Anda di halaman 1dari 17

Satgas Anti Bully

Pencegahan Bullying di Sekolah

Presented by:
Muhammad Satrio Aji
Della Nur Aprilia
Duta Pelajar Sadar Hukum
Bullying?!
perilaku intimidasi yang dapat dilakukan
berulang untuk melukai individu baik
emosional maupun fisik dan melibatkan
ketidakseimbangan kekuatan di mana pelaku
mendominasi dan korban menjadi pihak yang
lemah.
Jenis- Jenis Bullying

Bullying Bullying
Fisik Sosial

Verbal dan
O
Non Verbal Cyber Bullying
for
bubbles
Any number from 0-9 for a
timer
Peran-peran Bullying
 Bully
Yaitu siswa yang memimpin,berinisiatif dan aktif dalam perilaku Bullying.

 Asisten Bully
Yaitu siswa yang terlibat di dalam bullying namun cenderung mengikuti dan
aktif dalam perilaku bullying.

 Reinforcer
Yaitu siswa yang ada pada saat kejadian bullying dan mereka
menyaksikan,menyoraki, menertawakan korban dan memprovokasi bully
bahkan mengajak siswa lain untuk menonton.

 Outsider
Yaitu siswa tahu bahwa bullying sedang terjadi, namun tidak melakukan
apapun.
Ilustrasi Bullying
 Bullying yang terjadi di sekolah merupakan bentuk kekerasan yang
berupa penindasan yang dilakukan terhadap teman sebaya yang
dianggap lemah.
 Mayoritas tindakan bullying terjadi di dalam dan sekitar sekolah
 Luka emosional akibat bullying dapat bertahan sepanjang waktu
 Anak yang menjadi korban bullying terkadang memilih bunuh diri
sebagai satu-satunya jalan keluar.
 Anak yang teridentifikasi sebagai pelaku bullying tercatat 24,60%
sebagai pelaku kriminal dimasa dewasanya.
 Unicef mencatat lebih dari 50% anak sekolah menjadi korban bullying.
0 Faktor Psikologis
1
02 Faktor Keluarga

0 Faktor Keluarga
Faktor Penyebab 3
Terjadinya Bullying 0 Teman Sebaya
di Sekolah 4
0 Masyarakat dan Lingkungan Sekolah
5
06 Tayangan Kekerasan di Media
Melalui survey yang kami lakukan dengan menyebar kuesioner berisi
pertanyaan seputar bullying

- physical bullying seperti memukul 37,4% , merusak barang 30,2% , mendorong 38,8%-
- dalam bentuk verbal, 59% memberikan julukan terhadap orang yang dibully
- Social Bullying sebanyak 45,3% dalam bentuk menghasut untuk menjauhi seseorang
Dampak Bullying di Sekolah

 Korban
 Pelaku
 Sekolah
Sanksi Hukum Bagi Pelaku Bullying
(Undang- Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014)

 Menurut pasal 1 ayat 15.a, bullying dikatakan sebagai kekerasan di mana setiap
perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan
secara fisik, psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan
hukum. Sehingga tipe perundungan apapun, baik secara fisik, verbal ataupun sosial
masuk ke dalam kategori kekerasan dalam UU Perlindungan Anak.

 Pelaku bullying verbal dapat ancaman pidana sesuai Pasal 80 yang menyatakan
setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76C,
akan dipenjara paling lama tiga tahun enam bulan dan atau denda paling banyak Rp
72.000.000.
Sekolah memiliki kewajiban untuk
melindungi anak dari tindak
kekerasan di Sekolah.
Satuan Tugas Anti Bullying SMKN 15
Instruksi Gubernur berdasarkan nomor 463/1913/III/ DKP3A/2020.

SATGAS ANTI BULLYING SMKN 15 dibentuk dengan tujuan sekolah


dapat berperan dalam menumbuhkan kesadaran hukum kepada siswa
sehingga Tindakan-Tindakan pelanggaran hukum
Seperti Bullying dapat dicegah.
SATGAS Anti Bullying SMKN 15  Samarinda menggunakan slogan
MASK yakni :
 M ialah Mendengarkan, mendengarkan segala laporan mengenai bullying yang terjadi.

 A ialah Apresiasi, memberikan apresiasi karena siswa berani untuk melaporkan bully yang terjadi.

 S adalah solusi, mencarikan solusi yang sesuai terhadap kasus bullying.

 K adalah keadilan, menciptakan rasa keadilan bagi seluruh korban bully.


Cara Kerja  SATGAS Anti Bullying SMKN 15 Samarinda

a)Mendapatkan informasi terjadinya bullying.


Informasi bisa didapatkan dari:
1)Laporan atau keluhan lewat telepon Student Emergency Center.
2)Laporan dari pihak-pihak yang menyaksikan bullying.
a)Melakukan pemanggilan kepada korban, pelaku dan saksi atau pihak-pihak terkait  yang menyaksikan terjadinya bullying.
b)Wawancara dan diskusi penanganan kasus melalui korban,pelaku dan saksi.
c)Penyelesaian masalah dilakukan dengan:
1)Mencari tahu penyebab terjadinya bullying.
2)Mencari tahu yang diinginkan dari kedua belah pihak.
3)Memberikan solusi serta opsi penyelesaian.
a)Selanjutnya, dilakukan pemantauan untuk melihat perkembangan dari korban dan pelaku bullying dengan bekerja sama
dengan pihak-pihak terkait, contohnya wali kelas dan teman-teman dari pelaku/korban.
Catatan: Tahapan wawancara dan diskusi penanganan kasus serta penyelesaian masalah, dilakukan dengan pengawasan
Kegiatan Satgas Anti Bully
 Sosialisasi

 Lomba Poster
Kegiatan Satgas Anti Bully
 Stop Bullying Campaign atau Kampanye stop perundungan

 Media Sosial dan chat


 INSTAGRAM : @satgasantibullying15
Bullying di sekolah merupakan hal yang harus di atasi karena
sekolah seharusnya mennjadi tempat pembentukan akal, moral dan
karakter. Maka sudah semestinya sekolah melindungi siswanya dari
tindak kekerasan dalam bentuk apapun
“Orang yang kuat bukan mereka yang selalu
menang. Melainkan mereka yang tetap tegar
ketika terjatuh.” – Kahlil Gibran

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai