perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau
korban yang lebih lemah darinya. Victorian Departement of Education and Early
Chilhood Development mendefinisikan bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok
orang mengganggu atau mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara
fisik maupun psokologis, mengancam properti, reputasi atau penerimaan sosial seseorang
serta dilakukan secara berulang dan terus menerus.
Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Mustakim mengatakan, peristiwa
tersebut terjadi pada Jumat (14/7/2017) sekitar pukul 13.30 WIB di lantai 3A Thamrin
City.
"Korban cekcok mulut sama salah satu terduga pelaku yang cewek. Besoknya, korban
dihadang di dekat sekolah dan disuruh datang ke Thamrin City," ujar Mustakim saat
dihubungi, Senin (17/7/2017).
Setibanya korban di Thamrin City, ternyata ada teman-teman pelaku yang menunggunya.
Setelah itu, lanjut Mustakim, terjadilah kekerasan terhadap SB oleh para pelaku.
Mustakim menambahkan, pihak korban telah membuat laporan polisi di Polsek Metro
Tanah Abang. "Sudah, pokoknya sekarang lagi penyelidikan," kata Mustakim.
Video bullying terhadap siswi SMP sempat viral di media sosial. Video berdurasi 50 detik
itu menunjukkan sejumlah siswa SMP sedang mengelilingi satu siswi yang menggunakan
seragam putih.
Siswi berseragam putih itu mendapat kekerasan dari sejumlah siswa-siswi lainnya. Tak
ada perlawanan yang dilakukan siswi berseragam putih itu.
Pada akhir video, siswi tersebut disuruh mencium tangan siswa dan siswi yang mem-
bully-nya. Dari keterangan video, disebutkan bahwa lokasinya di Thamrin City.
Berdasarkan analisa saya, kasus bully tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
Menurut saya, untuk menyikapi kasus bully ini maka dibutuhkan peran psikolog
dibutuhkan untuk mengatasi mental dari korban maupun pelaku, terutama pada korban
karena setelah kasus bullying tersebut, korban pastinya mengalami depresi dan rasa
trauma yang dapat mempengaruhi mentalnya. Disisi lain, peran orang tua juga sangat
berpengaruh besar dalam meyikapi kasus ini. Para pelaku juga perlu untuk direhabilitasi
guna mendapat ruang terbaik untuk memperbaiki diri.
Dalam kasus bullying, seseorang yang pemalu, kurang percaya diri, dan ketakutan
biasanya akan menjadi mangsa bagi para pelaku bully. Karena mereka yang mempunyai
pribadi seperti itu akan terlihat lemah di mata pelaku bully. Oleh karena itu, orang tua
sebaiknya membekali anak mereka tentang kecerdasan emosi dan cara untuk membela
dirinya, agar anak tersebut dapat memanajemen emosinya dan membangkitkan
keberanian anak untuk melapor apabila menjadi korban pemubulian.
Sumber http://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/17/15274181/ini-kronologi-bullying-siswi-
smp-di-thamrin-city