpa memandang ras, suku, dan juga agamanya.

2. Saran

Di sekolah sangat sering terjadi adanya perilaku bullying. Oleh karena itu,
seluruh warga sekolah harus mencari cara untung mencegah terjadinya perilaku
menyimpang tersebut dengan cara.

a. Dengan cara mengadakan sosialisasi terkait bullying

Kegiatan ini dilakukan agar orang-orang dapat memahami bentuk


perundungan atau pembullyan dan akan membuat lebih mudah untuk
meminimalisir potensi adanya perilaku bullying di sekolah. Bentuk sosialisasi
yang dapat dilakukan adalah dengan cara menempelkan poster-poster anti
bullying dan menyelipkan pesan anti bullying dalam pembelajaran atau bisa juga
ketika saat memberikan amanat pada waktu upacara bendera.

b. Membuat peraturan tegas tentang bullying

Selain untuk korban bullying juga diperlukan juga treatment supaya tidak
terus menerus terulang maka diperlukanperaturan yang ketat untuk menghindari
perilaku bullying baik itu dilingkungan kelasnya hingga peraturan sekolah itu
sendiri. Dengan cara inilah semua orang akan tau apa saja konsekuensi yang
didapat jika terjadi pembullyan dengan cara ini juga para pembully diharapkan
akan mempunyai efek jera dan tidak melakukan pembullyan lagi.

c. Mengajarkan kepada siswanya untuk melawan perilaku bullying

Bentuk perlawanan untuk perilaku bullying tidak harus dengan cara


kekerasan atau harus melakukan hal yang sama dengan pembully. Salah satu
caranya yang dapat dilakukan adalah dengan cara berani melaporkan tindakan
tersebut kepada gurunya.

*DAFTAR PUSTAKA

https://news.detik.com/berita/d-6957770/motif-bullying-di-cilacap-hingga-2-pelaku-
jadi-tersangka

https://umsu.ac.id/berita/bullying-bentuk-dan-dampaknya/

https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20220722152857-33-357801/memahami-apa-
itu-bullying-penyebab-dan-cara-mengatasinya/amp

https://journal.upy.ac.id/index.php/pkn/article/download/2922/pdf/7158

https://mtsn1kotatangsel.sch.id/Madtsane/apa-kata-mereka-tentang-bullying/

Anda mungkin juga menyukai