Anda di halaman 1dari 3

Dasar Teori

Pada hakikatnya pendidikan merupakan hal yang sangat di butuhkan dalamkehidupan


manusia, dimana denganpendidikanlah kehidupan manusia dapat berkembang ke arah yang
lebih modern dan kreatif. ada banyak faktor yang berkontribusi mempengaruhi kualitas
moral di kalangan siswa. Salah satu faktor tersebut; adalah keteladanan dari guru,orangtua,
dan masyarakat. Di kalangan generasi muda hari ini banyak sekali penyimpangan yang
terjadiakibat kurangnya pendidikan moral dan mirisnya berbagai penyimpangan tersebutdi
anggap biasa dan bukan merupakan hal yang serius. Contoh penyimpangan yang sering kita
jumpai adalah tindakan bullying, tindakan penyimpangan ini merupakan akibat dari
rapuhnya karakter dalam pendidikan moral serta kondisi lingkungan yang memungkinkan
tindakan bullying ini terjadi.
Bullying merupakan bagian dari kegiatan melawan hukum Hak Asasi Manusia, hal tersebut
bersumber pada Pasal 1 angka 6 Undang - Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Manusia dengan uraian sebagai berikut, “Pelanggaran hak asasi manusia merupakan setiap
perbuatan atau perlakuan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik
disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian, membatasi, dan atau mencabut hak asasi
manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang, dan tidak
mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil
dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku”.
Menurut Komisi Nasional Perlindungan Anak, bullying merupakan physical and psychological
abuse atau yang biasa disebut dengan istilah kekerasan fisik dan psikologis yang dilakukan
secara periodik pada korban, mungkin dilakukan berdasarkan pada agama, ras, gender,
seksualitas, dan/atau kemampuan pribadi. Dampak luar biasa dari bullying akan terjadi pada
pelaku dan korban. Pelaku akan memiliki watak keras, dan merasa memiliki kekuasaan,
korban bullying akan merasa cemas, dapat meningkat kearah depresi yang dapat berakhir
dengan bunuh diri. Korban bullying akan berkaca dari tindakan apa yang pernah diterima,
tindakan ekstrim lainnya korban akan melakukan balas dendam pada pelaku bullying yang
tentu saja dalam bentuk yang lebih ekstrim. Korban bullying akan berubah kondisi menjadi
pelaku bullying. Seseorang yang sudah pernah melakukan bully maka ia akan menganggap
aksi itu biasa biasa saja dan akan melakukannya kembali dilain waktu,hal ini di pengaruhi
oleh kepuasan diri yang di rasakan saat mem-bully yang berakibat tehadap degradasi moral
seseorang.
Jenis jenis bullying
Ada empat jenis macam bullying,diantaranya :
1. Bullying verbal
Bullying verbal adalah berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritikan kejam,penghinaan,
pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan seksual atau pelecehan,seksual, teror,
surat-surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar, kasak-kusuk yang
keji dan keliru,gosip dan sebagainya. Bullying verbal merupakan salah satu jenis yang
paling sederhana dan mudah dilakukan, dan bully bentuk verbal akanmenjadi awal dari
perilaku bully yang lainnya, serta dapat menjadi langkah awal menuju pada kekerasan
yang lebih lanjut.
2. Bullying fisik
Bullying fisik termasuk dalam katagori kekerasan langsung yang mengacu pada tindakan
yang menyerang fisik ataupsikologis seseorang secara lansung, yang termasuk dalam
katagori ini seperti penculikan, penyiksaan, dan penganiayaan,semua tindakan tersebut
merupakan tindakan yang tidak benar yang mengganggu hak-hak asasi manusia yang
paling mendasar, yakni hak untuk hidup.
3. Bullying Relasional (Mental Psikologis)
Bullying relasional salah satu bentuk bullying yang tidak dapat diukur, dan tidak tampak
oleh kasat mata, jenis bullying relasional ini dapat menyebabkan menurunnya mental
seorang anak, dan mengakibatkan psikologi korban terganggu dan degradasi moral bagi
pelaku.
4. Bullying Elektronik
Bullying Elektronik adalah salah satu bentuk perilaku bullying yang dilakukan pelakunya
melalui sarana elektronik seperti komputer, internet, e-mail, dan sebagainya.Biasanya
ditujukan untuk meneror korban dengan menggunakan tulisan, animasi,gambar dan
rekaman vidio atau film yang sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.
Bullying jenis ini jarang ditemui di tingkat sekolah dasar, karena pada usia sekolah dasar
seorang anak biasanya lebih banyak berinteraksi langsung dibanding dengan media
sosial.
Bentuk Upaya Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah
Perilaku bullying di lingkungan sekolah pada dasarnya harus dilakukan pencegahan oleh
beberapa pihak agar lingkungan sekolah terbebas dari kasus pelanggaran hak asasi manusia
yaitu perilaku bullying .Beberapa upaya pencegahan terhadap perilaku bullying oleh
beberapa pihak di lingkungan sekolah yaitu :

 Diperlukan adanya sosialisasi terkait masalah bullying di lingkungan sekolah


terutama mengenai dampak perilaku bullying dan cara-cara untuk mengatasinya.
 Menerapkan aturan-aturan terkait tentang beberapa tata tertib sekolah sehingga
diharapkan agar siswa tidak melakukan pelanggaran khususnya pada masalah
bullying
 Menempelkan terkait aturan sekolah di setiap dinding kelas, hal ini diharapkan agar
siswa selalu membacanya sehingga dapat mengurangi perilaku bullying disekolah.
 Memberikan pengawasan kepada setiap siswa baik saat jam pelajaran maupun saat
jam istirahat
 Memotivasi seluruh siswa terkait hal-hal yang dapat menjadikan siswa percaya diri,
sabar dalam menghadapi segala hal yang terjadi, berani menjadi siswa yang tegas
serta memberi motivasi agar setiap siswa lebih menghargai hak asasi manusia, hal ini
ditujukan agar tidak ada lagi perilaku bullying di lingkungan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai